All Chapters of Pernikahan Kontrak Dokter Muda : Chapter 131 - Chapter 140

169 Chapters

Bab 131 - Menjaga Rahasia

“Tante Puri?” “Kalian... kapan nikah?” tanya tante Puri berusaha tenang. “Eh, Pur.” Tante Mira melenggang dari dalam rumah. Beliau langsung menghampiri tante Puri dan mencium pipi kanan-kirinya, “Apa kabar, jeng?” “Ba-baik, Mir. Mir, Arial... keponakan kamu?” Tante Mira melirik Arial yang berdiri tegang sebelah Keyla, “Iya, dia anak kakak sepupuku. Kamu kenal sama Arial?” “Aku temenan sama Pras. Dia jadi Direktur di rumah sakit ku.” Tante Mira melongo, “Kamu... pemilik saham Health Center? Pur, kenapa kamu gak bilang? Aku pikir rumah sakit kamu itu bukan Health Center.” “Arial sama Keyla—benar suami istri?” Tante Mira melirik Keyla dan Arial yang menunduk karena ketahuan. Tante Mira sudah tahu semuanya dari papa, kalau Arial belum mau orang-orang tahu status pernikahannya. Tante Puri juga pasti salah satu orang yang tidak tahu mengenai mereka yang sudah menikah. Tante Mira diam saja. Beliau tidak mau ikut campur pada urusan keponakannya. “Pur, aku udah masak banyak
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more

Bab 132 - Pinta papa

Arial membuka pintu ruang kerja papa disaat istirahat jam makan siang. Ia sudah istirahat lebih dulu dibanding Keyla yang masih sibuk di Ponek. Sebentar lagi pasti ia kesini kalau sempat. “Pa, gimana hasil pemeriksaannya?” Papa yang sedang menandatangani beberapa berkas tersenyum kecil, “Baik, semua baik.” “Mana? Aku mau liat.” “Gak usah. Gak ada apa-apa kok.” Arial tak mengindahkan ucapan papa, ia membuka laci dan menemukan berkas bernama rumah sakit International Singapore Hospital Plus didepannya. “Arial, gak usah dilihat lah.” Arial tetap membuka berkas itu dan melihat hasil rontgent, ECG, EEG, EKG dan hasil tes lain. Ia menatapnya serius dan menatap papa, “Pa? Ada yang mau jelasin?” Papa membuka kaca matanya. Beliau bangkit dari kursi kerjanya dan berdiri menatap jendela besar yang menghadap jalanan depan gedung rumah sakit. Arial menutup matanya. Ia menunduk menutup jilid berkas dan mendekati papa, “Papa gak perlu kerja lagi, aku yang akan urus surat pengundura
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more

Bab 133 - Jasmine Berulah Lagi

Kondisi Ponek tidak begitu ramai, hal itu membuat Keyla memiliki waktu untuk makan siang di kantin. Ia bertemu Cika, jadinya mereka makan bersama. Jasmine pun baru datang. Ia terkejut melihat Keyla memakai kalung Mutiara itu. “Key, itu kalung lo... ada?” Keyla memegang Mutiaranya sambil tersenyum, “Iya nih, Min, kak Arial ternyata bisa ambil kalungnya dari preman itu.” “Kok bisa?” tanya Jasmine cepat. “Min, kamu apasih, harusnya kamu seneng dokter Arial bisa bawa kalung itu balik dari premannya.” kata Cika ketus. Jasmine gelagapan, “Iya, gue seneng, maksud gue—kok bisa gitu? Premannya ‘kan pasti galak-galak banget.” “Itu namanya perjuangan. Seorang—kakak pasti akan ngelakuin apapun untuk adiknya.” untungnya Cika tidak keceplosan. Jasmine tak menjawab lagi. Ia yang baru datang beranjak dari kursi untuk memesan makan siangnya. “Key, gimana? Kamu udah baikkan ‘kan sama dokter Arial?” Keyla mengangguk, “Udah, Cik.” “Aku ikut seneng. Jangan berantem-berantem terus ya.
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more

