Beranda / Romansa / Suami Bayaranku Ternyata Big Boss / 1. Saya Datang untuk Tidur dengan Anda!

Share

Suami Bayaranku Ternyata Big Boss
Suami Bayaranku Ternyata Big Boss
Penulis: Inura Lubyanka

1. Saya Datang untuk Tidur dengan Anda!

Penulis: Inura Lubyanka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-10 09:25:58

“Aku tidak gila!” Annelies meraung saat para Perawat memaksanya berbaring di brankar, lalu mengikat tangan dan kakinya.

“Tenanglah, Nona!” sahut Suster yang berusaha mencengkeram lengan Annelies.

Namun, wanita itu terus memberontak seraya memekik, “aku tidak gila! Aku tidak gila, sialan!”

Manik hazelnya melotot tajam, rambut kecokelatan yang biasanya rapi, kini awut-awutan. Annelies terus menendang-nendang agar perawat itu menyingkir, tapi usahanya percuma.

“Siapa yang menyuruh kalian membawaku ke sini? Apa itu Kak Logan?!” Annelies kembali memberang, tapi tak ada yang menyahut.

“Apa yang kalian lakukan?! Pegang dengan kuat!” sentak Kepala Perawat dengan tegas.

“Ba-baik!”

Para suster mencekal Annelies lebih kuat, tapi Annelies tiba-tiba menggigit tangan suster yang ada di sebelahnya.

“Argh!” Suster itu menjerit.

Dia berusaha menarik tangannya, tapi Annelies semakin kuat menggigitnya hingga berdarah.

“Argh, lepaskan! Wanita ini memang gila!” cecar Suster itu.

Kepala perawat yang berada di sebelah kiri langsung menjambak rambut Annelies. Begitu gigitan wanita itu lepas, dia langsung menampar wajahnya dengan kasar.

“Dasar jalang gila!” decak Kepala Perawat yang lantas meminta rekannya membawa suntikan.

Tanpa basa-basi, dia langsung menyuntikkan semacam obat penenang ke tangan Annelies. Seketika, Annelies merasa kehilangan tenaga. Tubuhnya lemas, bahkan sensasi kantuk tiba-tiba menyerangnya. Reaksi itu membuat para perawat mundur. Dan saat itulah Annelies bisa melihat kedua kakak tirinya sedang mengawasi dari luar ruangan.

‘Ah … sialan. Ternyata benar ulah kalian,’ batin Annelies sebelum hilang kesadaran.

Dave-kakak kedua Annelies mengamati adiknya itu dari balik kaca besar.

“Bagaimana bisa Ayah menunjuk anak haram itu jadi pewaris?!” dengusnya yang lantas melirik Logan di sampingnya. “Kak Logan, bukankah kita harus melenyapkan Annelies sekalian?”

Logan hanya menyeringai dan lantas menimpali, “tenanglah, dia masih Adik kita.”

“Wah … sejak kapan kau menganggapnya Adik, hah?” sambar Dave menggeleng tak percaya.

Saat malam tiba, Annelies belum sadarkan diri. Tanpa diduga, seorang pria dengan masker hitam yang hanya menampilkan mata dan bibir, diam-diam masuk ke ruangannya. Pria itu mendekati Annelies. Sebelah alisnya terangkat begitu mengamati tubuh Annelies yang terikat di brankar.

“Aish, sial! Dia benar-benar membuatku gila!” tukas pria misterius itu ketika hasrat aneh merayapi punggungnya.

Tangannya menyentuh kaki mulus Annelies dan perlahan meraba sampai pahanya.

“Tenanglah, Annelies. Aku akan membebaskanmu. Aku akan membawamu pergi, lalu kita bisa hidup bahagia,” bisiknya.

Dia mendaratkan kecupan mesra di kening Annelies, lalu beralih mengecup bibirnya. Namun, begitu bibir mereka bersentuhan, Annelies tiba-tiba sadar. Annelies tersentak. Dia yang masih terikat, langsung mengigit bibir pria itu sekuat tenaga.

