Home / Rumah Tangga / Pernikahan Kontrak Dokter Muda / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Pernikahan Kontrak Dokter Muda : Chapter 111 - Chapter 120

169 Chapters

Bab 111 - Perasaan yang Berbeda

Arial keburu datang sehingga papa tidak sempat menjawab tanya Sarah. “Pa, kita berangkat dulu ya.” “Iya, hati-hati. Jalanan licin, kamu jangan ngebut.” “Iya, pa. Yuk, Sar.” “Kamu pulang jam berapa dari rumah sakit?” tanya papa saat Arial membuka ‘kan pintu mobil untuk Sarah. Untungnya hujan sudah berhenti. “Kalo pasien udah stabil aku langsung pulang.” “Oh ya, papa cuma mau minta sepulang dari rumah sakit kamu antar Keyla ke rumah tantemu ya di Bogor. Katanya tantemu pingin ketemu tapi gak bisa kesini karena sibuk sama usaha ketringnya.” Arial melirik Sarah sebentar lalu mengangguk, “Iya, pa.” “Ya sudah papa masuk dulu.” Arial menutup pintu mobil Sarah dan berjalan cepat menuju pintu sebrang. Di dalam perjalanan menuju rumah sakit, tidak ada percakapan apapun. Arial fokus menyetir, dan Sarah fokus pada pikirannya mengenai ucapan papa. “Kamu gak dateng ke acara An
last updateLast Updated : 2024-09-25
Read more

112. Menemani Bu Fatma

Keyla berlari dari poli obgyn menuju UGD setelah mendapat kabar dari papa kalau bu Fatma yang sudah pulang tadi pagi kembali ke sini karena pingsan dengan posisi tangan yang tertindih badannya sendiri. Gina yang izin tidak sekolah karena akan bersiap pulang bersama orang tua adopsinya, langsung menelpon papa sehingga pak Udin dengan sigap kesini membawa bu Fatma. “Ibuuu.” tangis Keyla pecah saat melihat bu Fatma masih pingsan dan sedang di opname. Beberapa dokter keluar masuk tirai yang ditutup. “Sayang, yang sabar ya.” papa memeluk Keyla. “Pa, ibu, pa.” Papa juga menitikan air matanya, “Bu Fatma pasti baik-baik aja.” Keyla membalikkan badannya dan memeluk papa erat, “Aku gak mau terjadi apa-apa sama ibu.” “Semuanya pasti baik-baik aja, sayang.” Arial baru sampai UGD. Ia mendekati papa yang sedang memeluk Keyla, “Pa, keadaan bu Fatma gimana?” “Tadi tensinya sampe dua ratus per sembilan puluh.”
last updateLast Updated : 2024-09-26
Read more

Bab 113 - Bermesraan Sambil Berjaga

Di ruangan pribadi Arial, karena telat makan siang, Keyla berhasil menghabiskan dua porsi nasi goreng Seafood yang dipesan banyak oleh Arial. Ia tahu dengan jelas, meski tengah sedih, Keyla pasti kelaparan. “Kamu belum chek up lagi lagi sama Sarah?” Keyla menggeleng, “Dua hari lagi.” “Hm.” “Kenapa? Mau ikut?” Arial menggeleng. “Kakak gak ngejar kak Sarah lagi?” Arial menggeleng. “Kenapa?” “Ngapain di kejar?” Keyla yang sedang mengetik di komputer kerja Arial melirik suaminya yang tengah duduk santai di sofa, “Jadi... waktu kak Sarah ke rumah itu kalian belum baikkan?” “Gak tahu.” “Tatapan kak Sarah waktu dirumah jadi beda loh sama kakak.” “Hm.” “Kok hm aja sih? Kasih respon lebih dong.” “Di mobil dia bilang terima cinta aku, Key.” Keyla melotot saat mengetik. Ia menggeser kursi hingga sofa dan mendekati Arial, “Bagus dong, kemajuan besar itu.” “Aku udah bilang ‘kan sama kamu kalo aku udah gak minat sama Sarah?” “Ah, itu mah kakakanya baperan. Kakak
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more

