author-banner
Suhadii90
Suhadii90
Author

Novels by Suhadii90

Istri Tawanan CEO Kejam

Istri Tawanan CEO Kejam

"Menikah Denganku, dan Beri Aku Anak. Maka Hidupmu Akan Tercukupi." Sanders Valerio Tristan—CEO kejam penuh misteri, memaksa Revana menjadi istrinya demi melunasi utang sang ayah, Rony, yang tak mampu membayarnya. Awalnya, Revana menolak dengan tegas. Namun, ketika nyawa ayah dan adik tersayangnya berada di ujung tanduk, ia terpaksa menerima tawaran Tristan yang dingin dan penuh perhitungan. Kehidupan Revana berubah drastis dalam sekejap. Harta melimpah, kemewahan tanpa batas, dan segala keinginan yang dapat terwujud dengan mudah. Namun, semua itu tak serta-merta membawa ketenangan bagi jiwa Revana. Di balik semua kekayaan dan kemewahan, ada satu masalah besar yang terus menghantui hidupnya—Alfrod, sang kakak ipar yang juga memendam perasaan padanya. Ketegangan memuncak ketika Tristan, dengan sifat posesifnya, semakin mengurung Revana untuk memastikan bahwa ia tidak jatuh ke pelukan Alfrod. Di tengah kemewahan yang memenjarakan, Revana harus menemukan cara untuk meraih kebebasannya. Akankah ia berhasil mengatasi semua rintangan dan menemukan kebahagiaan yang sebenarnya?
Read
Chapter: Bab 133: Akhir Bahagia Kita
Tristan yang sejak tadi diam, mengangguk kecil. Ia mengeluarkan ponselnya dan menelepon Gave. Tak butuh waktu lama, suara Gave yang penuh semangat terdengar dari seberang."Laura di sana? Serius? Dia melahirkan?!" seru Gave, suaranya melonjak kegirangan. Terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa, seperti Gave sedang berjalan sambil berputar-putar karena terlalu bahagia."Iya, Laura ada di sini. Bayi kalian lahir dengan selamat," jawab Tristan sambil tersenyum kecil.Dari seberang, suara Gave terdengar gemetar penuh haru. "Aku memang ingin menikahi Laura. Aku sudah mengajukan cuti untuk menyiapkan semuanya. Aku tidak menyangka bayi kami lahir lebih cepat dari prediksi dokter. Aku akan segera ke sana!"Tristan menutup telepon dan menatap Revana dengan tatapan geli. "Nah, kamu dengar sendiri, kan? Semua sudah jelas sekarang."Ketika Gave akhirnya tiba di rumah sakit, suasana menjadi semakin hangat. Dengan wajah penuh kerinduan, ia memeluk Laura erat, mengecup keningnya, lalu mengali
Last Updated: 2025-01-04
Chapter: Bab 132: Dia Kekasih Gave
Revana akhirnya mengangguk pelan, meskipun hatinya masih penuh dengan keraguan dan luka.Sementara Tristan dan Hendri membantu wanita itu berjalan ke luar rumah, Revana berdiri diam di ambang pintu, menyaksikan mereka dengan campuran emosi yang tak terungkapkan."Revana!! Kenapa kamu diam. Ayo kita ke mobil. Tuntun Laura, cepat." Suara Tristan meninggi pada Revana.Revana mendengkus kesal dan tanpa suara air matanya menetes saat membukakan pintu mobil. Sementara erangan Laura makin membuat suasana begitu menegangkan."Aagh ... Aduh!" tak urung Laura memegang erat tangan Revana menahan rasa sakit tak tertahankan yang sebentar datang lalu reda. Lalu datang lagi sakitnya.Tristan mengemudi. Hendri dan Revana duduk di jok belakang di sisi kiri kanan Laura, sementara Laura merintih dengan wajah pucat.Jeritan Revana memenuhi lorong rumah sakit, bergema seperti sembilu yang menyayat hati Revana.Napasnya memburu, dadanya berdebar, namun bukan karena rasa simpati.Ia duduk di kursi tunggu d
Last Updated: 2025-01-04
Chapter: Bab 131: Membawa Seorang Wanita?
