Home / Romansa / Suami Bayaranku Ternyata Big Boss / 1. Saya Datang untuk Tidur dengan Anda!

Share

Suami Bayaranku Ternyata Big Boss
Suami Bayaranku Ternyata Big Boss
Author: Inura Lubyanka

1. Saya Datang untuk Tidur dengan Anda!

last update Last Updated: 2024-06-10 09:25:58

“Aku tidak gila!” Annelies meraung saat para Perawat memaksanya berbaring di brankar, lalu mengikat tangan dan kakinya.

“Tenanglah, Nona!” sahut Suster yang berusaha mencengkeram lengan Annelies.

Namun, wanita itu terus memberontak seraya memekik, “aku tidak gila! Aku tidak gila, sialan!”

Manik hazelnya melotot tajam, rambut kecokelatan yang biasanya rapi, kini awut-awutan. Annelies terus menendang-nendang agar perawat itu menyingkir, tapi usahanya percuma.

“Siapa yang menyuruh kalian membawaku ke sini? Apa itu Kak Logan?!” Annelies kembali memberang, tapi tak ada yang menyahut.

“Apa yang kalian lakukan?! Pegang dengan kuat!” sentak Kepala Perawat dengan tegas.

“Ba-baik!”

Para suster mencekal Annelies lebih kuat, tapi Annelies tiba-tiba menggigit tangan suster yang ada di sebelahnya.

“Argh!” Suster itu menjerit.

Dia berusaha menarik tangannya, tapi Annelies semakin kuat menggigitnya hingga berdarah.

“Argh, lepaskan! Wanita ini memang gila!” cecar Suster itu.

Kepala perawat yang berada di sebelah kiri langsung menjambak rambut Annelies. Begitu gigitan wanita itu lepas, dia langsung menampar wajahnya dengan kasar.

“Dasar jalang gila!” decak Kepala Perawat yang lantas meminta rekannya membawa suntikan.

Tanpa basa-basi, dia langsung menyuntikkan semacam obat penenang ke tangan Annelies. Seketika, Annelies merasa kehilangan tenaga. Tubuhnya lemas, bahkan sensasi kantuk tiba-tiba menyerangnya. Reaksi itu membuat para perawat mundur. Dan saat itulah Annelies bisa melihat kedua kakak tirinya sedang mengawasi dari luar ruangan.

‘Ah … sialan. Ternyata benar ulah kalian,’ batin Annelies sebelum hilang kesadaran.

Dave-kakak kedua Annelies mengamati adiknya itu dari balik kaca besar.

“Bagaimana bisa Ayah menunjuk anak haram itu jadi pewaris?!” dengusnya yang lantas melirik Logan di sampingnya. “Kak Logan, bukankah kita harus melenyapkan Annelies sekalian?”

Logan hanya menyeringai dan lantas menimpali, “tenanglah, dia masih Adik kita.”

“Wah … sejak kapan kau menganggapnya Adik, hah?” sambar Dave menggeleng tak percaya.

Saat malam tiba, Annelies belum sadarkan diri. Tanpa diduga, seorang pria dengan masker hitam yang hanya menampilkan mata dan bibir, diam-diam masuk ke ruangannya. Pria itu mendekati Annelies. Sebelah alisnya terangkat begitu mengamati tubuh Annelies yang terikat di brankar.

“Aish, sial! Dia benar-benar membuatku gila!” tukas pria misterius itu ketika hasrat aneh merayapi punggungnya.

Tangannya menyentuh kaki mulus Annelies dan perlahan meraba sampai pahanya.

“Tenanglah, Annelies. Aku akan membebaskanmu. Aku akan membawamu pergi, lalu kita bisa hidup bahagia,” bisiknya.

Dia mendaratkan kecupan mesra di kening Annelies, lalu beralih mengecup bibirnya. Namun, begitu bibir mereka bersentuhan, Annelies tiba-tiba sadar. Annelies tersentak. Dia yang masih terikat, langsung mengigit bibir pria itu sekuat tenaga.

“Argh!” Pria tadi menarik diri.

