Home / Romansa / Suami Bayaranku Ternyata Big Boss / Chapter 181 - Chapter 190

All Chapters of Suami Bayaranku Ternyata Big Boss: Chapter 181 - Chapter 190

251 Chapters

181. Uang Tetaplah Uang

Kaelus meraih ponsel Velos. Saat berpaling ke sebelah, rupanya sang adik tengah bergelut dengan dua pria berbadan gempal. “Hah! Dasar brengsek!” cibir Kaelus penuh umpatan.Dia hendak menyusul Velos, tapi dari belakang mendadak ada seseorang yang menendang punggungnya. Kaleus hampir tersungkur, tapi beruntung tubuhnya masih bisa menjaga keseimbangan.“Hah! Ternyata antek Caligo. Enyah sekarang atau kau akan mati. Ini peringatan pertama dan terakhir!” decak staff lelang yang tadi dibuntuti Kaelus. Suaranya rendah, tapi penuh ketegasan. Matanya menatap tajam, sarat dengan kemarahan yang tertahan.“Persetan dengan peringatan! Kalian yang mengacaukan pasar kami!” sahut Kaelus dengan nada mengejek. Ya, sekelompok geng dari luar negeri yang semula menjadi klien Blackhole, mulai mengacaukan pasar obat-obatan terlarang karena mengedarkan tiruan Raica Ruby, lalu menyebarkan ke para konglomerat di pesta-pesta. Karena itulah banyak kalangan elit yang datang ke lelang malam ini.Dan Theo tentu
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more

182. Akhirnya Aku Menemukanmu!

***‘Siapa yang terus menghubungiku?’ batin Cloe mempersempit jarak alisnya saat nomor asing menelepon.Dia sudah berusaha mengabaikan panggilan itu karena masih berada di ruang lelang. Tapi sialnya, orang itu tak menyerah dan malah mengirim pesan teks.[Angkat teleponku, jalang sialan!][Hei, kau mengabaikanku?!][Kau mau mati, hah?][Cepat angkat, aku mau bicara!][Hei, jika kau berani memblokir nomorku lagi, aku akan membunuhmu!]Begitu membaca rentetan isi pesan kasar tersebut, Cloe langsung memikirkan satu orang. Dan itu membuat matanya bergetar penuh amukan. Terlebih saat membayangkan wajah orang tersebut, dada Cloe seolah terhantam beton hingga napasnya amat sesak.Sialnya nomor tersebut menghubunginya lagi. Kali ini Cloe langsung menolak panggilan dan buru-buru mematikan ponselnya.“Nona Cloe, apa ada masalah?” Annelies yang berada di samping pun bertanya.EKspresi tegang Cloe sekejap berubah datar.Dia menggeleng dan lantas menimpali, “tidak, Direktur. Bukan apa-apa.”Annelie
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

183. Jangan Pelit Pada Keluarga

“Hah! Bagaimana kau bisa ke sini?!” tukas Cloes membelalakkan maniknya.Sensasi tegang merambat ke seluruh tubuh. Terlebih saat menatap mata hitam yang sangat mirip dengan miliknya.“Kenapa? Kau terkejut?!” sentak lelaki itu yang tiba-tiba mencengkeram leher Cloe. “Beraninya kau mengabaikan teleponku sejak tadi. Kau pikir aku tidak bisa mendatangimu, hah?!”“Argh ….” Cloe mengerang saat napasnya tercekat.Matanya pun gemetar samar dan berkaca-kaca, tapi lelaki itu tak peduli sama sekali.Dengan sorot tajam, dia malah berkata, “cepat berikan aku uang!”Alih-alih mengiyakan, Cloe malah menyeringai. Dia kian tertawa penuh ejekan hingga memicu amarah laki-laki tadi membengkak.“Uang? Tidak bisakah kau membahas selain uang?!” sahut Cloe mempertajam tatapannya. “Kau tau? Mau sebanyak apapun uang yang aku berikan padamu, semua akan habis sia-sia. Tolong hiduplah dengan benar dan jangan ganggu aku!”“Hah … jalang gila ini sangat cerewet. Siapa yang memintamu ceramah? Kau sekarang berani pada
last updateLast Updated : 2024-11-03
Read more