“Argh!” Pria tadi menarik diri.

Gelenyar merah mengalir deras dari bibir bawah pria itu. Dia mengusapnya, tapi itu semakin perih.

“Aish, brengsek!” umpatnya seraya meregangkan otot lehernya.

Annelies membelalak, tapi dia tak bisa mengenali pria itu yang wajahnya tertutup masker.

‘Siapa dia?!’ batinnya yang diam-diam sibuk melepas ikatan tangan kanannya.

Mendadak, pria tadi mencengkeram leher Annelies. “Sayang, ternyata kau suka bermain kasar!”

“Tutup mulutmu dan enyahlah!” sambar Annelies dengan wajah tegang.

Reaksinya itu malah membuat sang pria tertawa. Dia membelai pipi Annelies sembari berbisik, “kita baru mulai. Bagaimana bisa kau menyuruhku pergi?”

Darah pria itu menetes di leher Annelies, dan itu membuat Annelies sangat jijik. Dia berniat kembali mendaratkan ciuman di bibir Annelies. Namun, Annelies yang berhasil melepas ikatan, dengan cepat meraih vas bunga dari nakas dan menghantamkannya pada kepala pria itu.

“Argh, brengsek!” Pria tadi memberang kencang. Kepalanya terasa berdengung saat darah mengalir dari sekitar pelipisnya.

Annelies bergegas melepas ikatan tali di tangan kiri dan kedua kakinya.

‘A-aku harus cepat pergi. Aku harus kabur!’ batin wanita tersebut buncah.

Annelies nekat turun dari brankar meski tubuhnya masih lemas. Akan tetapi, Annelies tersentak saat pria tadi merengkuh rambut panjangnya dan menariknya kembali ke brankar.

“Kau tidak bisa lari dariku, Sayang!” sentak pria tersebut yang terus menarik rambut Annelies hingga wanita itu mendongak kesakitan.

“Siapa kau? Apa Kak Logan yang menyuruhmu?!” Annelies menyambar dengan tatapan membara.

“Annelies … argh!”

Belum tuntas ucapan pria itu, Annelies tiba-tiba mencakar tangan sang pria hingga berhasil lepas darinya. Saat itulah, dia buru-buru lari keluar ruangan tersebut.

“Sial! Berhenti, Annelies!” Pria misterius itu mendengus dan bergegas menyusul Annelies.

Di koridor rumah sakit yang gelap, Annelies lari terbirit-birit dengan kaki telanjang.

“Annelies!”

Wanita itu tersentak saat mendengar suara pria tadi memekik kencang. Dia menoleh dan melihatnya berlari mendekat. Annelies menekan tombol lift, tapi sangat lama terbuka.

“Aish, sial!” makinya terdesak.

Akhirnya Annelies beralih ke tangga darurat. Jantungnya berdegup kencang setiap menuruni anakan tangga itu. Bahkan tangannya gemetar karena sehari semalam dia tidak makan apapun. Hingga pada pijakan tangga terakhir, mendadak kaki Annelies keseleo sampai membuatnya terjungkal.

“Argh!” Wanita itu jatuh, sikunya menatap lantai sampai memar.

Di tengah ketegangan itu, si pria misterius kembali memekik, “Annelies! Sudah aku bilang kau tidak bisa lari dariku!”

‘Tidak, aku tidak boleh tertangkap!’ batin Annelies mengernyit sakit.

Dia memaksa tubuhnya bangkit dan kembali berlari. Namun, Annelies sontak berhenti saat melihat dua satpam berjaga di lobi. Annelies tak bisa muncul di sana, atau mereka akan menyangka dia pasien gila yang kabur. Annelies melirik sekitar. Dia berbalik ke koridor yang menuju pintu samping.

Tanpa diduga, seorang petugas rumah sakit melihat Annelies yang kabur dari CCTV. Beberapa orang langsung bergegas lari ke depan rumah sakit untuk mengejarnya.

“Hei, berhenti!” teriak seorang penjaga yang melihat Annelies keluar gerbang dengan baju pasien.

