Share

Bab 93 - Memaksa

Keyla mencuci tangannya di westafle ruangan papa. Ia yang baru selesai menangis enggan menatap cermin dihadapannya.

Ceklek.

“Key, aku mau ngomong.”

Keyla mematikan keran, dan menatap Arial di cermin, “Soal apa?”

“Soal... Sarah.”

Keyla membalikkan badannya, “Itu ‘kan hak kakak.”

“Aku cium dia berharap setelah itu dia bisa terima cinta aku. Ternyata sama aja, ditolak.”

“Terus kenapa kakak minta maaf sama aku?”

“Aku... ngerasa bersalah.”

Keyla menatap Arial yang menunduk, “Aku gak masalah. Tadi pagi aku cuma kaget. Yang penting papa gak tahu, jadi semuanya aman.”

Arial masuk ke dalam toilet. Ia memegang kedua bahu Keyla, “Kita mulai semuanya dari awal, oke? Aku akan lupain Sarah dan kamu lupain Qairo. Bukan karena tante Puri gak suka, tapi buat aku.”

Keyla menatap Arial serius.

“Gak ada salahnya kita mencoba ‘kan?”

Keyla tak menjawab. Ia melepa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status