Semua Bab Affair With You: Bab 11 - Bab 20
52 Bab
10. Pria Simpanan
Kylian pikir suasana Ellaine sudah sedikit lebih baik setelah ia membawa wanita itu ke pantai, tapi tampaknya ia salah. Ellaine masih berakhir di meja bar.Ia tidak mengerti kenapa wanita luar biasa seperti Ellaine bisa begitu kacau hanya karena cinta. Mungkinkah karena cinta Ellaine terhadap Aaric sangatlah besar?Namun, apakah sepadan jika Ellaine harus berakhir di bar karena pria yang tidak menghargai perasaannya sama sekali?Entahlah, Kylian tidak pernah terlibat dalam urusan perasaan, jadi ia tidak tahu apa-apa tentang rasa patah hati. Namun, jika hal seperti itu terjadi padanya, daripada bersedih dan menenggelamkan diri pada minuman alkohol ia lebih baik mengakhiri hubungan tidak sehat itu dan mencari pengganti.Terlalu konyol jika ia larut dalam kesedihan untuk seseorang yang menyia-nyiakan perasaannya."Sudah berapa banyak kau minum, Nona Ellaine?" Kylian bertanya, ia baru saja tiba setelah Ellaine menghubunginya beberapa saat lalu. Dari yang ia lihat, Ellaine sudah minum cuku
Baca selengkapnya
11. Gay
Sekali lagi Kylian tertawa geli, pria itu kini memegang kartu hitam yang diberikan oleh Ellaine padanya. Ia tidak membutuhkan kartu itu sama sekali untuk membeli apapun yang ia inginkan, nyatanya ia juga memiliki kartu hitam yang sama dengan milik Ellaine.Namun, tidak apa-apa baginya jika Ellaine terus menganggapnya sebagai pria yang bisa dibayar dengan uang. Ia cukup menikmati perannya saat ini. Saat orang lain hanya bisa memimpikan Ellaine, ia bisa dengan mudah menjadi pria Ellaine, ya meskipun hanya sebagai pria bayaran.Suara dering ponsel mengalihkan pikiran Kylian. Pria itu segera meraih ponselnya dan menjawab panggilan masuk di sana."Ya, Bu.""Temani Ibu belanja.""Aku akan segera menjemput Ibu.""Ya. Hati-hati di jalan.""Baik, Bu.""Ibu mencintaimu.""Aku juga mencintai Ibu."Kylian mengakhiri panggilan itu dengan sebuah kecupan. Pria itu kemudian mengganti pakaiannya lalu segera menjemput ibunya.Setelah empat puluh menit berkendara, Kylian sampai di sebuah kawasan elit. M
Baca selengkapnya
12. Mulai Menikmati Peran
Ponsel Ellaine bergetar, wanita yang sedang berada dalam rapat tersebut melirik ke ponselnya yang ada di meja.Sebuah pesan terlihat di sana. Biasanya Ellaine tidak akan menyentuh ponselnya ketika ia sedang berada dalam rapat, tapi karena yang mengirimkan pesan adalah Kylian maka ia menyentuh ponselnya.Apakah kau sudah makan siang?Itu adalah pesan yang dikirim oleh Kylian. Tadi pagi Kylian mengingatkannya tentang sarapan, dan kali ini Kylian bertanya tentang makan siangnya.Jika kau belum makan siang maka makanlah terlebih dahulu. Jangan melewatkan jadwal makanmu.Pesan lainnya datang menyusul. Ellaine tidak terbiasa diperhatikan seperti ini oleh lawan jenisnya itu karena sebelumnya ia tidak mendapatkan hal ini dari Aaric.Meski tidak terbiasa, ia tidak menghentikan Kylian melakukannya. Ia ingin merasakan seperti apa mendapatkan perhatian dari orang lain.Aku sedang rapat saat ini, setelah selesai rapat aku akan segera makan.Ellaine membalas pesan Kylian, wan
Baca selengkapnya
13. Mari Berhenti Di Sini
Di sebuah ruangan VIP di restoran bintang lima, keluarga Ellaine dan keluarga Aaric kini sedang melakukan pertemuan. Ellaine dan Aaric juga ada di sana, keduanya saling berhadapan sekarang."Paman, Bibi, maksud dari pertemuan malam ini adalah aku ingin memberitahukan pada kalian bahwa hubunganku dan Aaric telah berakhir." Ellaine mengatakannya dengan lugas dan jelas.Orangtua Aaric terkejut mendengar kata-kata yang diucapkan oleh Ellaine, sebelumnya putra mereka tidak mengatakan apapun.Tidak hanya orangtuanya, Aaric juga terkejut. Ia tidak menyangka jika Ellaine benar-benar serius memutuskan hubungan dengannya."Hari ini aku akan memutuskan pertunangan kami secara resmi. Aku dan Aaric sudah sepakat tentang hal ini." Ellaine menambahkan. Meski hatinya sakit, ia tidak terlihat goyah sedikit pun.Orangtua Aaric melihat ke arah Aaric untuk meminta penjelasan."Apa yang dikatakan oleh Ellaine benar, Ayah, Ibu, aku dan Ellaine memutuskan untuk mengakhiri pertun
