Home / Rumah Tangga / Pernikahan Kontrak Dokter Muda / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Pernikahan Kontrak Dokter Muda : Chapter 141 - Chapter 150

169 Chapters

Bab 141 - Meyakinkan Diri

Arial membuang nafasnya beberapa kali dimeja kerja ruangan pribadinya. Ia sudah melihat bukti chat Sarah pada Jasmine, yang memintanya untuk menghancurkan mental Keyla. “Kenapa sih semuanya gak berjalan sesuai mau gue? Kenapa harus Sarah dalang dibalik semuanya? Jasmine bener, kalo dia jahat sama Keyla, dia gak dapet apa-apa, sedangkan Sarah... dia bisa dapetin perhatian gue balik lagi ke dia.” Arial menjatuhkan kepalanya pada bagian belakang kursi, “Gue paling gak nyangka Sarah yang minta Jasmine bilang kalo Keyla pulang sama Qairo waktu itu, sampe bikin Keyla jatoh di toilet. Sar, kamu kenapa sih? Keyla salah apa sama kamu?” Ceklek. “Al?” Arial terduduk tegap, “Sar?” Sarah masuk, membawa satu kotak Red Velvet dan dua cup kopi. Ia langsung duduk di sofa, “Sini, sayang.” Arial mengernyit, Sarah memanggilnya sayang? Ia bangkit dari meja kerja dan duduk disebelah Sarah. Ia terus memperhatikan wajah kekasihnya yang ceria itu, padahal tadi pagi ia menahan marah yang teramat,
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more

Bab 142 - Pertanyaan Penting

Karena tidak kuat melihat Keyla yang diam saja pada Arial dan Sarah, tante Puri langsung datang ke rumah papa untuk membicarakan hal ini. Beliau tahu Keyla akan terus diam entah sampai kapan. “Pur? Kamu ngapain kesini malam-malam?” papa menuruni tangga dan melirik tante Puri yang duduk di sofa depan tivi. “Aku gak bisa tidur, Pras.” Papa menguap lebar-lebar, “Gak sopan kamu bertamu jam sebelas malam begini, seperti Kelelawar.” “Terserah kamu mau panggil aku apa. Kita ke belakang yuk.” “Kamu duluan, aku belum cuci muka.” Tante Puri menurut, beliau langsung berjalan ke area belakang rumah, duduk dikursi santai depan kolam renang besar ditemani dua gelas teh Jahe. Tak lama papa menghampiri, papa duduk di kursi samping mengusap wajahnya dengan handuk kecil. “Pras, aku sudah tahu Arial dan Keyla adalah suami istri.” Papa melirik tante Puri, “Kamu—tahu? Dari mana?” “Arial keceplosan ngomong sama Keyla waktu di rumah Mira. Aku kebetulan hari sabtu ke rumah Mira.” “Mira?”
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more

Bab 143 - Pertanyaan Penting 2

Arial dan Keyla saling lirik. “Kok papa nanya begitu?” Papa membuang nafas perlahan, “Rial, papa tahu kamu pacaran sama Sarah.” Arial melotot kaget, ia langsung menatap Keyla marah. Papa pasti tahu semuanya dari Keyla, siapa lagi? “Key, kamu ya! Kamu gak bisa jaga omongan sendiri tahu gak!” Keyla menggeleng, “Bukan aku, kak.” “Kalo bukan kamu yang ngadu, siapa lagi?” “Apa ini maksudnya? Kamu nuduh papa tahu dari Keyla?” Arial menatap papa, “Pa, bukan cuma aku yang pacaran sama Sarah, Keyla juga. Dia pacaran sama Qairo.” Papa melirik Keyla. “Pa—aku minta maaf.” Papa mengatur nafasnya. Jantungnya terasa di tekan batu maha besar. Keyla menangis, ia menggenggam tangan papa, “Maafin aku, pa. Aku... ngaku salah.” Papa memegangi dadanya. “Papa?” Arial menghampiri papa, “Kita ke UGD, pa.” Papa menggeleng, “Papa gak papa, papa cuma kaget aja.” “Ini semua gara-gara kamu, Key! Kamu tuh musuh dalam selimut tahu gak!” “Kak, aku gak bilang apa-apa sama papa.” “Teru
last updateLast Updated : 2024-10-06
Read more