Tanpa berpaling, Annelies terus lari ke jalan raya. Dia menyelinap ke gang, dan menyusuri jalanan hingga tiba di club malam Miracle Night.

‘Mereka tidak akan mengira aku bersembunyi di sini!’ pikirnya dalam hati.

Begitu masuk ke Miracle Night, suasana langsung ramai dengan musik kencang. Banyak pria dan wanita berpakaian seksi yang menari bersama.

Annelies masuk ke salah satu ruangan untuk bersembunyi. Baru saja masuk, dia tak sengaja menabrak seorang pria berkemeja putih yang sedang memegang wine, hingga mengotori bajunya.

“Siapa dia?” tanya lelaki dengan rambut gondrong yang duduk di sofa.

Manik Annelies sontak membesar, saat melihat beberapa pria tampan bertelanjang dada berkumpul di sana.

‘Sial! Tempat macam apa ini?’ batinnya menelan saliva dengan berat.

“Apa dia wanita gila? Lihat pakaiannya, itu baju pasien rumah sakit jiwa!” sahut lelaki yang sedang memegang sebatang rokok.

Manik Annelies gemetar saat mendengar tuduhan itu.

Lelaki berkemeja putih tadi mendekatinya dan berbisik, “ini tempat para Gigolo. Cepat keluarlah jika Anda tidak mau—"

“Saya tidak gila! Saya datang untuk tidur dengan Anda!” sambar Annelies yang seketika membuat semua orang terkejut.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Niken Nurjanah
baru mulai baca
goodnovel comment avatar
guramebakar.jo
jejak jejak jejak
goodnovel comment avatar
umi aminasyah
lanjut up dong
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   2. Lamaran Wanita Gila?

    “A-apa dia bilang?!” Lelaki berambut gondrong langsung bangkit.Dia berjalan menuju Annelies dan menariknya menjauh dari Dan Theo-pria berkemeja putih.“Hei, Nona! Kau tahu apa yang kau katakan? Pria ini—”“Saya tahu. Dia seorang Gigolo ‘kan? Kalian semua pria yang menerima bayaran dari wanita untuk tidur bersama. Saya juga mau membayar kalian!” sahut Annelies dengan tatapan tajam.Semua orang tercengang seolah tak percaya dengan ucapan wanita itu.“Kenapa? Kalian tidak mau menerima uang saya?” Annelies menantang.Lelaki gondrong tadi mencekal Annelies lebih kuat. Namun, belum sempat menimpali, Dan Theo lebih dulu berkata, “semua uang berharga. Ayo kita lakukan, tidur bersama!”“Dan Theo!” sambar lelaki gondrong tadi, tapi Theo tidak menggubris.“Jadi nama Anda Dan Theo? Baiklah, ke mana kita pergi? Saya butuh kamar, secepatnya!” tukas Annelies dengan tatapan tajam, tapi entah mengapa Dan Theo bisa melihat getaran di matanya.Pria itu mengamati penampilan Annelies yang berantakan. Ann

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-10
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   3. Dia Menggoda Tunanganku

    “Sayang, akhirnya kita bertemu lagi!” tukas Harvey sambil menatap lurus pada Annelies.“Sayang, aku sangat merindukanmu.” Samantha menyambar dengan suara yang dibuat imut.Dia menghampiri Harvey dengan kening mengernyit. “Kau terluka? Apa yang terjadi padamu?”Samantha menjulurkan tangan, hendak memeriksa luka di bibir dan sekitar pelipis Harvey. Namun, pria itu langsung menahan tangannya.“Ini luka kecil saat dinas di luar kota. Aku sangat merindukanmu, Sayang,” balas Harvey yang lantas memeluk Samantha.“Astaga, baru beberapa hari jauh dariku, kau langsung terluka. Aku mencemaskanmu,” sahut wanita itu menekuk bibirnya sedih.Meski Harvey mendekap dan membelai punggung Samantha, tapi sorot matanya masih terpaku pada Annelies yang berada di belakang tunangannya. Tatapannya itu seolah membayangkan bahwa wanita yang dipeluknya adalah Annelies.‘Kenapa luka Harvey sama persis dengan luka pria miesterius yang menemuiku di rumah sakit tadi malam?’ batin Annelies dengan manik gemetar. ‘Sial

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-10
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   4. Siapa yang Mau Menikahi Wanita Gila?

