Home / Rumah Tangga / Pernikahan Kontrak Dokter Muda / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Pernikahan Kontrak Dokter Muda : Chapter 91 - Chapter 100

169 Chapters

Bab 91 - Usaha Mencari Pelaku

Semua sudah duduk di meja makan untuk sarapan. Keyla yang sedari pagi buta sudah bangun terus melirik Arial yang baru bergabung dengannya dan papa. “Apa?” tanya Arial sinis. Keyla tak menjawab. Ia membawa dua telur rebus dan menaruhnya dekat piring Arial yang terisi beberapa Pancake dan potongan buah Strawberry serta Blueberry, “Bukain.” “Kamu banyak banget sih makan telur rebusnya. Nanti kentut terus tahu, bau!” Papa tertawa. “Cuma dimintain tolong bukain kulit telur aja susah banget.” “Bukan susah, tapi kamu ‘kan udah makan satu telur rebus dan Pancake. Kamu gak kenyang?” “Aku masih menstruasi. Dokter kandungan macem Beruang kutub ini mana ngerti sih kalau lagi menstruasi itu bawaannya laper terus?” “Bawa-bawa profesi terus ngeledek lagi, gak tahu malu banget sih!” “Makannya bukain!” “Iya-iya, Beruang kecil!” Keyla mendorong tubuh Arial, “Ih, nyebelin banget sih
last updateLast Updated : 2024-09-07
Read more

Bab 92 - Mencoba Balas Dendam

Selama berkumpul dengan tim Pengacara rumah sakit dan Pengacara yang disewa secara pribadi oleh Arial, Keyla terus diam dan membuang mukanya. Ia hanya menjawab pertanyaan pendek yang diajukan padanya. Tadi sebelum Arial menjawab pertanyaan Keyla, tim Pengacara rumah sakit datang. Arial merasa lega karena tidak perlu membahas itu lagi, apalagi disana ada Cika dan Indira. Ia merasa kurang nyaman membahas hal semacam itu didepan orang asing. “Kalau menurut saya yang paling mudah mengungkap siapa dalang dalam postingan itu di web, kita harus menyewa IT, pak. Dengan begitu kita akan tahu alamat IP pengguna ponsel. Dan tentu saja kita akan tahu itu milik siapa.” salah satu Pengacara memberi saran. “Apakah hal tersebut sudah pasti akan ketahuan siapa pelakunya?” tanya papa. “Iya, pa. Karena dari postingan bapak dengan Keyla, saya yakin si pengunggah ini adalah perempuan. Kenapa? Karena dari caption yang dibubuhkan itu mengarah pada bahasa sehari-
last updateLast Updated : 2024-09-08
Read more

Bab 93 - Memaksa

Keyla mencuci tangannya di westafle ruangan papa. Ia yang baru selesai menangis enggan menatap cermin dihadapannya. Ceklek. “Key, aku mau ngomong.” Keyla mematikan keran, dan menatap Arial di cermin, “Soal apa?” “Soal... Sarah.” Keyla membalikkan badannya, “Itu ‘kan hak kakak.” “Aku cium dia berharap setelah itu dia bisa terima cinta aku. Ternyata sama aja, ditolak.” “Terus kenapa kakak minta maaf sama aku?” “Aku... ngerasa bersalah.” Keyla menatap Arial yang menunduk, “Aku gak masalah. Tadi pagi aku cuma kaget. Yang penting papa gak tahu, jadi semuanya aman.” Arial masuk ke dalam toilet. Ia memegang kedua bahu Keyla, “Kita mulai semuanya dari awal, oke? Aku akan lupain Sarah dan kamu lupain Qairo. Bukan karena tante Puri gak suka, tapi buat aku.” Keyla menatap Arial serius. “Gak ada salahnya kita mencoba ‘kan?” Keyla tak menjawab. Ia melepa
last updateLast Updated : 2024-09-09
Read more