Bab 134 - Keputusan Arial

Pov Arial Arial memijat dahinya yang berkedut hebat setelah membantu proses persalinan. Tubuhnya yang belum kembali fit merasa butuh istirahat barang satu hari lagi sebelum bertempur dengan pasiennya yang kian hari makin bertambah. Drrrt~ Dengan malas Arial mengangkat telponnya, “Halo?” “Sore, dok. Lapor, ada pasien baru, kehamilan tiga puluh lima minggu, tensi 180/90 mmHg, protein urinnya plus dua, ada keluhan nyeri Ulu Hati.” “Segera berikan Nifedipin 10mg, Magnesium Sulfat Loading dan Maintenance Dose. Cek darah lengkap dan CTGnya. Tiga puluh menit lagi tolong lapor ulang.” “Baik, dok, terima kasih.” “Iya.” Ceklek. “Pa?” Papa langsung masuk, “Kamu lagi sibuk?” “Lumayan. Kenapa, pa?” Papa duduk di kursi pasien, “Papa ada hal penting yang mau di omongin ke kamu, tapi belum sempat terus karena kamu sibuk.” “Bentar, pa.” Arial mengambil Ibuprfen 200mg dari dalam lacinya. Ia meminum obat itu lalu mengatur nafasnya perlahan, “Soal apa?” “Kamu masih belum fit? B
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

Bab 135 - Banyak Kesamaan

“Key, ayo bangun.” tante Puri membantu Keyla berdiri, “Kamu kenapa?” Keyla tak menjawab, ia malah menunduk. Ia tidak berani menatap wajah tante Puri. Karena penasaran, tante Puri menatap kaca transparan pintu ruangan Arial. Beliau melotot kaget, “Arial dan Sarah—keterlaluan mereka.” Saat tante Puri akan membuka pintu, Keyla menarik tubuhnya, “Jangan, tante.” “Key, mereka udah keterlaluan. Kamu labrak dong mereka.” Keyla malah menangis semakin terisak. Tante Puri tidak tega melihatnya. Beliau memeluk tubuh Keyla. Keyla merasakan hatinya begitu damai ketika berada dalam pelukkan tante Puri. Ia merasa baik-baik saja meski seluruh hatinya remuk melihat Arial dan Sarah bermesraan. Meski tak bicara apapun, tante Puri berhasil membuat Keyla berhenti menangis, “Kita ke ruangan Qairo ya. Dia lagi ada operasi darurat, jadi kamu bisa menenangkan diri disana.” Pelukkan mereka terlepas. Keyla mengangguk menurut. Begitu duduk di sofa ruangan Qairo, tante Puri langsung memberikan
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

Bab 136 - Double Date

Satu minggu berlalu. Keyla dan Qairo kembali menjadi sepasang kekasing, Arial dan Sarah pun jadi sepasang kekasih baru. Tidak ada yang tahu selain mereka, karena kalau ada orang yang tahu akan habis. Masing-masing pasti mendapatkan teguran keras dari papa dan tante Puri. Sekarang, saat malam minggu, dan Arial sudah memastikan tidak ada pasiennya yang akan melahirkan, ia merencanakan liburan ke vila keluarganya di Bogor mengajak Keyla. “Kok dadakkan sih, Al? Papa bisa loh mempersiapkan semuanya kalo kamu bilang lebih awal.” Arial yang sedang mempacking baju-bajunya serta Keyla tersenyum melirik papa yang berdiri di lawang pintu kamarnya, “Namanya juga dokter, pa. Tadi sore aja aku masih ada tindakan. Mumpung besok libur, aku mau bawa Keyla—ya sebut aja honey moon.” Papa tersenyum, “Kamu udah bicarain soal permintaan papa belum sama istrimu?” Arial diam sebentar, lalu mengangguk ragu, “Udah, pa.” “Gimana katanya?” papa menghampiri Arial, “Keyla setuju ‘kan untuk kasih papa
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

Bab 137 - Pembicaraan Lelaki

Arial menyalakan api unggun dibantu Qairo. Sedang Keyla dan Sarah sibuk menata makanan di karpet yang digelar dekat api unggun. “Bisa gak sih nyalainnya? Lama banget!” tanya Keyla kesal karena sudah sepuluh menit tapi tak ada percikap api sedikitpun yang membakar kayu bakar susun api unggun. “Bentar dong, bawel banget sih!” hardik Arial kesal. Ia tidak pernah menyalakan api unggun sebelumnya, sehingga begitu kesulitan untuk menyalakan api. “Bentar lagi, sayang.” tutur Qairo lembut. Keyla mendelik sambil menyusun kaleng soft drink, “Bilang aja kalo gak bisa, sok banyak gaya banget sih.” Sarah tertawa, “Mereka mana pernah sih bikin api unggun, jadi pasti lama.” “Tangan ajaib mereka emang khusus buat di meja operasi aja, gak bisa dibawa ke alam begini.” “Iya.” Keyla bangkit dari duduk silanya, ia mendorong Arial dan Qairo, “Enyah kalian.” “Mau ngapain?” Arial mengernyit keheranan. “Ini udah mau jam dua belas, kalo kita nunggu kalian yang nyalain api unggun, bisa-bisa
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

