Merasa dipermainkan, Rosaline Dawson memilih kabur meninggalkan suaminya, Dimitri Armanzandrov dengan surat pembatalan pernikahan mereka. Ia kembali ke negerinya dan memulai hidup baru tanpa bayang-bayang sang milyader dari Rusia itu. Empat tahun menjalani hidup kesepihan seorang diri membuat Rose memutuskan untuk memiliki bayi sendiri dengan cara insemnasi buatan dengan dibantu sahabatnya yang bernama Anastasya Williams. Masalah mulai muncul ketika Rose mengetahui siapa sang pendonor sperma yang berhasil membuatnya hamil, ternyata lelaki itu tak lain adalah mantan suaminya, Dimitri, sang milyader dari Rusia. Bagaimana kisah mereka?
View MoreRosaline melihat Ben, Katya dan juga Dimitri sedang berlari di halaman rumah mereka yang sangat luas. Rumah yang berada di Rusia. Ya, setelah berunding malam itu, mereka sepakat untuk pindah dan menetap di Rusia demi kebaikan bersama. Kedua orang tua Dimitri menyambut dengan baik keputusan mereka. Bahkan ibu Dimitri sangat berterimakasih kepada Rosaline karena mau menetap di Rusia. Rumah mereka yang ada di New York akan menjadi rumah untuk liburan. Mereka sepakat, ketika Ben, atau Katya libur sekolah, mereka akan ke New York untuk menghabiskan waktu di sana bersama dengan tetangga maupun teman-teman dekat mereka. Kini, Rosaline merasa sangat lega. Matanya masih menatap dengan damai kearah keluarga kecilnya yang kini sedang berlari-lari saling mengejar satu sama lain. Jemarinya terulur mengusap perut besarnya. Ya, dia hamil lagi, kali ini kembar. Dimitri benar-benar sangat antusias menyambut kehamilan Rosaline begitupun sebaliknya. Kini, lelaki itu tak
Seminggu berada di Rusia membuat Rosaline merasakan apa yang ia rasakan dulu ketika menjadi istri Dimitri sebelum ia meninggalkan lelaki itu dengan surat pembatalan pernikahan mereka beberapa tahun yang lalu. Rosaline diperlakukan seakan dia adalah nyonya dirumah Dimitri yang tampak seperti istana itu. Dan kadang, hal itu membuat Rosaline sedikit tidak nyaman. Masalahnya, ia sama sekali tak berniat untuk tinggal di Rusia selama-lamanya. Tapi para pelayan di rumah Dimitri seakan memperlakukannya seperti itu.Saat Rosaline sibuk dengan pikirannya sendiri sembari menyesap tehnya, Ibu Dimitri datang menghampirinya.“Rose, apa yang kau lakukan sendiri di sini?” tanyanya seraya duduk tepat di hadapan Rosaline.“Aku sedang menikmati sore dengan secangkir teh.” Jawabnya ramah. “Anak-anak?” tanyanya saat tak melihat Ben maupun Katya disekitar mereka.“Mereka sedang bermain dengan kakeknya di belakang.” Jawab Ibu Dimi
Setelah menghabiskan waktu di danau Onega, Dimitri dan juga Rosaline akhirnya kembali ke penginapan yang letaknya tak jauh dari danau tersebut. Penginapan itu adalah penginapan dimana Rose dan Dimitri memadu kasih untuk pertama kalinya kemudian memutuskan agar hubungan mereka menjadi lebih serius lagi dari sebelumnya.Ya, saat ini keduanya memang sedang berlibur ke Rusia tempat asal Dimitri. Ben, Putera pertama mereka dan juga Katya, Puteri yang baru dilahirkan Rose sekitar Satu tahun yang lalu juga ikut. Hanya saja saat ini keduanya sedang menghabiskan waktu di rumah Dimitri dengan kedua orang tua Dimitri. Hal itu membuat Dimitri dan juga Rose bisa menghabiskan waktu hanya berdua saja sembari mengenang masa lalu indah mereka.Memasuki kamar di penginapan tersebut, Dimitri membuka mantel yang ia kenakan, sedangkan matanya tak berhenti menatap ke arah Rosaline, istri yang begitu Ia cintai. Wanita itu tampak sudah duduk di pinggiran ranjang dan membuka sepatu boot yang i
