Share

143. Tamatlah Riwayatmu

Penulis: Inura Lubyanka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-12 07:20:32

‘Sial, aku harus kabur darinya?!’ batin Annelies sembari memberontak.

Tangannya berusaha menyikut ulu hati lelaki yang membekapnya, tapi sial lelaki itu lebih dulu membeluk tangannya ke belakang.

“Diam dan menurutlah,” bisik lelaki tersebut yang lantas menyeret Annelies.

Dia membawanya melewati pintu lain dari kabin, lalu keluar dari sisi kabin bagian barat. Di sana Annelies bisa melihat suaminya yang sedang sibuk menghajar para bodyguard The Golden.

‘Dan Theo!’ geming wanita itu dengan manik gemetar.

Saat itulah, Dan Theo menatap ke arahnya.

‘Hah! Annelies!’

Pria itu sontak membelalak ketika tau istrinya diseret pergi lelaki misterius. Sialnya, dia tak bisa langsung mengejar karena bodyguard The Golden mengepungnya di sepanjang koridor.

Dan Theo yang lengah sejenak, tak sadar saat seorang bodyguard memukulnya dari belakang. Dirinya nyaris ambruk, tapi segera fokus dan langsung menahan serangan dengan lengannya. Pria tersebut merengkuh bahu bodyguard rambut cepak di hadapannya, lantas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Edz Collection
tqsm Thor...
goodnovel comment avatar
Inura Lubyanka
Happy reading guys!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   144. Ternyata Anda Masih Hidup?

    “Baguslah, buang saja wanita itu ke laut. Dengan begitu, aku tidak harus repot membunuhnya!” dengus CEO The Golden menyeringai sinis.Cloe yang mendengar jelas kata-kata itu, langsung terbelalak saat berpaling ke sumber suara.‘Hah! Apa yang dia bicarakan? Bagaimana bisa … CEO The Golden? Sebenarnya apa yang terjadi?’ batin Cloe amat bingung.Dia semakin tersentak saat para bodyguard The Golden mengepung dan mengacungkan pistol pada Dan Theo di tengah dek.“Apa yang mereka lakukan?!” tukas Cloe tegang.“Tetaplah di sini!” Kaelus mencekal Cloe ke belakangnya.Dia menahan Cloe tetap di balik dinding agar mereka tak ketahuan oleh CEO The Golden maupun para bodyguardnya.“Bukankah kita harus melakukan sesuatu? Tuan Dan Theo pasti kesulitan menghadapi mereka semua. Apalagi Direktur juga dalam bahaya!” Cloe berkata panik.Tanpa menoleh, Kaelus pun menyahut, “justru kita akan membuat Dan Theo repot jika ketahuan!”Dia mengamati sekitar, tapi irisnya kini terpaku pada lelaki misterius yang ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   145. Aku Sangat Ingin Memukulmu

    “Lama tidak bertemu, Eugen!” tutur Velos mengangkat tatapan pada lawan bincangnya.Ya, wajah yang sudah satu tahun lebih tak dilihat Eugen, kini tersenyum padanya. Dia mengerjap, memastikan matanya tidak salah. Namun, orang di hadapannya memanglah Velos Butler-anggota organisasi Caligo yang menghilang saat transaksi di Benua Woll.“Rupanya benar Anda, Tuan Velos. Saya hampir tidak mengenali karena warna rambut Anda berbeda,” sahut Eugen masih tercengang.Rambut putih Velos terlalu mencolok. Sebab itu dia mengecat rambutnya kembali gelap agar bisa masuk ke Moonlight Shipping tanpa dicurigai antek Logan.“Kau semakin tua, ya? Bagaimana bisa lupa padaku hanya karena rambut berbeda?” Velos menyambar disertai candaan.“Hah! Maafkan saya. Harusnya saya memberi hormat!”Eugen hendak membungkuk, tapi Velos langsung menahan sambil memegang bahunya.“Tidak perlu sampai seperti ini,” tuturnya.Eugen mendongak lagi dan lantas bertanya, “bagaimana kabar Anda, Tuan? Apa Anda baik-baik saja? Selama

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   146. Dia Tak Tahu Siapa Aku?