184. Aku Ingin Mampir Sekarang

“Hah, sial!” Aegon mengumpat tajam saat Kaelus menahan belati dengan sebelah tangannya.Ya, belum sampai benda tajam yang Aegon layangkan menembus dadanya, Kaelus sengaja menahan dengan genggamannya. Itu membuat amarah Aegon membumbung. Dia pun kian menekan belatinya tak peduli tangan Kaelus berlumuran darah.Namun, Cloe yang melihat dari sebelah tak bisa diam saja.Dia mendekati mereka dan lantas memberang, “Aegon! Hentikan semua ini!”Sialnya sang kakak berlagak tuli. Dia malah mengerahkan kekuatan penuh dan berambisi melubangi tangan para gondrong tersebut.“Kau akan habis karena berani menantangku, dasar brengsek!” dengus Aegon disertai umpatan.Dia yang berpikir akan melumpuhkan Kaelus, langsung tersentak saat pria rambut gondrong itu menendang ulu hatinya amat kuat. Saat itu Aegon kehilangan fokusnya, Kaelus lantas memutar tangan lelaki tersebut hingga belatinya terjatuh. Bahkan tanpa memberinya peluang, Kaelus seketika melayangkan tinjunya ke wajah Aegon hingga dia terhuyung me
last updateLast Updated : 2024-11-03
Read more

185. Dia Tidak Menganggapku Sebagai Wanita

‘A-apa aku harus menghentikannya?’ batin Cloe ragu.Wanita itu harusnya mendorong Kaelus dan bertanya maksud pria itu, tapi sialnya hatinya menolak. Bahkan matanya memejam seiring tangannya yang menggenggam perban amat erat.Namun, detik berikutnya Kaelus malah menarik dari. Manik tegas pria itu melebar. Raut wajahnya pun jadi canggung melihat Cloe yang kini membuka matanya lagi.‘Hah, bodoh! Apa yang aku lakukan?!’ geming Kaelus merutuki diri sendiri.Pria itu bahkan langsung berdiri.Dia menatap kikuk seraya berkata, “maaf, ini kesalahan.”Cloe seketika tercengang mendengar ucapan tersebut. Padahal bukan itu yang dia harapkan. Tapi saat Kaelus mengatakannya, Cloe semakin merasa rendah diri.Belum sampai wanita itu buka suara, Kaelus malah melanjutkan. “Terima kasih, tanganku sudah tidak apa-apa. Aku akan pergi sekarang, kau bisa istirahat.”Dia berbalik dan langsung pergi. Tapi sebelum meninggalkan ruang tengah, Kaelus berpaling ke belakang lagi.Dia berdehem, lalu berkata, “hubungi
last updateLast Updated : 2024-11-04
Read more

186. Ini Tugas Terakhir Saya

‘Aish bajingan itu!’ Sopir truk membatin kesal sambil menyalakan klakson dengan kencang.Sialnya dia tak bisa mengerem ataupun membanting setir ke jalur sebelah karena jarak sudah mepet. Hingga akhirnya tabrakan mengerikan tak bisa terhindarkan. Hantaman yang cukup keras seketika membuat mobil Velos mundur beberapa meter, bahkan terpental ke jalanan. Mobil itu terguling beberapa kali sampai akhirnya berhenti dengan posisi terbalik.Sopir truk yang oleng tadi berusaha menguasai kemudi, hingga truk dengan muatan besar itu berhenti melintang ke tengah jalan. Dia yang semula tersungkur ke depan kemudi, kini berusaha bangun dengan dahi berlumuran darah. Tatapannya terangkat ke arah mobil Velos. Kedua mata itu sontak melebar saat melihat mobil Velos meledak dengan api yang membara di atasnya. ‘Celaka! Aku dalam masalah besar!’ batinnya diliputi rasa cemas. Dia celingukan memindai kiri dan kanan, beruntung saat itu jalanan sepi. Hingga dengan buncahnya sopir truk itu memutar kemudi dengan
last updateLast Updated : 2024-11-04
Read more

187. Aku Tidak Menerima Kebohongan

“Baiklah, tunggu aku di markas Ratz malam ini,” ujar Dan Theo yang lantas mematikan panggilan Eugen. Dia berbalik dan hendak kembali ke kamarnya, tapi maniknya seketika membesar saat melihat Annelies berdiri di depan pintu. Raut wajah wanita itu menuntutnya untuk menjelaskan. Akan tetapi Dan Theo malah berlagak menyembunyikan semuanya.“Kau sudah bangun?” Pria itu bertanya dengan ekspresi datarnya.“Aku mendengarnya. Kau menyebutku saat bicara di telepon,” sahut Annelies mulai menyidik. “Katakan, ada apa, Dan Theo? Tampaknya ada masalah.”Alih-alih menjelaskan, Dan Theo justru menarik tipis sudut bibirnya. “Kau pasti masih mengantuk,” tutur pria itu meletakkan ponsel ke meja kerjanya. Dia menghampiri Annelies dan lantas merengkuh pinggang wanita itu dalam peluknya. Sebelah tangan Dan Theo merapikan rambut depan istrinya tersebut.“Apa kau buru-buru ke sini? Kau bahkan belum mencuci wajahmu. Wah … lihat bekas air liurmu masih ada.” “Berhenti bercanda, Dan Theo!” sambar Annelies mer
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