    “Siapa yang mau menikahi wanita gila, hah?!” Samantha mendecak dengan mata terbelalak.Semua orang heran karena selama ini Annelies tak pernah dekat dengan pria dan hanya sibuk kerja. Itu membuat mendiang Feanton cemas jika Annelies jadi perawan tua. Hingga dia pun menambahkan syarat bahwa Annelies harus menikah dalam kurun waktu enam bulan untuk mendapat hak waris. Jika tidak, Feanton akan menyumbangkan seluruh asetnya ke yayasan panti jompo dan anak yatim piatu.Karena inilah Logan murka habis-habisan dan berusaha menyingkirkan Annelies. Dia yang merupakan putra tertua malah tidak mendapat apa-apa.“Benarkah? Kau mau menikah?” Seringai berbahaya merayapi bibir Logan, seiring tangannya yang melepaskan leher Annelies. Annelies menatap tajam, tapi belum sempat menimpali, Logan kembali berkata, “baiklah, kita lihat apa kau bisa melakukannya!”“Daddy! Apa yang Daddy katakan? Jika Bibi Annelies menikah … aish, intinya dia tidak boleh menikah, Daddy! Daddy ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-10
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   5. Ijinkan Aku Menginap Malam Ini

    “Dan Theo?!” Leher Annelies menegang.Alih-alih menjawab, pria itu langsung menarik Annelies bersembunyi di balik dinding.“Dan Theo, kenapa kau—”“Sstt … dia akan mendengarnya,” sahut Dan Theo menutup mulut Annelies saat lelaki misterius tadi celingukan di lobi.Manik Annelies kembali melebar ketika lelaki itu berjalan ke arah mereka. Dia kian cemas, dan Theo menyadari itu. “Diam dan bersembunyilah di sini,” bisik Theo menenangkan.Tanpa menunggu sahutan Annelies, dia langsung berbalik dan memukul wajah lelaki misterius tadi hingga terhuyung.“Argh, brengsek!” umpat lelaki itu kesal.Dia menyipit, tapi tak bisa melihat wajah Dan Theo dengan jelas.“Siapa kau? Beraninya ikut campur urusanku!” sambungnya geram.Dan Theo menghampirinya, tapi lelaki itu mengeluarkan belati dan melayangkannya ke arah Theo. Beruntung Dan Theo berhasil menghindar, lalu dengan cepat menonjok wajah lelaki tadi lebih keras.Darah menggelenyar dari sudut mulut lelaki tersebut. Dengan geram dia menggenggam bela

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-10
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   6. Jangan Tinggalkan Aku

    Annelies membuka pintu lebih lebar usai beberapa saat dan masuk bersama Dan Theo.“Tempat ini agak berantakan, aku belum merapikan semuanya,” tutur wanita itu yang lantas melirik sofa. “Hanya ada satu ranjang, apa kau tidak masalah tidur di sana?”Alih-alih menjawab, Dan Theo malah balik bertanya, “apa hal seperti itu sering terjadi?”Leher Annelies menegang saat Dan Theo membahas terror tadi. Itu memicu sensasi empedu naik ke tenggorokannya dan membuatnya mual.“Ini baru pertama kali,” sahutnya dengan manik gemetar.Dia meraih bantal dan selimut, lalu menyerahkannya pada Dan Theo. “Kau bisa memakainya.”Pria itu hanya diam, tapi bisa melihat jelas bahwa Annelies masih sangat terkejut. Bahkan ketika wanita itu tidur, Dan Theo mendengar dia merintih.‘Dia mengigau?’ batin pria tersebut yang lantas bangkit dari sofa.Dirinya memeriksa Annelies yang mengigil di ranjang.‘Demam?’ geming Dan Theo saat menyentuh dahi wanita itu.Ya, tubuh Annelies sangat panas, mulutnya terus merisik dan me

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   7. Apa Aku Terlihat Seperti Bajingan?

