Home / Romansa / Suami Bayaranku Ternyata Big Boss / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Suami Bayaranku Ternyata Big Boss: Chapter 141 - Chapter 150

253 Chapters

141. Jadi Mereka Berselingkuh?!

“Nona Lucia Walter, lama tidak bertemu!” tukas Annelies sambil menatap waspada.“Pfft!” Lawan bincangnya itu malah menahan tawa.Eskpresi wajahnya tampak mengejek, sungguh tak berubah sejak dari masa kuliah. Annelies pernah bertemu dengannya di acara hotel keluarga Robert. Saat itu pun Lucia mencari gara-gara dengannya. Siapa sangka Lucia juga hadir di pameran The Golden hari ini.“Ah … lucu sekali melihat Anda bersikap sopan pada saya!” sahut Lucia seraya menaikkan sebelah alisnya.“Anda tidak pernah berubah. Mengingat Anda seorang menantu Jaksa Agung, bukankah sebaiknya bisa menempatkan diri? Juga memisahkan masalah pribadi di tempat umum?” Annelies membalas sambil tersenyum.“Hah!” Lucia seketika menutup mulutnya.Dia melirik sekitar, lalu menyambar dengan nada berbisik, “hei, Annelies Langford. Setelah gagal mendapat dukungan keluarga Robert, sekarang kau mendekati The Golden? Aku heran, bagaimana bisa pemilik perusahaan kecil sepertimu bisa diundang ke acara pameran The Golden?!”
last updateLast Updated : 2024-10-10
Read more

142. Kau Bisa Mengandalkanku

‘Sial!’ batin Dan Theo mengumpat saat peluru mengarah padanya.Dengan cepat dia mendorong Annelies dan memeluknya saat tersungkur ke lantai. Tangannya memegangi kepala sang istri, melindunginya dari benturan keras.“Kau tidak apa-apa?” bisik Dan Theo bertanya.Annelies mengangguk. Meski tak mengatakan apapun, tapi Dan Theo bisa membaca kecemasan di matanya.“Tetaplah di dekatku. Aku pastikan, mereka tidak akan menyentuhmu,” tutur Dan Theo menenangkan.Dan Theo hendak bangkit, tapi Annelies tiba-tiba menahan.“Dan Theo, mereka punya senjata. Kau bisa terluka jika menghadapinya sendiri,” katanya sangat khawatir.“Tenang saja, istriku. Kau bisa mengandalkanku!” sahut Dan Theo percaya diri.Mata tajamnya melirik ke belakang. Dengan sigap Dan Theo meraih pistol yang terselip di pinggangnya, dan langsung melesatkan peluru ke arah bodyguard CEO The Golden yang hendak menembaknya. Seketika itu si bodyguard ambruk karena peluru Dan Theo mengenai pahanya.Melihat itu, CEO The Golden langsung me
last updateLast Updated : 2024-10-11
Read more

143. Tamatlah Riwayatmu

‘Sial, aku harus kabur darinya?!’ batin Annelies sembari memberontak.Tangannya berusaha menyikut ulu hati lelaki yang membekapnya, tapi sial lelaki itu lebih dulu membeluk tangannya ke belakang.“Diam dan menurutlah,” bisik lelaki tersebut yang lantas menyeret Annelies.Dia membawanya melewati pintu lain dari kabin, lalu keluar dari sisi kabin bagian barat. Di sana Annelies bisa melihat suaminya yang sedang sibuk menghajar para bodyguard The Golden.‘Dan Theo!’ geming wanita itu dengan manik gemetar.Saat itulah, Dan Theo menatap ke arahnya.‘Hah! Annelies!’Pria itu sontak membelalak ketika tau istrinya diseret pergi lelaki misterius. Sialnya, dia tak bisa langsung mengejar karena bodyguard The Golden mengepungnya di sepanjang koridor.Dan Theo yang lengah sejenak, tak sadar saat seorang bodyguard memukulnya dari belakang. Dirinya nyaris ambruk, tapi segera fokus dan langsung menahan serangan dengan lengannya. Pria tersebut merengkuh bahu bodyguard rambut cepak di hadapannya, lantas
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more

144. Ternyata Anda Masih Hidup?

“Baguslah, buang saja wanita itu ke laut. Dengan begitu, aku tidak harus repot membunuhnya!” dengus CEO The Golden menyeringai sinis.Cloe yang mendengar jelas kata-kata itu, langsung terbelalak saat berpaling ke sumber suara.‘Hah! Apa yang dia bicarakan? Bagaimana bisa … CEO The Golden? Sebenarnya apa yang terjadi?’ batin Cloe amat bingung.Dia semakin tersentak saat para bodyguard The Golden mengepung dan mengacungkan pistol pada Dan Theo di tengah dek.“Apa yang mereka lakukan?!” tukas Cloe tegang.“Tetaplah di sini!” Kaelus mencekal Cloe ke belakangnya.Dia menahan Cloe tetap di balik dinding agar mereka tak ketahuan oleh CEO The Golden maupun para bodyguardnya.“Bukankah kita harus melakukan sesuatu? Tuan Dan Theo pasti kesulitan menghadapi mereka semua. Apalagi Direktur juga dalam bahaya!” Cloe berkata panik.Tanpa menoleh, Kaelus pun menyahut, “justru kita akan membuat Dan Theo repot jika ketahuan!”Dia mengamati sekitar, tapi irisnya kini terpaku pada lelaki misterius yang ma
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more

145. Aku Sangat Ingin Memukulmu

“Lama tidak bertemu, Eugen!” tutur Velos mengangkat tatapan pada lawan bincangnya.Ya, wajah yang sudah satu tahun lebih tak dilihat Eugen, kini tersenyum padanya. Dia mengerjap, memastikan matanya tidak salah. Namun, orang di hadapannya memanglah Velos Butler-anggota organisasi Caligo yang menghilang saat transaksi di Benua Woll.“Rupanya benar Anda, Tuan Velos. Saya hampir tidak mengenali karena warna rambut Anda berbeda,” sahut Eugen masih tercengang.Rambut putih Velos terlalu mencolok. Sebab itu dia mengecat rambutnya kembali gelap agar bisa masuk ke Moonlight Shipping tanpa dicurigai antek Logan.“Kau semakin tua, ya? Bagaimana bisa lupa padaku hanya karena rambut berbeda?” Velos menyambar disertai candaan.“Hah! Maafkan saya. Harusnya saya memberi hormat!”Eugen hendak membungkuk, tapi Velos langsung menahan sambil memegang bahunya.“Tidak perlu sampai seperti ini,” tuturnya.Eugen mendongak lagi dan lantas bertanya, “bagaimana kabar Anda, Tuan? Apa Anda baik-baik saja? Selama
last updateLast Updated : 2024-10-13
Read more

146. Dia Tak Tahu Siapa Aku?

“Argh!” Kaelus mengerang saat anak timah panas tenggelam di punggung kirinya.Dia ambruk dalam pelukan Velos, tapi adiknya menahan dengan kuat.‘Brengsek! Bajingan itu benar-benar cari mati!’ batin Velos dengan wajah tegang.Dirinya langsung merengkuh bahu Kaelus dan membawanya berlindung ke dekat kabin.“Kakak, aku mohon bertahanlah. Aku akan membereskan mereka semua!” tukas Velos memandu Kaelus duduk.“Jangan berisik! Ini hanya tembakan kecil,” sahut Kaelus menyandarkan tubuhnya dengan posisi miring.Cloe yang mendengar keributan, kini keluar untuk memeriksa. Irisnya sontak berubah seluas cakram begitu melihat Kaelus yang berlumuran darah.“Tuan Kaelus?! Apa yang terjadi? Anda tertembak?!” Wanita itu bergegas menghampiri.Kaelus hanya mengernyit, tapi Velos segera menyambar, “tolong jaga dia sebentar.”Cloe pun mengangguk. Itu membuat Velos lega meninggalkannya.Pria tersebut bergegas menghampiri Dan Theo yang berlindung di luar dinding kabin.“Tetaplah di sini!” Dan Theo segera men
last updateLast Updated : 2024-10-13
Read more

147. Jika Bukan Karena Putri Anda, Putra Saya Pasti Masih Hidup!

“Raica Ruby! Sebagian obat itu palsu!” Mendengar ungkapan seseorang dari seberang telepon, ekspresi Logan langsung beku. Dia bahkan mematung di kursi belakang mobilnya saat Casper sudah membuka pintu. “Tuan, a-apa ada masalah?” tanya asisten itu ragu-ragu. Alih-alih menjelaskan, Logan malah berkata, “Casper, katakan pada Pimpinan The Golden untuk menunggu sebentar. Aku harus bicara dengan seseorang!” “Baik, Tuan!” sahut Casper tanpa banyak mengulik. Dirinya pun mangkir untuk menyampaikan pesan Logan. Namun, baru berjalan beberapa langkahh, Logan kembali berkata, “tunggu, siapa yang bertugas transaksi kemarin?” “Maaf?” Casper seketika berhenti. “Ah, ya … kemarin saya dan agen J4, Tuan. Sebelumnya saya sudah melaporkannya pada Tuan. Apa ada yang salah?” Logan membuang pandangan dan lantas mengibaskan jarinya dua kali, memberi kode bahwa Casper boleh pergi. ‘Sebelum berangkat aku memang mengawasi mereka memeriksa obatnya. Mustahil itu palsu!’ batin Logan amat yakin. Rasa curigan
last updateLast Updated : 2024-10-14
Read more

148. Apa Mereka Melewati Malam yang Indah?

“Apa isinya?” Annelies bertanya penasaran.Dan Theo menutup kembali amplop merah tersebut, lalu menimpali. “Bukan hal penting. Sepertinya orang iseng.”Annelies mempersempit jarak alisnya. Tidak masuk akal jika orang iseng karena tempat Dan Theo keamanannya cukup ketat.“Di sana tertulis namaku ‘kan? Berikan padaku, Dan Theo,” tutur Annelies menyidik.Sang pria tak bisa mengelak lagi. Sebenarnya dia ingin sekali menghancurkan amplop tersebut, tapi dirinya tak bisa bersikap kekanakan.“Baiklah, kita masuk dulu,” tukas Dan Theo akhirnya.Begitu tiba di kamar, pria itu pun menyerahkan amplopnya pada Annelies. Namun saat sang wanita hendak meraihnya, Dan Theo malah menahannya lagi.“Kau tidak akan memberikannya?” tukas Annelies menaikkan sebelah alisnya.“Sebenarnya aku ingin langsung membakarnya!” sahut Dan Theo sambil menatap tajam amplop tersebut.Annelies buru-buru menariknya sebelum Dan Theo berubah pikiran.Sang suami menghela napas dan lantas berkata, “aku akan mandi dulu.”Annelie
last updateLast Updated : 2024-10-15
Read more

149. Bukankah Tadi Malam Kau Menikmatinya?

***Hari itu Dan Theo mengantar Annelies ke L&F Cosmetic. Selama perjalanan, wajah wanita itu hanya terpaku pada tabnya dengan serius.“Apa ada masalah? Kau terlihat cemas,” tukas Dan Theo memecah sunyi.Fokus Annelies seketika teralihkan mendengar pertanyaan itu.“Tidak, hanya saja … aku sedikit khawatir dengan opini publik. Aku yakin The Golden akan mencabut investasi pada perusahaanku. Padahal sebentar lagi aku akan meluncurkan produk baru. Jika The Golden tiba-tiba mengakiri kontrak saat peluncuran, pasti akan memengaruhi nilai saham juga,” sahut Annelies tanpa melepas pandangan dari benda pipih di tangannya.“Kau tidak perlu mengkhawatirkan itu, istriku. Sebagai pengganti The Golden, aku akan berinvestasi pada L&F Cosmetic,” balas Dan Theo.Annelies mengerjap. Dirinya berpaling pada suaminya yang tengah mengemudi. Alisnya mendapuk seakan bertanya-tanya apa Dan Theo serius.“Ya, Caligo Group akan menjadi investor asing untukmu. Jadi kau bisa meluncurkan produk baru tanpa memusingk
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

150. Aku Akan Membunuh Jalang Itu!

“Agen Fox ….” Velos menelan kata-katanya lagi.Dirinya melirik Kaelus sekilas. Kakaknya itu memicing tajam, memberi kode untuk tidak membeberkan fakta bahwa dia membunuhnya.“Katakan, Velos!” ujar Dan Theo mendorongnya bicara.“Dia tewas saat penyerangan di kapal,” sahut Velos akhirnya.Mendengar dalih itu, Kaelus pun membuang pandangan. Namun, Dan Theo justru menegang. Agen Fox-orang yang dibawanya secara pribadi ke organisasi Caligo. Dia anak jalanan yang hampir mati kelaparan. Dan Theo sungguh tak menyangka dia akhirnya tewas dalam misi.“Maaf, Dan Theo. Aku tidak bisa melindunginya,” tutur Velos penuh sesal.“Ini bukan salahmu.” Dan Theo menyahut singkat.Dirinya melirik foto di meja yang tadi disodorkan Velos seraya melanjutkan. “Selama ini kau pasti kesulitan. Kau sudah bekerja keras, Velos!”“Blackhole sekarang sedang kesulitan karena klien mereka mengetahui Raica Ruby. Klien mendesak agar mengirimkan Raica Ruby, tapi Blackhole tidak bisa memproduksinya. Karena itu, mereka yang
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
26
DMCA.com Protection Status