Home / Romansa / Suami Bayaranku Ternyata Big Boss / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of Suami Bayaranku Ternyata Big Boss: Chapter 161 - Chapter 170

282 Chapters

161. Kau Tidak Akan Mengkhianatiku

“Apa dia sudah gila?!” tukas Annelies mendapukkan alisnya.Emosinya membengkak saat melihat media social milik Samantha yang mengunggah foto editan mesranya bersama Dan Theo. Ya, bukannya bersembunyi, Samantha malah sengaja mengundang kontroversi setelah menyebar video panasnya tadi malam.‘Hah! Kenapa Kak Logan membiarkan Samantha begitu saja? Biasanya dia langsung mengambil tindakan saat ada yang mempermalukan keluarga Langford. Apa sekarang dia diam saja karena ini putrinya?!’ batin Annelies bersamaan amarah yang naik ke dadanya.Di tengah ketegangan Annelies, Cloe pun menginterupsi, “maaf, Direktur. Setelah melakukan penyelidikan tadi malam, tim keamanan menemukan remakan CCTV mencurigakan. Anda bisa melihat videonya di slide berikutnya.”Mendapati laporan itu, Annelies langsung mengecek video yang dimaksud.‘Samantha sudah tidak waras!’ batinnya saat melihat rekaman gadis itu memapah Dan Theo masuk kamar.Namun, setelah beberapa menit, rupanya ada seorang lelaki berpakaian serba
last updateLast Updated : 2024-10-27
Read more

162. Dia Harus Mendapat Hukuman!

“Beraninya kau masuk ke sini?!” Logan mendecak geram begitu melihat Lewis.Putranya sudah dua kali ini ikut campur urusannya dengan Grace. Tabiat Logan yang sekeras batu tentunya tak bisa mentolerir lagi.“Lewis Langford, sejak kapan kau berani melawanku, hah?!” Logan melanjutkan dengan nada geramnya. Alih-alih menjawab pertanyaan itu, lewis justru berkata, “Bukankah yang salah Samantha, kenapa Mommy yang mendapat hukuman?”Seketika itu, seringai miring mengebaki bibir Logan. Dia memicing tajam dan lantas menghempas Grace ke lantai. “Argh!” Garce pun mengerang perih saat dahinya tak sengaja menatap pinggiran nakas dekat dinding.Bahkan sialnya tangan wanita itu juga terkena pecahan gelas alkohol yang semula di lempar Logan. “Lihat? Apa yang akan kau lakukan? Kau akan membalasku?!” Logan mendecak dengan amukan tertahan. Tanpa melirik Grace, dia pun melangkah menuju sang putra. Sebelah tangannya merogoh belati dari selipan pinggang. ‘Hah! Ti-tidak … jangan lakukan!’ batin Garce ber
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

163. Dunia Memberinya Karma!

Di dalam kamar mandi, Samantha berkumur dengan air. Dia meraih handuk dan mengusap sekitar mulutnya.‘Apa yang terjadi padaku?’ batin perempuan itu menatap dirinya sendiri di cermin.Sebelah tangannya menumpu pada wastafel dengan napas tak beraturan. ‘Jika diingat-ingat, bulan ini aku belum datang bulan. Harusnya memang menstruasi seminggu lalu ‘kan?’ sambungnya dalam hati. ‘Mungkinkah aku benar-benar hamil?!’ Iris Samantha melebar saat menerka.Tangannya melempar handuk tadi dan menyugar rambut dengan gelisah. “Tidak bisa, aku harus memeriksanya!” tukasnya yang lantas keluar.Baru saja membuka pintu kamar mandi, wanita itu dikejutkan oleh Alexei yang berdiri di hadapannya.“Apa yang terjadi padamu? Kau ….”“Paman, aku tidak tahu sedang masuk angin biasa atau mengandung bayi. Tapi anehnya aku belum menstruasi padahal minggu-minggu ini waktunya datang bulan,” katanya sebelum ucapan Alexei tuntas. Dia mengerjap dengan tatapan kosong, tapi Alexei malah menarik seringai miringnya. Le
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

