Beranda / Romansa / Suami Bayaranku Ternyata Big Boss / 175. Memangnya Kau Menganggap Pernikahan Ini Serius?

Share

175. Memangnya Kau Menganggap Pernikahan Ini Serius?

Penulis: Inura Lubyanka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-31 05:10:26

“Kenapa kau takut? Padahal kau tidak pernah memikirkan akibat tindakan bodohmu terhadap orang lain. Kau tau? Karena skandal busukmu, Daddy menyiksa Mommy sampai hampir mati seperti ini!” ujar Lewis mendengus murka.

“Ti-tidak, Kak. Tidak … tolong ampuni aku. A-aku bersalah!” Samantha berkata dengan ekspresi buncahnya.

Kedua tangannya memegang erat lengan Lewis, bahkan kukunya yang panjang sampai mencakar pemuda itu karena saking takutnya sang kakak mendorongnya ke bawah. Terlebih kakinya sudah tidak kuat menahan, Samantha berpikir dia akan jatuh.

“Kak Lewis!” Gadis itu memberang hebat saat sang kakak semakin menekan tubuhnya ke depan.

Namun, tanpa disangka seorang bodyguard malah mendatangi tangga darurat itu. Dia tertegun melihat Lewis yang mencekik Samantha dalam posisi yang bahaya.

Dengan cepat, Bodyguard itu pun berkata, “Tu-Tuan Muda. Apa yang Anda lakukan pada Nona Samantha?”

“Ma-maaf, saya menyusul ke sini karena Tuan Casper mencari Anda,” sambung Bodyguard tadi terbata.

Fokus L
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
puji amriani
banyak in cloe dong kak
goodnovel comment avatar
Inura Lubyanka
Happy reading guys! Semoga nanti gak ada halangan, aku bakal boom update, crazy up banyak hehehe
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   176. Maaf, Aku Tidak Bicara Pada Orang Gila!

    “Kenapa jalang ini ada di sini?!” cibir Samantha sambil memicing sinis.“Kau sengaja membuntutiku? Kau pasti senang ‘kan karena Ayah memaksaku menikah dengan Paman Alexei. Aku tahu ini semua rencana licik Bibi!” sambung gadis itu pada Annelies.Ya, wanita yang datang memanglah Annelies Langford. Dia sengaja memesan dress baru untuk acara lelang di Yayasan Narrow. Tapi siapa sangka dia malah bertemu Samantha di sini? Bahkan gadis itu menginginkan gaunnya?!Alih-alih meladeni Samantha berdebat, Annelies justru berpaling pada pegawai butik. “Tolong siapkan dressnya. Saya akan membawanya sekarang,” tutur Annelies disertai senyum tipis.“Baik, Nona,” sambar pegawai tadi mengangguk hormat.Namun, Samantha yang merasa diabaikan semakin bertambah kesal. Dia menatap tajam dress yang diraih pegawai itu.Dengan nada ejekan, Samantha pun mendecak, “ck! Lagi pula apa bagusnya dress itu? Warna dan modelnya sangat tidak cocok untuk Bibi!”Annelies hanya merespon dengan seringai miring. Dia sudah me

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   177. Aku Tidak Keberatan Menggendongmu

    “Siapa yang menelepon, istriku?” Dan Theo bertanya. “Nona Cloe,” balas Annelies yang lantas menerima panggilan. Raut wajahnya berubah cemas usai mendengar ucapan Cloe dari seberang. Hal itu membuat Dan Theo jadi penasaran. “Tunggu sebentar, Nona Cloe. Saya akan meminta seseorang untuk menjemput Anda,” tutur Annelies kemudian. Usai panggilan berakhir, wanita itu kembali berpaling pada suaminya. “Apa Kaleus dan Velos sudah berangkat?” tanyanya. “Mungkin sekarang mereka sudah berangkat dari Ratz. Kenapa? Ada masalah?” sahut Dan Theo penasaran. “Tadi Nona Cloe bilang akan terlambat ke Yayasan. Mobilnya mogok di area pembangunan ulang De Forte. Aku khawatir, meski daerah itu sepi, tapi sangat rawan dengan kejahatan. Banyak anggota geng yang sering membuat keributan juga,” tukas Annelies menarik napas cekatnya. “Baiklah, aku akan menghubungi Kaelus untuk menghampiri Nona Cloe. Kebetulan daerah itu tidak jauh dengan jalur mereka,” balas Dan Theo membuat Annelies lega.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   178. Mengapa Dia Ingin Membunuhku?

