Makanan datang, Ellaine, Kylian dan Krystal menyantap makanan mereka. Sekali lagi Krystal menilai Kylian.Cara makan Kylian terlihat seperti orang-orang dari kelas atas, tapi jika Kylian berasal dari kelas atas kenapa ia tidak pernah melihatnya?Sudahlah, Krystal tidak ingin terlalu banyak berpikir lagi. Nanti ia akan mendapatkan jawabannya dari Ellaine.Makan sore itu berakhir dengan Krystal dan Kylian yang tidak saling bicara satu sama lain."Kalian pergilah lebih dahulu, aku akan menjawab panggilan sebentar." Ellaine mendapatkan panggilan dari kakeknya."Baik." Kylian mengikuti kata-kata Ellaine.Kylian dan Krystal keduanya meninggallkan ruangan pribadi itu."Bagaimana kau dan Ellaine bisa saling mengenal?" Krystal memiringkan wajahnya menatap Kylian. Krystal memiliki tubuh yang tinggi, tapi ia masih harus mengangkat kepalanya untuk melihat wajah Kylian. Dari arah samping, Krystal bisa mengatakan bahwa dewa Yunani yang sering ia lihat dari lukisan bahkan kalah tampan dari Kylian.K
Pesta ulang tahun ayah Aaric diadakan di sebuah aula hotel bintang enam, pesta itu berlangsung tertutup. Para tamu undangan yang berasal dari kaum elit telah berdatangan.Ellaine yang mendapatkan undangan baru saja tiba di sana. Wanita itu mengenakan gaun berwarna putih yang ditaburi oleh permata yang menonjolkan bentuk tubuhnya yang sempurna.Selera fashion Ellaine sangat baik, apapun yang ia kenakan akan tampak indah dan seolah dibuat hanya untuknya.Ia kini terlihat seperti seorang dewi yang turun ke dunia. Dagunya terangkat percaya diri ketika ia melangkah di atas karpet merah.Keberadaannya akan selalu menarik perhatian orang-orang di sekelilingnya. Entah berapa pasang mata yang kini terjebak pada sosok sempurna Ellaine. Di belakang Ellaine ada Sarah, asisten pribadinya yang membawa hadiah untuk ayah Aaric."Paman, Bibi." Ellaine menyapa orangtua Aaric dengan lembut."Terima kasih sudah hadir, Ellaine." Nathan merasa tenang karena Ellaine bersedia hadir di pestanya. Ia tidak ingn
Di dalam kamar, Shanon telah mengganti pakaiannya. Senyum licik tampak di wajah wanita itu. Ia yakin orangtua Aaric pasti akan kesal pada Ellaine karena telah merusak pesta mereka.Selain itu Aaric juga akan semakin berpikir bahwa Ellaine adalah wanita jahat yang bahkan tidak tahu di mana ia berada untuk membuat sebuah keributan.Ia akan memastikan bahwa Ellaine tidak akan memiliki kesempatan lagi untuk kembali dengan Aaric.Suara ketukan pintu menghentikan senyuman di wajah Shanon. Wanita itu mendekati pintu lalu kemudian membukanya.Di sana berdiri seorang pria yang seumuran dengan ayah Aaric, pria itu adalah Marcus, asisten pribadi Nathan."Nona Shanon, Tuan mengatakan bahwa Anda tidak enak badan sehingga Anda tidak perlu kembali ke pesta dan tetap berada di kamar untuk istirahat." Marcus menyampaikan maksud kedatangannya.Wajah Shanon tiba-tiba membeku. Jadi, apakah sekarang dirinya tidak boleh kembali ke pesta?"Apakah Ellaine masih ada di pesta?""Ya."Kedua tangan Shanon mengep
"Ellaine?" Kylian mengerutkan keningnya saat ia melihat Ellaine duduk di depannya. Pria itu saat ini sdang bekerja di L bar."Berikan aku minuman." Ellaine bersuara datar.Kylian menebak bahwa Ellaine seperti ini pasti karena Aaric."Apakah sesuatu terjadi?" Kylian bertanya sembari menyiapkan minuman yang diminta oleh Ellaine. Perlahan-lahan ia mulai ingin mengetahui banyak hal tentang Ellaine.Ellaine tidak langsung menjawab pertanyaan Kylian, ia meraih gelas yang telah berisi cairan keemasan lalu menenggaknya dengan satu kali tegukan.Ia meletakan cangkirnya lagi ke meja agar diisi kembali oleh Kylian.Melihat Ellaine tidak ingin bicara, Kylian tidak bertanya lebih banyak lagi. Ia hanya mengisi gelas Ellaine lagi.Sekali lagi gelas Ellaine kosong, tapi kali ini Ellaine bicara."Aku telah menyia-nyiakan perasaanku selama delapan tahun untuk pria yang lebih mempercayai ucapan wanita lain daripada aku."Kylian diam sejenak, tidak berpikir bahwa Ellaine akan berbagi cerita dengannya."H