Revana menatap meja makan dengan rasa puas. Ia merasa seperti ini adalah momen yang tepat.Sebentar lagi Tristan akan pulang, dan mereka akan merayakan ulang tahunnya bersama keluarga kecil mereka. Namun, di balik itu semua, ada sebuah kabar besar yang ingin ia bagi—kabar yang akan mengubah segalanya.Dengan hati yang penuh harapan, Revana duduk di kursi dan menunggu. Waktu terasa berjalan begitu lambat, seakan momen yang diinginkan belum tiba.Tetapi, ia tahu, kejutan ini akan menjadi awal dari babak baru dalam hidup mereka. Sebuah babak yang akan membuat mereka semakin dekat, semakin kuat, dan semakin bahagia.Tak lama kemudian, terdengar suara pintu terbuka, dan langkah kaki Tristan masuk ke dalam rumah. Revana berdiri, matanya bersinar penuh kebahagiaan, siap untuk memberi kejutan yang sudah ia siapkan dengan penuh cinta.Bau kue manis masih tercium di dapur ketika suara pintu depan terbuka. Revana, yang tengah mengatur meja makan, mendongak dengan senyum lebar di wajahnya."Mas T
Last Updated: 2025-01-04
Chapter: Bab 130: Kejutan untuk Suami
Revana menatap suaminya dengan mata berkaca-kaca. Semua pengorbanan, semua perjuangan yang mereka lakukan, kini membuahkan hasil yang indah.Mereka bukan hanya pasangan, tapi juga sahabat sejati, yang saling mendukung dalam segala hal. Mereka telah melewati masa-masa sulit, dan kini mereka bisa menikmati momen-momen indah ini bersama.Ketika Naira kembali berlari ke arah mereka, wajahnya dipenuhi kegembiraan yang tak terbendung, Revana dan Tristan saling berpandangan, dan senyum lebar pun terukir di wajah mereka.Mereka tahu, kebahagiaan ini adalah hasil dari cinta yang telah tumbuh dalam hati mereka, dari segala perjuangan yang mereka lakukan bersama.Pada saat itulah, Revana merasakan kebahagiaan yang sejati, sebuah kebahagiaan yang tak terduga.Cinta yang dulu hanya dimulai dari keinginan sementara, kini berubah menjadi sebuah ikatan yang tak terpisahkan. Dalam pelukan keluarga kecil mereka, Revana merasa dunia ini penuh dengan kemungkinan yang tak terbatas.Dan dengan suara gelak
Last Updated: 2025-01-03
Chapter: Bab 129: Holiday Time!
Pantai itu tampak indah dengan pasir putih yang membentang luas, dipadu dengan air laut yang berkilauan di bawah sinar matahari.Ombak datang bergulung-gulung, menghantam bibir pantai, menciptakan suara gemuruh yang menenangkan.Di tengah pemandangan yang menakjubkan itu, Tristan, dengan wajah lelah, berlari mengejar seorang gadis kecil yang tak kenal lelah, Naira.Matanya yang penuh kegembiraan dan keceriaan, tak bisa berhenti berlari di sepanjang garis pantai, membiarkan pasir menempel pada kaki telanjang kecilnya."Naira! Jangan lari ke sana, sayang!" seru Tristan dengan napas terengah-engah, mencoba mengejar anaknya yang semakin menjauh.Namun Naira justru tertawa riang, melangkah lebih cepat, seolah menikmati kebebasannya yang tidak terbatas.Dengan senyum penuh ceria, dia menoleh sebentar untuk melihat ayahnya, seolah mengatakan, "Kejar aku, Papi!" Lalu, tanpa peringatan, dia berlari lagi, menari-nari di tepi laut, membiarkan ombak menerjang kakinya yang mungil.Tristan tersenyu
Last Updated: 2025-01-03
Chapter: Bab 128: Party for You
Pesta itu meriah. Lampu-lampu indah berpendar di seluruh sudut ballroom yang luas, menciptakan atmosfer magis yang terasa seperti sebuah dunia terpisah.Para tamu berdiri, berbincang, dan tertawa, sementara musik lembut mengalun dari panggung, menambah kehangatan suasana.Di tengah keramaian itu, Tristan berdiri di depan mikrofon, mengenakan jas hitam yang sempurna, dengan senyum yang penuh kasih sayang untuk satu orang yang paling ia cintai di dunia ini—Revana.“Selamat malam semuanya,” suara Tristan menggema, menyentuh hati setiap orang yang mendengarnya Anggukan tamu undangan menjawab sapa Tristan. “Terima kasih telah hadir di acara spesial kami malam ini. Hari ini, aku dan Revana merayakan dua tahun yang penuh kebahagiaan, dan aku ingin berbagi sedikit cerita dengan kalian semua.”Revana berdiri di sampingnya, wajahnya terlihat begitu cantik dengan gaun merah yang berkilau, rambut panjangnya yang tertata rapi menambah pesona.Matanya memandang Tristan penuh cinta, seolah tidak p