    Mengapa Dia Ingin Membunuhku? “Aish, sialan!” umpat Dan Theo dengan manik selebar cakram. Wajahnya amat tegang melihat mobil misterius tadi. Tanpa membuang waktu, Dan Theo bergegas lari menuju sang istri yang fokus pada ponselnya. Mungkin Annelies sedang menunggu kabar Cloe, sampai-sampai tak menyadari suara mesin mobil yang mengarah kencang padanya. Dari arah berlawanan, Dan Theo semakin mempercepat lajunya. Pria itu tak peduli apapun. Matanya hanya tertuju pada Annelies seiring kakinya yang berlari sangat cepat. ‘Brengsek!’ Dia kembali memaki dalam batin saat mobil tadi lebih dekat. ‘Aku mohon, aku mohon!’ Pria itu terus mengulangi kata-katanya seolah merapal mantra. Namun, dari sana pengemudi mobil gila itu bisa melihat Dan Theo yang berniat menyelamatkan istrinya. Orang itu merapatkan alisnya seraya mendecak geram. “Bajingan itu mau apa?! Dia ingin mati bersama wanita itu, hah?!” Kakinya menekan pedal gas semakin dalam seraya melanjutkan. “Baiklah, aku akan mengantar kalian

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   179. Lebih Dari Teman

    “Katakan!” ujar Eugen saat menoleh pada anak buahnya. “Mobil itu baru saja melewati persimpangan Patung Wellness!” Mendengar itu, Eugen pun bangkit dan melihat monitor anak buahnya. Rekaman CCTV tadi diputar lagi. Raut wajah Eugen berubah tegas saat mendapati nomor plat mobilnya memang sama. “Jika melewati patung Wellness, mungkin dia menuju De Forte. Kita bisa menghadangnya jika dari Ratz!” tukas Eugen masuk akal. Dia berpaling pada anak buahnya yang lain. Dengan sorot tajam, Eugen pun memberi perintah, “kau tetap di sini dan cari tahu orang yang mengemudi mobil itu. Aku dan tim Q1 akan langsung ke lokasi. Tetaplah siaga karena aku bisa menghubungimu kapan saja.” “Siap, Tuan!” sahut anak buahnya tersebut. Eugen dan anteknya yang memiliki tindik di bibirnya segera keluar ruangan tersebut. Eugen menyiapkan senjata, sedangkan bawahannya memanggil anggota tim Q1 untuk bersiap. Mereka akhirnya pergi memburu orang misterius tadi dengan dua mobil. Eugen duduk di kursi samping pengemu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   180. Aku Tidak Bisa Kehilangan Barang Ayah Lagi

    Aku Tidak Bisa Kehilangan Barang Ayah Lagi “Velos!” Kaelus sengaja memanggil nama adiknya sebelum Cloe menjawab. Pria yang menguncir rambut gondrongnya itu tiba-tiba berjalan ke tengah Velos dan Cloe, hingga kaitan tangan mereka terlepas. Cloe hanya mengerjap, tapi Velos malah tersenyum karena tahu maksud kakaknya. Namun, bagi Kaelus senyum adiknya malam ini terlihat menyebalkan. Dengan tatapan tegas, Kaelus pun bertanya, “apa kau sudah bertemu Dan Theo? Aku tidak melihat mobilnya di tempat parkir.” “Oh … mereka parkir di luar, Kak. Tadi aku melihatnya,” sahut Velos kemudian. “Benarkah? Kalau begitu mari cepat masuk. Acara pasti segera dimulai ‘kan?” ujar Kaelus yang lantas memandu mereka masuk ke dalam. Cloe mengikuti dari belakang. Kaelus sengaja berjalan lebih maju karena ingin bicara dengan adiknya. Saat itulah dia bertanya, “kau mendapat kabar dari markas?” “Maksud Kakak markas Ratz?” sahut Velos yang lantas mendapat anggukan Kaelus. “Ya, saat perjalanan ke sini, aku me

