Suami Bayaranku Ternyata Big Boss

Suami Bayaranku Ternyata Big Boss

last updateLast Updated : 2025-04-09
By:  Inura LubyankaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
37 ratings. 37 reviews
330Chapters
70.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

“Siapa yang mau menikahi wanita gila?!” Annelies Langford dituduh gila oleh keluarganya dan dipaksa masuk rumah sakit jiwa, agar dia tidak bisa mendapat hak waris. Annelies yang putus asa melamar Dan Theo, seorang pria dari rumah gigolo untuk menjadi suami bayarannya, dengan imbalan uang dua miliar. Annelies melakukannya demi bisa mengklaim hak waris dari mendiang ayahnya dengan syarat pernikahan. Keluarga Annelies tahu bahwa Dan Theo pria rendahan dan meremehkannya. Namun, suatu ketika Dan Theo berhasil menggagalkan rencana kakak Annelies yang ingin melenyapkan istrinya. Annelies seketika terkejut, ternyata suami bayarannya orang yang paling berkuasa! Follow ig author: @hi.inuralubyanka

View More

Chapter 1

1. Saya Datang untuk Tidur dengan Anda!

“Aku tidak gila!” Annelies meraung saat para Perawat memaksanya berbaring di brankar, lalu mengikat tangan dan kakinya.

“Tenanglah, Nona!” sahut Suster yang berusaha mencengkeram lengan Annelies.

Namun, wanita itu terus memberontak seraya memekik, “aku tidak gila! Aku tidak gila, sialan!”

Manik hazelnya melotot tajam, rambut kecokelatan yang biasanya rapi, kini awut-awutan. Annelies terus menendang-nendang agar perawat itu menyingkir, tapi usahanya percuma.

“Siapa yang menyuruh kalian membawaku ke sini? Apa itu Kak Logan?!” Annelies kembali memberang, tapi tak ada yang menyahut.

“Apa yang kalian lakukan?! Pegang dengan kuat!” sentak Kepala Perawat dengan tegas.

“Ba-baik!”

Para suster mencekal Annelies lebih kuat, tapi Annelies tiba-tiba menggigit tangan suster yang ada di sebelahnya.

“Argh!” Suster itu menjerit.

Dia berusaha menarik tangannya, tapi Annelies semakin kuat menggigitnya hingga berdarah.

“Argh, lepaskan! Wanita ini memang gila!” cecar Suster itu.

Kepala perawat yang berada di sebelah kiri langsung menjambak rambut Annelies. Begitu gigitan wanita itu lepas, dia langsung menampar wajahnya dengan kasar.

“Dasar jalang gila!” decak Kepala Perawat yang lantas meminta rekannya membawa suntikan.

Tanpa basa-basi, dia langsung menyuntikkan semacam obat penenang ke tangan Annelies. Seketika, Annelies merasa kehilangan tenaga. Tubuhnya lemas, bahkan sensasi kantuk tiba-tiba menyerangnya. Reaksi itu membuat para perawat mundur. Dan saat itulah Annelies bisa melihat kedua kakak tirinya sedang mengawasi dari luar ruangan.

‘Ah … sialan. Ternyata benar ulah kalian,’ batin Annelies sebelum hilang kesadaran.

Dave-kakak kedua Annelies mengamati adiknya itu dari balik kaca besar.

“Bagaimana bisa Ayah menunjuk anak haram itu jadi pewaris?!” dengusnya yang lantas melirik Logan di sampingnya. “Kak Logan, bukankah kita harus melenyapkan Annelies sekalian?”

Logan hanya menyeringai dan lantas menimpali, “tenanglah, dia masih Adik kita.”

“Wah … sejak kapan kau menganggapnya Adik, hah?” sambar Dave menggeleng tak percaya.

Saat malam tiba, Annelies belum sadarkan diri. Tanpa diduga, seorang pria dengan masker hitam yang hanya menampilkan mata dan bibir, diam-diam masuk ke ruangannya. Pria itu mendekati Annelies. Sebelah alisnya terangkat begitu mengamati tubuh Annelies yang terikat di brankar.

“Aish, sial! Dia benar-benar membuatku gila!” tukas pria misterius itu ketika hasrat aneh merayapi punggungnya.

Tangannya menyentuh kaki mulus Annelies dan perlahan meraba sampai pahanya.