Bab 138 - Perjanjian Baru

Keyla duduk disofa meneguk coklat panas buatannya karena masih belum ingin tidur. Ia juga tidak enak jika harus masuk kamar karena Sarah sedang menangis. Ia satu kamar dengan Sarah malam ini, sedangkan Arial dan Qairo tidur sendiri-sendiri. Ia jadi menyesal menerima usul Arial untuk tidur dengan Sarah. “Tapi ‘kan aku emang gak berani tidur sendiri. Ah, ada-ada aja, harusnya tadi aku usulin kita tidur bareng-bareng aja depan tv. Kalo gini ‘kan jadi susah.” Keyla bangkit dari sofa, vila yang dikelilingi dinding kaca membuatnya bisa melihat kalau Arial masih duduk anteng bersama Qairo. Kadang mereka terlihat tertawa, kadang serius. “Apa sih yang lagi mereka omongin? Mereka lagi... ngegosip?” Arial yang masih ingin membicarakan banyak hal dengan Qairo, diam sejenak. Ia bisa melihat Keyla yang sedang menatap ke arah sini. Qairo sedang asik makan, sehingga ia tidak tahu itu. “Qai, gue ke toilet dulu.” “Oke.” Arial bangkit. Ia berlari menuju dalam rumah. Ia menghampiri Keyla y
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

Bab 139 - Pembicaraan Serius

Liburan akhir pekan yang dikira akan sangat menyenangkan ternyata tidak terjadi demikian. Qairo dan Sarah jadi banyak diam saat dimeja makan. Setelah makan pun mereka selalu mencari cara untuk tidak terus bersama. Sarah pura-pura sibuk menyiram tanaman, sedangkan Qairo sibuk dengan ponselnya. Arial dan Keyla yang tahu apa yang membuat masing-masing pasangan mereka jadi seperti itu hanya bisa diam. “Gimana kalo mereka curiga, kak?” Arial mengaduk teh Mint buatannya di meja ailen, “Apa kita... putus aja dari mereka?” “Kak!” “Key, Sarah gak bahagia sama aku.” “Itu ‘kan kalian. Aku sama kak Qairo gak begitu.” “Qairo juga sebenernya—eum, maksud aku—” “Kakak mau bilang apa?” Arial menggeleng. Qairo menghampiri mereka, ia membawa tas ranselnya, “Sayang, aku ada panggilan ke rumah sakit. Aku duluan ya.” Keyla bangkit dan kursi, “Beneran ada panggilan dari rumah sakit?” Qairo menunjukkan pesan dokter residen pada Keyla, “Aku masih jadi dokter Madya, jadi harus banyak mel
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more

Bab 140 - Kambing Hitam

“Gak mungkin.” Arial menatap papa tidak percaya, “Sarah gak mungkin ngelakuin itu, pa.” “Gak mungkin apanya? Jasmine sendiri yang bilang ke papa.” “Mana mungkin Sarah yang minta Jasmine buat nyebarin foto dan rekaman suara itu di grup poli obgyn dan web rumah sakit. Apa untungnya buat Sarah?” “Mana papa tahu. Tapi Jasmine bisa menunjukkan bukti itu pada papa. Ada bukti chat dengan Sarah, dimana dia transfer uang yang besar buat Jasmine dan minta dia tutup mulut.” Arial tak bicara lagi. “Kamu lupa Sarah menjadi orang yang terlihat paling peduli sama Keyla waktu dia ramai dihujat orang satu rumah sakit? Karena dia mau menyembunyikan kebusukannya, Arial.” “Tapi, pa, buat aku masih gak masuk akal Sarah ngelakuin itu.” “Kamu pernah dituduh Keyla menyembunyikan rekam medis atau laporan apalah itu, ‘kan?” Arial diam sejenak, ia mengangguk begitu ingat kejadian itu. “Waktu papa iseng cek cctv buat liat perlakuan orang-orang sama Keyla, papa gak sengaja liat Sarah buang berle
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more
PREV
1
...
121314151617
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status