164. Mari Berkencan!

“Beliau bilang dari Yayasan Narrow, Direktur,” tutur Cloe yang seketika membuat Annelies mengernyit.Bicara pasal Yayasan Narrow, Annelies jadi tertegun. Hubungannya dengan orang-orang di sana sudah retak sejak insiden mengerikan yang melibatkan ketua yayasan. Bahkan Annelies sempat dituduh sebagai pelaku pembunuhan kala itu.‘Siapa kira-kira yang datang. Jika sampai menungguku selama acara konferensi pers, artinya dia punya maksud penting ‘kan?’ batin Annelies bertanya-tanya.Mereka pun melangkah menuju ruang tunggu Beta House. Cloe mengetuk pintu kaca di sana, lalu membukanya untuk Annelies masuk.“Nona Annelies,” tutur seorang wanita paruh baya dengan penampilan elegan.Manik Annelies berubah lebar saat menyadari lawan bincangnya ialah istri mendiang Tuan Narrow.“Oh, Nyonya Narrow. Saya tidak menyangka Anda datang mengunjungi saya,” balas Annelies terkejut.Padahal saat itu Nyonya Narrow-lah yang paling menghardik Annelies atas meninggalnya sang suami. Bahkan memutus hubungan hing
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

165. Pria Ini Tetap Ganas!

“Hah! Kau pura-pura demam ‘kan? Mana ada orang sakit yang minta berkencan, huh?” Annelies berkata sambil mengangkat dagunya.“Ada. Kau sedang melihatnya sekarang!” sambar Dan Theo yang seketika menarik sebelah tangan sang istri yang menutupi mulut.“Kau—”“Ah?!” Annelies langsung terbelalak saat Dan Theo mengangkat kedua tangannya ke atas kepala dan mencengkeramnya.Wanita itu berusaha melepasnya, tapi sialnya sang pria malah menahannya lebih kuat.“Hei, Dan Theo. Apa yang sebenarnya aku lakukan?” tukas Annelies menuntut penjelasan.Dirinya mengira suaminya akan lemah saat demam, tapi ternyata sebaliknya. Pria ini tetap ganas!Dan Theo menarik seringai miring dan perlahan mengikis jarak antara wajahnya dengan sang istri. Dan Theo yang amat dekat, membuat Annelies bisa merasakan napas hangatnya. Bahkan pandangan wanita itu tak sengaja jatuh pada bibir sang suami siap menerkamnya.‘Aish, Dan Theo benar-benar membuatku gila!’ batin Annelies yang perlahan menutup mata.Namun, alih-alih me
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

166. Memangnya Membesarkan Anak Itu Mudah?

“Apa yang terjadi di sana?” tutur Annelies yang seketika bangkit dengan tatapan buncah.Dia melihat seorang wanita rambut panjang gelagapan di tengah danau. Di dekatnya ada perahu bebek dan seorang lelaki bertopi hitam yang menatap wanita tadi dengan tegang. “Astaga, perempuan itu bisa mati jika tidak ada yang menolongnya. Bagaimana ini? Apa tidak ada yang bisa berenang?” kata wanita paruh baya yang membawa anjing kecil di pinggir danau. Dia berpaling pada teman pria di sebelahnya, lalu melanjutkan. “Bukankah kau bisa berenang?”“Kau gila? Sejak kapan kau melihatku berenang?!” sambar temannya menggeleng. Situasi kian ricuh saat lelaki yang berada di perahu bebek tadi menjauh dari si wanita. Orang-orang berpikir dia kehilangan akal karena pergi begitu saja.Annelies yang menyaksikan perempuan di danau itu hampir kehabisan tenaga, langsung melepas mantelnya. Namun, Dan Theo seketika berkata, “apa yang mau kau lakukan, Annelies?”“Aku bisa berenang. Aku akan menolongnya!” sahut sang
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

167. Sifat Licik Sangat Dibutuhkan di Dunia Kita

*** Malam itu Kaelus dan Velos mendatangi tempat produksi Raica Ruby. Velos yang mengemudi, menghentikan mobilnya di depan markas geng Ceko. “Kakak, apa benar ini tempatnya?” Velos bertanya seiring matanya yang memindai sekitar.“Ya, ayo turun,” sahut Kaelus melepas sabuk pengamannya.Setelah dua pria itu keluar, seorang antek geng Ceko yang memiliki tato ular di lehernya pun mendekat. “Kalian dari Organisasi Caligo?” katanya menatap tajam. Kaelus pun menyambar dengan nada dinginnya. “Ya, kami datang untuk bertemu Tonny Molly bersaudara.”Benar, itu sebutan untuk dua jenius kimia geng Ceko yang berhasil menciptakan Raica Ruby dengan sempurna. Orang luar tidak pernah bertemu langsung dengan mereka, sebab Serena menyembunyikannya mati-matian.“Ayo berangkat!” tukas antek geng Ceko bertato ular tadi.Dia berjalan menuju mobil Kaelus. “Apa maksudmu? Kami datang untuk menemui Tonny Molly!” Kaelus pun menahan dada lelaki tersebut. “Mereka tidak ada di markas. Nyonya menyediakan tempat
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

