Home / Romansa / Suami Bayaranku Ternyata Big Boss / 174. Lebih Baik Kau Mati Agar Semuanya Bisa Tenang!

Share

174. Lebih Baik Kau Mati Agar Semuanya Bisa Tenang!

last update Last Updated: 2024-10-31 03:48:18

‘A-apa yang terjadi padanya? Dengan siapa dia bicara?’ batin Kaelus menatap tegang. ‘Dia tidak bilang akan membunuhnya, tapi dia yang akan bunuh diri?’

Pria itu tak berkedip menatap ekspresi Cloe yang kacau. Padahal selama ini dia selalu melihat wanita itu sebagai sekretaris yang ideal di sebelah Annelies. Wanita itu juga handal dalam pekerjaannya. Bahkan dari foto-foto di ruang tengah, sepertinya hidup Cloe selalu bahagia.

Namun, Kaelus tak menyangka melihat sisi rapuh Cloe yang seperti ini.

‘Apa yang sudah kau lalui sampai kau mengatakan itu? Apa orang yang menelepon adalah si brengsek tadi? Dia mengancammu?’ Kaelus bergeming penasaran.

Dia ingin sekali menghampiri Cloe dan menanyakan itu langsung. Jika dugaannya benar, Kaelus bisa bertindak membereskan bajingan tadi. Saat kaki Kaelus hendak melangkah, tiba-tiba langsung urung karena melihat Cloe menyibak rambutnya frustasi. Bahkan wanita itu merosot ke bawah dan memegangi kepala seperti orang depresi.

Kaelus tak tau dia sedang mena
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   175. Memangnya Kau Menganggap Pernikahan Ini Serius?

    “Kenapa kau takut? Padahal kau tidak pernah memikirkan akibat tindakan bodohmu terhadap orang lain. Kau tau? Karena skandal busukmu, Daddy menyiksa Mommy sampai hampir mati seperti ini!” ujar Lewis mendengus murka.“Ti-tidak, Kak. Tidak … tolong ampuni aku. A-aku bersalah!” Samantha berkata dengan ekspresi buncahnya.Kedua tangannya memegang erat lengan Lewis, bahkan kukunya yang panjang sampai mencakar pemuda itu karena saking takutnya sang kakak mendorongnya ke bawah. Terlebih kakinya sudah tidak kuat menahan, Samantha berpikir dia akan jatuh.“Kak Lewis!” Gadis itu memberang hebat saat sang kakak semakin menekan tubuhnya ke depan.Namun, tanpa disangka seorang bodyguard malah mendatangi tangga darurat itu. Dia tertegun melihat Lewis yang mencekik Samantha dalam posisi yang bahaya.Dengan cepat, Bodyguard itu pun berkata, “Tu-Tuan Muda. Apa yang Anda lakukan pada Nona Samantha?”“Ma-maaf, saya menyusul ke sini karena Tuan Casper mencari Anda,” sambung Bodyguard tadi terbata.Fokus L

    Last Updated : 2024-10-31
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   176. Maaf, Aku Tidak Bicara Pada Orang Gila!

    “Kenapa jalang ini ada di sini?!” cibir Samantha sambil memicing sinis.“Kau sengaja membuntutiku? Kau pasti senang ‘kan karena Ayah memaksaku menikah dengan Paman Alexei. Aku tahu ini semua rencana licik Bibi!” sambung gadis itu pada Annelies.Ya, wanita yang datang memanglah Annelies Langford. Dia sengaja memesan dress baru untuk acara lelang di Yayasan Narrow. Tapi siapa sangka dia malah bertemu Samantha di sini? Bahkan gadis itu menginginkan gaunnya?!Alih-alih meladeni Samantha berdebat, Annelies justru berpaling pada pegawai butik. “Tolong siapkan dressnya. Saya akan membawanya sekarang,” tutur Annelies disertai senyum tipis.“Baik, Nona,” sambar pegawai tadi mengangguk hormat.Namun, Samantha yang merasa diabaikan semakin bertambah kesal. Dia menatap tajam dress yang diraih pegawai itu.Dengan nada ejekan, Samantha pun mendecak, “ck! Lagi pula apa bagusnya dress itu? Warna dan modelnya sangat tidak cocok untuk Bibi!”Annelies hanya merespon dengan seringai miring. Dia sudah me