“Tenanglah, Annelies. Aku akan membebaskanmu. Aku akan membawamu pergi, lalu kita bisa hidup bahagia,” bisiknya.

Dia mendaratkan kecupan mesra di kening Annelies, lalu beralih mengecup bibirnya. Namun, begitu bibir mereka bersentuhan, Annelies tiba-tiba sadar. Annelies tersentak. Dia yang masih terikat, langsung mengigit bibir pria itu sekuat tenaga.

“Argh!” Pria tadi menarik diri.

Gelenyar merah mengalir deras dari bibir bawah pria itu. Dia mengusapnya, tapi itu semakin perih.

“Aish, brengsek!” umpatnya seraya meregangkan otot lehernya.

Annelies membelalak, tapi dia tak bisa mengenali pria itu yang wajahnya tertutup masker.

‘Siapa dia?!’ batinnya yang diam-diam sibuk melepas ikatan tangan kanannya.

Mendadak, pria tadi mencengkeram leher Annelies. “Sayang, ternyata kau suka bermain kasar!”

“Tutup mulutmu dan enyahlah!” sambar Annelies dengan wajah tegang.

Reaksinya itu malah membuat sang pria tertawa. Dia membelai pipi Annelies sembari berbisik, “kita baru mulai. Bagaimana bisa kau menyuruhku pergi?”

Darah pria itu menetes di leher Annelies, dan itu membuat Annelies sangat jijik. Dia berniat kembali mendaratkan ciuman di bibir Annelies. Namun, Annelies yang berhasil melepas ikatan, dengan cepat meraih vas bunga dari nakas dan menghantamkannya pada kepala pria itu.

“Argh, brengsek!” Pria tadi memberang kencang. Kepalanya terasa berdengung saat darah mengalir dari sekitar pelipisnya.

Annelies bergegas melepas ikatan tali di tangan kiri dan kedua kakinya.

‘A-aku harus cepat pergi. Aku harus kabur!’ batin wanita tersebut buncah.

Annelies nekat turun dari brankar meski tubuhnya masih lemas. Akan tetapi, Annelies tersentak saat pria tadi merengkuh rambut panjangnya dan menariknya kembali ke brankar.

“Kau tidak bisa lari dariku, Sayang!” sentak pria tersebut yang terus menarik rambut Annelies hingga wanita itu mendongak kesakitan.

“Siapa kau? Apa Kak Logan yang menyuruhmu?!” Annelies menyambar dengan tatapan membara.

“Annelies … argh!”

Belum tuntas ucapan pria itu, Annelies tiba-tiba mencakar tangan sang pria hingga berhasil lepas darinya. Saat itulah, dia buru-buru lari keluar ruangan tersebut.

“Sial! Berhenti, Annelies!” Pria misterius itu mendengus dan bergegas menyusul Annelies.

Di koridor rumah sakit yang gelap, Annelies lari terbirit-birit dengan kaki telanjang.

“Annelies!”

Wanita itu tersentak saat mendengar suara pria tadi memekik kencang. Dia menoleh dan melihatnya berlari mendekat. Annelies menekan tombol lift, tapi sangat lama terbuka.

“Aish, sial!” makinya terdesak.

Akhirnya Annelies beralih ke tangga darurat. Jantungnya berdegup kencang setiap menuruni anakan tangga itu. Bahkan tangannya gemetar karena sehari semalam dia tidak makan apapun. Hingga pada pijakan tangga terakhir, mendadak kaki Annelies keseleo sampai membuatnya terjungkal.

“Argh!” Wanita itu jatuh, sikunya menatap lantai sampai memar.

Di tengah ketegangan itu, si pria misterius kembali memekik, “Annelies! Sudah aku bilang kau tidak bisa lari dariku!”

‘Tidak, aku tidak boleh tertangkap!’ batin Annelies mengernyit sakit.

Dia memaksa tubuhnya bangkit dan kembali berlari. Namun, Annelies sontak berhenti saat melihat dua satpam berjaga di lobi. Annelies tak bisa muncul di sana, atau mereka akan menyangka dia pasien gila yang kabur. Annelies melirik sekitar. Dia berbalik ke koridor yang menuju pintu samping.

