Home / Romansa / Suami Bayaranku Ternyata Big Boss / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Suami Bayaranku Ternyata Big Boss: Chapter 131 - Chapter 140

253 Chapters

131. Wajah Tampan Paman Menipu Semua Orang!

“Tidurlah dengan suami Annelies. Jika kau mengandung bayi Dan Theo, maka hubungan Annelies dan suaminnya akan hancur!” Alexei berkata tajam. Sungguh, Samantha tak menduga bahwa Alexei yang selama ini terlihat bermartabat malah memintanya melakukan hal kotor. Gadis itu menyeringai sembari mencibir, “aish, sial! Wajah tampan Paman menipu semua orang!”“Kenapa? Kau tidak suka dengan rencanaku?” Alexei menimpali.“Siapa yang bilang tidak suka? Apapun itu, aku akan melakukannya asal jalang seperti Bibi Annelies menderita!” sahut Samantha dengan sorot berang. “Selama ini dia selalu mengganggu hubunganku dengan Harvey. Aku jadi penasaran, bagaimana reaksinya jika ada perempuan lain masuk dalam rumah tangganya!”“Kau yakin bisa melakukannya? Mungkin ini akan merusak hidupmu juga,” Alexei berkata ragu. Apalagi dia putri Logan Langford. Bisa saja Logan mengusirnya karena Samantha merusak citra keluarga Langford.Alih-alih langsung menjawab, Samantha justru tertawa. Dia menyugar belahan rambu
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more

132. Panggil Aku Jika Kau Merasa Bahaya

“Kau mau aku menjelaskan lebih detail? Jadi maksudku, ayo kita membuat seorang anak yang mirip dengan—”“Dan Theo!” Annelies buru-buru menyambar dan membungkam mulut sang suami dengan tangannya.Dia melirik kanan-kiri, memastikan para anak buah Dan Theo tidak memperhatikan mereka.Dirinya kembali menatap tajam suaminya seraya berbisik, “kau gila? Kenapa membicarakan hal seperti ini di depan mereka? Bagaimana kalau mereka mendengarnya?!”“Em ….” Dan Theo merengkuh tangan Annelies agar menjauh dari mulutnya. “Jadi kau ingin membicarakan hal ini saat kita sedang berdua saja? Yah, aku sih tidak keberatan.”Sial, tanpa sadar wajah Annelies memerah. Tapi ini bukan saatnya tersipu ‘kan?“Bagaimana bisa kau mengatakannya dengan wajah seperti itu?” Annelies menyahut tegas.Dia hendak menarik tangannya, tapi sang suami malah menahannya lebih kuat. Bahkan tanpa diduga, Dan Theo menggigit lembut telapak tangan Annelies, hingga memicu manik wanita itu membesar. “Hei, apa yang kau lakukan?!” Annel
last updateLast Updated : 2024-09-29
Read more

133. Lain Kali Aku Tidak Akan Mengampuni Nyawamu!

“Tolong dengarkan. Aku akan menjelaskan semuanya, Annelies,” tutur Alexei dengan tatapan sendu. Annelies merinding melihat ekspresi itu. Dia kini tau bahwa Alexei sangat manipulative. “Apa lagi yang mau kau katakan? Aku—” “Aku selalu memikirkanmu selama di luar negeri!” Alexei langsung menyambar hingga memicu kening Annelies mengernyit. Lelaki itu melangkah lebih dekat, lalu melanjutkan. “Aku tau mungkin ini terdengar konyol, tapi hatiku tidak bisa berbohong. Aku sengaja pergi ke luar negeri agar bisa menghilangkan rasa ini padamu. Aku kira ini cara yang tepat, ternyata aku salah. Ke mana pun, dan seberapa jauh aku pergi, kau masih memenuhi hatiku, Annelies.” “Kak Alexei, sepertinya kau salah paham. Itu hanya rasa sayang seorang Kakak pada adiknya!” sahut Annelies memicing tegas. “Tidak, Annelies! Aku sangat memahami diriku!” Alexei membalas dengan tatapan nanar. Manik Annelies pun gemetar, terlebih saat Alexei tiba-tiba merengkuh tangannya, lalu mengarahkan ke dadanya. “Kau me
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