Last Updated: 2024-12-30
Terjerat Cinta Ibu Tiri

Terjerat Cinta Ibu Tiri

Dalam kehidupan Allard Romanov, perusahaan dan kemapanan material adalah segalanya. Namun, ada satu hal yang tak pernah bisa diukur oleh kekayaan, yaitu perasaannya yang dingin dan rasa penasaran yang terus mengganggu dirinya. Dua tahun yang lalu, ia menghabiskan malam dengan seorang wanita cantik yang menghantarkannya pada sebuah misteri yang tak pernah bisa ia pecahkan. Hingga suatu hari, sang ayah, John Romanov, datang dengan seorang wanita muda yang cantik. Usia Nora Angelica hanya tiga puluh dua tahun, dan John dengan penuh semangat mengumumkan rencananya untuk menikahi wanita itu. Allard sebenarnya tidak begitu peduli dengan urusan asmara John, tapi ketika ia melihat wajah Nora, dunianya tiba-tiba berputar. Nora, wanita yang selama ini telah menghantui pikirannya, adalah wanita yang ada di depan matanya. Kejutan dan kebingungan menyelimuti Allard. Bagaimana mungkin Nora menjadi calon istri John? Dan mengapa John membawanya kembali ke kehidupan Allard? Allard terjebak dalam konflik batin. Hatinya yang dingin harus berjuang dengan perasaan yang sudah lama terpendam. Ia harus memutuskan apakah ia akan mengikuti hatinya yang tak terkendali atau tetap menjalani hidup yang dikuasai oleh ketenangan dan kekayaan.
Read
Chapter: Akan Menemui John
Allard menjawab pertanyaan ibunya dengan serius, mengungkapkan ketakutannya dan pertimbangannya dalam situasi yang rumit ini.Allard menghela napasnya dengan panjang. “Mom, sebenarnya aku sangat ingin membawa Nora ke sini, tapi aku tidak bisa. Aku tahu bahwa Daddy masih sangat marah padaku, dan dia mungkin akan mencari setiap kesempatan untuk merusak reputasiku. Dia mungkin akan melihat kehadiran Nora sebagai peluang untuk menyerangku.”Melinda mulai memahami kekhawatiran Allard. Dia tahu bahwa hubungan antara Allard dan John telah sangat tegang sejak insiden tersebut terjadi. Melinda juga tahu betapa pentingnya reputasi dan karier Allard sebagai seorang pebisnis sukses.“Aku paham sekarang. Kau benar, Allard. John akan melakukan apa pun untuk merusakmu, terutama jika ia mengetahui bahwa Nora ada di sini. Kau harus berhati-hati.”Melinda memberikan dukungan kembali kepada sang anak.Allard merasa lega karena ibunya memahami situasi yang rumit ini. Dia tahu bahwa menghadapi John adalah
Last Updated: 2024-05-13
Chapter: Bertemu Melinda
“Tentu saja tidak, Mark. Tapi Jemmy bersikeras, dan aku tidak bisa mengabaikan hal ini. Jemmy begitu meyakinkan diriku jika yang kau lihat itu adalah salah besar. Dan aku pun tahu, jika Jemmy telah memiliki seorang istri.”Mark tampak berpikir sejenak. “Mungkin Jemmy hanya mencoba menutupi sesuatu darimu, John. Kita tahu bahwa ini adalah situasi yang rumit, dan mungkin mereka takut hal ini akan merusak hubunganmu dengan Allard. Yang akan semakin tegang dan berisiko.”John menganggukkan kepalanya. “Kamu mungkin benar. Tapi apa yang sebenarnya terjadi di balik semua ini? Aku merasa perlu tahu kebenaran.”“Ya. Kita harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kita harus mencari tahu ini. Mereka mungkin akan berusaha menyembunyikannya darimu.”“Ya, kau benar. Aku harus mencari tahu sendiri. Kita akan tetap berkomunikasi dan berusaha memecahkan teka-teki ini.”Setelah percakapan itu, John merasa lebih yakin dengan rencananya untuk mencari tahu kebenaran di balik semua ini.Dia tahu bahw
Last Updated: 2024-04-29
Chapter: John Langsung Percaya
Hari itu, John merenung dengan penuh ketidakpastian, mencoba memahami bagaimana hal ini bisa terjadi.Pikirannya mulai terjerat dalam pertanyaan yang tak terhitung jumlahnya. Bagaimana bisa Nora hamil? Siapa yang menjadi ayah dari anak yang dikandungnya? Dan yang paling membingungkan adalah mengapa Allard, tiba-tiba mengaku sebagai ayah dari anak yang dikandung Nora?Semua ini benar-benar membuatnya memanas. John merasa semakin yakin bahwa Nora dan Allard pasti sudah lama saling kenal.“Aku yakin, Allard dan Nora memang menyembunyikan hubungan rahasia mereka selama ini. Bahkan Allard begitu yakin, bahwa anak yang sedang dikandung Nora adalah anaknya.”Setelah begadang semalaman dalam perenungan dan ketidakpastian, John merasa bahwa dia harus mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang menghantuinya.Keesokan harinya, dia memutuskan untuk pergi ke kantor Allard, yang bekerja sebagai seorang pengacara terkemuka di kota tersebut.John ingin memastikan kebenaran dari pengakuan Allard,
