Kontrak Benih Sang Kupu-kupu Malam

Kontrak Benih Sang Kupu-kupu Malam

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-26
Oleh:  Prima_Alpi  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
20 Peringkat. 20 Ulasan-ulasan
71Bab
1.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Aku hanya bisa Tertawa saat pertama kali, Dia datang, menawarkan sesuatu yang lebih berharga dari intan permata. menceritakan tentang ketidakberdayaan istrinya. dan keputusasaan menghadapi masa depannya. dia menjanjikan komitmen yang dibalut kesepakatan pernikahan. kontrak setahun yang bernilai miliyaran untuk mengandung anak yang kelak akan mewarisi banyak harta dari dua keluarg Aralara Andaresta. Adalah wanita penghibur, bisa di bilang wanita pekerja Sex dengan melayani para lelaki hidung belang. namun, ada seorang Lelaki yaitu Arga Pratama. yang diam-diam selalu memperhatikannya ketika ia datang ke diskotik tempat bekerja Alara. Arga yang tengah memiliki seorang istri namun Istrinya sedang sakit dan koma yang bernama Inaya Mariam. Apakah Inya akan sembuh dari komanya? dan setelahnya bisa menerima kehadiran Alara sebagai madunya. dan Akankah Benih-benih cinta akan tumbuh dihati Arga untuk Alara?

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

Bab 1. Diam-diam Memperhatikanku

"Satu jam berapa, Neng?" Seorang pria dewasa mendekat padaku."Enam puluh menit?" Aku pura-pura tak paham."Maksud saya tarif kamu!" Pria itu nampak kesal.Aku menyunggingkan senyuman mengejek. "Oh, mohon maaf, Pak. Mungkin anda tidak akan mampu.""Cih! Jual mahal!""Kalau mau jual murah Bapak pake aja ayam, seekor cuman empat puluh ribuan di pasar.""Sialan!"Prang!Suara makian diiringi gelas yang pecah di hadapan, menandakan emosi pria tua maju ke depan. Emosinya semakin meluap ke level paling tinggi."Kalau gitu bersihin sepatu saya! Kalau kamu ngak jual diri, berarti ngebabu di sini!" cibirnya padaku."Emang iya, tapi saya bukan ngebabu buat situ." Kuinjak kaki lelaki tak tahu diri itu, kemudian berlalu pergi.Ternyata benar apa yng dikatakan salah satu novel karya khalid hussaeini yang berjudul A thaousand splendid suns, "Seperti jarum kompas yang selalu menunjuk ke arah utara seperti itu pula telunjuk lelaki Yang terus menunjuk wanitaHanya karena terlahir sebagai seorang pemim

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Radd
Alurnya bagus, ceritanya juga kena ke hti, ngk bosan bacanya.
2024-01-19 21:44:39
0
user avatar
EL Dziken
apakah cinta Arga dan alora akan langgeng? keren kak
2024-01-19 20:44:54
1
user avatar
Namaku Malaja
Ceritanya lucu, gregetan, berbagai macam emosi jadi satu. Pokoknya ceritanya rame dan nggak bosenin. Ditunggu kelanjutan ceritanya ya, Kak. Semangat update-nya, Kak!!!
2024-01-19 20:08:53
1
user avatar
FitrianiYuriKwon
Seiring waktu berjalan aku yakin kalau Arga bakal jatuh cinta sama alara. lalu gimana sama istrinya yg koma???
2024-01-19 19:38:46
1
user avatar
agneslovely2014
Jangan jangan Arga sudah jatuh cinta pada pandangan pertama sama Alara waktu mereka ketemu di diskotek ya? Seru deh, ntar istrinya kalo sadar dari koma tambah rumit hubungan mereka
2024-01-19 19:27:54
0
user avatar
Sang_Dewi
jadi Arga hanya minta anak dari alara Thor?
2024-01-19 19:23:39
0
user avatar
Imamah Nur
Sungguh cerita yang menyedihkan, di satu sisi Alarala beruntung karena terbebas dari dunia hitam, tetapi di sisi lain ia harus menjadi istri kedua dari Arga.
2024-01-16 13:28:47
1
user avatar
Endiy Fathia
Karena Istrinya koma maka Arga butuh perhatian wanita lain
2024-01-15 20:57:56
1
user avatar
De Lilah
Agak sedih dengan cinta segitiga begini. semoga semua mendapatkan kebahagiaan masing-masing ya :(
2024-01-15 20:12:26
1
user avatar
Tinta Hitam
Novel yang sangat menarik, dan slalu d tunggu Up nya
2024-01-15 19:22:09
0
user avatar
Abigail Briel
pengen baca lagi dan lagi. semangat kak
2024-01-15 18:38:59
0
user avatar
Pinnacullata
sepertinya akan banyak mengandung bawang nih, keyen kk
2024-01-15 17:49:34
0
user avatar
Tinta Hitam
Semangat Up Thor. Novelnya sangat keren
2023-12-30 00:08:34
1
user avatar
Suare Hening
Bikin penasaran ceritanya ...
2023-12-29 11:54:58
1
user avatar
Endiy Fathia
karya yang sangat bagus, Semangat
2023-12-28 22:45:58
1
  • 1
  • 2
71 Bab