Tanpa diduga, seorang petugas rumah sakit melihat Annelies yang kabur dari CCTV. Beberapa orang langsung bergegas lari ke depan rumah sakit untuk mengejarnya.

“Hei, berhenti!” teriak seorang penjaga yang melihat Annelies keluar gerbang dengan baju pasien.

Tanpa berpaling, Annelies terus lari ke jalan raya. Dia menyelinap ke gang, dan menyusuri jalanan hingga tiba di club malam Miracle Night.

‘Mereka tidak akan mengira aku bersembunyi di sini!’ pikirnya dalam hati.

Begitu masuk ke Miracle Night, suasana langsung ramai dengan musik kencang. Banyak pria dan wanita berpakaian seksi yang menari bersama.

Annelies masuk ke salah satu ruangan untuk bersembunyi. Baru saja masuk, dia tak sengaja menabrak seorang pria berkemeja putih yang sedang memegang wine, hingga mengotori bajunya.

“Siapa dia?” tanya lelaki dengan rambut gondrong yang duduk di sofa.

Manik Annelies sontak membesar, saat melihat beberapa pria tampan bertelanjang dada berkumpul di sana.

‘Sial! Tempat macam apa ini?’ batinnya menelan saliva dengan berat.

“Apa dia wanita gila? Lihat pakaiannya, itu baju pasien rumah sakit jiwa!” sahut lelaki yang sedang memegang sebatang rokok.

Manik Annelies gemetar saat mendengar tuduhan itu.

Lelaki berkemeja putih tadi mendekatinya dan berbisik, “ini tempat para Gigolo. Cepat keluarlah jika Anda tidak mau—"

