Share

168. Aku Bukan Pelacur

Penulis: Inura Lubyanka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 21:59:38
“Ah … apa maksudmu? Sejak di rumah sakit kau terus penasaran padaku. Aku akui kau cukup tampan, tapi seleraku pria yang lebih tua!” Serena berujar seiring dagunya yang terangkat angkuh.

Alih-alih meladeni candaan itu, Velos malah semakin menekan bekas luka tembakan Serena hingga wanita itu mengernyit perih.

“Biasanya saya tidak memukul wanita, tapi jika Anda sulit diajak bicara, jangan salahkan tangan saya menyakiti Anda!” sambar Velos mendelik tajam.

“Sabtu malam di kasino Aden Wise’s Benua Woll. Anda bermain kartu dengan salah satu anggota Blackhole!” tukas Velos mulai menyidik. “Tapi setelah saya bergabung, Anda tiba-tiba mengakhiri permainan dan pergi begitu saja. Mustahil Anda tidak mengenali hanya karena warna rambut saya berubah!”

Serena menelan saliva. Agaknya dia tak bisa lagi mengelak karena ingatan Velos amat tajam.

‘Sialan! Kenapa dia berisik sekali padahal itu sudah lama!’ cibir Serena mengumpat dalam batin.

Dia kesulitan menelan saliva. Matanya melirik Kaelus seakan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   169. Kita Akan Menikah

    *** Esok harinya, Logan memanggil Iansa ke mansion Langford. Wanita tua itu rela datang meski kesehatannya sedang memburuk. “Kenapa Kak Logan meminta Ibu datang? Bukankah Kak Logan tau kalau Ibu sedang kurang sehat?” kata Alexei yang duduk di sebelah Iansa. Sang ibu membenarkan posisi syalnya, lalu menimpali, “entahlah. Logan bilang ingin membahas bisnis darurat. Ibu tidak bisa mengabaikannya jika itu tentang perusahaan kita.” Dirinya berpaling pada Alexei sambil menghela napas panjang. “Kau! Sekarang berhentilah bermain-main jadi Professor universitas karena tidak menghasilkan apapun. Sudah saatnya kau masuk ke perusahaan!” tukas Iansa merapatkan alisnya. “Ibu tahu sendiri, aku—” “Kau juga anggota keluarga Langford, Alexei!” sambar Iansa sebelum ucapan lelaki itu tuntas. “Kau putra Ibu. Kau anggota Langford yang sah. Ibu akan membuatmu layak dan diakui semua orang. Jadi jangan membantah lagi!” Alexei tak bisa lanjut berdebat, karena yang sudah-sudah Iansa pasti akan menggunaka

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   170. Istriku, Kau Tidak Paham Mata Seorang Pria!

    Annelies buru-buru merapatkan tali piyama untuk menutupi tubuhnya. Dia yang baru bangun tidur, langsung menatap waspada, saat pria bermasker hitam di dekat tangga itu memasukan pistol ke selipan pinggangnya. “Kenapa kau di sini?!” decak Annelies dengan leher tegangDia perlahan mundur. Tapi sandal bulunya tak menginjak anak tangga belakangnya dengan tepat. “Berhenti!” tukas pria tadi menatap Annelies.Sialnya, wanita itu sudah lebih dulu terpeleset karena alas sandalnya cukup licin. “Argh!” Annelies memekik saat berpikir dirinya akan jatuh.Namun, ternyata pria bermasker tadi bergerak cepat menuju Annelies dan menahan pinggangnya. Dia mendekap Annelies hingga tubuh wanita itu tak sampai ambruk. Mungkin cederanya bisa fatal jika dia terguling di tangga.“Anda aman sekarang,” bisik pria tadi.Annelies yang semula memejam, perlahan membuka matanya dengan gugup. Alih-alih lega, dia justru semakin membeku saat pria itu menyentuh tubuhnya.“Apa Anda baik-baik saja?” tanya pria itu sebelu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   171. Saya Lelah dengan Masa Lajang Ini