134. Jangan Makan Bersama Laki-Laki Lain!

“Tuan Kaelus, rupanya benar Anda!” tutur Cloe tersenyum.Sang lelaki menurunkan jendela mobilnya dan lantas bertanya, “bukankah kau tadi sudah pergi dengan taksi?”Ya, Cloe tak sengaja melihat Kaelus saat melewati mobil lelaki itu. Dirinya penasaran apakah matanya benar, sebab itu Cloe kembali turun dan menghampiri langsung. “Jadi Anda melihat saya?” balas wanita itu menaikkan kedua alisnya.Kaelus berdehem. Dia membuang pandangan, lalu menjawab dingin. “Hanya kebetulan.” “Ah, begitu,” sahut Cloe yang senyumnya pudar. Dia menyelipkan rambut ke telinga dengan canggung, lalu berkata lagi. “Saya senang Anda kembali dengan selamat. Bagaimana keadaan Anda? Apa saat itu Anda terluka?”“Tidak. Kau lihat sendiri aku baik-baik saja,” sahut Kaelus yang tanpa sadar berucap sinis.“Ah, ya … syukurlah Anda baik-baik saja.” Cloe menyahut dengan senyum kaku. Dia berpikir sudah membuat Kaelus tidak nyaman. Hingga dia pun mundur beberapa langkah. “Saya hanya memastikan keadaan Anda. Maaf sudah me
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

135. Pria Ini Kekasih Saya!

‘Hah! Kenapa dia ada di sini?’ batin Cloe dengan wajah datar. Alih-alih menjawab, dirinya malah menunduk hormat dan berniat mangkir. Akan tetapi lelaki berjas necis itu menghadangnya lagi.“Kau mengabaikanku? Itu tidak sopan,” tuturnya. Cloe mengerit. Kaelus pun melihat wanita itu tidak nyaman. “Kau mengenalnya?” tanyanya menyidik.Belum sampai Cloe menimpali, lelaki berjas tadi langsung membalas, “aku calon suaminya. Siapa kau?!”“Apa yang Anda bicarakan? Kita sudah membahasnya dan saya tidak bisa menikah dengan Anda!” Cloe akhirnya buka suara.Namun, kata-katanya malah mendapat tawa ejekan dari lelaki berjas necis tadi. Dia mengusap dagunya kasar sambil membuang pandangan.Begitu menatap Cloe lagi, dia pun bertanya tegas. “Jadi kau menolakku karena bajingan ini?!”“Ya. Saya sudah bilang kalau saya punya kekasih ‘kan? Pria ini kekasih saya!” sahut Cloe yang lantas menggandeng lengan Kaelus. Lelaki gondrong itu membelalak. Biasanya dia akan menghempas tangan wanita yang berani men
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more

136. Dia Lebih Memilih Kabur Daripada Masuk Penjara!

“Kau pikir siapa Ibu dari putri bungsu keluarga Langford?!” Serena berkata dengan tatapan tajam. Logan semakin tercengang. Dia mengernyit, pikirannya berputar menggabungkan teka-teki hingga menemukan kesimpulan yang membuatnya hampir gila.“Tidak. Itu tidak mungkin. Mustahil kau ibunya Annelies!” decaknya memicing berang. Alih-alih langsung menjawab, tangan Serena justru menjulur. Dia membelai wajah Logan yang tegang dan itu membuatnya menyeringai senang. “Kau memang pintar, Sayang!” bisiknya. “Lihat? Kau dan aku memiliki seorang putri. Anak itu bahkan secantik diriku. Jika kau tidak meninggalkanku demi wanita lemah itu, kita akan menjadi keluarga sempurna. Aku pasti memberikan segala kau minta. Entah itu cinta ataupun narkoba!”“Diam kau, Serena!” Logan tiba-tiba mencengkeram leher wanita itu dengan kuat. Dia amat kesal saat tau bahwa wanita itu pernah mengandung benihnya, bahkan berani melemparkan bayinya pada keluarga Langford. “Dasar jalang sialan! Harusnya kau bunuh saja bay
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

137. Belahannya Terlalu Tinggi

“Maaf, saya tidak bisa mengambilnya. Bukankah Anda bilang ini untuk putri Anda?” Annelies berkata canggung.“Justru karena untuk putri saya, maka Anda harus mengambilnya,” sahut Serena tanpa melepas kacamata hitamnya.Ya, tak disangka Serena akan melihat Annelies di sini. Padahal dia ingin membeli kalung itu dan diam-diam mengirimnya untuk Annelies. Agaknya langit mendukungnya sekarang. Rencana Serena dimudahkan.Namun, Annelies yang tak mengerti apapun, kini hanya tercengang.“A-apa maksud Anda, Nyonya?” tanyanya bingung.“Sepertinya kalung itu lebih cocok untuk Nona,” tutur Serena.Dia beralih menatap pegawai Calline, lalu berkata, “tolong perlihatkan kalungnya.”“Baik, Nyonya,” sahut pegawai itu yang lantas membawakan kalungnya.Serena pun meraih kalung tersebut, lalu mengarahkannya pada leher Annelies. Membayangkan liontin cantik itu tergantung di leher sang putri, sungguh membuatnya senang.“Cobalah, Nona,” katanya.“Ta-tapi—”“Saya mohon cobalah sekali saja. Jika Anda tidak suka
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