Last Updated: 2024-04-29
Chapter: Membuat John Murka
"Tentu, Nak. Tapi bukankah kau sedang sibuk dengan produk barumu? Aku tidak ingin mengganggu pekerjaanmu." Melinda masih ingat jika anaknya baru saja meluncurkan produk barunya."Aku bisa mengatasi pekerjaan itu dalam waktu yang singkat, Mom. Yang paling penting saat ini adalah membantu Nora. Aku merasa bertanggung jawab atas situasi ini dan aku ingin membuatnya merasa aman."Melinda tersenyum bangga pada keputusan anaknya untuk memprioritaskan kepentingan Nora."Aku bangga padamu, Nak. Kau memang memiliki hati yang baik. Mari bertemu dan temui solusi bersama-sama."Mereka pun sepakat untuk bertemu di kedai kopi favorit mereka sampai Melinda tiba di Texas.“Ada yang ingin kau sampaikan lagi padaku, Nak? Aku akan selalu ada untukmu, ingat itu, Allard. Kau adalah anakku. Yang sangat aku sayangi.”Allard menghela napasnya dengan panjang sebelum mengatakan hal yang ingin ia katakan pada sang mama."Aku pikir langkah pertama adalah membantu Nora untuk bersembunyi dari John. Sebisa mungkin
Last Updated: 2024-04-28
Chapter: Berita Besar
Nora mengangkat kepalanya dari tumpukan pakaian yang tengah dia lipat dan tersenyum saat melihat Allard."Apa itu, Allard?" tanya Nora dengan suara lembutnya.“Seperti yang telah aku prediksi. John datang ke rumahku yang lama tadi pagi.”Nora tampak terkejut mendengar penuturan Allard tadi. Yang memberi tahu jika John telah tiba di rumahnya."John? Apa yang dia lakukan di sana? Apakah dia sudah tahu, jika aku ada di sana?” tanya Nora sedikit cemas.Allard mengangguk. "Ya. Dia mencarimu, Nora. Sejak dulu pun dia sudah curiga padaku. Tentu saja dia akan mencarimu ke rumahku.”Nora menghentikan pekerjaannya sejenak dan menatap Allard dengan tatapan campuran antara kebingungan dan kekhawatiran.“Ya. Kau benar, Allard. Mungkin John sudah mengetahuinya. Namun, ia tak memiliki bukti untuk membuktikannya.”Allard melangkah mendekati Nora dan meraih tangan gadis itu dengan lembut.“Kau tak perlu khawatir, Nora. John mungkin sudah mencurigai kita. Namun, aku tidak akan membiarkan dia datang unt
Last Updated: 2024-04-28
Chapter: Ada hal yang ingin Aku Sampaikan Padamu
Malam harinya, keduanya tengah makan malam bersama. Sembari berbincang hal random yang keluar dari mulut mereka."Kau tahu, Nora. Aku sudah tidak sabar menunggu momen di mana aku akan menggendong bayi kita."Nora terkekeh mendengarnya. "Kau bercanda, Allard? Bahkan kandunganku saja baru tujuh Minggu." Nora geleng-geleng kepala mendengarnya.Allard menyunggingkan senyumnya. "Aku serius, Nora. Karena setelah aku berhasil membuat John melepaskan dirimu, kita akan bersama selamanya tanpa ada yang mengganggu."Nora menatap wajah Allard yang berbicara begitu serius. "Apa kau yakin, Allard? John akan mengalah tanpa melibatkan perusahaanmu?"Allard menghela napasnya dengan panjang. "Nora. Apakah kau sangat mencemaskan hal itu? Bukankah aku sudah bilang padamu, jangan pernah memikirkan apa pun. Aku tak ingin kau dan calon bayi kita stress karena hal ini. Aku sendiri yang akan memikirkan semuanya."Kau tak perlu cemas, Nora. Meski itu tidak mudah. Namun, aku akan melakukan yang terbaik untuk hu
Last Updated: 2024-04-27
Istri Pengganti CEO Arrogant

Istri Pengganti CEO Arrogant

Riana tak pernah membayangkan hidupnya berubah drastis setelah satu malam penuh kemalangan. Fandy, pria asing yang salah masuk kamar, menolak bertanggung jawab atas perbuatannya karena ia akan menikah dengan cinta sejatinya. Namun, takdir berkata lain. Pernikahan Fandy dibatalkan, dan ia terpaksa memilih Riana sebagai pengantin pengganti. “Jangan pernah mengharapkan cinta dariku,” kata Fandy dengan dingin. Tapi di tengah pernikahan tanpa cinta, muncul pria lain yang membuat Riana merasa lebih nyaman. Apakah Riana akan bertahan dengan Fandy, atau memilih pergi demi kebahagiaan sejatinya?