    “Velos, jangan pernah menyinggung wanita itu di hadapan Dan Theo. Kau tau sendiri, Dan Theo bisa marah bahkan terhadap kita!” ujar Kaelus memberi peringatan. Sang adik mengembuskan napas panjang. Sesaat dia lupa bahwa Dan Theo monster yang kejam. “Aku mengerti. Aku hanya khawatir padanya,” tutur Velos kemudian. Saat itulah, pria yang mereka bicarakan datang. Dia menyodorkan tumpukan dokumen ke meja, lalu duduk di kursi ujung. “Ini semua data mereka,” katanya.“Sebanyak ini?” Velos menyambar dengan seringai miring.Dan Theo menggulung lengan kemejanya sampai sebatas siku. “Hanya data yang transparan dari luar. Tugas kalian mengumpulkan data taktis dari perusahaan cangkang tempat mereka mencuci dana. Mungkin di antara perusahaan itu, kita bisa menemukan sesuatu!”Kaelus meraih satu dokumen yang dibawa Dan Theo. Dia tersenyum miring begitu melihat isinya.“Hah! Masyarakat awam mungkin mengira mereka orang suci karena saking bersihnya. Tapi siapa sangka, orang seperti Logan Langford t

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   172. Semua Orang Tau Kecuali Dirinya

    “A-apa? Itu konyol!” Kaelus berkata sambil merapatkan alisnya.Rambut gondrongnya yang terikat ke atas, menunjukan telinganya yang merah. Semua orang bisa menerka bahwa saat ini Kaelus bohong. Hal itu pun memicu Annelies untuk terus menggodanya.“Ah … jadi kalian tidak ada hubungan apapun?” Wanita itu menaikkan sebelah alisnya.Kaelus berdehem, lalu menyambar tegas. “Memang kau pikir hubungan apa? Aku hanya tau wanita itu karena dia Sekretarismu!”“Baiklah, kalau begitu tidak masalah jika aku mengenalkan Nona Cloe pada Velos ‘kan?” sahut Annelies sengaja memancing.Dia beralih menatap lelaki berlesung pipi itu, lalu melanjutkan. “Nona Cloe juga akan hadir di acara lelang Yayasan Narrow. Kalau kau jadi datang, itu akan menjadi kesempatan bagus untuk bertemu dengannya. Tenang saja, aku akan mengatur pertemuan kalian secara alami.”“Kedengarannya menarik!” sambar Velos kemudian.Namun, bagi Kaelus yang sejak tadi berlagak cuek pada Cloe, langsung panik. Sifatnya dan Velos berbanding terb

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   173. Jangan Mengusik Wanitaku

    “Tuan Kaelus? Ba-bagaimana Anda bisa ke sini?” Cloe tertegun melihat pria rambut gondrong itu.Bukannya menimpali, Kaelus malah meraih tangan Cloe dan menarik wanita itu ke sisinya yang lebih aman.“Kau baik-baik saja?” Pria itu bertanya.Namun belum sampai Cloe menjawab, Leon malah mencibir kesal. “Hah! Apa ini? Ternyata bajingan ini lagi?!”Ya, dia ingat jelas rupa Kaelus yang pernah bersitegang dengannya saat di restoran. Melihat pria itu melindungi Cloe lagi, sungguh membuat amarah Leon bertumpuk.“Cloe, kau pikir aku akan menyerah begitu saja dan membiarkanmu bersama lelaki berandalan kasar ini?!” decak Leon tak sadar diri.Dia melangkah dan berniat menghajar Kaelus dengan tinjunya.Kaelus bergegas menaik Cloe menjauh, lalu mendepak Leon sebelum lelaki itu mendekat. Leon yang mendapat serangan cukup keras, langsung terhuyung dan menatap mobilnya. Tapi dia dengan cepat berlari ke arah Kaelus seraya melayangkan pukulan tangannya. Kaelus yang tak sempat menghindar, membuat pipinya j

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   174. Lebih Baik Kau Mati Agar Semuanya Bisa Tenang!