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   181. Uang Tetaplah Uang

    Kaelus meraih ponsel Velos. Saat berpaling ke sebelah, rupanya sang adik tengah bergelut dengan dua pria berbadan gempal. “Hah! Dasar brengsek!” cibir Kaelus penuh umpatan.Dia hendak menyusul Velos, tapi dari belakang mendadak ada seseorang yang menendang punggungnya. Kaleus hampir tersungkur, tapi beruntung tubuhnya masih bisa menjaga keseimbangan.“Hah! Ternyata antek Caligo. Enyah sekarang atau kau akan mati. Ini peringatan pertama dan terakhir!” decak staff lelang yang tadi dibuntuti Kaelus. Suaranya rendah, tapi penuh ketegasan. Matanya menatap tajam, sarat dengan kemarahan yang tertahan.“Persetan dengan peringatan! Kalian yang mengacaukan pasar kami!” sahut Kaelus dengan nada mengejek. Ya, sekelompok geng dari luar negeri yang semula menjadi klien Blackhole, mulai mengacaukan pasar obat-obatan terlarang karena mengedarkan tiruan Raica Ruby, lalu menyebarkan ke para konglomerat di pesta-pesta. Karena itulah banyak kalangan elit yang datang ke lelang malam ini.Dan Theo tentu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   182. Akhirnya Aku Menemukanmu!

    ***‘Siapa yang terus menghubungiku?’ batin Cloe mempersempit jarak alisnya saat nomor asing menelepon.Dia sudah berusaha mengabaikan panggilan itu karena masih berada di ruang lelang. Tapi sialnya, orang itu tak menyerah dan malah mengirim pesan teks.[Angkat teleponku, jalang sialan!][Hei, kau mengabaikanku?!][Kau mau mati, hah?][Cepat angkat, aku mau bicara!][Hei, jika kau berani memblokir nomorku lagi, aku akan membunuhmu!]Begitu membaca rentetan isi pesan kasar tersebut, Cloe langsung memikirkan satu orang. Dan itu membuat matanya bergetar penuh amukan. Terlebih saat membayangkan wajah orang tersebut, dada Cloe seolah terhantam beton hingga napasnya amat sesak.Sialnya nomor tersebut menghubunginya lagi. Kali ini Cloe langsung menolak panggilan dan buru-buru mematikan ponselnya.“Nona Cloe, apa ada masalah?” Annelies yang berada di samping pun bertanya.EKspresi tegang Cloe sekejap berubah datar.Dia menggeleng dan lantas menimpali, “tidak, Direktur. Bukan apa-apa.”Annelie

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   183. Jangan Pelit Pada Keluarga

    “Hah! Bagaimana kau bisa ke sini?!” tukas Cloes membelalakkan maniknya.Sensasi tegang merambat ke seluruh tubuh. Terlebih saat menatap mata hitam yang sangat mirip dengan miliknya.“Kenapa? Kau terkejut?!” sentak lelaki itu yang tiba-tiba mencengkeram leher Cloe. “Beraninya kau mengabaikan teleponku sejak tadi. Kau pikir aku tidak bisa mendatangimu, hah?!”“Argh ….” Cloe mengerang saat napasnya tercekat.Matanya pun gemetar samar dan berkaca-kaca, tapi lelaki itu tak peduli sama sekali.Dengan sorot tajam, dia malah berkata, “cepat berikan aku uang!”Alih-alih mengiyakan, Cloe malah menyeringai. Dia kian tertawa penuh ejekan hingga memicu amarah laki-laki tadi membengkak.“Uang? Tidak bisakah kau membahas selain uang?!” sahut Cloe mempertajam tatapannya. “Kau tau? Mau sebanyak apapun uang yang aku berikan padamu, semua akan habis sia-sia. Tolong hiduplah dengan benar dan jangan ganggu aku!”“Hah … jalang gila ini sangat cerewet. Siapa yang memintamu ceramah? Kau sekarang berani pada

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03

Bab terbaru

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   330. Extra Part: Kenapa Kau Mirip Denganku?