Bab 94 - Keputusan Keyla

Setelah tidak ada lagi yang bicara, Keyla membalikkan badan meninggalkan Qairo. Ia memainkan ponselnya dan membatalkan makan siangnya dengan Cika. Ucapan Qairo membuatnya tidak semangat makan. Ia kembali masuk ke ruangan papa. Disana ia melihat papa sedang duduk dan bicara dengan Arial di sofa. “Key, udah makan siangnya?” “Cika gak bisa makan siang bareng, pa, dia sibuk.” bohong Keyla. “Oh ya sudah, makan disini aja. Sebentar lagi makanan datang.” Keyla mengangguk dan duduk disamping papa. Ia membuka topi dan menyimpan tas selempangnya di meja. Papa dan Arial tidak menangkap ada yang berbeda dari Keyla. Mereka pikir Keyla murung hanya karena tidak jadi makan siang bersama Cika. “Key, papa tadi bicara sama kak Arial. Kita... lagi berunding untuk menyelesaikan kasus yang sedang terjadi soal rekaman suara itu.” Keyla menatap papa, “Gimana pa, cara menyelesaikannya?” “Tapi kamu mau ‘kan?” “Mau apa?” “Menyelesaikan masalah itu.” Keyla mengangguk, “Aku udah memutuska
last updateLast Updated : 2024-09-10
Read more

Bab 95 - Cincin Nikah (18+)

Arial menutup laci di meja ruangannya setelah menyimpan kotak cincin pernikahannya dengan Keyla. Di jari manis tangan kirinya tersemat cincin silver polos yang baru ia kenakan lagi setelah malam selepas akad dua bulan lalu. ‘Mungkin sudah saatnya’, batinnya. Papa memintanya segera ke ruangannya karena tim Pengacara datang bersama satu orang profesional IT yang akan mengungkap siapa dalang dibalik tersebarnya foto dan rekaman suara itu. Dengan langkah besar Arial berjalan. “Setelah tahu siapa pelakunya gue akan apain tuh orang ya? Gue gak terima Keyla jadi bahan bulan-bulanan satu rumah sakit.” katanya bermonolog. Arial membuka pintu ruangan papa. Ia pikir ia akan disambut oleh tim Pengacara dan profesional IT. Nyatanya di dalam ruangan papa hanya ada tante Puri yang sedang berdiri menunjuk Keyla sinis. Tante Puri membuang nafasnya sambil melirik Arial, “Aku tuh yakin banget, Pras, yang unggah foto dan rekaman suara itu adalah Keyla sendir
last updateLast Updated : 2024-09-11
Read more

Bab 96 - Bekerja Sama

Arial dan Keyla menghentikan prosesi ciuman itu. Mereka menatap tante Puri yang berdiri di lawang pintu dengan terkejut. “Tante Puri?” kata mereka kompak. Tante Puri masih melotot, “Kalian—” Arial duduk disamping Keyla yang malu karena ketahuan sedang melakukan pemanasan, “Ada apa tante kesini? Bukannya tante lagi rapat di aula?” Dengan nafas tertahan tante Puri menunjuk keberadaan tas tangannya di meja papa, “Tante mau ambil tas.” Tante Puri berjalan cepat mengambil tas sambil melirik Keyla, “Ck, belum selesai masalah rekaman suara itu, sekarang kamu lagi merekam aksi kalian buat di unggah lagi di web?” Keyla menatap tante Puri tanpa bicara. Hatinya sedikit kebal karena nyatanya ia hanya terkejut dan tidak merasa sakit hati seperti biasa. Arial bangkit dari sofa, “Saya mau bicara sebentar sama tante.” Arial keluar lebih dulu, disusul tante Puri yang menutup pintu dengan kencang. Arial terus berj
last updateLast Updated : 2024-09-12
Read more

Bab 97 - Permintaan Maaf Jasmine

Keyla berdiri tidak tenang menatap jendela besar diruangan papa. Arial dan papa ada disana, duduk bergeming menunggu keputusan lanjutan dari komisi disiplin dan petinggi lain mengenai status praktik klinis yang dilakukan Keyla disini dan diskors yang sedang di jalani Arial. Kemarin saat rapat, Kepala Panitia Ko-As membacakan permintaan banyak pasien dan staf poli obgyn untuk memindahkan praktik klinis Keyla dari sini. Hal tersebut masih jadi bahan pertimbangan banyak pihak. Mengenai Arial yang bisa kembali praktek hari ini pun masih jadi perbicangan serius. “Kamu lagi mikirin apa, Key?” Keyla menoleh, menatap papa yang duduk begitu tenang, “Aku takut Jasmine gak akan kesini. Dia pasti sembunyi, pa. Dia gak akan berani dateng sampe... aku gak tahu sampe kapan.” “Kamu tenang aja, Key.” tutur Arial datar. Keyla menatap Arial kesal, “Kakak gak kenal sama Jasmine. Dia mana mungkin menyerahkan diri gitu aja. Dia pasti langsung cari ta
last updateLast Updated : 2024-09-13
Read more