    “Apa ini jelas untuk kalian?!” tukas Annelies saat menarik diri.Sorot matanya yang tajam membuat semua wartawan diam. Bahkan Dan Theo hanya tersenyum miring melihat langkah berani istrinya ini. Satu tindakan Annelies, akan menggilas rumor buruk kesehatan jiwanya, sekaligus pengumuman perang pada Logan.“Mari, suamiku. Kita harus menetapkan tanggal dan mengurus resepsi pernikahan!” decaknya merengkuh lengan Dan Theo.“Tolong permisi,” tutur pria itu membelah kerumunan.Para wartawan itu mundur, tapi masih haus berita.“Nona, kalau begitu tolong beritahu kami tanggal dan lokasi pernikahan Anda nanti!”“Benar, Nona. Tolong katakan juga, apa keluarga Langford merestui penikahan Anda?” tanya Wartawan sambil mengejar Annelies.Seorang lainnya bahkan menghadang dan bertanya, “Jadi, apa Nona Samantha bohong soal penyakit mental Anda?”Annelies tetap bungkam, tapi para wartawan itu berdesakan dan mendorongnya hingga hampir jatuh. Beruntung Dan Theo memeganginya, hingga Annelies tak sampai amb

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   8. Mereka Lebih Gila Dari Pasien Rumah Sakit Jiwa

    “Aku sangat muak, tapi malam ini kita harus datang ke mansion Langford!” Wajah Annelies berubah masam usai mendapat telepon dari kuasa hukum mendiang Feanton. Dirinya menatap sang suami, seraya melanjutkan. “Dan Theo, apapun yang mereka katakan nanti, kau tidak perlu meladeninya. Mereka lebih gila dari pasien rumah sakit jiwa!”Pria itu menaikan sebelah alisnya sebagai respon. Dan malamnya, Annelies benar-benar datang bersama Dan Theo ke mansion yang belum lama ditinggalkannya. Dia mengenakan dress formal hitam yang tampak elegan, berjalan menggandeng Dan Theo dengan setelan jas warna senada. ‘Ayah, aku tidak tahu apa maksudmu memberiku tanggung jawab besar ini. Tapi aku yakin, Ayah pasti punya tujuan ‘kan?’ batin Annelies mengingat mendiang Feanton kala melewati rumah kaca, tempat ayahnya biasa merawat bonsai.Mereka menuju ruang keluarga di bangunan utama. Di sana, semua anggota Langford sudah berkumpul.“Astaga, bukankah pertemuan ini hanya untuk anggota keluarga Langford? Kenap

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-13
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   9. Wanita dengan Lingerie Tipis

    Dan Theo mendekap Annelies, lalu berguling ke samping tepat saat Dave menghantamkan batu ke arahnya. “Brengsek!” Dave mengumpat saat mereka berhasil menghindar. Dia buru-buru lari layaknya pengecut, begitu Dan Theo hendak mengejarnya. Namun, Annelies menahan lengan Dan Theo seraya berkata, “aku ingin pulang.” Dan Theo tahu Annelies sangat terkejut, jadi dirinya pun mengantar sang istri kembali ke apartemen. Sepanjang perjalanan wanita itu hanya bungkam, itu membuat Dan Theo jadi bertanya-tanya. “Aku akan menemanimu lagi malam ini,” tutur Dan Theo melirik Annelies sekilas. “Tidak perlu, kau istirahatlah di rumah karena besok mulai pemotretan,” sahut Annelies tanpa berpaling padanya. Saat tiba di apartemennya, Annelies melihat bekas cekikan Dave yang membuat lehernya merah. ‘Kak Dave, apa kau benar-benar ingin membunuhku?’ batinnya menatap diri di cermin. Annelies menyugar rambutnya, lalu menarik resleting belakang dress-nya untuk ganti pakaian. Namun, tiba-tiba saja ad

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-14

Bab terbaru

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   323. Aku Sangat Merindukan San Carlo!