    Last Updated : 2024-10-31
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   177. Aku Tidak Keberatan Menggendongmu

    “Siapa yang menelepon, istriku?” Dan Theo bertanya. “Nona Cloe,” balas Annelies yang lantas menerima panggilan. Raut wajahnya berubah cemas usai mendengar ucapan Cloe dari seberang. Hal itu membuat Dan Theo jadi penasaran. “Tunggu sebentar, Nona Cloe. Saya akan meminta seseorang untuk menjemput Anda,” tutur Annelies kemudian. Usai panggilan berakhir, wanita itu kembali berpaling pada suaminya. “Apa Kaleus dan Velos sudah berangkat?” tanyanya. “Mungkin sekarang mereka sudah berangkat dari Ratz. Kenapa? Ada masalah?” sahut Dan Theo penasaran. “Tadi Nona Cloe bilang akan terlambat ke Yayasan. Mobilnya mogok di area pembangunan ulang De Forte. Aku khawatir, meski daerah itu sepi, tapi sangat rawan dengan kejahatan. Banyak anggota geng yang sering membuat keributan juga,” tukas Annelies menarik napas cekatnya. “Baiklah, aku akan menghubungi Kaelus untuk menghampiri Nona Cloe. Kebetulan daerah itu tidak jauh dengan jalur mereka,” balas Dan Theo membuat Annelies lega.

    Last Updated : 2024-10-31
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   178. Mengapa Dia Ingin Membunuhku?

    Mengapa Dia Ingin Membunuhku? “Aish, sialan!” umpat Dan Theo dengan manik selebar cakram. Wajahnya amat tegang melihat mobil misterius tadi. Tanpa membuang waktu, Dan Theo bergegas lari menuju sang istri yang fokus pada ponselnya. Mungkin Annelies sedang menunggu kabar Cloe, sampai-sampai tak menyadari suara mesin mobil yang mengarah kencang padanya. Dari arah berlawanan, Dan Theo semakin mempercepat lajunya. Pria itu tak peduli apapun. Matanya hanya tertuju pada Annelies seiring kakinya yang berlari sangat cepat. ‘Brengsek!’ Dia kembali memaki dalam batin saat mobil tadi lebih dekat. ‘Aku mohon, aku mohon!’ Pria itu terus mengulangi kata-katanya seolah merapal mantra. Namun, dari sana pengemudi mobil gila itu bisa melihat Dan Theo yang berniat menyelamatkan istrinya. Orang itu merapatkan alisnya seraya mendecak geram. “Bajingan itu mau apa?! Dia ingin mati bersama wanita itu, hah?!” Kakinya menekan pedal gas semakin dalam seraya melanjutkan. “Baiklah, aku akan mengantar kalian

    Last Updated : 2024-10-31
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   179. Lebih Dari Teman

    “Katakan!” ujar Eugen saat menoleh pada anak buahnya. “Mobil itu baru saja melewati persimpangan Patung Wellness!” Mendengar itu, Eugen pun bangkit dan melihat monitor anak buahnya. Rekaman CCTV tadi diputar lagi. Raut wajah Eugen berubah tegas saat mendapati nomor plat mobilnya memang sama. “Jika melewati patung Wellness, mungkin dia menuju De Forte. Kita bisa menghadangnya jika dari Ratz!” tukas Eugen masuk akal. Dia berpaling pada anak buahnya yang lain. Dengan sorot tajam, Eugen pun memberi perintah, “kau tetap di sini dan cari tahu orang yang mengemudi mobil itu. Aku dan tim Q1 akan langsung ke lokasi. Tetaplah siaga karena aku bisa menghubungimu kapan saja.” “Siap, Tuan!” sahut anak buahnya tersebut. Eugen dan anteknya yang memiliki tindik di bibirnya segera keluar ruangan tersebut. Eugen menyiapkan senjata, sedangkan bawahannya memanggil anggota tim Q1 untuk bersiap. Mereka akhirnya pergi memburu orang misterius tadi dengan dua mobil. Eugen duduk di kursi samping pengemu