    ‘A-apa yang terjadi padanya? Dengan siapa dia bicara?’ batin Kaelus menatap tegang. ‘Dia tidak bilang akan membunuhnya, tapi dia yang akan bunuh diri?’Pria itu tak berkedip menatap ekspresi Cloe yang kacau. Padahal selama ini dia selalu melihat wanita itu sebagai sekretaris yang ideal di sebelah Annelies. Wanita itu juga handal dalam pekerjaannya. Bahkan dari foto-foto di ruang tengah, sepertinya hidup Cloe selalu bahagia.Namun, Kaelus tak menyangka melihat sisi rapuh Cloe yang seperti ini.‘Apa yang sudah kau lalui sampai kau mengatakan itu? Apa orang yang menelepon adalah si brengsek tadi? Dia mengancammu?’ Kaelus bergeming penasaran.Dia ingin sekali menghampiri Cloe dan menanyakan itu langsung. Jika dugaannya benar, Kaelus bisa bertindak membereskan bajingan tadi. Saat kaki Kaelus hendak melangkah, tiba-tiba langsung urung karena melihat Cloe menyibak rambutnya frustasi. Bahkan wanita itu merosot ke bawah dan memegangi kepala seperti orang depresi.Kaelus tak tau dia sedang mena

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   175. Memangnya Kau Menganggap Pernikahan Ini Serius?

    “Kenapa kau takut? Padahal kau tidak pernah memikirkan akibat tindakan bodohmu terhadap orang lain. Kau tau? Karena skandal busukmu, Daddy menyiksa Mommy sampai hampir mati seperti ini!” ujar Lewis mendengus murka.“Ti-tidak, Kak. Tidak … tolong ampuni aku. A-aku bersalah!” Samantha berkata dengan ekspresi buncahnya.Kedua tangannya memegang erat lengan Lewis, bahkan kukunya yang panjang sampai mencakar pemuda itu karena saking takutnya sang kakak mendorongnya ke bawah. Terlebih kakinya sudah tidak kuat menahan, Samantha berpikir dia akan jatuh.“Kak Lewis!” Gadis itu memberang hebat saat sang kakak semakin menekan tubuhnya ke depan.Namun, tanpa disangka seorang bodyguard malah mendatangi tangga darurat itu. Dia tertegun melihat Lewis yang mencekik Samantha dalam posisi yang bahaya.Dengan cepat, Bodyguard itu pun berkata, “Tu-Tuan Muda. Apa yang Anda lakukan pada Nona Samantha?”“Ma-maaf, saya menyusul ke sini karena Tuan Casper mencari Anda,” sambung Bodyguard tadi terbata.Fokus L

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   176. Maaf, Aku Tidak Bicara Pada Orang Gila!

    “Kenapa jalang ini ada di sini?!” cibir Samantha sambil memicing sinis.“Kau sengaja membuntutiku? Kau pasti senang ‘kan karena Ayah memaksaku menikah dengan Paman Alexei. Aku tahu ini semua rencana licik Bibi!” sambung gadis itu pada Annelies.Ya, wanita yang datang memanglah Annelies Langford. Dia sengaja memesan dress baru untuk acara lelang di Yayasan Narrow. Tapi siapa sangka dia malah bertemu Samantha di sini? Bahkan gadis itu menginginkan gaunnya?!Alih-alih meladeni Samantha berdebat, Annelies justru berpaling pada pegawai butik. “Tolong siapkan dressnya. Saya akan membawanya sekarang,” tutur Annelies disertai senyum tipis.“Baik, Nona,” sambar pegawai tadi mengangguk hormat.Namun, Samantha yang merasa diabaikan semakin bertambah kesal. Dia menatap tajam dress yang diraih pegawai itu.Dengan nada ejekan, Samantha pun mendecak, “ck! Lagi pula apa bagusnya dress itu? Warna dan modelnya sangat tidak cocok untuk Bibi!”Annelies hanya merespon dengan seringai miring. Dia sudah me

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31

Bab terbaru

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   249. Tidak Ada Bajingan yang Akan Menolongmu!