Bab 1. Diam-diam Memperhatikanku

"Satu jam berapa, Neng?" Seorang pria dewasa mendekat padaku."Enam puluh menit?" Aku pura-pura tak paham."Maksud saya tarif kamu!" Pria itu nampak kesal.Aku menyunggingkan senyuman mengejek. "Oh, mohon maaf, Pak. Mungkin anda tidak akan mampu.""Cih! Jual mahal!""Kalau mau jual murah Bapak pake aja ayam, seekor cuman empat puluh ribuan di pasar.""Sialan!"Prang!Suara makian diiringi gelas yang pecah di hadapan, menandakan emosi pria tua maju ke depan. Emosinya semakin meluap ke level paling tinggi."Kalau gitu bersihin sepatu saya! Kalau kamu ngak jual diri, berarti ngebabu di sini!" cibirnya padaku."Emang iya, tapi saya bukan ngebabu buat situ." Kuinjak kaki lelaki tak tahu diri itu, kemudian berlalu pergi.Ternyata benar apa yng dikatakan salah satu novel karya khalid hussaeini yang berjudul A thaousand splendid suns, "Seperti jarum kompas yang selalu menunjuk ke arah utara seperti itu pula telunjuk lelaki Yang terus menunjuk wanitaHanya karena terlahir sebagai seorang pemim
Baca selengkapnya

Bab. 2 Perkenalan Pertama.

"Alara sayang," panggil Tante Alesha.Sampai sesaat Tante Alesha datang menghampiri sembari mengibas kipas andalannya."Ya, Tan." Aku memutar kursi menghadapnya."Ternyata apa yang Roy bilang benar," ucapnya singkat.Aku mengerutkan kening??"Tentang cowok yang memperhatikan kamu seminggu ini?" Ucap Tante Alesha tanpa basa-basi.Aku Terdiam kaget!"Dia berani bayar lebih mahal budget yang kita tentukan." Rayunya.Aku dan Roy berpandangan??"Dandan yang cantik yah, sayang. Dia nunggu kamu di hotel Mawar lantai sepuluh!" Ucapnya jelas.***Puncak dari segala kegilaan ini adalah ketika aku harus dihadapkan dengan sesuatu yang kubenci berhadapan dengan lelaki yang mampu membeli bukan hanya kemewahan tapi juga harga diri.Sekali lagi aku bertekuk lutut dihadapan lelaki, rela melebarkan kaki hanya agar rekeningku penuh terisi.Membiarkan orang asing menyentuh tubuh ini tanpa permisi, merias diri dari ujung kepala sampai kaki, tak peduli meski remuk-redam di dalam hati.Kutanggalkan mantel
Baca selengkapnya

Bab 3. Ketidakberdayaan.

Aku melerai pelukan, menatap mata Roy dengan tajam."Satu-satunya penyesalan gue adalah pernikahan, Roy. Seandainya gue nggak menggantungkan harapan kepada seorang pecundang, setidaknya masa depan gue masih bisa diselamatkan." Penyesalanku.Alara Adelista adalah nama yang orangtuaku berikan, dan membuangku di panti asuhan dibandingkan yang lain. Aku di buang hanya sepekan dilahirkan. Di tempat penampungan anak terlantar aku tumbuh besar dan mengenal dunia yang terbatas. Pendidikan hanya berhenti sampai SMP. Karen pihak panti mengalami keterbatasan biaya, padahal aku tahu ada oknum yang korup dan memutar dana yang dikirim pemilik yayasan atau para penyumbang.Tak perlu kujelaskan bagaimana ku lewati hari-hari ditempat penampungan dengan oknum yang mata hatinya dibutakan dunia.Hingga di titik terendah. Kehidupan saat aku menerima uluran tangan dari lelaki yang menjanjikan kehidupan layak setelah pernikahan akan tetapi nyatanya, setahun setelah dia menciptakan indahnya cinta dan kehid
Baca selengkapnya

Bab 4. Nekad Yang Kuat.