Bab 98 - Bukan Gosip

Jasmine menuruti permintaan Keyla demi masih bisa melakukan praktik klinis di rumah sakit ini. Semua petinggi rumah sakit, bersama Kepala Bagian Obgyn, Konsulen, dan Panitia Ko-as sudah berunding dan mengambil kesimpulan Keyla dan Arial adalah korban. Esok hari mereka sudah diperbolehkan melakukan aktivitas masing-masing. Sedangkan untuk Jasmine statusnya ditentukan oleh Keyla. Papa dan Arial tidak ikut campur. Mereka tidak pernah tahu apa yang Keyla rasakan sehingga benar-benar membiarkan Keyla mengambil keputusannya sendiri. “Key, hari ini kamu masih jaga di ruang bersalin?” tanya Arial begitu mobil berhenti di parkiran basement. “Heem.” “Kamu tenang aja, orang-orang gak akan ada yang berani macem-macem sama kamu. Kemaren klarifikasi permintaan maaf Jasmine udah di unggah secara luas.” Keyla mengangguk, “Ya udah aku turun duluan ya, kak.” tangannya sudah membuka pintu mobil, tapi ditahan Arial, “Kenapa?” Arial mend
last updateLast Updated : 2024-09-14
Read more

Bab 99 - Sikap Berbeda Tante Puri

“Kak!” Keyla siap menyecar Arial. “Kami permisi, dok.” salah satu dari dokter residen berpamitan. Mereka langsung balik badan dan menghilang dari hadapan Keyla dan Arial. Keyla menutup mata dan menusap dahinya yang tiba-tiba terasa berputar. Seharusnya saat Arial akan menciumnya ia menghindar atau pergi begitu saja. Ia yakin Arial tidak akan mengejarnya juga. Sekarang semua tinggal penyesalan. Ia juga tinggal menunggu waktu orang-orang kembali menghujatnya. Tak ada sepatah kata pun yang Keyla ucapkan saat pergi meninggalkan Arial. Ia sungguh marah sehingga enggan berbicara dengan suami kontraknya. “Key, cepat atau lambat orang-orang pasti tahu kita suami istri.” gumam Arial. Keyla langsung duduk berjaga di depan ruang perawatan. Disana ia berjaga dengan anak ko-as lain. “Kamu udah bawa kopi di Ponek?” tanya teman lelaki Keyla. “Belum. Nanti aja.” “Ambil sekarang, nanti keburu dihabisin loh. Soaln
last updateLast Updated : 2024-09-15
Read more

Bab 100 - Berpacaran

“Aku... tadi... mau cari Rocky. Iya, aku pikir Rocky ada disini.” “Rocky? Bukannya dia cuti dua hari ini karena harus nganterin mamanya ke Spanyol?” Sarah mengangguk, “Iya, makannya aku lupa. Ya udah aku pergi dulu ya. Key, masuk. Kamu mau sarapan ‘kan sama Arial? Aku pergi ya.” Sarah pergi dengan buru-buru. Ia sampai salah jalan ke arah Ponek hingga harus kembali dengan wajah super tegang. Keyla mengangkat goodie bag pemberian tante Puri, “Kita sarapan bubur ayam, kak.” “Oke, masuk.” Keyla masuk ke dalam ruangan Arial dengan cepat. Kebetulan ia lapar sekali sehingga tidak sabar untuk merasakan bubur Ayam yang sudah disiapkan tante Puri. Yang makan hanya Keyla, karena Arial sibuk mengeringkan rambut Keyla yang basah dengan hairdryer. “Tante Puri kok bisa ya, kak, baiknya tiba-tiba. Dia juga keliatan khawatir banget waktu aku mimisan malem.” “Tahu deh, baru kepikiran mungkin kalo kamu a
last updateLast Updated : 2024-09-16
Read more
PREV
1
...
89101112
...
17
DMCA.com Protection Status