    “Tidak!” Annelies memekik sambil membanting setirnya ke kiri.Dia berusaha menguasai kemudi, tapi jalanan yang licin membuat mobilnya sulit terkendali. Apalagi pandangan Annelies juga terhalang hujan yang lumayan deras. Wanita itu mati-matian menginjak rem, hingga sambil mencengkeram setir dengan kuat.Namun, sialnya mobil dari arah berlawanan tadi malah mengarah pada Annelies dan seolah sengaja menabrak bemper sampingnya.“Hah, sial!” Annelies memaki tajam saat kendaraannya menghantam pembatas jalan.Gubrakan terdengar keras seiring kening Annelies yang menghantam setir mobilnya. Sensasi menyakitkan menyerang kepalanya. Tapi saat Annelies mengangkat pandangan, maniknya sontak meluas selebar cakram.Ya, di hadapannya ternyata jurang. Jika saja mobil tak dikenal tadi menghantam lebih keras, mungkin Annelies sudah jatuh ke jurang tersebut.Tatapan wanita itu gemetaran. Pun juga lehernya menegang dan sulit menelan saliva. Namun, detik berikutnya Annelies dikejutkan oleh ketukan di jendel

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   248. Sejak Kapan Kau Menganggapku Putrimu?

    “Maaf, Nona Cloe. Saya harus mengangkat telepon dulu,” tutur Annelies yang lantas beranjak keluar kamar.Cloe yang mengamati punggung wanita itu menjauh, seketika merasa was-was. Dia melihat sendiri banyak orang yang berniat mencelakai Annelies, termasuk keluarganya sendiri. Sungguh tidak berbeda dengan dirinya. Jadi Cloe seakan tahu betapa sesaknya hidup Annelies.‘Aku harap Direktur selalu baik-baik saja,’ batin Cloe dalam hati.Sementara di luar, Annelies sempat ragu menerima telepon itu. Akan tetapi dirinya tetap mengangkatnya dengan waspada.“Kau menelepon untuk memastikan aku mati atau tidak?!” tukas Annelies sebelum lawan bincangnya angkat suara.Dari seberang terdengar geraman seorang lelaki yang menahan amukan.“Apa yang kau bicarakan? Di dunia ini, mana ada seorang Ayah yang mengharapkan kematian putrinya?” sahut Logan pelan, tapi setiap katanya seperti mencekik Annelies.Ya, orang menghubungi wanita itu memanglah Logan Langford.“Sejak kapan kau menganggapku putrimu?” samba

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   247. Sejak Kapan Kalian Menjalin Hubungan?

    “Apa saya bisa meminjam baju ganti. Pakaian saja basah, jadi ….”Annelies meredam ucapannya saat melihat Kaelus terhuyung menatap lemari pending, sedangkan Cloe tampak kaku sambil mencengkeram celemeknya. Ya, begitu mendengar Annelies tadi memanggil namanya, Cloe buru-buru mendorong Kaelus menjauh darinya, tanpa peduli sang pria mungkin jatuh. “Tunggu, apa yang sedang terjadi di sini?” tanya Annelies mulai menyidik. Alisnya mendapuk saat melihat gelagat Cloe yang kikuk, apalagi Kaelus yang kini menegakkan tubuhnya sambil berdehem canggung. “Ah, Anda bertanya tentang baju kering? Mari, Direktur. Saya akan memberikan Anda baju ganti.” Cloe sengaja beralih ke topik awal.Dia melirik Kaelus seraya berkata, “Tuan Kaelus, tolong urus pastanya sebentar. Saya akan segera kembali.”“Sebelah sini, Direktur.” Dengan senyum kaku, Cloe pun mengarahkan Annelies ke kamarnya di lantai atas. Annelies yang masih curiga dengan insiden sebelum dirinya datang, kini menahan seringai tipis dan lantas

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   246. Apa Kau Tidak Merindukanku?