    “Menurutlah selagi aku belum berubah pikiran, Theodore!” Anthony berujar dengan tatapan tegas.Dan Theo tahu, mustahil jika melawan. Bahkan mungkin akan membuat posisinya dan Annelies dalam bahaya karena hal ini memang perjanjian awal.Dengan rahang berubah ketat, Dan Theo pun berujar, “baiklah, aku akan pergi bersama Annelies. Tapi Ayah harus menepati janji. Jangan pernah mengganggu kami lagi!”“Apa kau pernah melihatku berkhianat?!” sambar Anthony yang lantas meraih cerutunya.Tangan Dan Theo mengepal geram, sampai kapan pun dia tak rela meninggalkan satu putranya bersama Anthony.‘Tunggu Daddy, Dylan. Suatu hari, Daddy pasti menjemputmu!’ batin pria itu penuh tekad. Dirinya lantas menunduk hormat di hadapan sang ayah. Tanpa bertukar suara lagi, Dan Theo pun mangkir dari ruangan tersebut.Sialnya, Eugen masih menunggu di luar. Rasanya Dan Theo ingin menghajarnya, tapi Annelies pasti sudah menunggu. Dia tak akan membuang waktu untuk hal yang sia-sia.Namun, bukannya membiarkan Dan T

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   322. Perintahku yang Paling Mutlak!

    “Mohon maaf, Tuan Theodore. Tuan Eugen sudah membawa pergi bayi pertama Anda!” tukas sang Perawat menunduk.Dan Theo yang mendengarnya pun mengernyit geram. Belum juga Annelies dan dirinya menggendong bayi itu, tapi sang ayah sudah buru-buru mengambilnya. Bukankah bayi itu butuh Annelies untuk menyusu?‘Sial! Kenapa Ayah sampai bertindak seperti ini? Anak itu masih bayi dan butuh ibunya!’ batin Dan Theo meradang dalam dada.Dirinya tak sanggup menyampaikan perkara ini pada sang istri. Terlebih kondisi Annelies masih lemas. Dia tak mau wanita itu cemas, bahkan kesehatannya menurun jika memikirkan bayi pertamanya.‘Sebaiknya aku tidak membahas bayi dulu,’ geming Dan Theo dengan alis berkedut.Dia akhirnya kembali mendekati Annelies dan berupaya mengalihkan perhatian.“Istriku, para Perawat akan memandikan bayi-bayi kita dulu. Kau tenang saja, bayi-bayi kita sangat tampan dan memiliki mata yang indah sepertimu,” tutur Dan Theo merengkuh tangan Annelies.Sang wanita tersenyum binar, semba

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   321. Sudah Lahir!

    “Ah!” Annelies merintih sakit selaras dengan kontraksi yang mendominasi perutnya.Dia mundur, coba mencari pegangan untuk menyangga diri. Beruntung di sebelahnya ada nakas, hingga Annelies sigap berpegangan. Tapi tangannya yang asal menumpu, tak sengaja menyenggol vas bunga sampai jatuh ke lantai.Bunyi pekak beling yang pecah, seketika menyita perhatian dua bodyguard yang berjaga di depan pintu.“Apa yang terjadi?” tukas salah satu di antara mereka.Rekannya tampak bingung sembari menimpali, “Big Boss sedang keluar. Apa terjadi sesuatu pada Nyonya?”“Mari kita lihat!” Bodyguard berambut cepak bergegas mengetuk pintu.Keduanya memanggil Annelies bergantian, tapi tidak mendapat sahutan. Hanya suara rintihan samar yang terdengar menyakitakan.“Minggir!” tukas Bodyguard rambut cepak tadi.Dirinya mundur, mengambil ancang-ancang untuk mendobrak pintu ruang tidur Annelies.Ya, dengan satu tendangan keras, pintu tersebut berhasil terbuka. Tapi begitu menilik ke dalam, kedua bodyguard tadi l

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   320. Aku Mencintaimu, Annelies.