    “Argh!” Kaelus mengerang saat anak timah panas tenggelam di punggung kirinya.Dia ambruk dalam pelukan Velos, tapi adiknya menahan dengan kuat.‘Brengsek! Bajingan itu benar-benar cari mati!’ batin Velos dengan wajah tegang.Dirinya langsung merengkuh bahu Kaelus dan membawanya berlindung ke dekat kabin.“Kakak, aku mohon bertahanlah. Aku akan membereskan mereka semua!” tukas Velos memandu Kaelus duduk.“Jangan berisik! Ini hanya tembakan kecil,” sahut Kaelus menyandarkan tubuhnya dengan posisi miring.Cloe yang mendengar keributan, kini keluar untuk memeriksa. Irisnya sontak berubah seluas cakram begitu melihat Kaelus yang berlumuran darah.“Tuan Kaelus?! Apa yang terjadi? Anda tertembak?!” Wanita itu bergegas menghampiri.Kaelus hanya mengernyit, tapi Velos segera menyambar, “tolong jaga dia sebentar.”Cloe pun mengangguk. Itu membuat Velos lega meninggalkannya.Pria tersebut bergegas menghampiri Dan Theo yang berlindung di luar dinding kabin.“Tetaplah di sini!” Dan Theo segera men

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   147. Jika Bukan Karena Putri Anda, Putra Saya Pasti Masih Hidup!

    “Raica Ruby! Sebagian obat itu palsu!” Mendengar ungkapan seseorang dari seberang telepon, ekspresi Logan langsung beku. Dia bahkan mematung di kursi belakang mobilnya saat Casper sudah membuka pintu. “Tuan, a-apa ada masalah?” tanya asisten itu ragu-ragu. Alih-alih menjelaskan, Logan malah berkata, “Casper, katakan pada Pimpinan The Golden untuk menunggu sebentar. Aku harus bicara dengan seseorang!” “Baik, Tuan!” sahut Casper tanpa banyak mengulik. Dirinya pun mangkir untuk menyampaikan pesan Logan. Namun, baru berjalan beberapa langkahh, Logan kembali berkata, “tunggu, siapa yang bertugas transaksi kemarin?” “Maaf?” Casper seketika berhenti. “Ah, ya … kemarin saya dan agen J4, Tuan. Sebelumnya saya sudah melaporkannya pada Tuan. Apa ada yang salah?” Logan membuang pandangan dan lantas mengibaskan jarinya dua kali, memberi kode bahwa Casper boleh pergi. ‘Sebelum berangkat aku memang mengawasi mereka memeriksa obatnya. Mustahil itu palsu!’ batin Logan amat yakin. Rasa curigan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   148. Apa Mereka Melewati Malam yang Indah?

    “Apa isinya?” Annelies bertanya penasaran.Dan Theo menutup kembali amplop merah tersebut, lalu menimpali. “Bukan hal penting. Sepertinya orang iseng.”Annelies mempersempit jarak alisnya. Tidak masuk akal jika orang iseng karena tempat Dan Theo keamanannya cukup ketat.“Di sana tertulis namaku ‘kan? Berikan padaku, Dan Theo,” tutur Annelies menyidik.Sang pria tak bisa mengelak lagi. Sebenarnya dia ingin sekali menghancurkan amplop tersebut, tapi dirinya tak bisa bersikap kekanakan.“Baiklah, kita masuk dulu,” tukas Dan Theo akhirnya.Begitu tiba di kamar, pria itu pun menyerahkan amplopnya pada Annelies. Namun saat sang wanita hendak meraihnya, Dan Theo malah menahannya lagi.“Kau tidak akan memberikannya?” tukas Annelies menaikkan sebelah alisnya.“Sebenarnya aku ingin langsung membakarnya!” sahut Dan Theo sambil menatap tajam amplop tersebut.Annelies buru-buru menariknya sebelum Dan Theo berubah pikiran.Sang suami menghela napas dan lantas berkata, “aku akan mandi dulu.”Annelie

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   149. Bukankah Tadi Malam Kau Menikmatinya?

    ***Hari itu Dan Theo mengantar Annelies ke L&F Cosmetic. Selama perjalanan, wajah wanita itu hanya terpaku pada tabnya dengan serius.“Apa ada masalah? Kau terlihat cemas,” tukas Dan Theo memecah sunyi.Fokus Annelies seketika teralihkan mendengar pertanyaan itu.“Tidak, hanya saja … aku sedikit khawatir dengan opini publik. Aku yakin The Golden akan mencabut investasi pada perusahaanku. Padahal sebentar lagi aku akan meluncurkan produk baru. Jika The Golden tiba-tiba mengakiri kontrak saat peluncuran, pasti akan memengaruhi nilai saham juga,” sahut Annelies tanpa melepas pandangan dari benda pipih di tangannya.“Kau tidak perlu mengkhawatirkan itu, istriku. Sebagai pengganti The Golden, aku akan berinvestasi pada L&F Cosmetic,” balas Dan Theo.Annelies mengerjap. Dirinya berpaling pada suaminya yang tengah mengemudi. Alisnya mendapuk seakan bertanya-tanya apa Dan Theo serius.“Ya, Caligo Group akan menjadi investor asing untukmu. Jadi kau bisa meluncurkan produk baru tanpa memusingk

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   150. Aku Akan Membunuh Jalang Itu!

    “Agen Fox ….” Velos menelan kata-katanya lagi.Dirinya melirik Kaelus sekilas. Kakaknya itu memicing tajam, memberi kode untuk tidak membeberkan fakta bahwa dia membunuhnya.“Katakan, Velos!” ujar Dan Theo mendorongnya bicara.“Dia tewas saat penyerangan di kapal,” sahut Velos akhirnya.Mendengar dalih itu, Kaelus pun membuang pandangan. Namun, Dan Theo justru menegang. Agen Fox-orang yang dibawanya secara pribadi ke organisasi Caligo. Dia anak jalanan yang hampir mati kelaparan. Dan Theo sungguh tak menyangka dia akhirnya tewas dalam misi.“Maaf, Dan Theo. Aku tidak bisa melindunginya,” tutur Velos penuh sesal.“Ini bukan salahmu.” Dan Theo menyahut singkat.Dirinya melirik foto di meja yang tadi disodorkan Velos seraya melanjutkan. “Selama ini kau pasti kesulitan. Kau sudah bekerja keras, Velos!”“Blackhole sekarang sedang kesulitan karena klien mereka mengetahui Raica Ruby. Klien mendesak agar mengirimkan Raica Ruby, tapi Blackhole tidak bisa memproduksinya. Karena itu, mereka yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   151. Kau Harus Membayar Denda!

    “Berikan waktu tiga hari. Tidak, satu hari. Aku akan membawakan sendiri, Raica Ruby itu!” Logan berkata dengan wajah berangnya.Akan tetapi lelaki berjas merah di hadapannya justru meludah. Dia menyalakan rokok dan mengepulkan asapnya dengan frustasi.“Sepertinya kau tidak paham bahasa manusia!” dengusnya.“Katakan pada Ketua. Jika dia memberiku waktu, aku akan membawakan barangnya dua kali lipat!” sahut Logan berikrar.“Brengsek! Sekarang saja kau tidak mampu membawanya. Berani sekali kau menjanjikan dua kali lipat. Kau pikir aku bodoh? Aku akan menyampaikan pada Ketua bahwa kerja sama dengan Blackhole dibatalkan! Selain itu, kau harus membayar denda!” Lelaki gempal berjas merah itu berkata tajam.Logan yang sepanjang hidupnya selalu dihormati, kini merasa tersinggung.Dengan rahang mengeras, dia pun mengumpat, “sialan! Kenapa anjing ini sangat kolot?!”“Apa kau bilang? Anjing?!” sambar lelaki tadi memicing tajam. Dirinya melirik anak buahnya yang membekuk Casper dan lantas berkata,

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18

Bab terbaru

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   249. Tidak Ada Bajingan yang Akan Menolongmu!