    Cloe buru-buru mendorong Annelies ke belakang, hingga kedua wanita itu ambruk tersungkur. “Brengsek!” Seorang pria bermasker hitam yang mengemudikan kendaraan itu mengumpat tajam.Dia memukul kemudi saat gagal menabrak Annelies. “Hah, sial! Kenapa harus muncul jalang lainnya dan membuat misiku gagal?!”Sepasang maniknya seketika melebar saat melirik spion. Dari belakang, rupanya Kaelus berusaha mengejarnya. “Bajingan itu lagi. Kenapa dia sangat merepotkan?!” cibirnya kesal. Detik berikutnya pria bermasker hitam itu dikejutkan oleh deruan pistol yang terarah ke mobilnya. Ya, Kaelus rupanya melesatkan peluru dan berniat menghentikan pria tersebut. Sayangnya, pria masker hitam itu semakin menancap gas hingga mobilnya berhasil keluar dari basement. ‘Hah, sial!’ batin Kaelus penuh umpatan. Iris tajamnya menatap penuh amukan seraya melanjutkan. ‘Apa bajingan itu ada kaitannya dengan orang yang menyerang Dan Theo?’“Tuan Kaelus!” Fokus pria itu teralihkan saat Cloe memanggilnya. Kael

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   245. Kesempatan Ketiga Sudah Habis

    “Kau pikir bisa kabur, jalang sialan?!” bisik pria bermasker hitam itu yang lantas menarik Annelies dengan kuat.“Argh!” Sang wanita memekik seiring tubuhnya yang tersungkur ke lantai.Sikunya yang tadi menatap meja, sekarang mungkin memar karena menghantam kerasnya ubin. Dia menyeret raganya mundur saat pria tadi mengeluarkan belatinya lagi.“Kesempatan ketiga sudah habis. Percuma kau lari karena ke mana pun kau pergi, aku akan menemukanmu!” tukasnya menatap tajam di tengah remangnya lampu.Pria itu berjongkok di hadapan Annelies. Dia menyeringai sengit dan lantas menudingkan ujung belatinya di bawah dagu Annelies.“Ini saatnya membayar harga benda itu dengan nyawamu!” sambung pria tadi yang semakin menekan ujung belatinya.Darah segar tampak menggelenyar ke leher Annelies. Namun, sensasi tegang yang mendominasi justru menyamarkan rasa sakit di bawah dagunya.“Bunuh! Cepat bunuh aku jika kau mampu!” cecar Annelies memprovokasi.“Hah! Sialan!” Pria tadi mengumpat berang.Dirinya berni

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   244. Kau Harus Menebus Dosa-Dosamu

    ‘Hah ….’ Napas Annelies tercekat melihat rekaman video tersebut.Maniknya berubah seluas cakram saat seorang pria tinggi besar, menghantamkan emas batangan pada kepala Feanton. Lelaki tua itu tak sempat menghindar, hingga seketika ambruk ke lantai dengan gelenyar darah yang mengalir deras dari kepala.Annelies yang menyaksikan aksi pria itu sontak membeku. Irisnya terpaku pada sang ayah yang kehilangan banyak darah, tapi pria didekatnya hanya terdiam seolah tak melakukan kesalahan.“Ayah ….” Bulu mata Annelies gemetar seiring eluhnya yang mengalir ke pipi.Sensasi tegang bercampur amarah membengkak dalam dadanya, ketika menilik arloji khusus yang dikenakan pria dalam video. Ya, meski pria itu menutupi wajahnya dengan masker, tapi Annelies sangat mengenali jam tangan yang dia pakai.“Kak Logan, kenapa kau tega membunuh Ayah?! Ke-kenapa … kenapa kau melakukannya?!” tutur Annelies kebak dendam.Tubuhnya lemas. Bahkan sensasi empedu terus naik ke tenggorokannya hingga membuatnya mual.Sem

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   243. Rekaman 20 April?