    “Bukankah ini lebih baik dari ice cream?” bisik Dan Theo saat melepas pagutannya sejenak. Sang istri tersenyum tipis, lalu menimpali, “kau curang, Dan Theo!”“Apanya yang curang? Bukankah kau menyukainya?” Pria itu membalas sambil mengusap bibir bawah Annelies dengan ibu jarinya. Sentuhan itu membuatnya ingin menjajah kian dalam, hingga detik berikunya Dan Theo tak ragu mengulum bibir Annelies lagi. Kali ini Dan Theo melumatnya lebih manja, sengaja menyalurkan hasrat menggelora yang cukup lama ditahannya. Ya, sebab selama di mansion Caligo, Anthony lebih ketat mengawasi Annelies. Bahkan Dan Theo juga disibukkan dengan beberapa pekerjaan di organisasi. Malam ini Dan Theo ingin melipur diri dan membuat Annelies bahagia. Tangan pria itu menyusup ke belakang leher sang istri, seiring dengan lidah yang masuk ke mulutnya. Mereka saling beradu saliva dengan manik terpejam. Bahkan desiran ombak pantai itu, seakan lebih menghanyutkan keduanya dalam aliran gairah. “Ahh ….” Annelies meleng

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   319. Jadi Menurutmu Dia Memang Seksi?

    Dan Theo yang menyadari amukan di wajah istrinya, langsung mengangkat tangan kiri sebagai tanda penolakan pada wanita seksi tadi. “Are you serious, Sir?” tukas wanita itu seakan memberi kesempatan lagi. Entah mengapa dia menonjolkan payudara padat di balik bikini merahnya. Itu membuat Annelies semakin risih. Bahkan di manik hazelnya sudah menggantung amarah yang membara. Dan Theo mungkin akan sulit memadamkannya. Hingga dengan tegas, pria itu pun berkata, “sorry!” Sorot matanya yang tajam, seketika membuat wanita seksi tadi melepas pagutan. Dia lantas berlalu tanpa merasa bersalah. “Hah! Aku harus memberi pelajaran Eugen! Dia tidak bilang jika di tempat ini ada wanita seperti itu,” ujar Dan Theo tiba-tiba. Ya, dia inisiatif menjelaskan sebelum Annelies merajuk dan kesal. Terlebih suasana hati istrinya lebih sensitive akhir-akhir ini. Hanya dia yang Annelies punya. Jadi Dan Theo tak mau membuatnya sedih. Tapi bukannya menjawab, Annelies justru menggenggam garpu amat erat. Dia be

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   318. Tequila, Tuan?

    *** Di persimpangan jalan Etnea tiba-tiba pengemudi motor sport bermantel hitam mengejar Dan Theo. Dia melaju dengan kecepatan tinggi, bahkan menyalip beberapa mobil yang ada di depannya. “Lebih cepat! Kita harus hentikan motor sport hitam di depan!” tukas P7 yang baru menerima perintah Eugen dari earpiece-nya.“Baiklah!” sahut K4-rekannya yang tengah mengemudi. K4 menginjak pedal gas amat dalam, memicu mobilnya melesat cepat menembus jalanan malam. Sementara P7, kini menekan tombol earpicenya, lalu berkata pada rekannya di mobil lain, “kejar bajingan itu dari berbagai sisi. Prioritas kita melindungi Big Boss dan Nyonya!”Di depan sana, pengemudi misterius tadi sudah lebih dulu mendekati Dan Theo. Dari jarak beberapa meter, dia mengeluarkan belati lipat dari sakunya dan terus memutar gas. ‘Tamatlah riwayat kalian!’ cecarnya dalam batin. Tangannya pun membelokkan setir agar lebih mepet motor Dan Theo, lalu bersiap menusuk Annelies yang duduk di jok belakang motor Harley itu. Nam