Baca selengkapnya
14. Apakah Kau Merindukanku?
"Apa yang terjadi?" Aaric bertanya pada Shanon yang saat ini mendapatkan berada di rumah sakit."Kenapa kau di sini?" Shanon tampak bingung melihat Aaric ada di rumah sakit."Asistenmu menghubungiku tadi, dia mengatakan bahwa kau mengalami insiden."Shanon menghela napas pelan. "Maafkan asistenku, dia seharusnya tidak menghubungimu. Aku hanya terjatuh ketika hendak mengatur ulang lukisan di dinding.""Di bagian mana kau terluka?""Kakiku terkilir, tapi dokter sudah menanganinya.""Kau seharusnya lebih hati-hati, Shanon.""Maafkan aku. Di masa depan aku akan lebih berhati-hati.""Tidak perlu meminta maaf, kau sudah terluka seperti ini aku seharusnya tidak memarahimu."Shanon tersenyum lembut. "Terima kasih sudah datang ke sini.""Aku adalah satu-satunya kerabat yang kau miliki saat ini, tidak perlu berterima kasih, sudah sepantasnya aku datang ke sini.""Bukankah saat ini seharusnya kau masih makan malam dengan Ellaine beserta keluarga kalian? Apakah kau meninggalk
Baca selengkapnya
15. Bukankah Aku Sangat Baik Padamu
Seperginya Adeline, Shanon segera meninggalkan restoran. Wanita itu masuk ke dalam mobilnya dengan wajah suram. Ia memukul setir mobilnya dengan marah."Sialan!" geramnya murka. Ia pikir dengan membuat Aaric berpisah dengan Ellaine maka ia bisa memiliki Aaric, tapi sekarang masalah yang jauh lebih besar muncul.Ia bisa membuat Aaric dan Ellaine terus bertengkar, tapi sulit baginya untuk membuat Aaric melawan keinginan ibunya.Aaric mungkin akan jauh lebih memilih ibunya daripada dirinya.Tidak, ia tidak akan pernah menyerah terhadap Aaric. Tidak peduli Adeline merestui ia atau tidak, ia akan tetap menjadikan Aaric sebagai miliknya. Dengan begitu ia akan hidup dengan aman dan nyaman.Wanita itu kembali ke apartemennya. Mengemasi beberapa barang-barang pribadinya lalu kemudian duduk di sofa. Ia meraih ponselnya yang ada di atas meja, lalu kemudian menghubungi Aaric."Aaric, bisakah kita bertemu sebentar? Ada hal yang ingin aku bicarakan padamu.""Datang saja ke kantorku.""Baik, aku aka
Baca selengkapnya
16. Kasihan
Setelah urusan pekerjaannya selesai itu sudah larut malam, Ellaine kembali ke hotel. Ia disambut oleh Kylian yang mengenakan pakaian santai."Ada apa dengan wajahmu?" Kylian menyadari ada yang tidak beres dengan Ellaine. Wajah wanita itu terlihat pucat. "Kau sakit perut lagi?""Ya.""Apakah sangat sulit untuk makan tepat waktu?""Perutku sakit bukan karena aku telat makan.""Lalu?"Ellaine mendaratkan bokongnya di sofa. "Aku sedang menstruasi. Setiap kali aku menstruasi rasanya akan sangat tidak nyaman. Ketika aku remaja, aku pernah tidak sadarkan diri karena kesakitan."Kylian tidak tahu jika menstruasi akan memiliki efek seperti itu bagi wanita."Aku akan menyiapkan air hangat untukmu, berendam di sana mungkin akan membantumu."Ellaine menganggukan kepalanya.Kylian pergi ke kamar mandi, mengisi bathtub dengan air hangat.Beberapa menit kemudian air hangat sudah siap. Kylian mendekati Ellaine lagi. Pria itu tidak mengatakan apapun lalu meraih tubuh Ellaine dan menggendongnya."Kau m
Baca selengkapnya