Read
Chapter: Bab 140: Cinta yang Penuh Untukmu - Tamat
Waktu sudah menunjuk angka satu pagi. Riana sudah memasuki bukaan lengkap. Dokter Mery dan juga tiga perawat sudah berada di sana hendak membantu proses persalinan Riana."Tarik napasnya dalam-dalam, lalu keluarkan. Oke! Satu ... dua ... tiga ...."Riana menarik napasnya dan mengeluarkannya kembali. Mengejan dengan sekuat tenaga dengan tangan memegang erat tangan Satya.Lelaki itu benar-benar tak pernah meninggalkan Riana sejak mereka tiba di rumah sakit."Ayo, Sayang. Kamu pasti bisa," ucap Satya sembari mengusapi kening Riana yang sudah bercucuran keringat."Eeuurrnghhh ...." Dengan sekuat tenaga ia mengejan agar bayinya segera keluar.Riana mengatur napasnya yang sudah tersengal sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Tubuhnya sudah sangat lemas. Namun, bayinya belum juga ingin keluar dari sana."Ayo, Bu. Tarik lagi, yuk! Tarik napasnya, kemudian keluarkan." Dokter Mery memberikan interupsi lagi kepada Riana.Perempuan itu kembali mengejan. Tangannya sudah semakin erat memegang tang
Last Updated: 2025-01-08
Chapter: Bab 139: Detik-Detik Menegangkan
Sembilan bulan sudah, usia kandungan Riana. Perkiraan Riana akan melahirkan sekitar dua sampai tiga harian lagi."Kamu sudah cuti, Kak?" tanya Riana menghampiri Satya yang baru saja selesai mandi."Iya, Sayang. Waktu lahir Fabian dulu, kamu lahiran lebih cepat dari perkiraan. Aku tidak ingin hal yang dulu terjadi, terjadi lagi untuk saat ini. Aku mau stay di rumah dan menemani kamu."Riana menerbitkan senyumnya. "Manis banget. Suaminya siapa sih, ini?""Kamu nggak ngakuin aku?"Riana terkekeh pelan kemudian menggeleng pelan. "Aku anggapnya kamu teman hidupku. Forever."Satya mencubit gemas hidung istrinya itu. "Bisa aja. Mau sarapan apa? Mau aku buatkan lagi?""Boleh. Roti bakar selai strawbery, yaa.""Siap! Tunggu sebentar, yaa. Fabian udah bangun?""Udah. Mulai hari ini kan, Fabian udah sekolah. Lupa?""Oh, iyaa. Aku udah janji ke Fabian akan antar dia ke sekolah hari ini. Astaga! Untung kamu ingetin."Satya segera keluar dari kamarnya dan menghampiri Fabian. Riana yang melihatnya h
Last Updated: 2025-01-08
Chapter: Bab 138: I Trust You!