168. Aku Bukan Pelacur

“Ah … apa maksudmu? Sejak di rumah sakit kau terus penasaran padaku. Aku akui kau cukup tampan, tapi seleraku pria yang lebih tua!” Serena berujar seiring dagunya yang terangkat angkuh. Alih-alih meladeni candaan itu, Velos malah semakin menekan bekas luka tembakan Serena hingga wanita itu mengernyit perih. “Biasanya saya tidak memukul wanita, tapi jika Anda sulit diajak bicara, jangan salahkan tangan saya menyakiti Anda!” sambar Velos mendelik tajam. “Sabtu malam di kasino Aden Wise’s Benua Woll. Anda bermain kartu dengan salah satu anggota Blackhole!” tukas Velos mulai menyidik. “Tapi setelah saya bergabung, Anda tiba-tiba mengakhiri permainan dan pergi begitu saja. Mustahil Anda tidak mengenali hanya karena warna rambut saya berubah!” Serena menelan saliva. Agaknya dia tak bisa lagi mengelak karena ingatan Velos amat tajam. ‘Sialan! Kenapa dia berisik sekali padahal itu sudah lama!’ cibir Serena mengumpat dalam batin. Dia kesulitan menelan saliva. Matanya melirik Kaelus seakan
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

169. Kita Akan Menikah

*** Esok harinya, Logan memanggil Iansa ke mansion Langford. Wanita tua itu rela datang meski kesehatannya sedang memburuk. “Kenapa Kak Logan meminta Ibu datang? Bukankah Kak Logan tau kalau Ibu sedang kurang sehat?” kata Alexei yang duduk di sebelah Iansa. Sang ibu membenarkan posisi syalnya, lalu menimpali, “entahlah. Logan bilang ingin membahas bisnis darurat. Ibu tidak bisa mengabaikannya jika itu tentang perusahaan kita.” Dirinya berpaling pada Alexei sambil menghela napas panjang. “Kau! Sekarang berhentilah bermain-main jadi Professor universitas karena tidak menghasilkan apapun. Sudah saatnya kau masuk ke perusahaan!” tukas Iansa merapatkan alisnya. “Ibu tahu sendiri, aku—” “Kau juga anggota keluarga Langford, Alexei!” sambar Iansa sebelum ucapan lelaki itu tuntas. “Kau putra Ibu. Kau anggota Langford yang sah. Ibu akan membuatmu layak dan diakui semua orang. Jadi jangan membantah lagi!” Alexei tak bisa lanjut berdebat, karena yang sudah-sudah Iansa pasti akan menggunaka
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

170. Istriku, Kau Tidak Paham Mata Seorang Pria!

Annelies buru-buru merapatkan tali piyama untuk menutupi tubuhnya. Dia yang baru bangun tidur, langsung menatap waspada, saat pria bermasker hitam di dekat tangga itu memasukan pistol ke selipan pinggangnya. “Kenapa kau di sini?!” decak Annelies dengan leher tegangDia perlahan mundur. Tapi sandal bulunya tak menginjak anak tangga belakangnya dengan tepat. “Berhenti!” tukas pria tadi menatap Annelies.Sialnya, wanita itu sudah lebih dulu terpeleset karena alas sandalnya cukup licin. “Argh!” Annelies memekik saat berpikir dirinya akan jatuh.Namun, ternyata pria bermasker tadi bergerak cepat menuju Annelies dan menahan pinggangnya. Dia mendekap Annelies hingga tubuh wanita itu tak sampai ambruk. Mungkin cederanya bisa fatal jika dia terguling di tangga.“Anda aman sekarang,” bisik pria tadi.Annelies yang semula memejam, perlahan membuka matanya dengan gugup. Alih-alih lega, dia justru semakin membeku saat pria itu menyentuh tubuhnya.“Apa Anda baik-baik saja?” tanya pria itu sebelu
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
29
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status