17. Gosip
"Kau di mana? ayo pergi berkuda. Aku sangat bosan," seru Axelion di telepon."Aku sedang berada di London saat ini, jadi aku tidak bisa menemanimu melepas rasa bosan. Hubungi saja yang lain.""Apa yang kau lakukan di London?" Axelion mengerutkan keningnya."Hanya pergi berlibur.""Sendirian?""Sendirian." Kylian tidak mungkin mengatakan bahwa ia bersama Ellaine. Kylian tidak pernah menutupi apapun dari Axelion, tapi untuk masalah Ellaine, wanita itu adalah pengecualian.Ia tahu bahwa Axelion tidak akan pernah membocorkannya pada siapapun, tapi ia sudah berjanji pada Ellaine, jadi ia tidak akan mengkhianati Ellaine."Hidupmu benar-benar membosankan, Kylian. Apa enaknya pergi berlibur sendirian." Axelion tidak habis pikir dengan prinsip hidup Kylian yang membosankan, untung saja keperjakaan Kylian sudah hilang, jika tidak hidup Kylian benar-benar sia-sia."Aku baik-baik saja dengan itu.""Karena aku adalah sahabatmu yang paling baik dan pengertian, aku akan menyusulmu ke London
Baca selengkapnya
18. Anak Haram
Ellaine pulang setelah bekerja sampai malam, wanita itu disambut oleh Kylian yang segera menghampirinya ketika mendengar pintu terbuka."Kau belum tidur?" Ellaine melihat jam di tangannya, itu sudah pukul satu pagi."Aku menunggumu.""Ah, begitu." Ellaine melangkah masuk ke dalam. Sejujurnya ia sedikit geli dengan situasinya saat ini, bukankah seharusnya ia yang menunggu Kylian kembali dari bekerja dan bukan sebaliknya?Namun, seperti ini juga cukup baik. Sangat menyenangkan ada yang menunggunya untuk pulang. Selama ini ketika ia kembali ke apartemennya, ia hanya mendapati tempat itu kosong.Di beberapa kesempatan, ia lebih sering menunggu ketika ia berada di apartemen Aaric."Apakah perutmu sudah baik-baik saja?""Ya, sudah sangat baik.""Baguslah kalau begitu.""Apakah kau sudah makan malam?""Ya.""Bagaimana pekerjaanmu hari ini, berjalan dengan baik?"Ellaine yang tadinya melangkah kini berhenti melangkah. Ia memiringkan wajahnya menatap Kylian yang sudah banyak bertanya padanya.
Baca selengkapnya
19. Sampai Aku Bosan
Makanan datang, Ellaine, Kylian dan Krystal menyantap makanan mereka. Sekali lagi Krystal menilai Kylian.Cara makan Kylian terlihat seperti orang-orang dari kelas atas, tapi jika Kylian berasal dari kelas atas kenapa ia tidak pernah melihatnya?Sudahlah, Krystal tidak ingin terlalu banyak berpikir lagi. Nanti ia akan mendapatkan jawabannya dari Ellaine.Makan sore itu berakhir dengan Krystal dan Kylian yang tidak saling bicara satu sama lain."Kalian pergilah lebih dahulu, aku akan menjawab panggilan sebentar." Ellaine mendapatkan panggilan dari kakeknya."Baik." Kylian mengikuti kata-kata Ellaine.Kylian dan Krystal keduanya meninggallkan ruangan pribadi itu."Bagaimana kau dan Ellaine bisa saling mengenal?" Krystal memiringkan wajahnya menatap Kylian. Krystal memiliki tubuh yang tinggi, tapi ia masih harus mengangkat kepalanya untuk melihat wajah Kylian. Dari arah samping, Krystal bisa mengatakan bahwa dewa Yunani yang sering ia lihat dari lukisan bahkan kalah tampan dari Kylian.K
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status