Riana mengerucutkan bibirnya. Satya kemudian menarik tangan Riana hingga kini perempuan itu duduk di sampingnya.Bibirnya menyapu bibir mungil perempuan itu dengan lembut. Tangannya melingkar di ceruk leher Riana merasakan sensasi ciuman yang semakin nikmat mereka rasakan.Lelaki itu sudah tidak sabar lagi. Ia lantas membuka celana dan juga kaus yang ia kenakan dan mengambil majalah yang ada di tangan Riana.Meraup bibir Riana lagi dengan ganas seraya meremas dada Riana dengan gemas. Suara desahan dari mulut Riana sudah mulai terdengar. Begitu jelas dan membuat Satya semakin ingin menghujam lebih dalam ciumannya itu.“Mmmpphh …,” desah Riana merasakan ciumannya itu. Lalu melingkarkan tangannya di ceruk leher Satya dengan tangan satunya membuka tali dress yang ia kenakan.Hingga kini, hanya celana dalam yang ia kenakan. Bagian atasnya sudah tereskpos dan tangan kekar itu kembali meremas gundukan kenyal dan indah milik istrinya itu
Last Updated: 2025-01-07
Chapter: Bab 137: Modus Satya
Satya menghela napasnya dengan panjang. "Nggak banyak, hanya segilintir saja. Lagian kan, jam tiga nanti baru berangkat. Jadi ini kan, alasan kamu nggak mau ikut karena lagi hamil?"Riana mengangguk. "Iya. Kalau lagi nggak hamil sih, aku pasti ikut. Kapan-kapan aja, yaa. Itu pun kalau nggak malas sih.""Babymoon?""Eum! Boleh deh."Satya kemudian mencium punggung tangan istrinya itu dan menatapnya sekali lagi. Membuat Riana yang melihatnya lantas salah tingkah karena ulah suaminya itu."Udah, aah. Aku mau ke dapur dulu. Mau minum susu hamil.""Biar aku saja. Kamu tunggu di sini, sambil nunggu Fabian bangun." Satya beranjak dari duduknya dan berlari kecil ke luar untuk membuatkan susu hamil untuk sang istri.Kali ini, ia benar-benar menikmati peran sebagai suami yang harus standby untuk istrinya yang tengah hamil bayinya itu.Lima menit kemudian, Satya masuk lagi ke dalam dan memberikan satu gelas susu hamil kepada sang istri.
Last Updated: 2025-01-07
Chapter: Bab 136: Jangan Banyak Alasan!
Riana menerbitkan senyumnya lalu melingkarkan tangannya di ceruk leher Satya yang kemudian mengecup singkat bibir lelaki itu."Terima kasih, sudah mau bertahan demi aku. Kalau nggak ada kamu, entah apa yang akan terjadi pada hidupku dan juga Fabian. Mungkin akan sengsara selamanya."Satya menghela napasnya dengan panjang dan menatap wajah Riana dengan lekat. "Jika aku tidak ada, mungkin akan ada pria lain yang akan buat kamu bahagia. Dan sepertinya aku tidak terima."Riana mengerucutkan bibirnya. "Alasan kamu nggak mau pulang ke Indonesia itu karena kamu tidak yakin akan sembuh?" tanyanya ingin tahu.Satya menggeleng pelan. "Karena aku tidak ingin melihat air mata Mama dan Papa yang terus meratapi kesedihan akan kondisiku. Itulah kenapa Mama sangat menyayangi kamu. Karena kamu sudah menyelamatkan hidup anak sulungnya."Riana mengulas senyumnya kepada suaminya itu. "Begitu rupanya. Aku bersyukur punya Mama dan Papa yang care dan sayang sama aku, Kak
Last Updated: 2025-01-06
Chapter: Bab 135: Rasa Syukur Satya
Riana menganggukkan kepalanya dan menerbitkan senyum kepadanya. "Semangat."Tak lama kemudian, Satya pun datang menghampiri istrinya itu. Ia lalu menyapa Deasy yang tengah duduk di samping istrinya."Kenalin, ini suami saya. Namanya Satya.""Deasy." Perempuan itu memperkenalkan dirinya kepada Satya."Satya." Ia hanya tersenyum kepada perempuan itu tanpa menjabat tangannya."Suami saya pernah memiliki penyakit aneh. Dia tidak berani menyentuh perempuan mana pun kecuali mamanya. Dan sampai sekarang, dia masih belum berani menyentuh perempuan lain selain saya dan mamanya."Riana menjelaskan kepada Deasy tentang Satya yang menolak jabatan tangannya.Deasy akhirnya paham kemudian mengulas senyumnya. "Memang ada, penyakit seperti itu dan sangat langka."Riana mengangguk. "Iya. Dan suami saya merupakan salah satunya yang mengalami penyakit itu."Deasy mengangguk. Ia kemudian pamit kepada Riana sebentar untuk mengambil ponselnya
Last Updated: 2025-01-06
Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal

Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal

Hanna Andira, di ambang keputusasaan, berdiri di tepi jembatan dengan niat untuk mengakhiri hidupnya. Namun, ketika ia hendak melompat, takdir mengubah jalannya. Seorang pria tampan, Caraka PraSagara, muncul dan mencegahnya dengan tegas. Meskipun Hanna menolak bantuan yang ditawarkan dengan penuh kemarahan, Sagara, begitu ia disapa, menunjukkan ketegasan yang jarang ditemui. Melihat perut Hanna yang membesar, Sagara menarik kesimpulan yang mengejutkan: Hanna sedang hamil. Dalam dialog yang sarat emosi, Sagara menawarkan sebuah proposal yang tak terduga: menikahi Anna. Untuk Hanna yang telah merasa dikhianati oleh kekasihnya dan hidup dalam kesendirian, tawaran itu menawarkan sebuah harapan baru. Namun, apakah Hanna akan menerima tawaran yang sepertinya hanya dilandasi oleh kebutuhan praktis?
