Home / Romansa / Suami Bayaranku Ternyata Big Boss / 1. Saya Datang untuk Tidur dengan Anda!

Share

Suami Bayaranku Ternyata Big Boss
Suami Bayaranku Ternyata Big Boss
Author: Inura Lubyanka

1. Saya Datang untuk Tidur dengan Anda!

last update Last Updated: 2024-06-10 09:25:58

“Aku tidak gila!” Annelies meraung saat para Perawat memaksanya berbaring di brankar, lalu mengikat tangan dan kakinya.

“Tenanglah, Nona!” sahut Suster yang berusaha mencengkeram lengan Annelies.

Namun, wanita itu terus memberontak seraya memekik, “aku tidak gila! Aku tidak gila, sialan!”

Manik hazelnya melotot tajam, rambut kecokelatan yang biasanya rapi, kini awut-awutan. Annelies terus menendang-nendang agar perawat itu menyingkir, tapi usahanya percuma.

“Siapa yang menyuruh kalian membawaku ke sini? Apa itu Kak Logan?!” Annelies kembali memberang, tapi tak ada yang menyahut.

“Apa yang kalian lakukan?! Pegang dengan kuat!” sentak Kepala Perawat dengan tegas.

“Ba-baik!”

Para suster mencekal Annelies lebih kuat, tapi Annelies tiba-tiba menggigit tangan suster yang ada di sebelahnya.

“Argh!” Suster itu menjerit.

Dia berusaha menarik tangannya, tapi Annelies semakin kuat menggigitnya hingga berdarah.

“Argh, lepaskan! Wanita ini memang gila!” cecar Suster itu.

Kepala perawat yang berada di sebelah kiri langsung menjambak rambut Annelies. Begitu gigitan wanita itu lepas, dia langsung menampar wajahnya dengan kasar.

“Dasar jalang gila!” decak Kepala Perawat yang lantas meminta rekannya membawa suntikan.

Tanpa basa-basi, dia langsung menyuntikkan semacam obat penenang ke tangan Annelies. Seketika, Annelies merasa kehilangan tenaga. Tubuhnya lemas, bahkan sensasi kantuk tiba-tiba menyerangnya. Reaksi itu membuat para perawat mundur. Dan saat itulah Annelies bisa melihat kedua kakak tirinya sedang mengawasi dari luar ruangan.

‘Ah … sialan. Ternyata benar ulah kalian,’ batin Annelies sebelum hilang kesadaran.

Dave-kakak kedua Annelies mengamati adiknya itu dari balik kaca besar.

“Bagaimana bisa Ayah menunjuk anak haram itu jadi pewaris?!” dengusnya yang lantas melirik Logan di sampingnya. “Kak Logan, bukankah kita harus melenyapkan Annelies sekalian?”

Logan hanya menyeringai dan lantas menimpali, “tenanglah, dia masih Adik kita.”

“Wah … sejak kapan kau menganggapnya Adik, hah?” sambar Dave menggeleng tak percaya.

Saat malam tiba, Annelies belum sadarkan diri. Tanpa diduga, seorang pria dengan masker hitam yang hanya menampilkan mata dan bibir, diam-diam masuk ke ruangannya. Pria itu mendekati Annelies. Sebelah alisnya terangkat begitu mengamati tubuh Annelies yang terikat di brankar.

“Aish, sial! Dia benar-benar membuatku gila!” tukas pria misterius itu ketika hasrat aneh merayapi punggungnya.

Tangannya menyentuh kaki mulus Annelies dan perlahan meraba sampai pahanya.

“Tenanglah, Annelies. Aku akan membebaskanmu. Aku akan membawamu pergi, lalu kita bisa hidup bahagia,” bisiknya.

Dia mendaratkan kecupan mesra di kening Annelies, lalu beralih mengecup bibirnya. Namun, begitu bibir mereka bersentuhan, Annelies tiba-tiba sadar. Annelies tersentak. Dia yang masih terikat, langsung mengigit bibir pria itu sekuat tenaga.

“Argh!” Pria tadi menarik diri.