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   317. Ini Kencan Pertama Kita di Sociolla

    “Kau mau dengar?” Annelies berujar sambil tersenyum tipis. Dan Theo berkedip tak mengerti. Saat itulah Annelies merengkuh wajanya, lalu mengarahkan kembali ke perutnya. “Dia berbisik ‘kan? Aku tidak bohong,” sambung Annelies melebarkan sepasang manik hazelnya. Dan Theo menyeringai samar. Baru kali ini dia mendapati tingkah Annelies di luar kebiasaannya. Dan itu sungguh lucu. ‘Apa dia seperti ini karena bawaan bayi dalam kandungan? Hem … apa ya istilahnya?’ batin Dan Theo bertanya-tanya.“Dan Theo, kau tidak ingin bayi kita merajuk di perutku ‘kan?” tutur Annelies tiba-tiba manja. Sang suami mendongak dengan tatapan binar. Sungguh, wajah memohon istrinya benar-benar menggemaskan. Rasanya dia ingin memanggul wanita itu dan merebahkannya di ranjang. Tapi kewarasan masih menahannya. Tangan Dan Theo membelai pipi Annelies seraya berujar, “apapun keinginanmu, istriku.”Malam itu juga, Dan Theo meminta Eugen menyiapkan motor Harley yang selalu dia gunakan saat masih remaja. Ya, selain

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   316. Jatuhkan Senjata Anda!

    “Kau lihat? Ayahku tidak akan membiarkan Caligo begitu saja!” dengus Jesslyn yang diakhiri tawa ejekan. Eugen yang berada di hadapannya kembali menyelipkan pistol ke belakang pinggang. Dia tak menyangka Howard bergerak secepat itu. “Di mana dia sekarang?” tanya Eugen menyidik. “Ada di ruang tunggu mansion. Beliau ingin bertemu Big Boss, tapi saya rasa lebih baik memanggil Anda dulu,” tukas Bodyguard tadi.Eugen mengangguk paham. Dia pun beranjak dan berniat menemui orang yang dimaksud bawahannya tersebut. Namun, tiba-tiba saja Jesslyn memekik, “hei, Eugen! Jangan pergi sebelum kau melepaskanku. Hei, dasar sialan. Kau sengaja tidak mendengarku?!”Mau sekeras apapun Jesslyn menjerit, Eugen tetap tak peduli. Jika Dan Theo atau Anthony belum menurunkan perintah, Jesslyn tak akan dilepaskan. Begitu tiba di sana, rupanya Dan Theo sudah menemui orang suruhan dari Howard tersebut. ‘Hah! Ternyata yang datang Jackson Howard?!’ batin Eugen mengerjap tegang. Ya, tak disangka kakak angkat J

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   315. Lebih Baik Kalian Menyiapkan Pemakaman Kaelus

    Annelies menarik napas cekat, lalu berkata, “Ayah mertua memintaku melahirkan bayi kita di mansion Caligo. Beliau menginginkan bayi laki-laki sebagai penerus Organisasi Caligo, Dan Theo!”Mendengar itu, wajah Dan Theo langsung membeku. Tak heran, sebab Anthony bukan orang yang murah hati. Tapi ini sama halnya dengan Dan Theo melimpahkan tanggung jawab pada putranya. Akankah dia setega itu? Padahal Dan Theo sendiri sudah mengalami beragam penyiksaan yang hampir membuatnya mati.Namun, demi menjalani hidup bersama Annelies, dia harus membuat sang putra berdiri di tempatnya yang bagaikan neraka!“Saat masih di rumah sakit De Forte, Dokter sempat memeriksa kandunganku. Katanya aku mengandung dua bayi kembar, tapi Dokter belum bisa menentukan jenis kelaminnya karena saat itu usia kandungan baru masuk minggu keenam. Ayah mertua hanya mau anak laki-laki. Be-beliau bilang … akan melenyapkan bayinya jika itu perempuan, Dan Theo!” sambung Annelies dengan nada gemetar.Sebelah tangan Dan Theo ya

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status