Bab 144 - Panti Asuhan Kebakaran

Keyla meregangkan ototnya di meja jaga ponek. Ia sudah menghabiskan dua gelas kopi untuk membuatnya terus terjaga di jam dua dini hari ini. “Pembukaannya masih stay di bukaan lima?”“Iya, dok.”Dokter residen itu mengangguk, “Kamu masih sempet buat tidur sebentar kok.”Keyla mengangguk, “Makasih, dok.”“Iya.”Keyla yang baru akan duduk dibelakang meja menatap Cika yang berlari kencang ke arahnya, “Cika? Kamu kenapa?”“Key, panti asuhan kamu... kebakaran.” pekik Cika sambil ngos-ngosan.“Hah? Kok bisa?”“Aku gak tahu. Aku liat dari live warga sekitar yang ternyata aku follow di instagram.”“Ya ampun gimana dong, Cik?”Papa berlari dari arah pintu masuk ponek, “Sayang, panti asuhan kebakaran. Ayo kita kesana.”“Pa? Kok bisa sih?”“Papa juga gak tahu. Papa dapet kabar, panti kebakar dua jam tadi.”“Ya ampun, pa, gimana dong?” Keyla sudah menangis ketakutan.“Gak papa, sayang, kita kesana sekarang ya. Ayo.”Keyla melepas stetoskop yang melingkar dilehernya. Ia berlari mem
last updateLast Updated : 2024-10-06
Read more

Bab 145 - Terbatas

Siang hari selepas operasi, Arial berdiri didepan ruang piket menunggu Keyla yang masih membantu membereskan jahitan diperut pasien bersama dokter residen. Pagi tadi Keyla dan Jasmine berangkat duluan diantar pak Udin, sehingga ia tidak memiliki waktu untuk menenangkannya perihal terbakarnya panti asuhan dini hari tadi. “Selamat siang dokter Arial.” sapa anak ko-as kelompok Keyla. “Siang.” “Ada yang bisa saya bantu?” “Enggak ada. Saya cuma lagi nunggu Keyla.” “Oh iya, dok. Keyla sebentar lagi kesini.” “Iya, makasih ya. Silakan, kamu mau masuk ruang piket ‘kan?” “Iya, dok, permisi.” Arial memainkan maskernya. Kenapa Keyla lama sekali ya? Dari arah lorong, Sarah melenggang bersama dokter residen obgyn yang dimintanya untuk memantau Arial. Arial jelas tahu karena Sarah mengatakan itu padanya. Ia sendiri heran kenapa Sarah sebegitunya melarang untuknya dekat dengan Keyla. “Sayang, kamu ngapain disini?” Sarah memegang lengan Arial. “Eum... aku...” “Jangan bilang kamu
last updateLast Updated : 2024-10-06
Read more

Bab 146 - Berubah Pikiran

Arial melirik Keyla yang sudah meringkuk diranjang. Ia yang baru selesai bersih-bersih segera menaiki ranjang, “Key, udah tidur?” “Hm?” Keyla membalikkan badannya, “Kenapa?” “Kamu gak bisa pertimbangin lagi soal anak?” “Anak?” “Aku mau kita punya anak.” Keyla tertawa, “Ketahuan kak Sarah deket sama aku aja heboh.” “Aku pasti putusin Sarah.” Keyla tak menjawab. “Kamu juga pasti putus ‘kan dari Qairo?” Keyla masih tak menjawab. Ia enggan putus dari Qairo. Sebenarnya kekasihnya itu tidak segegabah Arial, ia msih bisa diajak kerja sama. Dulu saja mereka tidak ketahuan pacaran ‘kan? “Key,” Arial menyentuh perut rata Keyla. Keyla menutup matanya. Ia menikmati tubuhnya yang merespon baik sentuhan Arial, “Kak, aku gak bisa.” Keyla bangkit dari ranjang dan keluar kamar. Jika ia diam lima menit lagi semuanya pasti terjadi. Ia bukannya tidak suka cara Arial. Ia te
last updateLast Updated : 2024-10-07
Read more