Gelenyar merah mengalir deras dari bibir bawah pria itu. Dia mengusapnya, tapi itu semakin perih.

“Aish, brengsek!” umpatnya seraya meregangkan otot lehernya.

Annelies membelalak, tapi dia tak bisa mengenali pria itu yang wajahnya tertutup masker.

‘Siapa dia?!’ batinnya yang diam-diam sibuk melepas ikatan tangan kanannya.

Mendadak, pria tadi mencengkeram leher Annelies. “Sayang, ternyata kau suka bermain kasar!”

“Tutup mulutmu dan enyahlah!” sambar Annelies dengan wajah tegang.

Reaksinya itu malah membuat sang pria tertawa. Dia membelai pipi Annelies sembari berbisik, “kita baru mulai. Bagaimana bisa kau menyuruhku pergi?”

Darah pria itu menetes di leher Annelies, dan itu membuat Annelies sangat jijik. Dia berniat kembali mendaratkan ciuman di bibir Annelies. Namun, Annelies yang berhasil melepas ikatan, dengan cepat meraih vas bunga dari nakas dan menghantamkannya pada kepala pria itu.

“Argh, brengsek!” Pria tadi memberang kencang. Kepalanya terasa berdengung saat darah mengalir dari sekitar pelipisnya.

Annelies bergegas melepas ikatan tali di tangan kiri dan kedua kakinya.

‘A-aku harus cepat pergi. Aku harus kabur!’ batin wanita tersebut buncah.

Annelies nekat turun dari brankar meski tubuhnya masih lemas. Akan tetapi, Annelies tersentak saat pria tadi merengkuh rambut panjangnya dan menariknya kembali ke brankar.

“Kau tidak bisa lari dariku, Sayang!” sentak pria tersebut yang terus menarik rambut Annelies hingga wanita itu mendongak kesakitan.

“Siapa kau? Apa Kak Logan yang menyuruhmu?!” Annelies menyambar dengan tatapan membara.

“Annelies … argh!”

Belum tuntas ucapan pria itu, Annelies tiba-tiba mencakar tangan sang pria hingga berhasil lepas darinya. Saat itulah, dia buru-buru lari keluar ruangan tersebut.

“Sial! Berhenti, Annelies!” Pria misterius itu mendengus dan bergegas menyusul Annelies.

Di koridor rumah sakit yang gelap, Annelies lari terbirit-birit dengan kaki telanjang.

“Annelies!”

Wanita itu tersentak saat mendengar suara pria tadi memekik kencang. Dia menoleh dan melihatnya berlari mendekat. Annelies menekan tombol lift, tapi sangat lama terbuka.

“Aish, sial!” makinya terdesak.

Akhirnya Annelies beralih ke tangga darurat. Jantungnya berdegup kencang setiap menuruni anakan tangga itu. Bahkan tangannya gemetar karena sehari semalam dia tidak makan apapun. Hingga pada pijakan tangga terakhir, mendadak kaki Annelies keseleo sampai membuatnya terjungkal.

“Argh!” Wanita itu jatuh, sikunya menatap lantai sampai memar.

Di tengah ketegangan itu, si pria misterius kembali memekik, “Annelies! Sudah aku bilang kau tidak bisa lari dariku!”

‘Tidak, aku tidak boleh tertangkap!’ batin Annelies mengernyit sakit.

Dia memaksa tubuhnya bangkit dan kembali berlari. Namun, Annelies sontak berhenti saat melihat dua satpam berjaga di lobi. Annelies tak bisa muncul di sana, atau mereka akan menyangka dia pasien gila yang kabur. Annelies melirik sekitar. Dia berbalik ke koridor yang menuju pintu samping.

Tanpa diduga, seorang petugas rumah sakit melihat Annelies yang kabur dari CCTV. Beberapa orang langsung bergegas lari ke depan rumah sakit untuk mengejarnya.

“Hei, berhenti!” teriak seorang penjaga yang melihat Annelies keluar gerbang dengan baju pasien.