-Dimitri-“Ben…. Ben… Sayang, dimana kau?” Teriakan Rosaline membuatku dan juga Ben terkikik geli. Saat ini, kami berdua sedang bersembunyi di dalam rumah pohon yang memang sudah kubangun untuk Ben. Rumah diatas sebuah pohon di halaman rumah kami.Usia Ben saat ini sudah menginjak Lima tahun, dan dia sudah mulai bersekolah. Hari ini adalah hari dimana kami akan mengadakan pesta perayaan Halloween. Dan sepanjang pagi tadi, Rosaline sibuk menyiapkan segala sesuatunya di dapur kami. Ya, dia selalu saja seperti itu.Suara anjing membuat Ben kesal hingga berkata “Daddy, Snowky dan anak-anaknya akan menunjukkan persembunyian kita pada Mommy.”Ya, Snowky, Anjing kami itu kini sudah memiliki banyak anak. Sebagian sudah diadopsi oleh beberapa dog lovers, tapi beberapa diantaranya masih tinggal. Ada Timmy, Billy, Kessy, Chelly, dan entah apa lagi. Aku bahkan sulit mengingat namanya. Tapi
Mitya, kau berkata jika kau suka saat aku memanggilmu seperti ini. tapi apa kau tahu jika aku membencinya? Ya, aku ingin memanggilmu dengan menggunakan namamu saja, seperti yang dilakukan Ana, seperti yang dilakukan Rose, karena kupikir, itu akan merubah pandanganmu terhadapku, tapi ternyata aku salah. Mitya, jika kau bertanya seberapa besar aku mencintaimu, maka aku tak dapat menjawabnya. Aku bahkan tidak mengerti, inikah yang dinamakan cinta?Maaf, aku melakukan hal ini. karena sampai kapanpun juga, aku tidak akan pernah rela melihatmu bersama dengan perempuan lain.Ada sedikit keinginan, suatu saat nanti, kita bisa hidup bahagia bersama sebagai sebuah keluarga, seperti masa kecil kita dulu. Lalu putera dan puterimu memanggiku dengan panggilan ‘Aunty’. Kau bersama dengan perempuan yang kau cintai, sedangkan aku sudah menemukan penggantimu yang begitu kucintai. Tapi kupikir, semua itu hanya anganku, hanya bayang
Rosaline duduk di sebuah kursi roda di taman rumah sakit. Dengan Ana yang duduk di bangku rumah sakit tepat di sebelahnya. Sedangkan Dimitri, lelaki itu diminta Ana untuk menjauh, dan memilih mengamati ikan-ikan peliharaan yang ada di sebuah kolam kecil di tengah-tengah taman rumah sakit tersebut.Rosaline merasakan de javu. Bagaimana tidak, Empat tahun yang lalu, ia juga sedang duduk di bangku taman rumah sakit dengan Ibu Dimitri yang duduk di sebelahnya. Lalu wanita paruh baya itu menceritakan tentang masa lalu Dimitri yang cukup membuat Rosaline tercengang. Dan kini, ia merasa dalam keadaan yang sama, dimana seseorang akan menceritakan sesuatu yang mungkin saja akan mencengangkan untuknya di sebuah taman rumah sakit.Oh, bagaimana bisa kebetulan seperti ini?“Apa yang dikatakan Katavia kepadamu, Rose?” tanya Ana dengan serius.“Dia hanya bilang, bahwa kau adalah salah satu puteri dari keluarga Dimitri, kalian saling jatuh cin