Gelenyar merah mengalir deras dari bibir bawah pria itu. Dia mengusapnya, tapi itu semakin perih.

“Aish, brengsek!” umpatnya seraya meregangkan otot lehernya.

Annelies membelalak, tapi dia tak bisa mengenali pria itu yang wajahnya tertutup masker.

‘Siapa dia?!’ batinnya yang diam-diam sibuk melepas ikatan tangan kanannya.

Mendadak, pria tadi mencengkeram leher Annelies. “Sayang, ternyata kau suka bermain kasar!”

“Tutup mulutmu dan enyahlah!” sambar Annelies dengan wajah tegang.

Reaksinya itu malah membuat sang pria tertawa. Dia membelai pipi Annelies sembari berbisik, “kita baru mulai. Bagaimana bisa kau menyuruhku pergi?”

Darah pria itu menetes di leher Annelies, dan itu membuat Annelies sangat jijik. Dia berniat kembali mendaratkan ciuman di bibir Annelies. Namun, Annelies yang berhasil melepas ikatan, dengan cepat meraih vas bunga dari nakas dan menghantamkannya pada kepala pria itu.

“Argh, brengsek!” Pria tadi memberang kencang. Kepalanya terasa berdengung saat darah mengalir dari sekitar pelipisnya.

Annelies bergegas melepas ikatan tali di tangan kiri dan kedua kakinya.

‘A-aku harus cepat pergi. Aku harus kabur!’ batin wanita tersebut buncah.

Annelies nekat turun dari brankar meski tubuhnya masih lemas. Akan tetapi, Annelies tersentak saat pria tadi merengkuh rambut panjangnya dan menariknya kembali ke brankar.

“Kau tidak bisa lari dariku, Sayang!” sentak pria tersebut yang terus menarik rambut Annelies hingga wanita itu mendongak kesakitan.

“Siapa kau? Apa Kak Logan yang menyuruhmu?!” Annelies menyambar dengan tatapan membara.

“Annelies … argh!”

Belum tuntas ucapan pria itu, Annelies tiba-tiba mencakar tangan sang pria hingga berhasil lepas darinya. Saat itulah, dia buru-buru lari keluar ruangan tersebut.

“Sial! Berhenti, Annelies!” Pria misterius itu mendengus dan bergegas menyusul Annelies.

Di koridor rumah sakit yang gelap, Annelies lari terbirit-birit dengan kaki telanjang.

“Annelies!”

Wanita itu tersentak saat mendengar suara pria tadi memekik kencang. Dia menoleh dan melihatnya berlari mendekat. Annelies menekan tombol lift, tapi sangat lama terbuka.

“Aish, sial!” makinya terdesak.

Akhirnya Annelies beralih ke tangga darurat. Jantungnya berdegup kencang setiap menuruni anakan tangga itu. Bahkan tangannya gemetar karena sehari semalam dia tidak makan apapun. Hingga pada pijakan tangga terakhir, mendadak kaki Annelies keseleo sampai membuatnya terjungkal.

“Argh!” Wanita itu jatuh, sikunya menatap lantai sampai memar.

Di tengah ketegangan itu, si pria misterius kembali memekik, “Annelies! Sudah aku bilang kau tidak bisa lari dariku!”

‘Tidak, aku tidak boleh tertangkap!’ batin Annelies mengernyit sakit.

Dia memaksa tubuhnya bangkit dan kembali berlari. Namun, Annelies sontak berhenti saat melihat dua satpam berjaga di lobi. Annelies tak bisa muncul di sana, atau mereka akan menyangka dia pasien gila yang kabur. Annelies melirik sekitar. Dia berbalik ke koridor yang menuju pintu samping.

Tanpa diduga, seorang petugas rumah sakit melihat Annelies yang kabur dari CCTV. Beberapa orang langsung bergegas lari ke depan rumah sakit untuk mengejarnya.

“Hei, berhenti!” teriak seorang penjaga yang melihat Annelies keluar gerbang dengan baju pasien.

