Home / Rumah Tangga / Pernikahan Kontrak Dokter Muda / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Pernikahan Kontrak Dokter Muda : Chapter 151 - Chapter 160

169 Chapters

Bab 151 - Rencana Selanjutnya

Jasmine meneguk jus Jeruknya di sebuah cafe yang tak jauh dari rumah sakit. Ia menunggu seseorang untuk ia ajak kerja sama. Setelah mendengar Keyla ternyata adalah istri Arial, ia semakin semangat untuk menghancurkan Keyla. “Sori lama.” “Gak papa.” Orang yang duduk dihadapan Jasmine adalah Yoga. Ia adalah teman panti asuhannya yang dulu membawa kabur uang Keyla. “Lo serius mau ngelakuin itu?” Jasmine mengangguk. “Kenapa lo gak biarin dia bahagia aja sama suaminya?” Jasmine mencondongkan badannya, “Gue tuh suka sama suaminya. Dia senior kita di rumah sakit. Ga, dia tuh ganteng dan kaya banget. Gue yang suka kenapa si Keyla yang dapet?” Yoga tak menjawab. Ia sebenarnya datang kesini karena di iming-imingi uang oleh Jasmine. Ia terpaksa menurut agar bisa tetap bertahan hidup. “Gue gak nyangka hubungan si Keyla sama dokter Arial udah berjalan sejauh itu. Kalo dia cuma jadi adek angkatnya gue... gue masih bisa nahan kesel. Tapi kalo udah jadi istrinya—” Jasmine menggelen
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

Bab 152 - Syarat dari Arial

Sarah masuk ke dalam ruangan Arial membawa Sushi dan jus Sunkist. Ia menatap Arial tengah duduk mengerjakan jurnalnya di sofa, “Sayang, kok kamu duduk disitu? Kamu kenapa udah kerja? Belum waktunya. Kamu harus banyak istirahat.” Arial tak melirik Sarah sama sekali. “Sayang?” “Kasih aku waktu. Kalo kamu mau makan siang, mending di ruangan kamu aja.” Sarah menyimpan paper bag di meja, “Kamu marah sama aku?” Arial menatap Sarah, “Kamu gak denger aku ngomong apa?” Sarah sedikit ciut ketika mendengar suara Arial penuh intimidasi. Ia tahu ia diminta keluar dari sini, tapi desakkan mamih dan papih yang minta ia untuk segera mengatur acara pertunangan membuatnya bermuka tembok. Biar saja Arial membencinya, yang penting tujuannya terlaksana. Sarah duduk di sebelah Arial, “Aku suapin Sushi nya ya?” Sarah membawa kemasan Sushi tapi Arial melemparnya, “Aku gak suka orang tua kamu bilang begitu sama Keyla!” “Al, keterlaluan kamu!” pekik Sarah. “Terus orang tua kamu gak keterla
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

Bab 153 - Meminta Restu Mama

Pov Qairo Setelah bicara empat mata dengan Jasmine, Qairo berpikir cepat dan kini sudah mengambil keputusan. Ia akan bicara pada mama kalau ia dan Keyla sebenarnya pacaran diam-diam. Ini sudah kali keduanya mereka kembali menjadi kekasih. Begitu sampai rumah, Qairo langsung ke kamar mama. Ibunya itu sedang membaca buku kesehatan di ranjang. “Ma,” “Eh, kamu udah pulang.” mama beranjak dari ranjang, “Mama udah masak, yuk kita makan bareng.” “Aku mau ngomong dulu sama mama.” “Oh, boleh, sini, sayang.” Qairo duduk disamping mama di ranjang, “Ma, aku... mencintai Keyla.” Mama bergeming. “Aku selama ini pacaran diam-diam sama Keyla. Kita sempet putus tapi aku rasa kita udah kembali pacaran lagi. Maaf aku bohongin mama selama ini. Aku tahu mama pasti marah, mama kecewa. Tapi pada akhirnya aku bilang ke mama ‘kan?” “Mama hargai kejujuran kamu. Tapi—sampai kapanpun mama gak akan merestui hubungan kalian.” “Ma,” “Qairo, dengerin mama ya. Kamu bisa mencari perempuan lain
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

Bab 154 - Mendapatkan Hati Keyla Lagi

Qairo duduk tidak tenang di kafe rumah sakit. Ia sudah menunggu Keyla selama dua jam. Ia terus menata meja agar terlihat rapi dan enak dipandang ketika Keyla datang. “Kak,” “Eh, Key, kamu udah istirahat.” “Maaf ya lama.” “Gak papa. Duduk, Key,” Qairo menarik kursi untuk Keyla. “Makasih, kak.” “Kamu mau makan apa?” “Aku minum aja, kak, aku udah makan kok.” “Oh gitu.” Setelah memesan, Qairo terus menatap Keyla dengan full senyuman. Keyla yang melihat itu keheranan sendiri. “Kakak kenapa?” “Key, aku bawa kabar baik buat kita.” “Apa, kak?” Qairo mencondongkan badannya ke meja, “Mama bilang akan mempertimbangkan untuk terima kamu.” Keyla mengernyit, “Terima aku? Sebagai.... apa?” “Menantu.” “Oyah?” tanya Keyla tak percaya. “Iya. Aku udah ngomong sama mama tadi. Katanya kita cuma perlu dapet restu om Pras dan Arial, karena mereka papa dan kakak kamu. Itu selagi kamu belum ketemu sama orang tua kandung kamu.” Wajah Keyla berubah mendung, “Aku kayaknya gak
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