Dimitri segera menghidupkan ponselnya saat ia turun dari pesawat. Ia sedikit mengerutka keningnya ketika mendapati banyak sekali pesan suara yang ia terima dari nomor Ana. Akhirnya Dimitri segera menghubungi Ana karena takut terjadi sesuatu yang tidak ia inginkan.“Astaga, kemana saja, Kau?” tanya Ana dari seberang dengan suara yang sedikit meninggi.“Aku baru turun dari pesawat.”“Rose mengalami kontraksi. Kemungkinan bayinya akan lahir permatur.”“Apa?”“Kutunggu di rumah sakit.”Setelah itu, telepon di tutup. Dan Dimitri segera bergegas menuju ke rumah sakit, tempat Rosaline berada. Semuanya akan baik-baik saja, ya, semuanya akan baik-baik saja. Pikirnya.***Setelah mendapatkan penjelasan dari Ana dan beberapa dokter kandungan lainnya, akhirnya Rosaline mau tidak mau menghadapi kenyataan bahwa bayinya akan dilahirkan secara prematur melal
“Benarkah? Termasuk kenyataan bahwa Anastasya adalah kakakku yang merupakan cinta pertama Dimitri? Kau tidak ingin mendengar cerita tentang mereka?”“A-apa?”“Ya, Rose, hubungan mereka lebih dari yang kau kira.”Rosaline menggelengkan kepalanya. “Tidak mungkin. Ana adalah orang Inggris, bahkan dia memiliki keluarga yang cukup terpandang di sana.”Katavia tersenyum mengejek. “Biar kuceritakan sedikit cerita padamu.” Katavia menyesap kopi pesanannya, sebelum ia mulai membuka suara. “Ayah kami, yang hampir tidak pernah pulang, nyatanya memiliki seorang simpanan, wanita Inggris. Dari wanita itu, dia memiliki Anastasya. Wanita itu meninggal saat melahirkan, karena tidak ingin namanya tercoreng, ayah kami memberikan Anastasya pada salah seorang temannya, pun dengan nama belakangnya.”Sambil menggelengkan kepalanya, Rosaline tidak perca
“Kateya?” Rosaline masih tak percaya dengan seorang gadis yang berada di hadapannya.“Ya, aku.” Katavia berbicara menggunakan bahasa Inggris. Ia tahu sebenarnya gadis itu bisa berbahasa Inggris, tapi gadis itu tetap menggunakan bahasa Rusia untuk mengejeknya. Rosaline tahu itu.“Apa yang kau lakukan di sini?”“Menemuimu.”“Maaf, aku sedang sibuk.”“Kau tak akan sibuk saat mengetahui apa yang akan kukatakan padamu, Rose.”“Tidak Katya! Aku tidak ingin mendengarkan apapun. Kau hanya ingin merusak semuanya, dan aku tidak ingin kau melakukan itu lagi padaku.”Katavia tersenyum mengejek. “Benarkah? Bagaimana jika ini berhubungan dengan temanmu, Anastasya William?”Mata Rosaline membulat seketika. “Apa yang akan kau lakukan terhadapnya? Aku tidak akan membiarkanmu menyentuhnya.”Kali ini gadis itu tertawa lebar seakan me
PrologRosaline berdiri seketika, dengan sangat marah ia menatap ke arah sahabatnya, Anastasya Williams. "Apa maksudmu dengan dia turut handil dalam kehamilanku?!" tanyanya dengan sangat marah sembari menunjuk seorang lelaki yang tampak duduk dengan tenang di sebuah sofa tak jauh dari tempatnya berdiri.Lelaki itu, Dimitri Armazandrov, lelaki tampan berdarah Rusia. Tentu saja bisa di lihat dari nama belakangnya. Dan sialnya, lelaki itu adalah mantan suaminya."Rose, tenanglah, itu tidak baik dengan dengan kehamilanmu." Ana menenangkan Rosaline.Ya, sudah sejak setahun yang lalu, Rosaline mendambakan seorang bayi, bayi yang akan ia lahirkan dari rahimnya sendir
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments