Home / Rumah Tangga / Pernikahan Kontrak Dokter Muda / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Pernikahan Kontrak Dokter Muda : Chapter 101 - Chapter 110

169 Chapters

Bab 101 - Backstreet

“Kenapa, Key? Kamu... takut Arial cemburu?” telisik Qairo. Keyla menggeleng, “Enggak-enggak, bukan. Aku... hmm... aku nunggu sampe semunya kondusif, kak.” “Apanya?” “Ehm... jadi semalem tiba-tiba aja tante Puri jadi baik sama aku. Tadi pagi sampe nanyain keadaan aku semalem yang mimisan, sampe nganterin sarapan juga. Aku... seneng banget, kak. Tapi aku juga takut kalo kita langsung bilang, atau tante Puri tahu kita pacaran, nanti tante Puri jadi... gak suka lagi sama aku.” “Oh itu... iya, kakak juga seneng mama jadi baik lagi sama kamu, kayak pertama kalian saling kenal.” “Jadi kita rahasiain ini dulu ya, kak, dari semua orang. Gak papa ‘kan?” Qairo tersenyum, “Semua senyaman kamu aja.” Keyla ikut tersenyum. Wajahnya merah menahan malu dan tidak percaya karena kini ia memiliki kekasih meskipun harus mengkhianati Arial. Lalu sedetik kemudian ia menggelengkan kepalanya. Ia dan Arial hanya menikah kontrak, s
last updateLast Updated : 2024-09-17
Read more

Bab 102 - Begini Ya Rasanya?

Qairo melangkah cepat menghampiri Keyla yang berdiri di parkiran basement, “Sayang, maaf ya lama.” “Gak papa.” Mereka berpelukkan dan tertawa. “Aku... gak mimpi ‘kan?” tanya Keyla begitu pelukkan mereka terlepas. “Enggak, sayang.” Pipi Keyla merona. Baru kali ini rasanya ia merasakan bahagia yang seperti ini bersama Qairo. “Oyah, tadi om Pras nyari kamu ke ruang piket.” “Hah? Terus gimana? Aduh aku lupa belum bilang sama papa mau pergi.” “Ya gak gimana-gimana. Katanya om Pras mau ajak kamu sama Arial dinner bareng sebelum jaga malem. Arial kebetulan ada disitu.” “Hah? Kak Arial ada di ruang piket?” “Iya, lagi ngobrol sama dokter residen. Dia juga yang kasih tahu om Pras kalo kamu pergi.” Keyla menahan nafasnya. Ia tadi mengatakan akan pergi bersama Qairo. Apa Arial mengatakan pada papa ya, kemana ia pergi? “Kakak.. bilang apa sama papa?” “Kat
last updateLast Updated : 2024-09-18
Read more

Bab 103 - Jasmine di Sayang Jasmine di Buang

Qairo bisa melihat flatshoes milik Keyla terlihat dari luar butik. Ia tidak sempat menahan Sarah dan Rocky yang akan masuk. Keringat sebesar biji jagung di dahi Qairo semakin deras keluar. Ia harus menyiapkan jawaban super masuk akal jika dua temannya bisa menemukan Keyla. “Selamat sore,, ada yang bisa saya bantu?” pramuniaga menyambut kedatangan Sarah dan Rocky ramah. “Mbak, saya mau baju yang di manekin itu.” tunjuk Sarah pada sebuah vintage dress berwarna putih. “Oh yang itu, mari, mbak baju-bajunya ada di dalam.” “Oh iya,” Sarah membalikkan badan menatap Qairo yang tak enak diam, “Qai, kamu gak pulang?” “Iya ini mau.” “Ya udah, aku ke dalem dulu ya.” “Iya.” “Mari, mbak, mas.” Pramuniaga mempersilakan Sarah dan Rocky masuk lebih dalam ke butik. Disaat Sarah dan Rocky masuk, Qairo menunggu Keyla keluar dan mereka akan segera pulang. Mereka akan dinner ditempat lain. “Key,
last updateLast Updated : 2024-09-19
Read more

Bab 104 - Menyerah Saja?