Tanpa berpaling, Annelies terus lari ke jalan raya. Dia menyelinap ke gang, dan menyusuri jalanan hingga tiba di club malam Miracle Night.

‘Mereka tidak akan mengira aku bersembunyi di sini!’ pikirnya dalam hati.

Begitu masuk ke Miracle Night, suasana langsung ramai dengan musik kencang. Banyak pria dan wanita berpakaian seksi yang menari bersama.

Annelies masuk ke salah satu ruangan untuk bersembunyi. Baru saja masuk, dia tak sengaja menabrak seorang pria berkemeja putih yang sedang memegang wine, hingga mengotori bajunya.

“Siapa dia?” tanya lelaki dengan rambut gondrong yang duduk di sofa.

Manik Annelies sontak membesar, saat melihat beberapa pria tampan bertelanjang dada berkumpul di sana.

‘Sial! Tempat macam apa ini?’ batinnya menelan saliva dengan berat.

“Apa dia wanita gila? Lihat pakaiannya, itu baju pasien rumah sakit jiwa!” sahut lelaki yang sedang memegang sebatang rokok.

Manik Annelies gemetar saat mendengar tuduhan itu.

Lelaki berkemeja putih tadi mendekatinya dan berbisik, “ini tempat para Gigolo. Cepat keluarlah jika Anda tidak mau—"

“Saya tidak gila! Saya datang untuk tidur dengan Anda!” sambar Annelies yang seketika membuat semua orang terkejut.

Comments (3)
goodnovel comment avatar
Niken Nurjanah
baru mulai baca
goodnovel comment avatar
guramebakar.jo
jejak jejak jejak
goodnovel comment avatar
umi aminasyah
lanjut up dong
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   2. Lamaran Wanita Gila?

    “A-apa dia bilang?!” Lelaki berambut gondrong langsung bangkit.Dia berjalan menuju Annelies dan menariknya menjauh dari Dan Theo-pria berkemeja putih.“Hei, Nona! Kau tahu apa yang kau katakan? Pria ini—”“Saya tahu. Dia seorang Gigolo ‘kan? Kalian semua pria yang menerima bayaran dari wanita untuk tidur bersama. Saya juga mau membayar kalian!” sahut Annelies dengan tatapan tajam.Semua orang tercengang seolah tak percaya dengan ucapan wanita itu.“Kenapa? Kalian tidak mau menerima uang saya?” Annelies menantang.Lelaki gondrong tadi mencekal Annelies lebih kuat. Namun, belum sempat menimpali, Dan Theo lebih dulu berkata, “semua uang berharga. Ayo kita lakukan, tidur bersama!”“Dan Theo!” sambar lelaki gondrong tadi, tapi Theo tidak menggubris.“Jadi nama Anda Dan Theo? Baiklah, ke mana kita pergi? Saya butuh kamar, secepatnya!” tukas Annelies dengan tatapan tajam, tapi entah mengapa Dan Theo bisa melihat getaran di matanya.Pria itu mengamati penampilan Annelies yang berantakan. Ann

    Last Updated : 2024-06-10
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   3. Dia Menggoda Tunanganku

    “Sayang, akhirnya kita bertemu lagi!” tukas Harvey sambil menatap lurus pada Annelies.“Sayang, aku sangat merindukanmu.” Samantha menyambar dengan suara yang dibuat imut.Dia menghampiri Harvey dengan kening mengernyit. “Kau terluka? Apa yang terjadi padamu?”Samantha menjulurkan tangan, hendak memeriksa luka di bibir dan sekitar pelipis Harvey. Namun, pria itu langsung menahan tangannya.“Ini luka kecil saat dinas di luar kota. Aku sangat merindukanmu, Sayang,” balas Harvey yang lantas memeluk Samantha.“Astaga, baru beberapa hari jauh dariku, kau langsung terluka. Aku mencemaskanmu,” sahut wanita itu menekuk bibirnya sedih.Meski Harvey mendekap dan membelai punggung Samantha, tapi sorot matanya masih terpaku pada Annelies yang berada di belakang tunangannya. Tatapannya itu seolah membayangkan bahwa wanita yang dipeluknya adalah Annelies.‘Kenapa luka Harvey sama persis dengan luka pria miesterius yang menemuiku di rumah sakit tadi malam?’ batin Annelies dengan manik gemetar. ‘Sial

    Last Updated : 2024-06-10
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   4. Siapa yang Mau Menikahi Wanita Gila?