“Saya tidak gila! Saya datang untuk tidur dengan Anda!” sambar Annelies yang seketika membuat semua orang terkejut.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
100%(37)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
37 ratings · 37 reviews
Write a review
user avatar
Puji Lestari
ayo update kak
2025-03-11 21:55:54
1
user avatar
Romero Un
weh kirain gila beneran. ternyata ... keren ceritanya ......
2025-01-18 15:24:53
1
user avatar
puji amriani
belum update
2025-01-13 20:20:55
1
user avatar
Inura Lubyanka
Teman-teman, mampirin buku baru aku yah. Judulnya: Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan Ini kisah tokoh baru, Lucas Baratheon dan Ariella Edelred. Kawal kisah mereka yuk dan temukan cameo-cameo dari buku aku sebelumnya Thank you ♡
2025-01-10 17:55:08
1
user avatar
Diva
Anneliess aku padamu
2025-01-08 09:38:17
1
user avatar
puji amriani
gak up ya kak?
2025-01-05 20:50:21
1
user avatar
Zulkiflie Sulaimant
keren cerita nya kak di tunggu update" selanjutnya
2025-01-05 11:08:45
1
user avatar
Diva
Mangats thorr, update yg banyak yok!
2024-12-28 00:24:33
0
user avatar
Puji Amriani
kaaaaak gak up huhuhuhu
2024-11-16 22:46:52
1
user avatar
puji amriani
ayooo kak up lagiii ditunggu cloe nya
2024-11-05 21:02:10
1
user avatar
puji amriani
kaaaak hari ini up 1 ? apa ada lagi huhu nungguin kisah cloe🤏🤏🤏
2024-11-01 21:33:17
1
user avatar
Black Winter
up lagi thor
2024-09-29 18:02:38
1
user avatar
Niken Nurjanah
baru mulai baca ceritanya menarik
2024-09-29 16:27:44
1
user avatar
Sulami Hartono
lanjuttttt
2024-09-16 05:32:09
1
user avatar
umi aminasyah
kapan updet lagi thor
2024-09-13 16:39:15
1
  • 1
  • 2
  • 3
330 Chapters
1. Saya Datang untuk Tidur dengan Anda!
“Aku tidak gila!” Annelies meraung saat para Perawat memaksanya berbaring di brankar, lalu mengikat tangan dan kakinya. “Tenanglah, Nona!” sahut Suster yang berusaha mencengkeram lengan Annelies. Namun, wanita itu terus memberontak seraya memekik, “aku tidak gila! Aku tidak gila, sialan!” Manik hazelnya melotot tajam, rambut kecokelatan yang biasanya rapi, kini awut-awutan. Annelies terus menendang-nendang agar perawat itu menyingkir, tapi usahanya percuma. “Siapa yang menyuruh kalian membawaku ke sini? Apa itu Kak Logan?!” Annelies kembali memberang, tapi tak ada yang menyahut. “Apa yang kalian lakukan?! Pegang dengan kuat!” sentak Kepala Perawat dengan tegas. “Ba-baik!” Para suster mencekal Annelies lebih kuat, tapi Annelies tiba-tiba menggigit tangan suster yang ada di sebelahnya. “Argh!” Suster itu menjerit. Dia berusaha menarik tangannya, tapi Annelies semakin kuat menggigitnya hingga berdarah. “Argh, lepaskan! Wanita ini memang gila!” cecar Suster itu. Kepala perawat y
last updateLast Updated : 2024-06-10
Read more
2. Lamaran Wanita Gila?
“A-apa dia bilang?!” Lelaki berambut gondrong langsung bangkit.Dia berjalan menuju Annelies dan menariknya menjauh dari Dan Theo-pria berkemeja putih.“Hei, Nona! Kau tahu apa yang kau katakan? Pria ini—”“Saya tahu. Dia seorang Gigolo ‘kan? Kalian semua pria yang menerima bayaran dari wanita untuk tidur bersama. Saya juga mau membayar kalian!” sahut Annelies dengan tatapan tajam.Semua orang tercengang seolah tak percaya dengan ucapan wanita itu.“Kenapa? Kalian tidak mau menerima uang saya?” Annelies menantang.Lelaki gondrong tadi mencekal Annelies lebih kuat. Namun, belum sempat menimpali, Dan Theo lebih dulu berkata, “semua uang berharga. Ayo kita lakukan, tidur bersama!”“Dan Theo!” sambar lelaki gondrong tadi, tapi Theo tidak menggubris.“Jadi nama Anda Dan Theo? Baiklah, ke mana kita pergi? Saya butuh kamar, secepatnya!” tukas Annelies dengan tatapan tajam, tapi entah mengapa Dan Theo bisa melihat getaran di matanya.Pria itu mengamati penampilan Annelies yang berantakan. Ann
last updateLast Updated : 2024-06-10
Read more
3. Dia Menggoda Tunanganku