Tanpa berpaling, Annelies terus lari ke jalan raya. Dia menyelinap ke gang, dan menyusuri jalanan hingga tiba di club malam Miracle Night.

‘Mereka tidak akan mengira aku bersembunyi di sini!’ pikirnya dalam hati.

Begitu masuk ke Miracle Night, suasana langsung ramai dengan musik kencang. Banyak pria dan wanita berpakaian seksi yang menari bersama.

Annelies masuk ke salah satu ruangan untuk bersembunyi. Baru saja masuk, dia tak sengaja menabrak seorang pria berkemeja putih yang sedang memegang wine, hingga mengotori bajunya.

“Siapa dia?” tanya lelaki dengan rambut gondrong yang duduk di sofa.

Manik Annelies sontak membesar, saat melihat beberapa pria tampan bertelanjang dada berkumpul di sana.

‘Sial! Tempat macam apa ini?’ batinnya menelan saliva dengan berat.

“Apa dia wanita gila? Lihat pakaiannya, itu baju pasien rumah sakit jiwa!” sahut lelaki yang sedang memegang sebatang rokok.

Manik Annelies gemetar saat mendengar tuduhan itu.

Lelaki berkemeja putih tadi mendekatinya dan berbisik, “ini tempat para Gigolo. Cepat keluarlah jika Anda tidak mau—"

“Saya tidak gila! Saya datang untuk tidur dengan Anda!” sambar Annelies yang seketika membuat semua orang terkejut.

Comments (3)
goodnovel comment avatar
Niken Nurjanah
baru mulai baca
goodnovel comment avatar
guramebakar.jo
jejak jejak jejak
goodnovel comment avatar
umi aminasyah
lanjut up dong
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   2. Lamaran Wanita Gila?

    “A-apa dia bilang?!” Lelaki berambut gondrong langsung bangkit.Dia berjalan menuju Annelies dan menariknya menjauh dari Dan Theo-pria berkemeja putih.“Hei, Nona! Kau tahu apa yang kau katakan? Pria ini—”“Saya tahu. Dia seorang Gigolo ‘kan? Kalian semua pria yang menerima bayaran dari wanita untuk tidur bersama. Saya juga mau membayar kalian!” sahut Annelies dengan tatapan tajam.Semua orang tercengang seolah tak percaya dengan ucapan wanita itu.“Kenapa? Kalian tidak mau menerima uang saya?” Annelies menantang.Lelaki gondrong tadi mencekal Annelies lebih kuat. Namun, belum sempat menimpali, Dan Theo lebih dulu berkata, “semua uang berharga. Ayo kita lakukan, tidur bersama!”“Dan Theo!” sambar lelaki gondrong tadi, tapi Theo tidak menggubris.“Jadi nama Anda Dan Theo? Baiklah, ke mana kita pergi? Saya butuh kamar, secepatnya!” tukas Annelies dengan tatapan tajam, tapi entah mengapa Dan Theo bisa melihat getaran di matanya.Pria itu mengamati penampilan Annelies yang berantakan. Ann

    Last Updated : 2024-06-10
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   3. Dia Menggoda Tunanganku

    “Sayang, akhirnya kita bertemu lagi!” tukas Harvey sambil menatap lurus pada Annelies.“Sayang, aku sangat merindukanmu.” Samantha menyambar dengan suara yang dibuat imut.Dia menghampiri Harvey dengan kening mengernyit. “Kau terluka? Apa yang terjadi padamu?”Samantha menjulurkan tangan, hendak memeriksa luka di bibir dan sekitar pelipis Harvey. Namun, pria itu langsung menahan tangannya.“Ini luka kecil saat dinas di luar kota. Aku sangat merindukanmu, Sayang,” balas Harvey yang lantas memeluk Samantha.“Astaga, baru beberapa hari jauh dariku, kau langsung terluka. Aku mencemaskanmu,” sahut wanita itu menekuk bibirnya sedih.Meski Harvey mendekap dan membelai punggung Samantha, tapi sorot matanya masih terpaku pada Annelies yang berada di belakang tunangannya. Tatapannya itu seolah membayangkan bahwa wanita yang dipeluknya adalah Annelies.‘Kenapa luka Harvey sama persis dengan luka pria miesterius yang menemuiku di rumah sakit tadi malam?’ batin Annelies dengan manik gemetar. ‘Sial

    Last Updated : 2024-06-10
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   4. Siapa yang Mau Menikahi Wanita Gila?