    “Siapa yang mau menikahi wanita gila, hah?!” Samantha mendecak dengan mata terbelalak.Semua orang heran karena selama ini Annelies tak pernah dekat dengan pria dan hanya sibuk kerja. Itu membuat mendiang Feanton cemas jika Annelies jadi perawan tua. Hingga dia pun menambahkan syarat bahwa Annelies harus menikah dalam kurun waktu enam bulan untuk mendapat hak waris. Jika tidak, Feanton akan menyumbangkan seluruh asetnya ke yayasan panti jompo dan anak yatim piatu.Karena inilah Logan murka habis-habisan dan berusaha menyingkirkan Annelies. Dia yang merupakan putra tertua malah tidak mendapat apa-apa.“Benarkah? Kau mau menikah?” Seringai berbahaya merayapi bibir Logan, seiring tangannya yang melepaskan leher Annelies. Annelies menatap tajam, tapi belum sempat menimpali, Logan kembali berkata, “baiklah, kita lihat apa kau bisa melakukannya!”“Daddy! Apa yang Daddy katakan? Jika Bibi Annelies menikah … aish, intinya dia tidak boleh menikah, Daddy! Daddy ta

    Last Updated : 2024-06-10
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   5. Ijinkan Aku Menginap Malam Ini

    “Dan Theo?!” Leher Annelies menegang.Alih-alih menjawab, pria itu langsung menarik Annelies bersembunyi di balik dinding.“Dan Theo, kenapa kau—”“Sstt … dia akan mendengarnya,” sahut Dan Theo menutup mulut Annelies saat lelaki misterius tadi celingukan di lobi.Manik Annelies kembali melebar ketika lelaki itu berjalan ke arah mereka. Dia kian cemas, dan Theo menyadari itu. “Diam dan bersembunyilah di sini,” bisik Theo menenangkan.Tanpa menunggu sahutan Annelies, dia langsung berbalik dan memukul wajah lelaki misterius tadi hingga terhuyung.“Argh, brengsek!” umpat lelaki itu kesal.Dia menyipit, tapi tak bisa melihat wajah Dan Theo dengan jelas.“Siapa kau? Beraninya ikut campur urusanku!” sambungnya geram.Dan Theo menghampirinya, tapi lelaki itu mengeluarkan belati dan melayangkannya ke arah Theo. Beruntung Dan Theo berhasil menghindar, lalu dengan cepat menonjok wajah lelaki tadi lebih keras.Darah menggelenyar dari sudut mulut lelaki tersebut. Dengan geram dia menggenggam bela

    Last Updated : 2024-06-10
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   6. Jangan Tinggalkan Aku

    Annelies membuka pintu lebih lebar usai beberapa saat dan masuk bersama Dan Theo.“Tempat ini agak berantakan, aku belum merapikan semuanya,” tutur wanita itu yang lantas melirik sofa. “Hanya ada satu ranjang, apa kau tidak masalah tidur di sana?”Alih-alih menjawab, Dan Theo malah balik bertanya, “apa hal seperti itu sering terjadi?”Leher Annelies menegang saat Dan Theo membahas terror tadi. Itu memicu sensasi empedu naik ke tenggorokannya dan membuatnya mual.“Ini baru pertama kali,” sahutnya dengan manik gemetar.Dia meraih bantal dan selimut, lalu menyerahkannya pada Dan Theo. “Kau bisa memakainya.”Pria itu hanya diam, tapi bisa melihat jelas bahwa Annelies masih sangat terkejut. Bahkan ketika wanita itu tidur, Dan Theo mendengar dia merintih.‘Dia mengigau?’ batin pria tersebut yang lantas bangkit dari sofa.Dirinya memeriksa Annelies yang mengigil di ranjang.‘Demam?’ geming Dan Theo saat menyentuh dahi wanita itu.Ya, tubuh Annelies sangat panas, mulutnya terus merisik dan me

    Last Updated : 2024-06-12
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   7. Apa Aku Terlihat Seperti Bajingan?