“Sayang, akhirnya kita bertemu lagi!” tukas Harvey sambil menatap lurus pada Annelies.“Sayang, aku sangat merindukanmu.” Samantha menyambar dengan suara yang dibuat imut.Dia menghampiri Harvey dengan kening mengernyit. “Kau terluka? Apa yang terjadi padamu?”Samantha menjulurkan tangan, hendak memeriksa luka di bibir dan sekitar pelipis Harvey. Namun, pria itu langsung menahan tangannya.“Ini luka kecil saat dinas di luar kota. Aku sangat merindukanmu, Sayang,” balas Harvey yang lantas memeluk Samantha.“Astaga, baru beberapa hari jauh dariku, kau langsung terluka. Aku mencemaskanmu,” sahut wanita itu menekuk bibirnya sedih.Meski Harvey mendekap dan membelai punggung Samantha, tapi sorot matanya masih terpaku pada Annelies yang berada di belakang tunangannya. Tatapannya itu seolah membayangkan bahwa wanita yang dipeluknya adalah Annelies.‘Kenapa luka Harvey sama persis dengan luka pria miesterius yang menemuiku di rumah sakit tadi malam?’ batin Annelies dengan manik gemetar. ‘Sial
last updateLast Updated : 2024-06-10
Read more
4. Siapa yang Mau Menikahi Wanita Gila?
“Siapa yang mau menikahi wanita gila, hah?!” Samantha mendecak dengan mata terbelalak.Semua orang heran karena selama ini Annelies tak pernah dekat dengan pria dan hanya sibuk kerja. Itu membuat mendiang Feanton cemas jika Annelies jadi perawan tua. Hingga dia pun menambahkan syarat bahwa Annelies harus menikah dalam kurun waktu enam bulan untuk mendapat hak waris. Jika tidak, Feanton akan menyumbangkan seluruh asetnya ke yayasan panti jompo dan anak yatim piatu.Karena inilah Logan murka habis-habisan dan berusaha menyingkirkan Annelies. Dia yang merupakan putra tertua malah tidak mendapat apa-apa.“Benarkah? Kau mau menikah?” Seringai berbahaya merayapi bibir Logan, seiring tangannya yang melepaskan leher Annelies. Annelies menatap tajam, tapi belum sempat menimpali, Logan kembali berkata, “baiklah, kita lihat apa kau bisa melakukannya!”“Daddy! Apa yang Daddy katakan? Jika Bibi Annelies menikah … aish, intinya dia tidak boleh menikah, Daddy! Daddy ta
last updateLast Updated : 2024-06-10
Read more
5. Ijinkan Aku Menginap Malam Ini
“Dan Theo?!” Leher Annelies menegang.Alih-alih menjawab, pria itu langsung menarik Annelies bersembunyi di balik dinding.“Dan Theo, kenapa kau—”“Sstt … dia akan mendengarnya,” sahut Dan Theo menutup mulut Annelies saat lelaki misterius tadi celingukan di lobi.Manik Annelies kembali melebar ketika lelaki itu berjalan ke arah mereka. Dia kian cemas, dan Theo menyadari itu. “Diam dan bersembunyilah di sini,” bisik Theo menenangkan.Tanpa menunggu sahutan Annelies, dia langsung berbalik dan memukul wajah lelaki misterius tadi hingga terhuyung.“Argh, brengsek!” umpat lelaki itu kesal.Dia menyipit, tapi tak bisa melihat wajah Dan Theo dengan jelas.“Siapa kau? Beraninya ikut campur urusanku!” sambungnya geram.Dan Theo menghampirinya, tapi lelaki itu mengeluarkan belati dan melayangkannya ke arah Theo. Beruntung Dan Theo berhasil menghindar, lalu dengan cepat menonjok wajah lelaki tadi lebih keras.Darah menggelenyar dari sudut mulut lelaki tersebut. Dengan geram dia menggenggam bela
last updateLast Updated : 2024-06-10
Read more
6. Jangan Tinggalkan Aku
Annelies membuka pintu lebih lebar usai beberapa saat dan masuk bersama Dan Theo.“Tempat ini agak berantakan, aku belum merapikan semuanya,” tutur wanita itu yang lantas melirik sofa. “Hanya ada satu ranjang, apa kau tidak masalah tidur di sana?”Alih-alih menjawab, Dan Theo malah balik bertanya, “apa hal seperti itu sering terjadi?”Leher Annelies menegang saat Dan Theo membahas terror tadi. Itu memicu sensasi empedu naik ke tenggorokannya dan membuatnya mual.“Ini baru pertama kali,” sahutnya dengan manik gemetar.Dia meraih bantal dan selimut, lalu menyerahkannya pada Dan Theo. “Kau bisa memakainya.”Pria itu hanya diam, tapi bisa melihat jelas bahwa Annelies masih sangat terkejut. Bahkan ketika wanita itu tidur, Dan Theo mendengar dia merintih.‘Dia mengigau?’ batin pria tersebut yang lantas bangkit dari sofa.Dirinya memeriksa Annelies yang mengigil di ranjang.‘Demam?’ geming Dan Theo saat menyentuh dahi wanita itu.Ya, tubuh Annelies sangat panas, mulutnya terus merisik dan me
last updateLast Updated : 2024-06-12
Read more
7. Apa Aku Terlihat Seperti Bajingan?