Read
Chapter: Welcome Baby Twins
"Kita lakukan tes terlebih dahulu. Susternya sudah saya minta untuk membawakan alat tes kehamilan juga," kata Dokter Azmi menjelaskan.Sagara tampak terkejut. Ia bahkan tak menyangka jika Hanna bisa secepat itu memberinya keturunan, kalau memang alat itu menunjukkan dua garis biru.Tak lama kemudian, Dokter Aris datang dan memberikan tespack kepada Hanna. "Silakan dicek terlebih dahulu, Bu Hanna. Kita periksa setelah hasilnya sudah keluar."Hanna mengangguk kemudian mengambil alat tes kehamilan itu. Lalu, masuk ke dalam toilet untuk segera melakukan tes kehamilan. Semakin cepat, semakin baik. Begitu menurutnya.Lima menit kemudian. Hanna keluar dari toilet. Sagara tengah duduk di samping sang anak yang sedang memakan buah apel yang sudah Sagara potong-potong."Positif, Dok." Hanna memberikan alat itu untuk diperlihatkan kepada Dokter Aris.Dokter Aris manggut-manggut. "Kalau begitu, kita lakukan USG terlebih dahulu. Agar tahu, sudah berapa usianya."Sagara juga ikut ke ruang USG. Pun
Last Updated: 2024-10-31
Chapter: Hanna Hamil?
Sagara menelan salivanya dengan pelan. Kenangan terburuk yang pernah dia alami begitu menyakitkan hatinya. Di mana nasib buruk itu mengguncang dirinya, datang secara bersamaan.Namun, hasil yang kini dia dapatkan jauh lebih baik dari apa yang pernah dia miliki. Bahkan, orang-orang yang sudah merendahkannya kini bertekuk lutut padanya.Waktu sudah menunjuk angka sepuluh malam. Di mana acara pernikahan itu sudah selesai dilaksanakan. Para tamu yang datang sudah pulang ke rumah masing-masing.Pun dengan Sagara dan juga Hanna. Mereka memilih untuk pulang setelah acaranya selesai.Di dalam kamar hotel. Keduanya terlihat canggung karena tidak tahu harus dimulai dari mana.Andra pun mengirim pesan kepada Sagara untuk menanyakan perihal malam pertama yang harus dia lakukan.Andra: [Udah molor, belum? Apa jangan-jangan mau ngalahin gue!]Pesan terkirim.Sementara Indah masih berada di dalam kamar mandi. Seolah tak tahu, apa yang harus dia lakukan.Ting!Sagara: [Baru pemanasan. Tapi, karena el
Last Updated: 2024-10-31
Chapter: Posisi yang Sangat Lemah
“Milla kenapa jadi begitu? Bener-bener sampul nggak bisa menjamin bisa dipercaya,” kata Hanna setelah kembali dari kamar mandi.Sagara mengendikan bahunya. “Lagi suka sama seseorang, kali. Makanya cari perhatian.”Hanna lantas menolehkan kepalanya kepada Sagara. “Kalau sukanya sama kamu, gimana?”Sagara tersenyum miring. “Yaa nggak gimana gimana, Sayang. Mau diganti lagi? Aku sih, terserah kamu aja. Karena aku nggak akan terkena rayuan apa pun kalau dia berani merayuku.”Perempuan itu hanya melirik Sagara yang berbicara dengan santainya. Sebab memang begitu kenyataannya. Tidak tergoda sedikit pun pada orang-orang yang berani menggodanya."Gak akan kelar, kalau diganti lagi dan lagi. Biar aja. Kecuali kamunya oleng."Sagara menatap Hanna kemudian menghela napas kasar. "Nggak akan. Janji, gak akan oleng. Aku gak mau kehilangan kamu. Daripada ladenin orang macam dia, lebih baik aku pindah jabatan aja, kerja di Lestari aja."Hanna terkekeh pelan. "Yaa bagus. Jangan sampai membuang berlian
Last Updated: 2024-10-31
Chapter: Jangan Dulu Pulang