    “Apa ini jelas untuk kalian?!” tukas Annelies saat menarik diri.Sorot matanya yang tajam membuat semua wartawan diam. Bahkan Dan Theo hanya tersenyum miring melihat langkah berani istrinya ini. Satu tindakan Annelies, akan menggilas rumor buruk kesehatan jiwanya, sekaligus pengumuman perang pada Logan.“Mari, suamiku. Kita harus menetapkan tanggal dan mengurus resepsi pernikahan!” decaknya merengkuh lengan Dan Theo.“Tolong permisi,” tutur pria itu membelah kerumunan.Para wartawan itu mundur, tapi masih haus berita.“Nona, kalau begitu tolong beritahu kami tanggal dan lokasi pernikahan Anda nanti!”“Benar, Nona. Tolong katakan juga, apa keluarga Langford merestui penikahan Anda?” tanya Wartawan sambil mengejar Annelies.Seorang lainnya bahkan menghadang dan bertanya, “Jadi, apa Nona Samantha bohong soal penyakit mental Anda?”Annelies tetap bungkam, tapi para wartawan itu berdesakan dan mendorongnya hingga hampir jatuh. Beruntung Dan Theo memeganginya, hingga Annelies tak sampai amb

    Last Updated : 2024-06-12
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   8. Mereka Lebih Gila Dari Pasien Rumah Sakit Jiwa

    “Aku sangat muak, tapi malam ini kita harus datang ke mansion Langford!” Wajah Annelies berubah masam usai mendapat telepon dari kuasa hukum mendiang Feanton. Dirinya menatap sang suami, seraya melanjutkan. “Dan Theo, apapun yang mereka katakan nanti, kau tidak perlu meladeninya. Mereka lebih gila dari pasien rumah sakit jiwa!”Pria itu menaikan sebelah alisnya sebagai respon. Dan malamnya, Annelies benar-benar datang bersama Dan Theo ke mansion yang belum lama ditinggalkannya. Dia mengenakan dress formal hitam yang tampak elegan, berjalan menggandeng Dan Theo dengan setelan jas warna senada. ‘Ayah, aku tidak tahu apa maksudmu memberiku tanggung jawab besar ini. Tapi aku yakin, Ayah pasti punya tujuan ‘kan?’ batin Annelies mengingat mendiang Feanton kala melewati rumah kaca, tempat ayahnya biasa merawat bonsai.Mereka menuju ruang keluarga di bangunan utama. Di sana, semua anggota Langford sudah berkumpul.“Astaga, bukankah pertemuan ini hanya untuk anggota keluarga Langford? Kenap

    Last Updated : 2024-06-13
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   9. Wanita dengan Lingerie Tipis

    Dan Theo mendekap Annelies, lalu berguling ke samping tepat saat Dave menghantamkan batu ke arahnya. “Brengsek!” Dave mengumpat saat mereka berhasil menghindar. Dia buru-buru lari layaknya pengecut, begitu Dan Theo hendak mengejarnya. Namun, Annelies menahan lengan Dan Theo seraya berkata, “aku ingin pulang.” Dan Theo tahu Annelies sangat terkejut, jadi dirinya pun mengantar sang istri kembali ke apartemen. Sepanjang perjalanan wanita itu hanya bungkam, itu membuat Dan Theo jadi bertanya-tanya. “Aku akan menemanimu lagi malam ini,” tutur Dan Theo melirik Annelies sekilas. “Tidak perlu, kau istirahatlah di rumah karena besok mulai pemotretan,” sahut Annelies tanpa berpaling padanya. Saat tiba di apartemennya, Annelies melihat bekas cekikan Dave yang membuat lehernya merah. ‘Kak Dave, apa kau benar-benar ingin membunuhku?’ batinnya menatap diri di cermin. Annelies menyugar rambutnya, lalu menarik resleting belakang dress-nya untuk ganti pakaian. Namun, tiba-tiba saja ad

    Last Updated : 2024-06-14

Latest chapter

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   294. Aku Pasti Akan Kembali Padamu!