“Kak, buka dong pintunyaaaa.” rajuk Keyla didepan pintu ruang pribadi Arial pagi sebelum praktek rawat jalan dimulai. “Kak, aku mau kasih sesuatu niiih. Buka dong kuncinya.” Keyla mengetuk-ngetuk pintu itu dengan lemas. “Keyla?” tante Puri baru berdiri dibelakang tubuh Keyla. Keyla terperanjat kaget mendapati tante Puri ada disana, “Tante?” “Kamu ngapain disini? Kenapa gak masuk? “Eum... kak Arial lagi ngambek, tan.” “Ah, Arial kayak anak kecil aja. Oyah, sore kemarin kamu kemana? Kok tante gak liat kamu?” Keyla diam. Ia hampir saja lupa bahwa ia dan Qairo sepakat untuk menyembunyikan hubungan mereka dari semua orang, terlebih dari tante Puri. “Aku abis ketemu temen, tan.” “Oh gitu. Qairo juga ketemu temennya kemarin.” “Oh iya? Aku pikir kak Qairo ada operasi.” “Ada, malemnya.” Keyla manggut-manggut. Jelas ia tahu karena Qairo sekarang selalu melapork
last updateLast Updated : 2024-09-20
Read more

Bab 105 - Berpikir Ulang

Setelah bertemu bu Fatma, Keyla langsung jaga diruang rawat inap. Ia lebih banyak diam dari biasanya, membuat teman jaganya sedikit kebingungan. Ia pikir Keyla diam karena memikirkan ucapan beberapa staf yang masih diam-diam membicarakannya. “Udah, Key, jangan terlalu di pikirin. Yang penting kamu gak bikin mereka rugi.” Keyla menoleh, “Aku gak mikirin omongan mereka kok. Aku cuma lagi ada masalah.” “Masalah apa?” “Ya ada lah. Aku ke toilet dulu ya.” Sepanjang melangkah menuju toilet, Keyla terus menunduk. Ia sampai tidak sadar didepannya ada Qairo yang tersenyum menungguinya. Qairo keheranan karena kekasihnya seperti tidak memiliki tenaga dalam menjalani hari. Keyla tidak sengaja menubruk tubuh Qairo, membuatnya terperanjat kaget, “Maaf saya gak liat-liat. Maaf.” Ia menunduk merasa bersalah. “Key?” Keyla mengangkat kepalanya, “Kak?” “Kamu kenapa?” Keyla tidak mungkin mengat
last updateLast Updated : 2024-09-20
Read more

Bab 106 - Kesepakatan Papa dengan Tante Puri

Qairo dan Keyla saling tatap. Tuh, ‘kan tebakan Keyla tidak salah. Ia sedikit kesal pada kekasihnya karena yang akan kerepotan adalah dirinya. Menghadapi Arial itu harus ekstra pintar dan sabar, karena tahu sendiri lah wataknya seperti apa. Belum lagi ia pasti mengadu pada papa sehingga sudah pasti Keyla akan diserang dua kali lipat. “Eum... itu kak Qai bercanda aja kok. Dia juga bisa manggil sayang ke yang lain, ke kak Sarah misalnya. Aku juga bisa manggil sayang ke kakak, ke kak Rocky.” “Oyah?” Keyla mengangguk. Orang yang dipanggil namanya itu baru datang. Ia keheranan melihat gerombolan disini, “Ada apa nih? Kok pada ngumpul disini?” Tak ada yang bicara. Arial masih melirik Qairo dan Keyla dengan sinis, sedang Keyla sedang memutar otaknya untuk bisa melawan Arial barang untuk saat ini saja. “Eum, kak Rocky, kita boleh ‘kan saling panggil sayang?” “Sayang? Sayang gimana?” “Kayak... kak Rocky sayang, udah makan siang belum?” Mata Rocky berbinar, ia merasa memiliki
last updateLast Updated : 2024-09-21
Read more

Bab 107 - Mengekang Keyla

Setelah kejadian Qairo memanggil Keyla secara terang-terangan, Arial tidak diam. Ia membicarakan itu dengan papa. Papa tentu saja sangat kaget dan takut. Bagaimana kalau mereka pacaran diam-diam dibelakang mereka? Dengan begitu, atas usul Arial, papa meminta satu pengawal untuk berjaga di dekat Keyla untuk memantaunya. Kini, saat Keyla kembali jaga malam. Ia duduk dengan canggung karena ada orang yang berdiri memperhatikannya. Teman jaganya apalagi. Ia yang sedari awal tidak masalah dengan kasus Keyla, tetap merasa terancam karena kini tahu Keyla bukanlah anak dari orang sembarangan. “Dok, maaf, istri saya dari sore ini tidak merasakan tendangan bayi. Barusan dia nangis karena takut terjadi apa-apa.” lapor suami pasien pada Keyla yang sedang duduk saja. “Oh iya, sebentar, pak, biar saya cek dulu.” Keyla berdiri dan masuk ke dalam ruang rawat inap. Ia melakukan pengecakan seperti yang sering ia lihat dilakukan oleh dokter residen dan konsulen. Keyla mengambil alat Fetal Dopple
last updateLast Updated : 2024-09-21
Read more