    “Aku yang akan membawa keranjang ini untuk Bibi Cloe!” Gadis kecil itu berujar tegas. Dia berbalik, bermaksud pergi. Tapi Ditrian langsung menahan bahunya, hingga anak perempuan tadi berhenti. “Aku yang melihatnya lebih dulu. Jadi berikan padaku!” tukas Ditrian dengan tekanan di akhir katanya. Lawan bincangnya menoleh dan lantas membantah, “kau tidak dengar? Keranjang bunga untuk anak perempuan. Memang kau perempuan?!”Tangannya menepis pegangan Ditrian, lalu mengamati anak laki-laki itu sambil tersenyum miring. “Yah … karena kau merengek terus, kau memang mirip anak perempuan,” ujarnya yang lantas menyodorkan keranjang bunga itu. “Ambillah kalau kau mau!”Alih-alih meraihnya, Ditrian justru bungkam seraya memasukkan kedua tangan ke saku celana. Ya, dia pernah melihat Dan Theo melakukan itu saat bicara dengan bodyguardnya.“Anak kecil, siapa namamu?” Ditrian bertanya penasaran.“Hah! Anak kecil?!” Gadis tadi menyahut sambil merapatkan alis. “Aku saja lebih tinggi darimu. Beraninya

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   329. Extra Part: Pendamping Pengantin

    “Hah!” Annelies bergegas mendorong Dan Theo agar menjauh darinya. Meski gerakan itu tiba-tiba, tapi Dan Theo bisa menjaga keseimbangan tubuhnya hingga tak sampai terhuyung. ‘Aish!’ Pria tersebut mendesis dalam batin sambil mengusap dagunya. “Ada apa dengan wajah Mommy? Apa Mommy sakit?” Ditrian bertanya dengan polosnya saat mengamati ekspresi buncah sang ibu. Annelies seketika mengubah iras mukanya. Dia tersenyum, sambil membenarkan posisi dasi kupu-kupu kecil yang berada di kerah putranya. “Mommy tidak apa-apa, Ian,” tukas Annelies yang kini berjongkok setinggi putranya. “Oho … putra Mommy sangat tampan dengan pakaian ini!” Ya, bocah lima tahun itu memang tampak menawan. Terlebih caranya melirik dan berucap sangat mirip Dan Theo. Sungguh menggemaskan. Tangan mungil Ditrian menjulur, coba memeriksa kening Annelies di hadapannya. “Tubuh Mommy tidak panas. Mommy tidak demam,” katanya. Sial, tindakan anak laki-laki itu benar-benar di luar bayangan Dan Theo. Dia yang sejak tadi me

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   328. Extra Part: Gaun Biru Sialan

    ***San Carlo, musim semi.“Dan Theo, lihat aku. Apa gaun ini cocok untukku?” Annelies bertanya sambil menyelipkan anakan rambut ke telinga.Sang suami yang tengah menata dasi di depan cermin, lantas mengangkat pandangan. Dari pantulan kaca, jelas sekali istrinya tampak memesona. Tapi perhatian pria itu seketika terganggu, saat mengamati belahan dada Annelies yang terpampang jelas.“Ini gaun karya Fashion Designer terkenal Jenny Shu. Aku beruntung bisa mendapatkan edisi terbatas dari koleksi ‘Cinta Musim Panas’ ini!” sambung Annelies masih menantikan pendapat suaminya.Dan Theo menarik seringai tipis, lalu menimpali pelan. “Jenny Shu, ya? Sepertinya aku harus mendatangi Fashion Designer itu dan mengajarinya cara membuat pakaian dengan benar!”“Heuh? Kau bilang apa?” Annelies mengernyit karena tak mendengar kata-kata Dan Theo dengan jelas.Sang suami kini berbalik. Dia mendekati Annelies dengan raut wajah datar. Irisnya mengamati Annelies dari atas sampai bawah dengan serius.“Gaunnya