    “Siapa yang mau menikahi wanita gila, hah?!” Samantha mendecak dengan mata terbelalak.Semua orang heran karena selama ini Annelies tak pernah dekat dengan pria dan hanya sibuk kerja. Itu membuat mendiang Feanton cemas jika Annelies jadi perawan tua. Hingga dia pun menambahkan syarat bahwa Annelies harus menikah dalam kurun waktu enam bulan untuk mendapat hak waris. Jika tidak, Feanton akan menyumbangkan seluruh asetnya ke yayasan panti jompo dan anak yatim piatu.Karena inilah Logan murka habis-habisan dan berusaha menyingkirkan Annelies. Dia yang merupakan putra tertua malah tidak mendapat apa-apa.“Benarkah? Kau mau menikah?” Seringai berbahaya merayapi bibir Logan, seiring tangannya yang melepaskan leher Annelies. Annelies menatap tajam, tapi belum sempat menimpali, Logan kembali berkata, “baiklah, kita lihat apa kau bisa melakukannya!”“Daddy! Apa yang Daddy katakan? Jika Bibi Annelies menikah … aish, intinya dia tidak boleh menikah, Daddy! Daddy ta

    Last Updated : 2024-06-10
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   5. Ijinkan Aku Menginap Malam Ini

    “Dan Theo?!” Leher Annelies menegang.Alih-alih menjawab, pria itu langsung menarik Annelies bersembunyi di balik dinding.“Dan Theo, kenapa kau—”“Sstt … dia akan mendengarnya,” sahut Dan Theo menutup mulut Annelies saat lelaki misterius tadi celingukan di lobi.Manik Annelies kembali melebar ketika lelaki itu berjalan ke arah mereka. Dia kian cemas, dan Theo menyadari itu. “Diam dan bersembunyilah di sini,” bisik Theo menenangkan.Tanpa menunggu sahutan Annelies, dia langsung berbalik dan memukul wajah lelaki misterius tadi hingga terhuyung.“Argh, brengsek!” umpat lelaki itu kesal.Dia menyipit, tapi tak bisa melihat wajah Dan Theo dengan jelas.“Siapa kau? Beraninya ikut campur urusanku!” sambungnya geram.Dan Theo menghampirinya, tapi lelaki itu mengeluarkan belati dan melayangkannya ke arah Theo. Beruntung Dan Theo berhasil menghindar, lalu dengan cepat menonjok wajah lelaki tadi lebih keras.Darah menggelenyar dari sudut mulut lelaki tersebut. Dengan geram dia menggenggam bela

    Last Updated : 2024-06-10
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   6. Jangan Tinggalkan Aku

    Annelies membuka pintu lebih lebar usai beberapa saat dan masuk bersama Dan Theo.“Tempat ini agak berantakan, aku belum merapikan semuanya,” tutur wanita itu yang lantas melirik sofa. “Hanya ada satu ranjang, apa kau tidak masalah tidur di sana?”Alih-alih menjawab, Dan Theo malah balik bertanya, “apa hal seperti itu sering terjadi?”Leher Annelies menegang saat Dan Theo membahas terror tadi. Itu memicu sensasi empedu naik ke tenggorokannya dan membuatnya mual.“Ini baru pertama kali,” sahutnya dengan manik gemetar.Dia meraih bantal dan selimut, lalu menyerahkannya pada Dan Theo. “Kau bisa memakainya.”Pria itu hanya diam, tapi bisa melihat jelas bahwa Annelies masih sangat terkejut. Bahkan ketika wanita itu tidur, Dan Theo mendengar dia merintih.‘Dia mengigau?’ batin pria tersebut yang lantas bangkit dari sofa.Dirinya memeriksa Annelies yang mengigil di ranjang.‘Demam?’ geming Dan Theo saat menyentuh dahi wanita itu.Ya, tubuh Annelies sangat panas, mulutnya terus merisik dan me

    Last Updated : 2024-06-12
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   7. Apa Aku Terlihat Seperti Bajingan?