Bab 108 - Diperkenalkan Sebagai Calon Istri

Minggu pagi, Keyla masih bergumul dengan selimut tebal di kamar. Ia baru sampai ke rumah pukul sepuluh malam setelah menyelesaikan tugas laporannya selama berjaga. Arial yang sengaja menunggunya karena enggan Keyla pulang bersama Qairo, sudah bangun dari satu jam lalu. Ia sudah mandi dan rapi dengan baju kaos polo hitamnya dan celana pendek berwarna mocca. “Key, mau sampe kapan kamu tidur terus? Bangun!” Tidak ada jawaban. Arial membuka selimut dan menarik kaki Keyla, “Bangun!” “Ah, kak, aku masih ngantuk. Badan aku tuh rasanya remuk banget. Tolong biarin aku istirahat sejenak.” “Aku udah biarin kamu satu jam ya dari tadi.” Keyla berpegangan pada ujung kasur agar kakinya yang ditarik Arial tidak membuat tubuhnya terusir dari kasur, “Kakak!” “Bangun, mandi. Bukannya kamu mau nemenin aku pergi?” “Gak mau! Semalem ‘kan aku udah bilang gak mau!” “Aku gak nanya, aku perintahkan kamu untuk ikut.” Keyla berusaha sekuat tenaga mempertahankan tubuhnya di kasur. Ia engga
last updateLast Updated : 2024-09-22
Read more

Bab 109 - Curiga

Keyla menurunkan lengan Arial dari pinggangnya. Ia terlihat tidak nyaman setelah Qairo berdiri disini. “Lo tanya aja sama Keyla.” jawab Arial ketus. “Eh ada apa nih, lo kenal Keyla, Qai?” tanya Andi keheranan. Qairo mengangguk. “Oh iya ya, biasanya ada kerja sama antara divisi obgyn dan anak.” Qairo menunduk lalu menatap Keyla sekilas, “Gue langsung ya, Ndi. Sekali lagi selamat atas pertunangan lo. Gue harus balik ke rumah sakit.” “Kok buru-buru sih, Qai. Gue belum liat lo makan loh.” “Gak papa, gue langsung ya. Duluan, Al, Key.” Qairo bergerak menjauhi kerumunan. “Qai, nanti gue maen ya ke Health Center. Lo harus banget kenalin gue sama calon istri lo.” teriak Andi. Qairo membalikkan badannya, “Gimana nanti.” Ia mengangkat tangannya berpamitan. Andi tertawa, “Lo sama si Qairo sebelas-dua belas. Dari dulu paling kalem. Tapi lo ada aja gebrakannya.” “Tadi Qairo bil
last updateLast Updated : 2024-09-23
Read more

Bab 110 - Teguran Papa

Arial memasuki kamar dan menatap Keyla sok galak, “Udah aku bilang ‘kan kamu jangan sembarangan masuk ke kamar aku. Kamu tidur siang disini lagi? Kamu ‘kan punya kamar sendiri, kenapa masih tidur disini?” Keyla diam sejenak. Ia paham Arial sedang menyelamatkan posisi mereka, “Ya biarin lah, masa tidur di kamar kakak sendiri gak boleh? Gak usah pelit jadi orang! Perkara tidur siang aja gak boleh!” “Bukan gitu, tapi aset kamu tuh bikin orang salah paham. Ambil dan keluar dari kamar aku!” Keyla melirik mbok Darmi yang membuang nafas lega setelah dua majikannya bisa berakting seolah memang Keyla yang menyusup ke dalam kamar Arial, “Iya-iya, bawel!” ia menghampiri Sarah, “Kak, maaf ya aku ambil asetnya, hehe.” Ia langsung keluar kamar dan memeletkan lidah ke arah Arial. Sarah masih membeku. Ia tidak bisa percaya begitu saja akting Arial dan Keyla barusan. “Itu bajunya udah ada ‘kan? Kamu ganti gih.” Sarah mengangguk, ia me
last updateLast Updated : 2024-09-24
Read more
PREV
1
...
910111213
...
17
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status