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   327. Ending: Aku Sangat Mencintaimu

    Dan Theo meraih tangan Annelies sembari berujar, “kau akan tau setelah melihatnya, istriku.”Dia pun menarik Annelies mangkir dari belakang vila Serena itu. Annelies jadi kian penasaran sebab Dan Theo membawanya keluar area vila.“Dan Theo, sebenarnya kita mau ke mana?” Annelies bertanya sambil membenarkan cardigannya yang melorot.Sang suami yang melihatnya jadi menghentikan langkah. Dia membantu wanita itu merapikan pakaiannya yang tipis. Dia menilik sampai ke kaki istrinya dan menyadari bahwa Annelies hanya mengenakan sandal rumah.Tanpa menjelaskan tempat tujuannya, Dan Theo malah berbalik lalu berjongkok di depan Annelies.“Naiklah, istriku,” katanya yang bermaksud menggendong Annelies ke punggungnya.“Aku bukan anak kecil!” sahut sang wanita tersenyum miring.Akan tetapi Dan Theo tetap mempertahankan posisi itu, hingga membuat Annelies naik ke punggungnya.“Jangan bilang aku berat!” Annelies mendecak sebelum suaminya tersebut protes.Dan Theo tersenyum miring, lalu menimpali, “si

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   326. Apa Kau Ingin Berciuman Sekarang?

    “Istriku.” Dan Theo memanggil selaras dengan langkahnya yang kini mendekati Annelies.Tangannya merengkuh pinggang wanita itu, lalu bertanya, “kau menyukainya? Karena waktunya singkat, kami hanya menata lampu-lampu yang sudah ada.”Annelies memindai sekitar, sepasang manik hazelnya berbinar melihat beberapa lampion berbentuk panjang khas Ceko yang terpajang di beberapa pagar. Ada juga yang menggantung di dekat taman. Sungguh, tempat itu semakin memukau dan suasana pun berubah hangat.“Sangat indah, suamiku.” Annelies membalas saat menoleh pada Dan Theo.“Setiap akhir musim panas, ada festival delle Lanterne. Orang-orang Ceko akan menerbangkan lampion seperti itu di pinggir pantai.” Serena yang berada di belakang, kini buka suara.Annelies beralih menatapnya, sembari bertanya, “benarkah? Aku baru mendengarnya, Ibu.”“Ya, sebab itu Ibu selalu menyiapkan banyak lampion saat mendekati hari festival. Kalian beruntung datang sebelum akhir musim panas. Nanti kita semua bisa datang ke festiv

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   325. Dia Benar-Benar Replika Ayahnya

    “Kaelus? Apa yang terjadi pada wajahnya?” Cloe berujar dengan alis bertaut. Annelies yang mengerti kecemasannya pun mundur, seraya berkata, “kalian bicaralah, kami akan masuk dulu.”Begitu lawan bincangnya mengangguk, Annelies dan yang lainnya beranjak ke dalam vila. Serena berjalan di depan sambil menggendong Ditrian.Tapi saat tiba di dekat pintu, dia lantas bicara pada anak buahnya, “tambah penjagaan di vila ini, terutama malam hari!”“Baik, Ketua!” balas anteknya sigap. Sementara di luar, Cloe menghampiri Kaelus dengan iras muka cemasnya. “Kau terluka?” katanya saat berhenti di hadapan pria tersebut.Bukannya menimpali dengan ucapan, Kaelus justru memeluk Cloe dengan hangat. Dekapannya semakin erat seakan menyalurkan seluruh rindu yang tertahan berbulan-bulan.“Kaelus, kau dengar aku? Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa wajahmu jadi seperti ini?” tukas Cloe lagi.“Ehei … kita baru bertemu, tapi kau sudah mengomeliku?” sahut pria itu protes.Cloe mengembuskan napas panjang, tang