188. Pria Seperti Itu Tidak Pantas Dipertahankan

“Sepertinya Anda salah paham, Direktur. I-ini tentang laki-laki yang dibicarakan karyawan kantor.” Cloe berkata dengan kikuknya.Annelies yang mendengar itu malah semakin curiga. “Benarkah? Tumben sekali Anda tertarik dengan gosip orang lain, Nona Cloe?” Annelies sengaja memancingnya.Sang sekretaris mengerjap. Lehernya pun menegang karena dia tak pandai menyembunyikan kebohongan.Dengan asal, dia pun berdalih, “ma-maksud saya ini tentang Sepupu saya, Direktur. Ya, Anda ingat saya punya Sepupu ‘kan? Dia sedang dekat dengan pria, tapi sepertinya pria itu tidak menganggap hubungan mereka dengan serius.”“Ah … jadi ini tentang Sepupu Anda?” Annelies sengaja menekan dua kata terakhirnya. Dan itu membuat Cloe berdehem canggung.“Ya, saya jadi ingat Sepupu saya setelah mendengar cerita mereka.”“Apa pria itu mencium Sepupu Anda lebih dulu?” Annelies kini mulai menyidik. Cloe pun mengangguk dan lantas menimpali dengan serius. “Benar, Direktur. Pria itu mencium Sepupu saya tiba-tiba.”“Hem
last updateLast Updated : 2024-11-07
Read more

189. Nona Annelies Bisa Dalam Bahaya

“Anda tahu sendiri bagaimana sifat wanita itu, Big Boss. Dia hampir membakar saudaranya sendiri karena menghalangi kerja sama dengan Caligo. Anda pasti bisa membayangkan betapa murkanya wanita itu jika hubungan Anda dan Nona Annelies masih berlanjut. Nona Annelies bisa dalam bahaya,” ujar Eugen, tatapannya tampak serius.Dan Theo bungkam, tapi mimik wajahnya jelas menunjukan kalau dia mencemaskan Annelies. Terlebih sang istri tidak memiliki siapapun yang bisa dipercaya selain dirinya. Jika Dan Theo tiba-tiba mengakhiri hubungan, dia tak tau akan sekacau apa istrinya itu.“Big Boss, kali ini Ketua benar-benar serius. Ketua meminta Anda mengambil keputusan sebelum misi selesai!” Eugen melanjutkan.Dan Theo pun mengangkat pandangan padanya dan lantas menjawab, “baiklah, aku akan mengurus semuanya sebelum misi berakhir. Jadi katakan pada Ayah bahwa tidak ada yang perlu dicemaskan.”Eugen akhirnya mengangguk. Dia yakin Dan Theo tidak bodoh. Antara Annelies dan Organisasi Caligo, sudah jela
last updateLast Updated : 2024-11-08
Read more

190. Aku Berencana Melindungimu Sampai Akhir!

“Kau masih hidup? Harusnya saat itu aku menembak jantungmu!” Logan berujar dengan gigi terkatup. Sorot matanya tampak bengis, selalu penuh amukan setiap kali melihat Serena. Ya, apalagi wanita itu berdiri dengan kepala terangkat tegak. Benar-benar menantangnya. Alih-alih meledakkan amukan yang sama, Serena justru menyeringai tipis. Dia melipat kedua tangan ke depan dada seraya berkata, “aku tidak bisa mati saat istrimu masih bernyawa ‘kan? Kau akan kesulitan mencari pengganti posisi Nyonya Langford jika istrimu itu tiba-tiba lenyap. Tapi beda cerita jika aku hidup lama. Mungkin suatu hari kau akan bersujud dan merangkak di kakiku, memohon padaku untuk mengganti posisi Nyonya Langford!” Mendengar itu, sepasang manik Logan memicing lebih tajam. Dia bahkan mencekal lengan Serena yang hendak keluar. “Jalang sialan! Kau pikir dirimu siapa, hah?” decaknya berbisik sinis. Namun, tanpa diduga, Serena malah memekik. “Ahh!” Dia menjerit dengan ekspresi berubah cemas. “Tuan! Apa yang Anda
last updateLast Updated : 2024-11-08
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
26
DMCA.com Protection Status