    “Tidak!” Annelies memekik sambil membanting setirnya ke kiri.Dia berusaha menguasai kemudi, tapi jalanan yang licin membuat mobilnya sulit terkendali. Apalagi pandangan Annelies juga terhalang hujan yang lumayan deras. Wanita itu mati-matian menginjak rem, hingga sambil mencengkeram setir dengan kuat.Namun, sialnya mobil dari arah berlawanan tadi malah mengarah pada Annelies dan seolah sengaja menabrak bemper sampingnya.“Hah, sial!” Annelies memaki tajam saat kendaraannya menghantam pembatas jalan.Gubrakan terdengar keras seiring kening Annelies yang menghantam setir mobilnya. Sensasi menyakitkan menyerang kepalanya. Tapi saat Annelies mengangkat pandangan, maniknya sontak meluas selebar cakram.Ya, di hadapannya ternyata jurang. Jika saja mobil tak dikenal tadi menghantam lebih keras, mungkin Annelies sudah jatuh ke jurang tersebut.Tatapan wanita itu gemetaran. Pun juga lehernya menegang dan sulit menelan saliva. Namun, detik berikutnya Annelies dikejutkan oleh ketukan di jendel

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   248. Sejak Kapan Kau Menganggapku Putrimu?

    “Maaf, Nona Cloe. Saya harus mengangkat telepon dulu,” tutur Annelies yang lantas beranjak keluar kamar.Cloe yang mengamati punggung wanita itu menjauh, seketika merasa was-was. Dia melihat sendiri banyak orang yang berniat mencelakai Annelies, termasuk keluarganya sendiri. Sungguh tidak berbeda dengan dirinya. Jadi Cloe seakan tahu betapa sesaknya hidup Annelies.‘Aku harap Direktur selalu baik-baik saja,’ batin Cloe dalam hati.Sementara di luar, Annelies sempat ragu menerima telepon itu. Akan tetapi dirinya tetap mengangkatnya dengan waspada.“Kau menelepon untuk memastikan aku mati atau tidak?!” tukas Annelies sebelum lawan bincangnya angkat suara.Dari seberang terdengar geraman seorang lelaki yang menahan amukan.“Apa yang kau bicarakan? Di dunia ini, mana ada seorang Ayah yang mengharapkan kematian putrinya?” sahut Logan pelan, tapi setiap katanya seperti mencekik Annelies.Ya, orang menghubungi wanita itu memanglah Logan Langford.“Sejak kapan kau menganggapku putrimu?” samba

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   247. Sejak Kapan Kalian Menjalin Hubungan?

    “Apa saya bisa meminjam baju ganti. Pakaian saja basah, jadi ….”Annelies meredam ucapannya saat melihat Kaelus terhuyung menatap lemari pending, sedangkan Cloe tampak kaku sambil mencengkeram celemeknya. Ya, begitu mendengar Annelies tadi memanggil namanya, Cloe buru-buru mendorong Kaelus menjauh darinya, tanpa peduli sang pria mungkin jatuh. “Tunggu, apa yang sedang terjadi di sini?” tanya Annelies mulai menyidik. Alisnya mendapuk saat melihat gelagat Cloe yang kikuk, apalagi Kaelus yang kini menegakkan tubuhnya sambil berdehem canggung. “Ah, Anda bertanya tentang baju kering? Mari, Direktur. Saya akan memberikan Anda baju ganti.” Cloe sengaja beralih ke topik awal.Dia melirik Kaelus seraya berkata, “Tuan Kaelus, tolong urus pastanya sebentar. Saya akan segera kembali.”“Sebelah sini, Direktur.” Dengan senyum kaku, Cloe pun mengarahkan Annelies ke kamarnya di lantai atas. Annelies yang masih curiga dengan insiden sebelum dirinya datang, kini menahan seringai tipis dan lantas

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   246. Apa Kau Tidak Merindukanku?