    Last Updated : 2024-10-31
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   180. Aku Tidak Bisa Kehilangan Barang Ayah Lagi

    Aku Tidak Bisa Kehilangan Barang Ayah Lagi “Velos!” Kaelus sengaja memanggil nama adiknya sebelum Cloe menjawab. Pria yang menguncir rambut gondrongnya itu tiba-tiba berjalan ke tengah Velos dan Cloe, hingga kaitan tangan mereka terlepas. Cloe hanya mengerjap, tapi Velos malah tersenyum karena tahu maksud kakaknya. Namun, bagi Kaelus senyum adiknya malam ini terlihat menyebalkan. Dengan tatapan tegas, Kaelus pun bertanya, “apa kau sudah bertemu Dan Theo? Aku tidak melihat mobilnya di tempat parkir.” “Oh … mereka parkir di luar, Kak. Tadi aku melihatnya,” sahut Velos kemudian. “Benarkah? Kalau begitu mari cepat masuk. Acara pasti segera dimulai ‘kan?” ujar Kaelus yang lantas memandu mereka masuk ke dalam. Cloe mengikuti dari belakang. Kaelus sengaja berjalan lebih maju karena ingin bicara dengan adiknya. Saat itulah dia bertanya, “kau mendapat kabar dari markas?” “Maksud Kakak markas Ratz?” sahut Velos yang lantas mendapat anggukan Kaelus. “Ya, saat perjalanan ke sini, aku me

    Last Updated : 2024-10-31
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   181. Uang Tetaplah Uang

    Kaelus meraih ponsel Velos. Saat berpaling ke sebelah, rupanya sang adik tengah bergelut dengan dua pria berbadan gempal. “Hah! Dasar brengsek!” cibir Kaelus penuh umpatan.Dia hendak menyusul Velos, tapi dari belakang mendadak ada seseorang yang menendang punggungnya. Kaleus hampir tersungkur, tapi beruntung tubuhnya masih bisa menjaga keseimbangan.“Hah! Ternyata antek Caligo. Enyah sekarang atau kau akan mati. Ini peringatan pertama dan terakhir!” decak staff lelang yang tadi dibuntuti Kaelus. Suaranya rendah, tapi penuh ketegasan. Matanya menatap tajam, sarat dengan kemarahan yang tertahan.“Persetan dengan peringatan! Kalian yang mengacaukan pasar kami!” sahut Kaelus dengan nada mengejek. Ya, sekelompok geng dari luar negeri yang semula menjadi klien Blackhole, mulai mengacaukan pasar obat-obatan terlarang karena mengedarkan tiruan Raica Ruby, lalu menyebarkan ke para konglomerat di pesta-pesta. Karena itulah banyak kalangan elit yang datang ke lelang malam ini.Dan Theo tentu

    Last Updated : 2024-11-01
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   182. Akhirnya Aku Menemukanmu!

    ***‘Siapa yang terus menghubungiku?’ batin Cloe mempersempit jarak alisnya saat nomor asing menelepon.Dia sudah berusaha mengabaikan panggilan itu karena masih berada di ruang lelang. Tapi sialnya, orang itu tak menyerah dan malah mengirim pesan teks.[Angkat teleponku, jalang sialan!][Hei, kau mengabaikanku?!][Kau mau mati, hah?][Cepat angkat, aku mau bicara!][Hei, jika kau berani memblokir nomorku lagi, aku akan membunuhmu!]Begitu membaca rentetan isi pesan kasar tersebut, Cloe langsung memikirkan satu orang. Dan itu membuat matanya bergetar penuh amukan. Terlebih saat membayangkan wajah orang tersebut, dada Cloe seolah terhantam beton hingga napasnya amat sesak.Sialnya nomor tersebut menghubunginya lagi. Kali ini Cloe langsung menolak panggilan dan buru-buru mematikan ponselnya.“Nona Cloe, apa ada masalah?” Annelies yang berada di samping pun bertanya.EKspresi tegang Cloe sekejap berubah datar.Dia menggeleng dan lantas menimpali, “tidak, Direktur. Bukan apa-apa.”Annelie