Bab 147 - Desakkan Keluarga Sarah

Pov Sarah “Kamu tuh nunggu apa lagi sih, Sar? Arial adalah tambang emas bagi keluarga kita. Harusnya kamu buru-buru minta dia untuk menikahi kamu.” “Pih, aku sama Arial baru aja pacaran beberapa hari. Masa aku minta dia langsung menikahi aku sih?” “Dia bukannya mencintai kamu selama empat belas tahun? Itu lama loh, harusnya kamu jadiin itu alesan untuk menarik dia menikah.” Sarah tak ingin menjawab lagi ucapan papi. “Papimu bener, Sar. Keuangan keluarga kita lagi buruk, kamu jelas tahu itu. Masa kamu gak mau mengorbankan diri sedikit demi keluarga kita.” Mami menambah daftar panjang stress yang harus Sarah hadapi pagi ini. “Segera bilang sama Arial kalo kamu mau serius. Nanti papi yang bicara sama papanya.” “Pih, jangan terlalu buru-buru, kasih aku waktu.” “Berapa lama? Kamu mau tunggu keluarga kita bangkrut?” “Pih!” Mamih duduk disebelah Sarah, “Kalo kamu gak mau ngomong sama Arial,
last updateLast Updated : 2024-10-07
Read more

Bab 148 - Harus Percaya?

Keyla membawakan dua buah Lasagna yang papa bawakan dari rumah. Ia berancana akan makan bersama Arial di ruangannya. Arial tampak murung setelah bertemu Sarah di kafe. Ia tahu karena tadi sedang bersamanya di Ponek. Keyla tidak jadi mendorong pintu ruangan pribadi Arial yang terbuka sedikit. Ia sengaja diam menguping pembicaraan dua sahabat di dalam. “Gue gak ngerasain cinta itu lagi di Sarah, Ki.” Rocky menatap Arial keheranan, “Tapi lo seneng ‘kan bisa jadi pacarnya? Setelah empat balas tahun, Men.” “Entah. Gue merasa—Sarah gak sama dengan Sarah sebelum jadi pacar gue, yang selama empat belas tahun gue tungguin.” Rocky tertawa, “Dia justru bilang ke gue kalo lo ternyata gak ada bedanya dengan Arial sebelum jadi pacarnya, gak ada kejutan sama sekali, gak romantis sama sekali. Parah lo. Berubah dong, kasian tahu dia.” Arial menunduk, “Harusnya dia seneng gue gak berubah.” “Cewek itu beda, men. Dia butuh pe
last updateLast Updated : 2024-10-07
Read more

Bab 149 - Cukup Tahu

Arial dilarikan ke UGD. Keadaan tambah cheos ketika papa kembali ke rumah sakit untuk membawa berkas kerjanya yang tertinggal. Papa tidak sengaja melihat Rocky yang baru turun dari ambulance dengan wajah super khawatir. “Ky, siapa yang kecelakaan?” “Om? Om kok ada disini?” “Ada yang ketinggalan. Itu—” papa menunjuk ke arah kerumunan dokter jaga yang membantu menurunkan pasien dari ambulance. “Om, saya minta maaf.” Papa menatap Rocky, “Itu... Arial?” Arial yang baru pindah ke brankar terus menggumam tidak jelas, “...saya gak papa.” Papa langsung menghampiri brankar dan menatap wajah putranya yang baik-baik saja, tapi lengan dan kakinya terluka cukup parah. Baju dan celananya robek, menunjukkan kecelakaan tunggal itu cukup serius. Papa tidak bicara apapun. Arial yang menutup mata menahan sakit di badannya tidak tahu disana ada papa. “Om, saya—” Rocky bingung harus membela diri seperti ap
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

Bab 150 - Memilih Mundur

Arial sudah dipindahkan ke ruang perawatan biasa. Ia kesulitan bergerak karena ada tulang kaki yang patah. Sepertinya ia butuh istirahat sekitar lima hari ke depan. Kalau bisa sebenarnya ingin istirahat selama sepuluh hari, tapi ia tidak bisa cuti terlalu lama karena pasiennya pasti akan protes. Sarah baru masuk, ia membawa sushi dan jajanan favorit Arial yang lain. Dari malam yang menemaninya disini hanya Sarah dan Rocky. Papa dan Keyla belum datang kesini. Mana mungkin mereka belum tahu kalau ia sudah pindah kesini? “Kamu makan dulu nih sushinya.” “Aku gak laper.” “Ya udah aku simpen dulu ya.” Sarah menaruh paper bag di atas nakas, “Keadaan kamu gimana hari ini?” “Udah membaik.” Sarah manggut-manggut, “Kamu gak keberatan ‘kan kalo mami papih aku kesini buat jengukin kamu?” Arial diam sejenak, “Ehm, boleh.” “Kamu gak papa?” “Gak papa. Kapan mereka dateng?” “Beres praktek ra
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more
PREV
1
...
121314151617
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status