138. Malam Ini Kita Akan Menjadi Pasangan

“Kaelus? Kenapa kau datang ke sini? Dan Theo tidak memberitahumu kalau kami akan pergi?” Annelies memberondong tanya saat membuka pintu dan melihat lelaki gondrong itu di sana.Anehnya Kaelus kini datang dengan setelan jas rapi. Dan itu membuatnya curiga.“Karena kalian akan pergi, jadi aku harus ikut!” Kaelus berkata tegas.“Apa maksudmu?” Annelies semakin bingung.Dirinya berpaling pada Dan Theo. Meski tak bertanya langsung, tapi sang suami bisa tau bahwa Annelies penasaran.“Ya, Kaelus akan pergi bersama kita. Kebetulan kami juga harus menemui seseorang di Moonlight Shipping malam ini,” tutur Dan Theo.“Jadi kalian juga mengenal CEO The Golden?” Annelies menyidik.“Tidak, tapi kami harus menemui orang yang datang ke acara tersebut untuk urusan bisnis. Karena itu, aku dan Kaelus akan pergi bersamamu.”Annelies tak tau apa bisnis apa yang dimaksud, tapi dirinya bisa menerika bahwa itu berkaitan dengan organisasi Dan Theo.“Aku tidak bisa memberitahumu detailnya sekarang. Tapi kau ten
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more

139. Apa Kalian Sedang Syuting Film Romantis?

“Mundurlah, Annelies,” titah Dan Theo menarik sang istri beberapa langkah ke belakang.Pria itu pun menghampiri, lalu merengkuh wanita yang tergeletak di bilik kamar mandi. Annelies sontak membelalak saat melihat jarum suntik yang berada di dada wanita tersebut.“Dan Theo, apa yang terjadi padanya?” Annelies bertanya bingung.Apalagi wanita itu sangat pucat dan tak ada tanda dia bernapas.“Dia seorang pecandu!” sahut Dan Theo merapatkan alisnya.Ya, dirinya sangat hafal tingkah seorang pecandu. Dilihat dari tampang wanita tadi, sudah pasti dia terlalu banyak memakai obat hari ini.Dan Theo pun mencabut jarum suntik itu, lalu membaringkan wanita tersebut ke lantai. Dia memiringkan tubuh si pecandu sekitar 45 derajat ke sisi kiri, lantas menepuk punggungnya beberapa kali. Saat itulah, wanita tadi tersadar. Dia terbatuk dengan napas tak beraturan.‘Dia tidak memakai Raica Ruby. Sepertinya ini obat jenis lama,’ batin Dan Theo menyidik sambil mengamati mata sayup wanita tadi. ‘Mungkinkah d
last updateLast Updated : 2024-10-06
Read more

140. Orang Itu Mengirimmu Karena Tak Masalah Kau Mati

“Velos, kau-kah itu?!” Kaelus menyatukan alisnya.Ya, dia melihat lelaki berambut putih dengan setelah jas hitam. Tubuhnya yang tinggi sangat mirip dengan adiknya. Terlebih saat lelaki itu melirik ke belakang. Meski wajahnya tertutup masker, tapi manik abunya membuat Kaelus yakin.“Velos, ini kami. Dan Theo dan aku datang untuk—”“Berhenti, Kaelus!” Dan Theo segera menahan Kaelus yang hendak masuk sembarangan.Padahal lelaki yang diduga Velos tadi sedang mengeluarkan belati. Bahkan detik berikutnya dia berbalik dan langsung menghampiri Dan Theo dan Kaelus sambil melayangkan senjata tajamnya.“Menyingkir!” Dan Theo mendorong Kaelus menjauh.Rekannya itu terhuyung hingga menatap nakas. Sementara Dan Theo juga berhasil menghindar, hingga belati pria rambut putih itu menancap ke pintu.“Argh, brengsek!” decaknya mengumpat berang.Dan Theo seketika mengernyit melihat reaksi dan teknik serangan pria rambut putih itu.Namun, belum sempat Dan Theo buka suara, pria rambut putih tadi mencabut b
last updateLast Updated : 2024-10-07
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
26
DMCA.com Protection Status