    “Siapa yang datang?” Annelies bertanya pelan, tapi nadanya menyimpan rasa was-was.“Putra Pimpinan, Direktur. Beliau datang bersama Tuan Casper,” sahut Cloe dari seberang.Annelies terdiam. Jika itu putra pimpinan, maka berarti Lewis Langford. Perasaan tak nyaman semakin mendominasi Annelies. Pasalnya Lewis baru saja mengunjungi kediamannya. Lalu untuk apa pemuda itu mencarinya sampai ke L&F Cosmetic?“Nona Cloe, pastikan mereka tidak masuk ke ruangan saya dan katakan bahwa saya tidak bisa ke kantor hari ini,” tukas Annelies.“Mo-mohon maaf, Direktur. Mereka sedang menunggu di ruangan Anda. Saya benar-benar mohon maaf karena sembarangan membawa mereka masuk,” sahut Cloe terdengar penuh sesal.Ya, biasanya Annelies memang meminta tamu penting menunggu di ruangannya. Jadi Cloe juga melakukan hal yang sama kali ini. Namun, situasinya agak riskan karena sebelumnya Lewis memasang kamera pengintai di penthousenya.“Baiklah, tidak masalah. Tolong sampaikan kalau saya akan menemui mereka ke k

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   242. Kenapa Kau Menanggung Semuanya Sendiri?

    “Aku meminta beberapa orang mengikuti bajingan itu. Mereka menemukannya sudah tidak bernyawa di dermaga De Forte,” tukas Velos dengan amukan tertahan. Kaelus mengusap kasar dagunya, lalu membalas, “kau sudah mencaritahu siapa dia?”“Dia bukan orang San Carlo, aku tidak bisa menemukan identitasnya. Sepertinya dia orang khusus yang dikirim untuk membunuh Annelies. Tapi karena Dan Theo melindungi istrinya, bajingan itu malah menyerangnya!” Velos menjelaskan dengan ekspresi tajamnya. “Apa itu Blackhole? Bukankah kau bilang antek-antek Blackhole yang sering menggunakan racun semacam ini?” Kaelus bertanya seiring alisnya yang bertaut. “Aku rasa tidak, Kak. Bajingan itu tidak memiliki tato Blackhole,” sanggah Velos yang memang masuk akal. “Melihat dia buru-buru dibunuh setelah gagal melenyapkan Annelies, mungkin orang yang menyuruhnya sangat frustasi. Aku akan menyelidiki ini lebih dalam. Dia hampir membunuh Dan Theo, kita tidak bisa membiarkannya begitu saja!”Sementara di dalam ruang sa

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   241. Bukan Kau yang Ingin Aku Temui

    “Katakan sekali lagi!” ujar Annelies yang seketika memicu antek-antek Caligo berpaling padanya.Begitu Annelies mendekat, dua antek di sana saling melempar pandangan di antara mereka. Salah satu lelaki itu mengenali Annelies.“Hei, dia wanita yang pernah dibawa Big Boss ke sini,” bisiknya pada sang rekan.“Kau yakin?” sahut lelaki di hadapannya.Antek tadi mengangguk samar, tatapannya pun amat serius.Dia beralih pada Annelies seraya berkata, “Nona, sedang apa Anda di sini? Ini bukan tempat yang bisa dimasuki sembarang orang.”“Jelaskan maksud ucapan kalian tadi!” Annelies mendesak mereka bicara.Mereka seketika bungkam. Bisa berbahaya jika keduanya membicarakan tentang Dan Theo. Apalagi tidak ada satu pun di antara antek-antek Caligo itu yang tahu keadaan pastinya.“Nona, Big Boss sedang tidak ada di markas. Kami akan melaporkan kedatangan Anda pada Tuan Kaelus dan Tuan Velos, lalu mengantar Anda pulang,” tutur salah satu antek tersebut.“Tidak, jawab saja pertanyaanku!” sambar wanit

DMCA.com Protection Status