    Cloe buru-buru mendorong Annelies ke belakang, hingga kedua wanita itu ambruk tersungkur. “Brengsek!” Seorang pria bermasker hitam yang mengemudikan kendaraan itu mengumpat tajam.Dia memukul kemudi saat gagal menabrak Annelies. “Hah, sial! Kenapa harus muncul jalang lainnya dan membuat misiku gagal?!”Sepasang maniknya seketika melebar saat melirik spion. Dari belakang, rupanya Kaelus berusaha mengejarnya. “Bajingan itu lagi. Kenapa dia sangat merepotkan?!” cibirnya kesal. Detik berikutnya pria bermasker hitam itu dikejutkan oleh deruan pistol yang terarah ke mobilnya. Ya, Kaelus rupanya melesatkan peluru dan berniat menghentikan pria tersebut. Sayangnya, pria masker hitam itu semakin menancap gas hingga mobilnya berhasil keluar dari basement. ‘Hah, sial!’ batin Kaelus penuh umpatan. Iris tajamnya menatap penuh amukan seraya melanjutkan. ‘Apa bajingan itu ada kaitannya dengan orang yang menyerang Dan Theo?’“Tuan Kaelus!” Fokus pria itu teralihkan saat Cloe memanggilnya. Kael

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   245. Kesempatan Ketiga Sudah Habis

    “Kau pikir bisa kabur, jalang sialan?!” bisik pria bermasker hitam itu yang lantas menarik Annelies dengan kuat.“Argh!” Sang wanita memekik seiring tubuhnya yang tersungkur ke lantai.Sikunya yang tadi menatap meja, sekarang mungkin memar karena menghantam kerasnya ubin. Dia menyeret raganya mundur saat pria tadi mengeluarkan belatinya lagi.“Kesempatan ketiga sudah habis. Percuma kau lari karena ke mana pun kau pergi, aku akan menemukanmu!” tukasnya menatap tajam di tengah remangnya lampu.Pria itu berjongkok di hadapan Annelies. Dia menyeringai sengit dan lantas menudingkan ujung belatinya di bawah dagu Annelies.“Ini saatnya membayar harga benda itu dengan nyawamu!” sambung pria tadi yang semakin menekan ujung belatinya.Darah segar tampak menggelenyar ke leher Annelies. Namun, sensasi tegang yang mendominasi justru menyamarkan rasa sakit di bawah dagunya.“Bunuh! Cepat bunuh aku jika kau mampu!” cecar Annelies memprovokasi.“Hah! Sialan!” Pria tadi mengumpat berang.Dirinya berni

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   244. Kau Harus Menebus Dosa-Dosamu

    ‘Hah ….’ Napas Annelies tercekat melihat rekaman video tersebut.Maniknya berubah seluas cakram saat seorang pria tinggi besar, menghantamkan emas batangan pada kepala Feanton. Lelaki tua itu tak sempat menghindar, hingga seketika ambruk ke lantai dengan gelenyar darah yang mengalir deras dari kepala.Annelies yang menyaksikan aksi pria itu sontak membeku. Irisnya terpaku pada sang ayah yang kehilangan banyak darah, tapi pria didekatnya hanya terdiam seolah tak melakukan kesalahan.“Ayah ….” Bulu mata Annelies gemetar seiring eluhnya yang mengalir ke pipi.Sensasi tegang bercampur amarah membengkak dalam dadanya, ketika menilik arloji khusus yang dikenakan pria dalam video. Ya, meski pria itu menutupi wajahnya dengan masker, tapi Annelies sangat mengenali jam tangan yang dia pakai.“Kak Logan, kenapa kau tega membunuh Ayah?! Ke-kenapa … kenapa kau melakukannya?!” tutur Annelies kebak dendam.Tubuhnya lemas. Bahkan sensasi empedu terus naik ke tenggorokannya hingga membuatnya mual.Sem

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   243. Rekaman 20 April?