    “Ayah! Saya tidak menyetujui pernikahan ini!” Dan Theo berujar tegas. Sorot matanya amat tajam, seakan mengibarkan bendera perang pada Anthony. Namun, ayahnya juga tak gentar. Lelaki itu mengeraskan rahangnya seraya menimpali tedas. “Keputusan itu bukan ada di tanganmu, Theodore!”Tanpa menunggu balasan sang putra, Anthony langsung keluar dari ruangan tersebut. Eugen dan beberapa bawahannya pun menunduk hormat. “Awasi dia, jangan biarkan siapapun masuk. Panggil dia nanti malam saat keluarga Howard datang!” tukas Anthony memerintah. Eugen mengangkat kepala seraya menjawab tegas. “Baik, Tuan Besar!”Hingga malam harinya, Eugen benar-benar membebaskan Dan Theo. Ketika anak buahnya sibuk melepas ikatan rantainya, Eugen pun memberitahukan jadwal acara malam nanti. “Big Boss, pukul delapan malam keluarga Howard akan mendatangi Caligo. Tuan Besar meminta Anda bersiap dari sekarang,” tukas Eugen yang terus menatap Dan Theo. Lawan bincangnya yang bungkam, justru membuatnya was-was. Seba

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   293. Aku yang Mendidikmu Jadi Sempurna

    Dan Theo melirik sekitar sembari memaki dalam batin, ‘sialan! Eugen dan anggotanya pasti membawaku ke Sociolla!’Asumsi pria itu semakin kuat kala mengingat ruangan ini. Dulu, Dan Theo remaja pernah disekap berbulan-bulan di tempat ini. Dirinya disiksa habis-habisan, bahkan betisnya tertembak tiga peluru karena mencoba kabur dari mansion Caligo. Itu saat Anthony memaksa Dan Theo membunuh manusia untuk pertama kalinya!Ya, meski Dan Theo berhasil menyelesaikan tugas berat itu, tapi dirinya nyaris gila. Anthony memaksanya melenyapkan sekelompok penyusup keesokan harinya. Setiap hari, jumlah orang yang harus Dan Theo bunuh semakin bertambah. Ini benar-benar mengikis kewarasannya. Bahkan beberapa anak angkat Anthony lainnya bunuh diri karena hilang akal. Di antara mereka, hanya Dan Theo yang mendekati kesempurnaan dan mampu bertahan di bawah tekanan Anthony. Semakin lama Dan Theo menyadari bahwa dirinya akan menjadi mesin pembunuh. Dia yang tak ingin melakukannya lagi, diam-diam keluar d

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   292. Aku Merasa Ada Yang Tidak Beres, Kak!

    “J4?” Kaelus merapatkan alisnya begitu melihat tamu yang datang.Velos yang berada di sampingnya tak kalah heran. Tidak biasanya orang-orang Anthony mendatangi San Carlo langsung.“Tuan!” Lelaki berambut lurus panjang yang terikat ke bawah itu memberi salam hormat.“Ada apa kau datang ke sini, J4? Apa kau bersama Eugen?” tukas Velos menyelidik.Ya, Velos tau dia bawahan Eugen. Terakhir kali Eugen datang untuk mengawasi kinerja Dan Theo tentang Raica Ruby. Velos menebak masalah kali ini tak jauh beda.Lelaki yang dipanggil dengan kode nama J4 itu kembali mengangkat tatapan tegasnya.“Saya sendirian, Tuan Velos. Saya datang atas perintah Ketua,” tuturnya.Velos menatap lebih lekat, lalu menimpali, “katakan!”“Permintaan Raica Ruby meningkat tiga kali lipat. Ketua ingin saya ikut mengawasi proses produksi di San Carlo,” sahut J4 menjelaskan.“Tunggu, kau bilang tiga kali lipat. Bukankah ini gila?!” Kaelus langsung menyambar dengan keras.Pasalnya, untuk memenuhi satu kuota produksi, memb

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   291. Utusan Ketua Datang Ingin Bertemu Dengan Anda!