"Silahkan tanda tangan di sini!" Katanya.Aku tertegun saat melihat pria berusia tiga puluh dua tahun itu menyodorkan dokumen bersampul jingga.Sebuah kontrak kerja sama yang akan mengikat kita dalam sebuah kesepakatan tertulis.Saat ini aku dan Arga sudah berada di sebuah kafe untuk membicarakan tentang penawaran tempo hari."Saya tak ingin ada rahasia jadi orangtua saya maupun orangtua istri saya juga akan mengetahui tentang kesepakatan ini. Dalam setahun kita bukan hanya terikat sebagai rekan kerja, tapi juga suami istri." Jelasnya.Dahiku mengernyit dibuatnya."Jadi akan ada pernikahan nantinya?" Potongku begitu saja.Lelaki berjambang tipis itu mengangguk pelan."Hanya setatus tak ada kewajiban untuk menjalankan rumah tangga sebagai suami istri pada umumnya. Papa dan Mama adalah orang yang cukup paham mereka ingin setatus dan nasab cucunya jelas di mata hukum dan agama. Meskipun keluarga istri saya sempat menentang, mereka akhirnya bersedia setelah saya beritahu bahwa kesepaka
Baca selengkapnya

Bab 5. Pernikahan Kontrak

"Memang begitu prosudernya, Bu. Kami harus memeriksa kondisi rahim secara menyeluruh sebelum melakukan tindakan selanjutnya." Ucapnya lembut.Dia sangat ramah menanggapi. Aku bahkan dibuat heran melihatnya untuk orang yang lama di luar negri tetapi sangat pasih berbahasa Indonesia."Sudah turuti saja," sahut Arga dengan entengnya."Turutu, turuti, palamu! Walaupun hobi ngangkang, tapi sedikit banyaknya aku juga masih punya rasa malu," ujarku sedikit kesal.Dokter Antoni terkekeh geli."Tidak apa-apa, Bu. Ini hal biasa bagi saya rileks saja!" Katanya dengan tenang.Akhirnya aku merebahkan diri, gugup sendiri, saat Dokter Antoni mulai memeriksa entah di mana harus kusimpan muka beserta semua rasa malunya saat dia mengobok-obok dalamanku."Aw, apa itu, Dok?" Reflek aku terlonjak."Cuma alat, Bu!" Dia mengacungkan alat menyerupai catok Roll Rambut tersebut." Katanya yakin."Oh, tolong pelan-pelan, dong, dok. Jangan asal sodok!" Ucapku merasa kesal."Alara!" Arga yang sejak tadi duduk
Baca selengkapnya

Bab 6 Proses Surogasi

Tok! Tok! Tok!."Mbak. Mbak Alara!" Suara ketukan diiringi panggilan dari arah pintu menyentak lamunanku, sejak pindah ke sinii aku memang sudah tidur dan sering terbangun lebih pagi. Padahal sebelumnya aku nyaris tak pernah menyentuh matahari pagi, karena aktivitas padat yang dilakukan di malam hari."Bentar!" kutendang selimut sampai teronggok di lantai kemudian berjalan menghampiri pintu yang masih saja diketuk tak sabar.Ceklek!" suara pintu saat Aku buka pelan."Ada apa? Ini masih pagi!" Sentakku pada asisten pribadi yang sengaja disewa untuk membantuku selama setahun kedepan."Bapak udah nunggu di depan, Mbk. Katanya kalian berangkat ke Singapura hari ini." Katanya cepat."Dih, bukannya jadwal surrogasi masih seminggu lagi?" Gadis seumuranku itu hanya bisa mengedikkan bahu. "Kalau itu saya kurang tahu, Mbak." Ucapnya pelan."Arrghh. Yaudahlah," akhirnya akhirnya aku hanya bisa menghentakkan kaki dan beranjak menuju kamar mandi."Mbak." Panggilnya.Masih ku dengar suara N
Baca selengkapnya

Bab 7 Saling Emosi

"Alara." Suara Arga terdengar rendah tanda memeringati. Namun aku tak peduli."Begini Bu Alara, Pak Arga ini sedikit kesulitan ejakulasi bila yanpa sang istri. Beliau juga nyaris tak pernah masturbasi." Jelas Dokter Antoni."Serius? Beneran ada lelaki yang tak pernah col_" "Alara!!!" Suara Arga semakin meninggi."Sulit dimengerti, tapi kenyataannya memang begini," tutur Dokter Antoni.Aku tersenyum penuh arti, lalu menatap Arga yang berdiri kaku diambang pintu."Saya tahu pikiran kamu, Alara!" Sentaknua panik."Udah nggak usah malu-malu. Aku tahu kamu butuh bantuanku." Kemudian aku turun dari brankar pemeriksaan, lalu berjaan menghampiri." Tidak, saya bisa sendiri!" Ucapku.Dia lalu dengan wajah bersemu, sementara aku tertawa ditemani Dokter Antoni.Seeninggal Arga, aku memperhatikan Dokter Antoni yang tengah mengotak-atik komputernya. Tatapanku tertuju pada beberapa formulir yang terdapat di meja kerjanya. Beberapa sampulnya bertuliskan Suragate mother dan invitro Fertilization.
Baca selengkapnya