    “Apa ini jelas untuk kalian?!” tukas Annelies saat menarik diri.Sorot matanya yang tajam membuat semua wartawan diam. Bahkan Dan Theo hanya tersenyum miring melihat langkah berani istrinya ini. Satu tindakan Annelies, akan menggilas rumor buruk kesehatan jiwanya, sekaligus pengumuman perang pada Logan.“Mari, suamiku. Kita harus menetapkan tanggal dan mengurus resepsi pernikahan!” decaknya merengkuh lengan Dan Theo.“Tolong permisi,” tutur pria itu membelah kerumunan.Para wartawan itu mundur, tapi masih haus berita.“Nona, kalau begitu tolong beritahu kami tanggal dan lokasi pernikahan Anda nanti!”“Benar, Nona. Tolong katakan juga, apa keluarga Langford merestui penikahan Anda?” tanya Wartawan sambil mengejar Annelies.Seorang lainnya bahkan menghadang dan bertanya, “Jadi, apa Nona Samantha bohong soal penyakit mental Anda?”Annelies tetap bungkam, tapi para wartawan itu berdesakan dan mendorongnya hingga hampir jatuh. Beruntung Dan Theo memeganginya, hingga Annelies tak sampai amb

    Last Updated : 2024-06-12
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   8. Mereka Lebih Gila Dari Pasien Rumah Sakit Jiwa

    “Aku sangat muak, tapi malam ini kita harus datang ke mansion Langford!” Wajah Annelies berubah masam usai mendapat telepon dari kuasa hukum mendiang Feanton. Dirinya menatap sang suami, seraya melanjutkan. “Dan Theo, apapun yang mereka katakan nanti, kau tidak perlu meladeninya. Mereka lebih gila dari pasien rumah sakit jiwa!”Pria itu menaikan sebelah alisnya sebagai respon. Dan malamnya, Annelies benar-benar datang bersama Dan Theo ke mansion yang belum lama ditinggalkannya. Dia mengenakan dress formal hitam yang tampak elegan, berjalan menggandeng Dan Theo dengan setelan jas warna senada. ‘Ayah, aku tidak tahu apa maksudmu memberiku tanggung jawab besar ini. Tapi aku yakin, Ayah pasti punya tujuan ‘kan?’ batin Annelies mengingat mendiang Feanton kala melewati rumah kaca, tempat ayahnya biasa merawat bonsai.Mereka menuju ruang keluarga di bangunan utama. Di sana, semua anggota Langford sudah berkumpul.“Astaga, bukankah pertemuan ini hanya untuk anggota keluarga Langford? Kenap

    Last Updated : 2024-06-13
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   9. Wanita dengan Lingerie Tipis

    Dan Theo mendekap Annelies, lalu berguling ke samping tepat saat Dave menghantamkan batu ke arahnya. “Brengsek!” Dave mengumpat saat mereka berhasil menghindar. Dia buru-buru lari layaknya pengecut, begitu Dan Theo hendak mengejarnya. Namun, Annelies menahan lengan Dan Theo seraya berkata, “aku ingin pulang.” Dan Theo tahu Annelies sangat terkejut, jadi dirinya pun mengantar sang istri kembali ke apartemen. Sepanjang perjalanan wanita itu hanya bungkam, itu membuat Dan Theo jadi bertanya-tanya. “Aku akan menemanimu lagi malam ini,” tutur Dan Theo melirik Annelies sekilas. “Tidak perlu, kau istirahatlah di rumah karena besok mulai pemotretan,” sahut Annelies tanpa berpaling padanya. Saat tiba di apartemennya, Annelies melihat bekas cekikan Dave yang membuat lehernya merah. ‘Kak Dave, apa kau benar-benar ingin membunuhku?’ batinnya menatap diri di cermin. Annelies menyugar rambutnya, lalu menarik resleting belakang dress-nya untuk ganti pakaian. Namun, tiba-tiba saja ad