    Last Updated : 2024-11-02

Latest chapter

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   305. Aku Pastikan Kepalamu Meledak Karena Pistolku

    ‘Aish, sial! Kenapa dia malah berhenti?!’ Annelies merutuk dalam hati.Dia semakin menunduk, takut jika Jesslyn tahu wajahnya sejak tadi. Lebih-lebih lagi manik tajam putri tunggal Howard itu mengarah padanya.“Kau!” tukas Jesslyn yang seketika memicu tubuh Annelies bergidik. “Cepat enyahlah!”Napas Annelies tercekat, beruntung dia tidak ketahun. Dirinya menunduk hormat, lalu beranjak tanpa mengangkat kepala.“Aku dengar Kaelus datang ke mansion Caligo. Di mana bajingan itu sekarang?” Jesslyn pun bertanya pada Bodyguard yang bersama Annelies tadi.“Benar, Nona. Tuan Kaelus diam-diam menyusup ke mansion, tapi kami berhasil menangkapnya!” sahut Bodyguard tersebut.Langkah Annelies langsung membeku mendengar obrolan mereka. Irisnya pun berubah lebar, sebab dugaannya ternyata benar.‘Jadi Kaelus benar-benar tertangkap?!’ batin Annelies kesulitan menelan saliva.Dia coba melirik ke belakang, rupanya bodyguard tadi berbalik dan melangkah bersama Jesslyn ke arah berlawanan. Mereka lantas men

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   304. Tolong Jangan Menangis

    ‘Hah … kenapa mereka menempatkanmu di sini, Dan Theo?’ Annelies bergeming getir.Terlebih saat melihat balutan perban di kaki sang suami yang kini terkurung di penjara Domos Haidou. Sungguh, hati Annelies hancur seolah dicabik ratusan hyena.Seorang bodyguard yang datang bersama Annelies, kini menunduk hormat dari balik jeruji besi.“Big Boss, kami datang membawakan obat pereda nyeri. Penjaga sebelumnya bilang bahwa Anda juga demam. Silakan minum obatnya, sebab Ketua bilang Anda harus dalam keadaan prima di hari pernikahan,” tukas Bodyguard tersebut.Alih-alih menimpali, Dan Theo yang duduk bersandar di lantai hanya bungkam. Dia tak ada niat untuk makan atau minum apapun.Meski begitu, bodyguard dan pelayan tidak boleh kembali sebelum Dan Theo meminum obatnya. Bodyguard tadi berpaling pada Annelies di belakang, memberi kode agar memberikan obat tersebut.Annelies lantas maju, lalu menekuk lututnya di depan jeruji besi itu. Sial, maniknya berkaca-kaca melihat tampang sang suami yang ka

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   303. Jatuhkan Senjata Anda Dan Berlututlah!

    ‘Aish, sial! Kau bahkan mengacungkan senjata padaku juga, P7? Apa sejak awal kau memang mengkhianati kami?!’ geming Kaelus dengan sorot manik elangnya. Ya, tampangnya seakan menyerupai singa pemarah. Padahal dirinya sudah mempercayai P7, tapi nyatanya lelaki itu malah membuat dirinya masuk perangkap. Kaelus tak tahu saja bahwa sesungguhnya P7 telah diancam oleh Eugen dan para bawahannya. Dia terpaksa membeberkan rencana kedatangan Kaelus agar adik perempuannya tetap aman. Sambil menodongkan pistol, P7 kini berujar tegas, “jatuhkan senjata Anda dan berlututlah!” Meski tampangnya tampak berang, tapi dalam hati P7 amat menyesal, ‘maafkan saya, Tuan Kaelus. Saya pantas mendapat hukuman!’ Namun, Kaelus yang tak paham situasinya, justru menyeringai sinis. “Kau! Bersiaplah mati di tanganku!” cecarnya amat geram. Tanpa ada niatan tunduk, Kaelus dengan sigap merogoh pistol dari selipan pinggangnya, lalu melesatkan peluru ke sisi kanan. Satu tembakan itu tepat mengenai dada kanan seorang