    “Siapa yang datang?” Annelies bertanya pelan, tapi nadanya menyimpan rasa was-was.“Putra Pimpinan, Direktur. Beliau datang bersama Tuan Casper,” sahut Cloe dari seberang.Annelies terdiam. Jika itu putra pimpinan, maka berarti Lewis Langford. Perasaan tak nyaman semakin mendominasi Annelies. Pasalnya Lewis baru saja mengunjungi kediamannya. Lalu untuk apa pemuda itu mencarinya sampai ke L&F Cosmetic?“Nona Cloe, pastikan mereka tidak masuk ke ruangan saya dan katakan bahwa saya tidak bisa ke kantor hari ini,” tukas Annelies.“Mo-mohon maaf, Direktur. Mereka sedang menunggu di ruangan Anda. Saya benar-benar mohon maaf karena sembarangan membawa mereka masuk,” sahut Cloe terdengar penuh sesal.Ya, biasanya Annelies memang meminta tamu penting menunggu di ruangannya. Jadi Cloe juga melakukan hal yang sama kali ini. Namun, situasinya agak riskan karena sebelumnya Lewis memasang kamera pengintai di penthousenya.“Baiklah, tidak masalah. Tolong sampaikan kalau saya akan menemui mereka ke k

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   242. Kenapa Kau Menanggung Semuanya Sendiri?

    “Aku meminta beberapa orang mengikuti bajingan itu. Mereka menemukannya sudah tidak bernyawa di dermaga De Forte,” tukas Velos dengan amukan tertahan. Kaelus mengusap kasar dagunya, lalu membalas, “kau sudah mencaritahu siapa dia?”“Dia bukan orang San Carlo, aku tidak bisa menemukan identitasnya. Sepertinya dia orang khusus yang dikirim untuk membunuh Annelies. Tapi karena Dan Theo melindungi istrinya, bajingan itu malah menyerangnya!” Velos menjelaskan dengan ekspresi tajamnya. “Apa itu Blackhole? Bukankah kau bilang antek-antek Blackhole yang sering menggunakan racun semacam ini?” Kaelus bertanya seiring alisnya yang bertaut. “Aku rasa tidak, Kak. Bajingan itu tidak memiliki tato Blackhole,” sanggah Velos yang memang masuk akal. “Melihat dia buru-buru dibunuh setelah gagal melenyapkan Annelies, mungkin orang yang menyuruhnya sangat frustasi. Aku akan menyelidiki ini lebih dalam. Dia hampir membunuh Dan Theo, kita tidak bisa membiarkannya begitu saja!”Sementara di dalam ruang sa

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   241. Bukan Kau yang Ingin Aku Temui

    “Katakan sekali lagi!” ujar Annelies yang seketika memicu antek-antek Caligo berpaling padanya.Begitu Annelies mendekat, dua antek di sana saling melempar pandangan di antara mereka. Salah satu lelaki itu mengenali Annelies.“Hei, dia wanita yang pernah dibawa Big Boss ke sini,” bisiknya pada sang rekan.“Kau yakin?” sahut lelaki di hadapannya.Antek tadi mengangguk samar, tatapannya pun amat serius.Dia beralih pada Annelies seraya berkata, “Nona, sedang apa Anda di sini? Ini bukan tempat yang bisa dimasuki sembarang orang.”“Jelaskan maksud ucapan kalian tadi!” Annelies mendesak mereka bicara.Mereka seketika bungkam. Bisa berbahaya jika keduanya membicarakan tentang Dan Theo. Apalagi tidak ada satu pun di antara antek-antek Caligo itu yang tahu keadaan pastinya.“Nona, Big Boss sedang tidak ada di markas. Kami akan melaporkan kedatangan Anda pada Tuan Kaelus dan Tuan Velos, lalu mengantar Anda pulang,” tutur salah satu antek tersebut.“Tidak, jawab saja pertanyaanku!” sambar wanit

DMCA.com Protection Status