    Last Updated : 2024-06-14

Latest chapter

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   273. Jangan Tertipu dengan Wajah Tampannya

    “Dasar mesum! Cepat pergi atau aku akan memanggil petugas keamanan!” Wanita itu mengancam tegas.Velos yang masih berdiri di dekat pintu seketika mengernyit heran.Tanpa mau mengalah, dia justru berkata, “harusnya Anda yang keluar. Ini kamar saya. Kenapa Anda bisa masuk ke sini?”Sang wanita mengerjap dengan manik lebar.“Apa kau gila? Sejak kapan ini jadi kamarmu, hah?!” decaknya yang lantas menyugar rambut basahnya dengan frustasi. “Hei, dengarlah bajingan mesum!”“Apa? Bajingan mesum?!” Velos menyatukan alisnya. “Nona—”“Kau pikir aku tidak bisa menghadapimu? Brengsek sepertimu harus diberi pelajaran agar tahu batasan. Jangan kau kira aku wanita lemah yang akan ketakutan dan tunduk padamu!” sambar wanita tersebut seraya mengangkat dagunya angkuh. “Aku akan hitung sampai tiga. Jika kau tidak keluar, maka kau akan menyesal!”Sorot matanya terpampang tajam, tapi entah mengapa malah serasa menantang Velos.“Menarik. Saya jadi penasaran, apa yang akan Anda lakukan, Nona?” tukas Velos ke

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   272. Mereka Tidak Tahu Nikmatnya Masa Lajang

    “Bagaimana bisa semuanya ada di sini?” Annelies bertanya dengan manik binar.Ya, di luar gedung L&F Company, Butler bersaudara sudah ada di sana. Bahkan Cloe juga. “Selamat atas pengangkatan Anda, Direktur. Ah, tunggu. Harusnya sekarang saya memanggil Anda, Nyonya Komisaris,” tutur Cloe seiring kedua alisnya yang naik ke atas. Annelies seketika tersenyum, lalu menimpali, “panggil senyamannya Anda, Nona Cloe.”“Tapi, kenapa semuanya berkumpul di sini?” Annelies bergantian melirik Kaelus dan Velos. Dan Theo yang berada di sebelahnya pun merengkuh pinggangnya dan lantas menjawab, “ke depannya kau pasti sibuk mengurus perusahaan. Sebelum itu, mari kita nikmati waktu bersantai dengan liburan bersama, istriku.”“Ah … jadi ini rencanamu?” sahut Annelies yang memicu sebelah alis suaminya terangkat. Dan Theo pun mendekati wajah sang istri sambil berbisik, “bukankah aku hebat dalam menyiapkan kejutan?”“Kau yang terbaik!” balas Annelies yang tak ragu mengecup pipinya.“Kenapa hanya di pipi?

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   271. Gagal Sekali Bukan Berarti Kau Buruk

    Ekspresi binar di wajah Annelies seketika lenyap setelah menerima telepon. Jelas sekali ada sesuatu yang mengusiknya.Dan Theo yang penasaran pun bertanya, “ada masalah apa, istriku?”“Aku harus pergi. Tolong temani aku, Dan Theo,” sahut Annelies saat berpaling pada suaminya. Usai bersiap-siap, mereka lantas menuju L&F Hotel. Sudah lama Annelies tak mengunjungi hotel keluarganya tersebut. Hotel itu hampir bangkrut, tapi beberapa minggu terakhir managementnya telah diperbarui Lewis sebelum pemuda tersebut masuk penjara.Ya, jika saja Lewis menekuninya, mungkin L&F Hotel akan kembali berjaya. Sayangnya dia harus menjadi korban keserakahan Logan dan berakhir meregang nyawa.Begitu tiba di hotel tersebut, Annelies pun masuk sambil menggandeng lengan Dan Theo.“Selamat datang, Nyonya, Tuan,” tutur seorang Resepsionis menyapa. “Tuan Dave sudah menunggu di ruang VIP.”Benar, orang yang membuat Annelies datang ke hotel ini memang Dave. Padahal sebelumnya Annelies memutuskan tak ingin berhubu