    “Tolong beri jalan. Saya harus segera menyusulnya!” tukas Annelies yang berusaha keluar.Namun, perawat perempuan di hadapannya langsung berkata, “Nyonya, ini sudah malam. Sebaiknya Anda kembali istirahat.”“Ti-tidak! Mereka akan membawanya pergi. Jika aku tidak menyusulnya, aku akan kehilangan jejak Dan Theo!” Annelies menyambar dengan tatapan panik.Sang suster mengernyit. Irisnya melirik ke sekitar ruang rawat dan tidak mendapati suami Annelies di sana. Dia pun curiga ada suatu hal, sebab tak biasanya pria itu meninggalkan istrinya sendiri. Jika tidak menunggu di depan, biasanya Dan Theo memang menemani Annelies di dalam ruang rawat saat wanita itu terlelap.“Nyonya, sebenarnya apa yang terjadi?” tanya Perawat tadi menyidik.“Se-seseorang, hah … tidak, ada beberapa orang yang membawa pergi suamiku!” Annelies merengkuh tangan Perawat tadi dengan buncah. “Suster, tolong hentikan mereka. Tolong beritahukan pada penjaga untuk menangkap mereka!”Mendengar itu iris sang perawat langsung

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   290. Wanita Itu Benar-Benar Gila!

    “Big Boss!” Eugen menunduk hormat saat Dan Theo menghampirinya.Ya, beberapa bulan tak bertemu, orang kepercayaan pemilik organisasi Caligo itu tampak lebih garang. Meski Dan Theo tidak begitu menyukai Eugen, tapi dia tak pernah melupakan jasanya yang telah mempertaruhkan nyawa dan terluka berat, demi menyelamatkan Annelies dulu.“Bicaralah, waktumu hanya sepuluh menit!” tukas Dan Theo disertai ekspresi datarnya.“Tuan Anthony meminta Anda kembali ke Sociolla, Big Boss!” sahut Eugen langsung ke inti.Mendengar itu, kening Dan Theo langsung mengenyit. Ayahnya pasti tidak akan menurunkan perintah karena hal sepele. Dan dia sepertinya tahu alasannya.“Jika karena masalah Jesslyn, katakan pada Ayah untuk tidak khawatir. Aku akan menanganinya sendiri dan kembali ke Sociolla kalau sudah waktunya.” Dan Theo berujar tenang, tapi sorot matanya tampak menggertak.“Ini tidak sesederhana yang Big Boss pikirkan,” balas Eugen terlihat berani. “Jika bisa selesai semudah itu, Tuan Anthony tidak akan

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   289. Kau Sudah Menjadi Miliknya Sebelum Bertemu Denganku

    “Annelies, kau tahu, aku tidak akan pernah meninggalkanmu!” Dan Theo berkata tenang, tapi sorot maniknya menyimpan getaran.Sang istri mengencangkan lehernya. Membayangkan Dan Theo memasangkan cincin, bahkan memeluk Jesslyn, sungguh menyesakkan dadanya.“Tidak, kau sudah menjadi miliknya sebelum bertemu denganku,” sahut Annelies dengan tatapan dingin. “Kau menipuku. Kau membuatku bergantung padamu dan tidak bisa hidup tanpamu. Kau sudah berhasil, Dan Theo. Pasti sangat menyenangkan melihatku seperti orang bodoh selama ini!”“Istriku—”“Sekarang pergilah. Pergi dan jangan muncul di hadapanku lagi!” Annelies segera menyambar tanpa memberi suaminya kesempatan bicara.Bahkan wanita itu langsung melengos. Dia benar-benar tak ingin melihat wajah Dan Theo.Namun, sang pria yang duduk di sebelah brankarnya tak bisa memaksa. Dan Theo tahu Annelies pasti kesal padanya.Dengan penuh sesal, dia lantas berkata, “maafkan aku, Annelies. Aku akan meninggalkan buburnya di sini. Aku mohon, makanlah sed