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   302. Semua Orang Di Sini Sangat Membencimu

    ***Di vila Idea, Annelies kini meraih jaket hitam dari kopernya. Dia juga mengikat rambut panjangnya ala kuncir kuda.“Kau sudah siap?” Suara Kaelus terdengar dari luar.Annelies pun berpaling. Wanita itu kembali menutup koper tadi, lalu mangkir dari kamarnya.“Kita berangkat sekarang!” tukas Annelies dengan tekad membara di matanya.“Tempat tujuan malam ini bisa menjadi neraka untuk kita. Jadi pastikan kau siap menghadapi situasi apapun, karena Ayah Dan Theo bukan manusia yang murah hati!” Kaelus coba memberi peringatan.Annelies memang tak tahu seberapa kejam Anthony. Akan tetapi, dirinya sudah memikirkan cara jika terjadi hal di luar rencana mereka.“Jangan cemas. Aku pastikan tidak akan merepotkanmu,” sahut Annelies disertai seringai miring.Benar saja, Kaelus yang sudah membuat kesepakatan dengan P7, kini menuju mansion Caligo dengan mobilnya. Annelies yang duduk di samping kursi pengemudi, coba menghafal jalan karena dia sama sekali tidak mengenal lingkungan ini.“Apa masih jau

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   301. Demi Hubungan Kita

    “Aish, sial!” Kaelus mengumpat geram.Dia mengernyit sambil mengusap tengkuknya yang menatap badan kursi cukup keras. “Siapa bajingan yang tidak becus mengemudi?!” cecarnya menoleh ke belakang. Namun, tatapan Kaelus berubah waspada, saat melihat beberapa lelaki berjas hitam yang keluar dari mobil itu. Terlebih logo bentuk sayap elang di bagian kirinya. Ya, mereka antak-antek Howard!‘Brengsek! Bagaimana bisa mereka ada di sini? Apa sejak tadi mereka mengawasi kami?!’ batin Kaelus bertanya-tanya. Dia lekas menoleh pada Annelies yang tampak terkejut. Sangat berbahaya jika mereka menjumpai Annelies di sini.Dengan sorot tegas, Kaelus pun berujar, “jangan tunjukan wajahmu dan tetap diam!”Belum sampai Annelies menimpali, seorang bodyguard Howard sudah lebih dulu mengetuk kaca taksi mereka. Manik hazel Annelies refleks melirik ke luar, tapi Kaelus dengan cepat menghalangi pandangannya. Bahkan tanpa menjelaskan apapun, Kaelus langsung menurunkan kaca jendelanya. “Apa kalian mabuk?!” Ka

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   300. Jadi Ini Duniamu, Dan Theo?

    Di sana Cloe mendekati Annelies saat baru turun dari mobil.“Direktur, tolong berhati-hati. Anda sedang hamil, sebenarnya saya sangat khawatir karena Anda pergi jauh,” tuturnya disertai tatapan cemas.Annelies tersenyum dan lantas menanggapi. “Terima kasih, Nona Cloe. Saya akan baik-baik saja. Lagi pula saya pergi dengan Kaelus. Anda percaya padanya, bukan?”Cloe pun melirik sang pria yang berada di sebelahnya. Tangannya perlahan direngkuh Kaelus erat-erat, seakan tak ingin meninggalkannya.“Jagalah Direktur,” katanya singkat.“Cih!” sahut sang pria mendesis. “Kau lebih mencemaskan Annelies dari pada aku?”Cloe menahan senyum malu-malu, memicu Kaelus semakin ingin menggodanya. Namun, karena mereka sudah kehabisan waktu, maka Velos pun mendesaknya pergi.“Kalian harus masuk sekarang. Jangan sampai ketinggalan pesawat, karena Ketua pasti tidak akan membiarkan penerbangan selanjutnya!” tukas lelaki berlesung pipi itu.Kaelus pun mengangguk. Dia beranjak masuk diikuti Annelies di sebelahn

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   299. Cinta Memang Membuat Orang Jadi Gila!