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   270. Aku Hanya Butuh Dirimu

    “Katakan, Dan Theo! Apa maksudmu sebenarnya?!” Annelies menuntut penjelasan seiring nadanya yang kian menekan.Telinganya jelas mendengar bahwa Dan Theo ingin mengakhiri hubungan, tapi wanita itu tak mau berasumsi tanpa tau alasan di balik semua ini.Dengan wajah tegang, dia kembali berkata, “kau akan tetap diam?!”Tangannya meraih lembaran dokumen di meja. Sepasang alisnya seketika mendapuk saat membaca isinya.“Hah … ini?”“Robeklah!” Dan Theo menyahut tegas.Annelies kembali menatapnya. Ekspresi muramnya berangsur binar saat mendapati titah itu. Hingga tanpa ragu, Annelies pun merobek lembaran dokumen tersebut tepat di hadapan Dan Theo.“Hubungan kontrak kita resmi berakhir, Dan Theo. Mari kita mulai hubungan baru tanpa batas waktu!” tutur wanita itu memandang lekat.Ya, itu memang dokumen perjanjian satu tahun pernikahan mereka. Jika sesuai kontrak, maka harusnya Dan Theo dan Annelies akan berpisah. Tapi keduanya tak menyangka, dalam waktu sesingkat itu hubungan mereka jadi tak te

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   269. Aku Punya Kejutan Untukmu

    Alih-alih menjawab dengan ucapan, Dan Theo malah menawarkan lengannya agar digandeng sang istri.“Kalau kau sangat ingin tahu, ayo kita berangkat sekarang,” tuturnya dengan nada rendah.“Cih!” Annelies membalas dengan desisan. “Kau sangaja membuatku semakin penasaran, ya? Dasar kekanakan!”Meski mengejeknya, tapi tak bisa disangkal Annelies malah kian tertarik. Dia lantas merengkuh lengan sang suami dan berjalan mengikuti langkah panjangnya.Mereka pun menyusuri jalanan Linberg dengan mobil Dan Theo. Setelah cukup lama berkendara, pria itu menghentikan mobilnya di depan PeterSoul. Ya sebelumnya Dan Theo sudah membuat reservasi di restoran bintang michelin tersebut.Annelies yang semula melihat keluar jendela, kini berpaling pada Dan Theo lagi.“Di sini sangat sulit mendapat meja. Kapan kau memesan tempat?” tanyanya. “Tidak sesulit itu, karena ini diriku,” sahut Dan Theo seiring sebelah alisnya yang naik ke atas.Lawan bincangnya menyeringai tipis. Dia mengamati Dan Theo mengitari dep

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   268. Apa Arti Wanita Itu Bagimu?

    ***Esok harinya, Annelies mendatangi rumah tahanan Linberg untuk menemui Logan. Dia sengaja datang sendiri dan tidak memberitahu Dan Theo. Jelas sekali sang suami akan melarang jika tahu Annelies pergi ke sana. Namun, Annelies harus memastikan sesuatu.Begitu Logan muncul, Annelies hanya menatapnya dengan sorot dingin.‘Dunia sudah mulai menghukumnya, ya?’ batin Annelies mengamati wajah Logan yang babak belur.Ya, agaknya para narapidana telah menghajarnya habis-habisan.“Hah … sial! Apa kau datang untuk menertawakanku?!” Logan berkata dengan sorot tajamnya. “Jangan pikir kau sudah menang. Aku tidak akan lama berada di sini!”Alih-alih menjawab, Annelies malah memamerkan seringai tipis.“Sepertinya kau masih tidak sadar dengan kenyataan. Kau sudah tamat. Kau akan membusuk di penjara ini!” Annelies bicara dengan ekspresi penuh dendam.“Tutup mulutmu, jalang sialan!” Logan mengumpat seiring tangannya yang memukul kaca pembatas.Annelies yang berada di sisi seberang, malah semakin terse