Bab 114 - Sedang Cemburu

Bu Fatma jadi sering tidak fokus semenjak melihat kejadian semalam. Beliau banyak melamun sehingga setiap kali Keyla bertanya, jawabannya tidak jelas. “Bu, kepalanya pusing lagi ya?” Bu Fatma menggeleng, “Enggak, kok. Ibu mungkin cuma... lagi capek aja.” “Ya udah ibu istirahat ya. Aku ke poli dulu. Sebentar lagi praktek rawat jalannya udah mau mulai.” Bu Fatma mengangguk. Keyla salim pada bu Fatma, “Bu, pamit ya. Ibu baik-baik disini.” “Iya.” Keyla mengambil tas dari sofa dan berjalan menuju pintu. “Key,” “Iya, bu?” “Kalo ada apa-apa cerita sama ibu ya?” Keyla diam sejenak lalu mengangguk, “Pasti, bu. Aku pergi ya, bu.” Pintu tertutup. Keyla yang akan pergi bertemu Sarah yang akan masuk ditemani dokter residen. “Kak?” “Eh, Key.” Sarah melirik dokter residen yang berdiri disampingnya, “Masuk duluan aja. Kamu periksa keadaan pasien ya.” “Baik, dok. Permisi.” Setelah tinggal mereka berdua, Sarah menarik Keyla ke pojok ruangan, “Key, ada sesuatu yang mau
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more

Bab 115 - Permintaan Bu Fatma

Setelah mendengar penjelasan dari papa mengenai Keyla yang ternyata adalah istri Arial, Bu Fatma meminta Keyla untuk menemaninya makan siang. Keyla tentunya dengan senang hati menemani. Ia sudah izin pada Arial, dan kini ia baru keluar dari pintu lift. Keyla membuka pintu. Di ranjang bu Fatma hanya sedang duduk saja, “Bu? Udah nunggu lama ya?” “Enggak kok.” “Makanannya udah dateng ‘kan?” Bu Fatma mengangguk, “Kamu udah makan?” “Belum. Nanti aja bareng sama kak Arial abis nyuapin ibu. Kebetulan kak Arial ada tindakan dulu di ruang operasi.” “Oh iya.” Keyla duduk dikursi samping ranjang. Ia menarik meja dari ujung ranjang untuk tempat menyimpan wadah makan, “Menu hari ini kesukaan ibu nih. Jadi makannya harus habis.” “Iya, ibu pasti habisin.” Keyla mulai menyiuk nasi dan pepes Ikan Mas, lalu menyuapi bu Fatma, “Enak, bu?” Bu Fatma mengangguk. Saat Keyla kembali menyiuk nasi dan pepes Ikan, kini ditambah sayur Brokoli, ibu menyentuh lengan Keyla. “Kenapa, bu?” “
last updateLast Updated : 2024-09-28
Read more

Bab 116 - Menjodohkan Qairo

Sore hari selepas praktek rawat jalan Arial selesai, ia menemukan salah satu pengawal papa berdiri didepan ruangannya. “Ada apa?” “Bapak berpesan untuk mas Arial dan mbak Keyla untuk bersiap makan malam bersama bu Puri dan mas Qairo di Hotel Bintang jam tujuh malam, mas.” “Ada acara apa?” tanya Arial sambil membuka jas dokternya. “Saya kurang tahu, mas. Bapak hanya berpesan begitu.” Keyla yang baru keluar dari ruangan menatap pengawal itu lalu melirik Arial, “Ada apa?” “Kita diminta siap-siap buat dinner sama tante Puri dan anaknya.” “Kak Qairo?” “Rocky.” “Iiiih.” rajuk Keyla. Arial menatap pengawal papa, “Oke, terima kasih.” “Kalau begitu saya permisi, mbak, mas, mari.” Seperginya pengawal, Keyla mengernyit, “Ada acara apa? Kok pake acara makan malam bareng?” “Papa mau nikah lagi kali.” “Sama tante Puri?” tanya Keyla dengan wajah sangat terkejut. Arial tertawa, “Kamu tuh polos banget sih.” ia berjalan lebih dulu meninggalkan Keyla. “Ih, kak. Bohong ya?” “Tah
last updateLast Updated : 2024-09-28
Read more

Bab 117 - Merasa Tidak Jelas

“Calon Qai... masih sibuk dirumah sakit.” Keya membuang nafasnya lega. “Jadi gak bisa dikenalin ke mama segera?” Qairo menatap ponselnya, “Aku ke rumah sakit dulu, ada panggilan dari perawat PICU. Permisi.” Tanpa menatap lagi orang-orang yang sama sekali tak bicara setelah ia berpamitan, Qairo pergi meninggalkan Hotel dengan perasaan marah. Ia marah pada dirinya sendiri karena tidak bisa jujur pada sang mama kalau calon istri yang ia maksud ada disana, Keyla. Keadaan jadi canggung. Sarah yang tahu Qairo memang tidak menginginkannya, dan kini ia dipermalukan karena Qairo menolaknya terang-terangan, hanya bisa menunduk. Keyla yang melihat itu tahu sekali bagaimana perasaannya. “Kak Sarah, anterin aku ke toilet mau gak?” Sarah menatap Keyla yang duduk disebrangnya. “Aku takut jatuh lagi di toilet.” Arial bangkit dari kursi, “Aku aja yang anter, Key. Yuk.” “Masa sama cowok sih. Kak Sarah, yuk.” Sarah bangkit dan memegangi lengan Keyla yang sudah lebih dulu berdiri.
last updateLast Updated : 2024-09-29
Read more