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   288. Kehamilan Saya Tidak Akan Mengubah Apapun

    “Annelies?” Dan Theo melebarkan irisnya dengan bingung.Pria itu menilik sang istri lebih lekat, lalu ragu-ragu bertanya, “istriku, kau … tidak mengenaliku? Aku—”“Saya tidak mau bicara dengan orang asing. Tolong pergilah!” Annelies menyahut pelan, tapi raut wajahnya sangat muram.“Tunggu sebentar, sepertinya ada yang salah. Aku akan memanggil Dokter untuk memeriksamu!” Dan Theo berujar cemas.Ya, bagaimana mungkin dia tetap tenang kalau sang istri tidak mengingatnya? Dan Theo bingung, padahal kepala Annelies tidak membentur sesuatu. Sebab itu, dirinya berniat segera memanggil dokter.Namun, belum sampai beranjak, Annelies lantas berkata, “Dokter sudah cukup memeriksa. Saya hanya ingin Anda pergi, Tuan Theodore Caligo!”Wanita tersebut lebih meninggikan nada di akhir kalimatnya. Dan itu membuat sang pria tertegun dengan alis menyatu.“Annelies, apa yang baru saja kau katakan? Kenapa kau ….” Dan Theo tiba-tiba meredam ucapannya sendiri.Agaknya dia tahu, kenapa Annelies mengambil sikap

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   287. Kau Sendiri yang Memulai Perang Ini!

    ‘Kau tahu, Nona tidak menerima kegagalan!’ batin anak buah Jesslyn sambil menginjak gas mobilnya amat dalam.Ya, dia sengaja menabrak sang rekan yang tak berhasil menyuntikkan racun pada Annelies. Jesslyn memang memberinya perintah untuk menghabisi rekannya itu jika dia gagal.Lelaki itu merasakan guncangan keras saat menabrak rekannya tadi. Alih-alih berhenti, dia hanya melirik sekilas dari kaca spion dan mendapati sang rekan terkapar di tengah aspal. Tapi bukannya peduli, lelaki tersebut malah semakin memacu mobilnya dengan kencang.Antek Jesslyn itu melirik bangku samping mobilnya dan baru menyadari topi rekannya tertinggal di sana.“Aish, brengsek!” Lelaki tersebut mengumpat geram.Dia lantas meraih topi tadi dan membuangnya dari jendela. Kakinya menginjak pedal gas lebih dalam, membuat kendaraannya melaju cepat menuju jembatan San Manila.Ya, setelah cukup lama mengemudi, lelaki itu berbelok dan menuruni bawah jembatan layang di area sungai San Manila. Di sana Jesslyn sudah menun

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   286. Harusnya Aku Mematahkan Kakinya

    “Aish, sialan!” Perawat gadungan tadi mengumpat geram.Dia amat kesal. Niatnya ingin menusuk perut samping Dan Theo malah gagal, karena pria itu malah mencekal bilah tajam belati tersebut. “Kalau begitu, aku pastikan kau tidak bisa menggunakan tangan ini lagi, brengsek!” sambung Perawat itu sangat geram.Dia semakin menekan ujung senjata tajam di genggaman Dan Theo, hingga gelenyar merah menetes dari tangan suami Annelies tersebut. Namun, detik berikutnya Dan Theo langsung menyingkur cepat. Sebelah tangannya mencekal lengan perawat tersebut, lalu membantingnya dengan kasar ke lantai. Lelaki itu jatuh dengan punggung menghantam kerasnya ubin, seiring belatinya yang terpental dari genggaman.“Argh ….” Erangan pun lolos dari mulut Perawat gadungan itu. Dia berpaling melirik senjata tajamnya yang terlepas. Tangannya pun menjulur, hendak meraihnya. Namun, belum sampai menyentuh belati itu, Dan Theo lebih dulu menginjak punggung tangan perawat tersebut.“Aish, enyahlah, brengsek!” umpat

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status