“Apa ini jelas untuk kalian?!” tukas Annelies saat menarik diri.Sorot matanya yang tajam membuat semua wartawan diam. Bahkan Dan Theo hanya tersenyum miring melihat langkah berani istrinya ini. Satu tindakan Annelies, akan menggilas rumor buruk kesehatan jiwanya, sekaligus pengumuman perang pada Logan.“Mari, suamiku. Kita harus menetapkan tanggal dan mengurus resepsi pernikahan!” decaknya merengkuh lengan Dan Theo.“Tolong permisi,” tutur pria itu membelah kerumunan.Para wartawan itu mundur, tapi masih haus berita.“Nona, kalau begitu tolong beritahu kami tanggal dan lokasi pernikahan Anda nanti!”“Benar, Nona. Tolong katakan juga, apa keluarga Langford merestui penikahan Anda?” tanya Wartawan sambil mengejar Annelies.Seorang lainnya bahkan menghadang dan bertanya, “Jadi, apa Nona Samantha bohong soal penyakit mental Anda?”Annelies tetap bungkam, tapi para wartawan itu berdesakan dan mendorongnya hingga hampir jatuh. Beruntung Dan Theo memeganginya, hingga Annelies tak sampai amb
last updateLast Updated : 2024-06-12
Read more
8. Mereka Lebih Gila Dari Pasien Rumah Sakit Jiwa
“Aku sangat muak, tapi malam ini kita harus datang ke mansion Langford!” Wajah Annelies berubah masam usai mendapat telepon dari kuasa hukum mendiang Feanton. Dirinya menatap sang suami, seraya melanjutkan. “Dan Theo, apapun yang mereka katakan nanti, kau tidak perlu meladeninya. Mereka lebih gila dari pasien rumah sakit jiwa!”Pria itu menaikan sebelah alisnya sebagai respon. Dan malamnya, Annelies benar-benar datang bersama Dan Theo ke mansion yang belum lama ditinggalkannya. Dia mengenakan dress formal hitam yang tampak elegan, berjalan menggandeng Dan Theo dengan setelan jas warna senada. ‘Ayah, aku tidak tahu apa maksudmu memberiku tanggung jawab besar ini. Tapi aku yakin, Ayah pasti punya tujuan ‘kan?’ batin Annelies mengingat mendiang Feanton kala melewati rumah kaca, tempat ayahnya biasa merawat bonsai.Mereka menuju ruang keluarga di bangunan utama. Di sana, semua anggota Langford sudah berkumpul.“Astaga, bukankah pertemuan ini hanya untuk anggota keluarga Langford? Kenap
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more
9. Wanita dengan Lingerie Tipis
Dan Theo mendekap Annelies, lalu berguling ke samping tepat saat Dave menghantamkan batu ke arahnya. “Brengsek!” Dave mengumpat saat mereka berhasil menghindar. Dia buru-buru lari layaknya pengecut, begitu Dan Theo hendak mengejarnya. Namun, Annelies menahan lengan Dan Theo seraya berkata, “aku ingin pulang.” Dan Theo tahu Annelies sangat terkejut, jadi dirinya pun mengantar sang istri kembali ke apartemen. Sepanjang perjalanan wanita itu hanya bungkam, itu membuat Dan Theo jadi bertanya-tanya. “Aku akan menemanimu lagi malam ini,” tutur Dan Theo melirik Annelies sekilas. “Tidak perlu, kau istirahatlah di rumah karena besok mulai pemotretan,” sahut Annelies tanpa berpaling padanya. Saat tiba di apartemennya, Annelies melihat bekas cekikan Dave yang membuat lehernya merah. ‘Kak Dave, apa kau benar-benar ingin membunuhku?’ batinnya menatap diri di cermin. Annelies menyugar rambutnya, lalu menarik resleting belakang dress-nya untuk ganti pakaian. Namun, tiba-tiba saja ad
last updateLast Updated : 2024-06-14
Read more
10. Darah Haram Tidak Pantas Mewarisi Harta Langford
Annelies menelan saliva berat, lalu berkata, “bu-bukankah kau ada di pihakku?”“Maksudku bukan sebagai musuh,” sahut Dan Theo menaikkan sebelah alisnya.“Lalu?!” Dagu Annelies terangkat, kini dia waspada pada Dan Theo. Pria itu malah menjulurkan wajahnya hingga hidungnya nyaris bertumbukan dengan Annelies. “Aku juga seorang pria, Annelies. Kau tidak takut aku melakukan sesuatu padamu?” bisik Dan Theo yang memicu manik Annelies selebar cakram.Wanita itu baru sadar kalau pakaiannya sangat terbuka. Dia buru-buru menutup tubuhnya dengan outer lingerie tipis itu dan berdehem canggung. “Ma-maaf, aku lupa kalau kita tinggal bersama,” tutur Annelies kikuk. Irisnya berputar, lalu melanjutkan. “Aku sangat mengantuk, aku akan tidur sekarang.”Wanita itu segera beranjak menuju kamarnya. Dan Theo melipat tangan ke depan dada, dia terus mengawasi punggung Annelies menjauh sampai masuk ke kamar.‘Menarik,’ batinnya menyeringai samar.Sementara di kamar, Annelies tak hentinya merutuki diri sendi
last updateLast Updated : 2024-06-14
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status