Setengah jam kemudian Kylian sampai ke ruangan Ellaine, seperti sebelumnya Sarah yang menjemput Kylian di bawah.Kylian melangkah menuju ke Ellaine tanpa meletakan makanan yang ia bawa ke meja terlebih dahulu. Pria itu memeluk kemudian memberikan ciuman lembut di bibir Ellaine.Krystal yang baru keluar dari kamar mandi dibuat membeku oleh pemandangan yang ada di depannya. Ia sangat tidak terbiasa melihat Ellaine intim dengan seorang pria, bahkan ketika Ellaine bersama Aaric, ia tidak pernah melihat keduanya berciuman seperti ini.Tidak tahan dengan hal itu, Krystal berdehem, sehingga Kylian dan Ellaine menyadari keberadaannya di sana."Oh, selamat siang, Nona Krystal." Kylian menyapa Krystal dengan ramah."Siang." Krystal mulai melangkah mendekati Ellaine.Kylian sedikit menjauh dari Ellaine, ia menata makanan yang ia bawa ke atas meja.Krystal mencium aroma makanan itu. Dari aromanya ia bisa menebak bahwa rasanya pasti enak."Apakah Nona Krystal sudah makan siang?" tanya Kylian."Bel
Pagi ini Ellaine terjaga lebih dahulu, wanita itu mengubah posisi berbaringnya menjadi duduk. Ia memiringkan wajahnya dan menatap sosok Kylian yang tidur dengan dada menempel pada kasur. Ada banyak bekas cakaran di punggung Kylian.Tangan Ellaine bergerak menyentuh luka gores di punggung Kylian. Sekarang ia merasa sedikit malu atas perilakunya semalam.Kylian terjaga karena sentuhan tangan Ellaine. Pria itu menatap Ellaine dari samping. "Apakah semalam tidak cukup, Ellaine? Sepertinya pagi ini kau masih bersemangat.""Bukan itu yang ada dipikiranku sekarang," balas Ellaine. Wanita itu masih meraba punggung Kylian. "Apakah sakit?""Tidak sakit.""Jangan basahi punggungmu saat mandi."Kylian tertawa geli. "Ellaine kau terlalu berlebihan, ini hanya luka cakaran kuku."Ellaine diam sejenak. Mungkin dia memang terlalu berlebihan. "Aku akan membersihkan tubuhku.""Ya, silahkan."Setelah Ellaine pergi ke kamar mandi, Kylian juga turun dari ranjang. Ia mulai menyiapkan sarapan untuk Ellaine y
Kylian terjaga saat ia merasakan panas di dadanya. Pria itu mengalihkan pandangannya ke Ellaine. Ia mengarahkan tangannya ke kening Ellaine dan ia menemukan Ellaine sedang demam.Sekali lagi Kylian menghubungi Noora untuk mendapatkan bantuan dari wanita itu."Kylian, apakah kau tidak tahu jam berapa sekarang? Aku baru saja tidur, Sialan!" Noora mengumpat karena ia benar-benar mengantuk. Ia sangat sibuk seharian ini, dan baru menyelesaikan pekerjaannya sebagai dokter dua jam lalu.Ia lelah dan mengantuk, ia bahkan tidak mengganti pakaiannya terlebih dahulu dan langsung tidur. Sekarang Kylian mengganggunya, ia benar-benar kesal."Apa yang harus dilakukan untuk menangani seseorang yang sedang demam?""Kau menghubungiku hanya untuk menanyakan tentang hal ini? Kylian, kau pikir aku benar-benar menganggur, ya?""Daripada mengomel, lebih baik kau membertahuku, Noora. Dengan begitu kau bisa tidur kembali."Noora ingin sekali memaki Kylian lebih banyak, tapi itu akan menghabiskan energinya. Ba
Malam harinya Kylian dan Ellaine kembali berada di dapur, kali ini Kylian mengajari Ellaine memasak.Ellaine terlalu sibuk bekerja, jadi ia tidak memiliki waktu untuk memasuki dapur, tapi bukan berarti ia tidak bersedia belajar memasak. Dahulu ia memiliki keinginan untuk belajar memasak agar bisa menyiapkan makanan untuk Aaric.Ellaine memotong daging dengan pisau tajam, sebelumnya ia telah melihat bagaimana Kylian melakukannya."Kau belajar dengan sangat baik, Ell." Kylian memuji Ellaine. Tidak heran jika di usia muda Ellaine bisa memimpin sebuah perusahaan besar, kemampuan Ellaine memang berada di atas rata-rata."Terima kasih atas pujianmu, Kylian.""Sama-sama, Ellaine."Kylian kemudian melanjutkan kegiatannya dengan Ellaine yang mengikutinya. Kylian juga menyebutkan semua bahan-bahan yang ia gunakan.Semua langkah sudah selesai, kini Ellaine dan Kylian hanya perlu menunggu hasil masakan mereka jadi."Bagaimana? Memasak sangat mudah, bukan?" Kylian mengangkat tubuh Ellaine dan mele