Waktu sudah menunjuk angka tujuh pagi.Di ruang makan. Sagara, Hanna, Mayang dan juga Suster Indah tengah sarapan bersama.“Jadi gimana, Sus? Tetap mau resign?” tanya Sagara setelah menyelesaikan acara makannya.Suster Indah menganggukkan kepalanya dengan pelan. “Bisa kita bicara, Mas Sagara?”Sagara mengangguk. “Temui saya di ruang kerja!” ucapnya kemudian beranjak dari duduknya. Setelahnya, diikuti oleh Suster Indah setelah pamit kepada Hanna dan juga Mayang.“Jadi gimana, Sus?” tanya Sagara setelah tiba di ruang kerjanya.Suster Indah memberikan catatan yang setiap hari ia tulis mengenai kondisi kesehatan Mayang.“Bu Mayang masih butuh pendamping, Mas Sagara. Dan sepertinya, harus selalu ditemani sampai selamanya. Kondisi kejiwaannya tidak sepenuhnya kembali. Dan memang, banyaknya pasien yang sembuh itu tidak sembuh permanen,” tutur Suster Indah menjelaskan.Sagara melihat catatan tersebut. Kemudian menghela napasnya dengan pelan. “Harusnya cari yang udah tua, janda atau perawan tu
Last Updated: 2024-10-31
Chapter: Kondisinya Belum Begitu Normal
Sampai akhirnya mereka tiba di Indonesia. Setelah berjam-jam lamanya, tanpa ada transit terlebih dahulu. Akhirnya tiba di tanah kelahiran.Waktu sudah menunjuk angka tujuh malam. Waktu yang tepat untuk mereka makan terlebih dahulu sebelum kembali ke rumah. Makan di resto mereka, yang saat itu tidak terlalu ramai. Mereka memilih untuk makan di lantai tiga, ruang privasi sang pemilik resto.“Sayang. Rivano-nya tidurin di tempat tidurnya aja. Bawa ke sini,” teriak Sagara kepada Hanna yang tengah menyusui sang anak.“Iyaaa!” sahut Hanna kemudian.Sagara pun kembali menyesap kopi miliknya yang ia pesan lima menit yang lalu. Sembari menunggu makanan yang mereka pesan tiba.“Gue mau bahas project di Singapura. Kemaren, mereka pengen revisi motif yang ada di ujung deket kaca gitu. Katanya, terlalu rame dan warnanya juga kurang cocok dengan warna tembok kantor mereka.”Sagara manggut-manggut dengan pelan. “Sebenarnya gue lagi males bahas kerjaan. Karena gue masih cuti. Tapi, karena besok udah
Last Updated: 2024-10-31
Chapter: Ingin Mengajak Hanna Liburan
Wisnu sudah tak tahan lagi dengan ucapan tak masuk akal Linda. Meminta agar Hanna dimasukkan ke dalam pemilik Lestari. Daripada meladeni ucapan aneh istrinya itu, ia pun memilih untuk pergi dari rumah itu.Linda mendengus kasar. Ia kemudian menghubungi Hanna untuk memarahi anaknya itu karena sudah berani berhenti bekerja.“Ma. Kan, udah Mas Adi yang menghidupi aku. Setiap bulan juga, aku selalu kirim uang ke Mam,” keluh Hanna dalam panggilan tersebut.Kebetulan sekali, perempuan itu sedang berada di rumah Hanna karena diminta untuk datang ke sana. Membantunya membuka semua kado dari para tamu undangan.“Kenapa dia?” tanya Andra yang juga ikut membantu membuka kado.Hanna mengendikan bahunya. “Kayaknya … mamanya Hanna matre, deh. Kedengerannya sih, Hanna ini diminta untuk kerja lagi.”"Ya elaaah! Si Adi gajinya udah puluhan juta juga. Masih aja kudu kerja. Beneran sih, kalau kayak gitu mah. Matre." Andra menepuk jidatnya.Hanna kembali duduk di samping Hanna, kemudian menghela napas pa
Last Updated: 2024-10-31
You may also like
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status