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   324. Aku Benar-Benar Menemukan Ibu

    “Dan Theo ….” Annelies berpaling pada sang suami.Maniknya yang gemetar seakan meminta kepastian pria itu bahwa dirinya tidak salah lihat.“Ya, istriku. Bukankah kau merindukan beliau?” tutur Dan Theo menaikkan kedua alisnya.Annelies mengerjap. Dia nyaris tak percaya, tapi pengelihatan dan ucapan Dan Theo benar-benar nyata.“Mari kita temui Ibu mertua!” Pria itu melanjutkan katanya sambil memandu sang istri melangkah ke depan.Mereka pun berjalan mendekati Serena yang kini berada di antara antek-antek geng Ceko. Wanita itu berdiri dengan suit putih tulang dan syal elegan yang melingkari lehernya.Benar, setelah berbulan-bulan menghilang akibat insiden penembakan di dermaga De Forte, akhirnya Serena kembali. Semua orang berpikir dirinya sudah tiada, tapi anak buah Velos berhasil menemukannya. Dan selama Annelies di Sociolla, Serena telah menerima perawatan hingga berhasil pulih.Serena menarik sudut bibirnya tipis begitu Annelies dan sang suami berhenti di hadapannya.“Lama tidak bert

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   323. Aku Sangat Merindukan San Carlo!

    “Menurutlah selagi aku belum berubah pikiran, Theodore!” Anthony berujar dengan tatapan tegas.Dan Theo tahu, mustahil jika melawan. Bahkan mungkin akan membuat posisinya dan Annelies dalam bahaya karena hal ini memang perjanjian awal.Dengan rahang berubah ketat, Dan Theo pun berujar, “baiklah, aku akan pergi bersama Annelies. Tapi Ayah harus menepati janji. Jangan pernah mengganggu kami lagi!”“Apa kau pernah melihatku berkhianat?!” sambar Anthony yang lantas meraih cerutunya.Tangan Dan Theo mengepal geram, sampai kapan pun dia tak rela meninggalkan satu putranya bersama Anthony.‘Tunggu Daddy, Dylan. Suatu hari, Daddy pasti menjemputmu!’ batin pria itu penuh tekad. Dirinya lantas menunduk hormat di hadapan sang ayah. Tanpa bertukar suara lagi, Dan Theo pun mangkir dari ruangan tersebut.Sialnya, Eugen masih menunggu di luar. Rasanya Dan Theo ingin menghajarnya, tapi Annelies pasti sudah menunggu. Dia tak akan membuang waktu untuk hal yang sia-sia.Namun, bukannya membiarkan Dan T

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   322. Perintahku yang Paling Mutlak!

    “Mohon maaf, Tuan Theodore. Tuan Eugen sudah membawa pergi bayi pertama Anda!” tukas sang Perawat menunduk.Dan Theo yang mendengarnya pun mengernyit geram. Belum juga Annelies dan dirinya menggendong bayi itu, tapi sang ayah sudah buru-buru mengambilnya. Bukankah bayi itu butuh Annelies untuk menyusu?‘Sial! Kenapa Ayah sampai bertindak seperti ini? Anak itu masih bayi dan butuh ibunya!’ batin Dan Theo meradang dalam dada.Dirinya tak sanggup menyampaikan perkara ini pada sang istri. Terlebih kondisi Annelies masih lemas. Dia tak mau wanita itu cemas, bahkan kesehatannya menurun jika memikirkan bayi pertamanya.‘Sebaiknya aku tidak membahas bayi dulu,’ geming Dan Theo dengan alis berkedut.Dia akhirnya kembali mendekati Annelies dan berupaya mengalihkan perhatian.“Istriku, para Perawat akan memandikan bayi-bayi kita dulu. Kau tenang saja, bayi-bayi kita sangat tampan dan memiliki mata yang indah sepertimu,” tutur Dan Theo merengkuh tangan Annelies.Sang wanita tersenyum binar, semba

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status