Bab 118 - Permintaan Bu Fatma

Keyla menangis dalam pelukkan Arial diruang tunggu. Disana ada Gina yang langsung kesini begitu mendengar kabar terkini bu Fatma. Gina kesini diantar orang tua barunya. “Key, sebentar, ada telpon.” Keyla terduduk tegap. Arial merogoh ponselnya dari saku celana jaganya, “Halo? Tanda vital pasien bagaimana? Oke, saya kesana sekarang.” Ia melirik Keyla yang menangis dalam diam, “Key,” “Kakak pergi aja, ada Gina disini. Bentar lagi papa juga kesini.” Arial mengangguk, ia melirik Gina, “Gin, titip kak Key ya.” “Iya, kak.” Arial berdiri. Ia berjalan pelan beberapa langkah lalu membalikkan badan untuk merengkuh tubuh tak berdaya Keyla, “Ibu pasti baik-baik aja.” Tangis Keyla pecah lagi. Ucapan Arial tak lagi bisa menenangkannya karena Sarah menjelaskan dari hasil CT Scan terbaru, terjadi perdarahan hebat pada beberapa bagian Otak bu Fatma yang cukup parah sehingga membuatnya koma. Meski tidak boleh pesimis, entah, rasanya Keyla tidak bisa lagi berharap lebih kesehatan bu Fatma
last updateLast Updated : 2024-09-29
Read more

Bab 119 - Meminta Tolong Arial

Sore hari selepas semua kegiatan hari ini selesai, Keyla menunggu Arial di samping mobilnya. Ia sudah minta tolong pada suaminya itu untuk mengantarnya mengambil kalung yang tadi siang sudah dikirimkan oleh pengawal papa ke toko perhiasan untuk membetulkan rantai kalungnya agar tidak terbuka lagi pengaitnya. “Key, yuk.” Keyla bergerak memeluk Arial. “Kenapa?” “Aku capek.” Arial tak bertanya. Padahal hari ini di poli tidak terlalu sibuk. Panggilan di ponek pun hanya beberapa saja. Tidak ada pasien persalinan pervaginam maupun caesar, sehingga ia bingung kenapa Keyla mengeluh lelah. Apa karena kondisi bu Fatma masih belum stabil? Arial balik memeluk Keyla dengan erat, “Nanti mau ke salon dulu buat di massage?” Keyla menggeleng, “Aku cuma mau begini.” “Kalo begini terus sampe pagi, kalungnya gak akan bisa keambil sekarang.” Keyla melepaskan pelukannya, “Ya udah ayo.” Arial membuka ‘kan pintu mobil untuk Keyla, juga memakaikan sabuk pengamannya. Hal itu membuat Qairo yang senga
last updateLast Updated : 2024-09-30
Read more

Bab 120 - Rencana Mencuri Kalung Keyla

Jasmine menguap lebar-lebar saat duduk di meja jaga poli anak saat jam shiftnya akan berakhir. Setelah ini ia akan mandi, makan dan mengunjungi bu Fatma di ICU. “Wah, kalo emang bener orang tua kandung Keyla orang kaya, dia beruntung banget ya. Orang tua angkatnya ‘kan kaya banget, bonus jadi adiknya dokter Arial lagi.” kata teman kelompok ko-as Jasmine yang duduk disebelahnya. “Heem, meskipun dia pasti menderita selama di panti asuhan, seenggaknya masa depan dia terjamin, mau PPDS ya tinggal masuk, gak usah mikirin biaya dari mana kayak kita.” balas teman kelompoknya yang lain. Jasmine melirik mereka, “Kalian ngomongin Keyla?” “Iya, Min. Nasib Keyla mujur banget ya. Tadi aku denger Keyla lagi cerita sama Cika di kantin, katanya dia diminta ibu pantinya untuk pake kalung dan minta bantuan papa angkatnya buat cari orang tua aslinya. Terus ibu panti bilang orang tuanya pasti orang ada, soalnya kalung Mutiara yang Keyla pake udah ada dari dia bayi. Dulu waktu naro Keyla di panti juga
last updateLast Updated : 2024-09-30
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
17
DMCA.com Protection Status