Bab 8 Mengenal Lebih Dalam

"Sebenarnya saya malu, makanya bertindak berlebihan sepeerti tadi. Semoga kamu bisa mengerti posisi saya seperti ini." Arga menunduk dalam dengan tangan yang dia remas bergantian, seketika aku simpati dan mencoba melupakan apa yang terjadi."Oke, anggap yang tadi nggak pernah terjadi nggak usah diperpanjang." Ucapku mencoba lebih tenang.Mengingat posisi Arga aku mulai mengerti, pasti tak mudah menjalani semua ini tanpa didampingi sang istri yang saat ini masih terbaring tak sadarkan diri."Mr, Arga. Ms, Alara. The result is already!" Dokter bule yang menemani Dokter Antoni tadi tiba-tiba datang menginterupsi. Aku yang tak mengerti apa yang dia katakan hanya bisa menatap Arga dengan dahi bertautan."Hasilnya udah keluar, Alara," terang Arga yang membuatku bangkit. ***"Enberio berhasil dibuahi! Saat ini kita hanya perlu melakukan proses permindahan pada rahim ibu pengganti." Dokter Antoni menunjukkan pada kami hadip penggabungan benih dari balik komputer.Bisa kulihat Arga mengusap
Baca selengkapnya

Bab 9 Positif

"Nggak ada yang minta Bu Riska untuk membandingkan mereka. Naya dan Alara punya kekurangan dan kelebihan masing-masing. " Bu sarah menimpali, ucapannya berkelas sekali. Terlihat siapa yang lebih mengedepankan adab dibanding ilmu di sini.Bu Riska tak menjawab lagi. Dia lekas pamit dan menarik suaminya pergi.Sepeninggal kedua mertuanya, kulihat Arga memutar tubuh menghadapku. Sudah bisa ditebak apa yang akan terjadi selanjutnya."Alara, kamu itu apa-apaan," tanyanya."Bagus, Nak." Sentak Bu Sarah yang membuatku dan Arga terlonjak seketika. "Sekali-kali Bu Riska itu emang harus diladeni biat nggak seenaknya." Lirih Bu Sarah tersenyum tipis. "Mama nggak usah ngompor-ngomporin!" Pak Arman memperingati Istrinya. "Kenapa, sih, Pak? Emang kenyataannya, kok. Kadang Mama nggak suka dengam gaya bicara besan perempuan kita. Kesannya juwama. Sering banget kalau lagi kumpul keluarga dia ngomongin hal-hal yang nggak berguna, bahkan mamerin hartanya." Ucap Bu sarah."Biasanya yang begitu OKB, B
Baca selengkapnya

Bab 10 Merasa Kesal

"Alara!" Panggilan Arga membuyarkan konsentrasiku.Roy sialan. Akhir-akhir ini sepertinya aku memang harus membatasi diri dengan mahluk tulang lunak itu sebelumnya dia benar-benar berhasil mencuci otakku."Eh, iya ada apa?" Entah kenapa aku gelagapan sendiri."Kita makan malam sama-sama di bawah." "Emang Nila masak?" Pertanyaan konyol itu terlontar begitu saja."Maksundnya?" Arga mengernyitkan dahi tak mengerti. "Biasanya, kan kita nge-gopud." "Nge-gopud?" Dia tampak terkejut.Aku mengangguk mengiyakan."Hooh, bentar!" Aku berlari kecil menuruni tangga, lalu menemukan Nila yang tengah menyeruput mie instan dalam pancinya."Nge-gepud apa hari ini kita Nil?" Tanyaku."Ng, itu, anu..." Nila merasa gugup."Jadi selama ini kamu nggak pernah masak?" Suara Arga menggelegar di belakangku."Uhuk!" Nila tersedak, hingga mie yang tengah ia seruput keluar dari hidungnya. Tak bisa kubayangkan betapa perihnya itu. Sementara itu, Arga berjalan cepat membuka kulkas, dia geleng-geleng saat melih
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status