    “Kenapa mereka datang? Kakak tidak memberitahu rencana kita pada Annelies atau pun Cloe ‘kan?” tukas Velos saat melihat dua wanita itu di depan mobilnya. Kaelus yang duduk di kursi samping kemudi pun berdehem. “Padahal aku sudah memberitahunya untuk merasiakan ini dari Annelies!” gumamnya membuang tatapan ke jendela. Velos yang mendengarnya pun memutar bola matanya dengan malas. Tak tahu kenapa, sejak mengenal Cloe dan kembali jatuh cinta, kakaknya itu jadi ceroboh. ‘Aish, cinta memang membuat orang jadi gila!’ batin Velos prihatin. “Yah … setidaknya Cloe kan harus tahu kalau aku pergi ke Sociolla untuk sementara waktu!” tukas Kaelus seakan membela diri.Velos berpaling dengan wajah terkejut. Dia hampir berpikir kalau Kaelus bisa membaca pikirannya. “Kakak memang tidak paham dunia wanita. Tidak ada rahasia di antara mereka, apalagi Annelies dan Cloe sangat dekat. Sudah pasti Cloe memberitahu Annelies!” Velos pun mencibir sebal. “Sekarang apa yang harus kita lakukan? Annelies pas

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   298. Anda Tidak Pantas Menangis Untuknya

    ‘Tidak!’ Annelies membelalak saat orang di belakang tiba-tiba merengkuh bahunya.Annelies seketika berpaling. Tatapannya yang semula tegang, kini mengerjap ketika menyadari seorang perawat yang menyentuhnya.“Maaf, apa saya mengejutkan Anda?” tukas Perawat tersebut.Annelies hanya menggeleng disertai senyum tipis.Belum sampai dirinya menimpali dengan kata-kata, Perawat tadi bertanya lagi. “Ini masih tengah malam, harusnya Anda beristirahat. Kenapa Anda keluar? Anda butuh sesuatu?”“Apa Anda melihat wanita yang menemani saya seharian ini, Suster? Saya lihat dia tadi keluar ruang rawat,” sahut Annelies membahas Cloe.Sang Suster mengernyit, lalu berujar, “ah, Nona itu pergi ke sebelah kiri koridor, Nona. Sepertinya dia keluar menerima telepon agar tidak mengganggu tidur Anda. Sebaiknya Anda kembali ke ruang rawat. Jika bertemu dengannya, saya akan menyampaikan bahwa Anda mencarinya.”“Terima kasih, Suster,” balas Annelies yang kini beranjak ke ruang rawat lagi.Ya, dia memang masuk kem

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   297. Calon Mempelai Pria Tidak Akan Ke Mana-Mana

    “Kau tidak dengar? Bukankah permintaanku tidak sulit, Theodore?!” Jesslyn semakin menekan dengan sorot tajamnya.Dan Theo yang berada di seberangnya hanya menatap dingin. Baginya, lebih baik jantungnya tercabik-cabik ribuan peluru dari pada mengkhianati Annelies. Terlebih dirinya tahu, Jesslyn-lah yang merencanakan semua ini, termasuk pengeboman pabrik Raica Ruby untuk mendesak pernikahan.“Kenapa? Kau tidak bisa?!” tukas Jesslyn mengandung ancaman.Wanita itu beralih menatap Anthony, lalu melanjutkan katanya. “Paman, apa-apaan ini? Bukankah Paman bilang Theodore sudah menyesal? Aku hanya meminta kepastian darinya, tapi dia malah mempermalukanku!”Anthony pun melirik sang putra, tapi Dan Theo hanya mematung di kursinya seakan tak mendengar ucapan semua orang. Apalagi Anthony tahu bahwa Bastian tak akan diam melihat putrinya direndahkan. Itu membuatnya harus segera mengambil tindakan.“Bukankah kalimat seperti itu biasanya diucapkan secara privat agar lebih mesra? Kau tahu, Theodore ti

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status