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   267. Orang Asing Tidak Mungkin Melindunginya

    Annelies mengikuti Grace ke taman di area gedung pengadilan. Mereka duduk bersebelahan, sementara Dan Theo menunggu tak jauh dari sana. Ya, pria itu sengaja memberi privasi agar kedua wanita tadi bisa bicara leluasa.“Katakan, aku hanya punya waktu sepuluh menit untukmu!” Annelies berkata dengan ketusnya.“Aku tahu kau pasti marah padaku karena—”“Marah? Siapa yang bilang aku marah?” Annelies menyambar ucapan Grace sebelum tuntas.Wanita itu berpaling pada Grace dengan ekspresi dinginnya. “Aku tidak marah, tapi lebih tepatnya aku membencimu!”Benar, meski Grace punya andil besar dalam penuntutan Logan, tapi Annelies juga membencinya karena dia sengaja menyembunyikan fakta.“Kau tau Ayah dibunuh, bahkan tinggal dengan pembunuhnya. Kau yang hanya diam, tidak ada bedanya dengan Kak Logan!” pungkas Annelies dengan leher tegang. Wajah Grace berangsur pucat, kata-katanya pun seperti tersangkut di tenggorokan saat melihat tatapan Annelies yang penuh dendam.Dia perlahan menundukkan pandang

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   266. Apa Saja Rahasia Tuan Logan yang Ada Di Tangannya?

    ‘Nyonya Grace?!’ Casper melebarkan maniknya dengan wajah tegang saat saksi itu masuk.Ya, itu memang Grace Langford. Langkahnya tampak mantap menuju kursi saksi di persidangan suaminya. Situasi ini membuat hawa pengadilan semakin panas. Orang-orang tak menyangka bahwa Grace akan menjadi saksi dari pihak jaksa, alih-aliih Logan.‘Gawat! Aku lengah. Aku tidak berpikir Nyonya Grace akan berkhianat dari Tuan Logan. Apa saja rahasia Tuan Logan yang ada di tangannya?’ geming Casper yang sejak tadi menautkan alisnya.Casper beralih menatap Logan. Jelas sekali tuannya itu menahan amukan besar.Begitu Grace duduk di kursi saksi, Logan terus memancarkan tatapan mematikan padanya. Jika bisa, dia ingin menyeret wanita itu keluar dari ruang sidang dan membungkamnya.‘Lihat saja, Grace. Sekali saja kau berani bicara macam-macam, aku akan melubangi kepalamu!’ Logan membatin dengan gigi menggertak.Dari sebelah, pengacara Logan pun bingung.Dengan nada bisikan, dia lantas bertanya, “Tuan, mengapa ist

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   265. Lakukan Tugasmu dengan Benar!

    “Sesuai perintah Anda, Tuan!” Casper berkata penuh keyakinan.Saat itulah, seorang lelaki bersetelan jas hitam yang necis masuk ke ruangan tersebut. Dia menuduk hormat pada Logan dan Casper secara bergantian. “Kau bisa pastikan menang kasusnya?” Logan bertanya pelan, tapi sorot matanya seperti memerintah. “Anda tidak perlu khawatir, Tuan. Hakim ada di pihak kita,” balas sang Pengacara meyakinkan. Logan juga tahu itu. Sebelumnya Casper memang bilang bahwa hakim ketua yang menangani kasusnya sudah diatasi oleh Casper. Bahkan hakim itu memiliki hutang budi pada Logan di masa lalu. Begitu Casper mendatanginya, sang hakim langsung tahu maksudnya. Dia harus membalas budi.Meski begitu, Logan tak bisa menggantungkan hidupnya di tangan satu orang saja. Dia menatap sang Pengacara lebih tegas seraya berkata, “hei, kau pikir bisa bersanti hanya karena Hakim di pihakku? Lalu apa gunanya dirimu?!”“Ah, ma-maafkan saya Tuan. Maksud saya bukan seperti itu. Saya juga akan bekerja keras di persida

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status