Bab 155 - Mimpi Buruk Keyla

Qairo menunggu Keyla yang tidak jadi shift malam karena digantikan oleh temannya. Mereka akan pergi makan malam di resto hotel. Jasmine bilang Keyla mengagumi satu hotel sedari kecil, dan memiliki mimpi untuk makan di resto dan bermalam di hotelnya. “Kak, udah lama ya?” “Nggak kok.” Qairo membuka kan pintu mobil untuk Keyla, “Silakan, sayang.” Keyla duduk dengan nyaman. Sabuk pengamannya dipasangkan Qairo. Hubungan romantisnya kembali seperti dulu. “Nih dompetnya, jangan sampe ketinggalan lagi.” Qairo tertawa, “Makasih ya udah nyimpen dompet dan hati aku.” Keyla tertawa, “Kak, apaan sih.” Mobil melaju pelan. Tangan mereka terus bertaut. “Ini serius kakak gak akan kasih tahu kita mau dinner dimana?” “Rahasia, dong.” “Oke deh, rahasia. Oyah, tadi dompetnya gak sengaja kebuka, terus aku liat foto kakak sama adek kakak waktu bayi. Dia cantik banget, kak.” “Cantik ‘kan? Sama kayak kamu.” “Gombal deh.” Tak lama mobil sampai di hotel. Qairo menggandeng tangan Keyla
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

Bab 156 - Tidak Ada Kabar Keyla

Keyla tak terlihat batang hidungnya selama dua hari ini. Ia menghilang bagai ditelan bumi. Arial yang sudah selesai masa perawatannya ikut sibuk mencari kemana pun. Telponnya tidak aktif sama sekali, sehingga keberadaannya sulit ditemukan. “Kamu yakin gak berantem sama Keyla, Al?” “Nggak, pa. Aku terakhir ketemu Keyla waktu ada orang tuanya Sarah.” “Hari itu dia emang agak murung, tapi masih bersikap biasa. Aduh, kemana Keyla ya?” Arial ingat, hari dimana mereka terakhir bertemu, bu Fatma pulang dari rumah sakit, “Pa, mungkin gak Keyla ke panti asuhan? Bu Fatma pulang dua hari lalu ‘kan?” “Kamu bener. Papa akan ke panti asuhan.” “Aku ikut, pa.” “Kamu istirahat aja. Papa pergi. Nanti begitu ada kabar, papa kasih tahu.” “Iya, pa.” Seperginya papa, Arial menyusuri lorong rumah sakit. Tak ada orang yang dititipi izin oleh Keyla, tidak biasanya begini. Cika sekalipun tidak tahu kemana perginya Keyla. “Al, lo kenapa panik banget?” Rocky tiba-tiba muncul di lorong poli Ke
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

Bab 157 - Kabar Keyla

Keyla mencelupkan enam buah tespek berbagai merek ke dalam air seni nya di toilet sebuah apartemen yang jauh dari rumah sakit dan rumah papa. Ia menatap semua hasilnya yang negatif. Ia jelas tahu, tes hcG akan menunjukkan hasil jika ia telat haid minimal satu minggu. Tapi ia takut hamil setelah benar-benar tak ingat apa yang terjadi dengannya dan Qairo dua malam lalu di kamar hotel. “Gimana nasib aku kalo...aku hamil anak kak Qai? Papa--penyakit jantung papa pasti... kambuh. Kak Arial... juga pasti marah.” Keyla keluar dari kamar mandi, “Apa ini rencana kak Qairo biar kita direstui tante Puri? Tapi—dia mikir gak sih ini beresiko tinggi. Aku masih jadi istri kak Arial. Tapi... bukannya kak Qai gak tahu itu? Harusnya aku bilang sama dia kalo aku istrinya kak Arial.” Keyla sangat frustasi. Ia tidak bisa membayangkan banyak hal yang terus menghantui pikirannya dari dua hari kemarin. Ia enggan pulang, ia enggan bertemu siapapun. Ia terlalu malu untuk bertemu papa dan Arial. “Kak Ar
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

Bab 158 - Pura-Pura Polos

“Ikut aku!” Arial menarik tubuh Keyla paksa. Ia menyeretnya kasar menaiki tangga, membuat mbok Darmi dan beberapa pelayan tak percaya Arial tega melakukan itu pada Keyla. “Sakit, kak, lepas! Pa, tolong, pa!” Papa tak melirik Keyla sedikit pun. Beliau langsung terduduk lemas ketika melihat deretan foto dan video yang tak seharusnya dilihat sebagai seorang mertua dan ayah. Hati papa hancur mendapati bukti kalau anak menantu yang paling ia cintai dan selalu ia banggakan tega melakukan hal keji seperti ini dengan Qairo. Arial melempar Keyla ke ujung ranjang, “Kamu kasih sesuatu yang kamu sendiri gak kasih ke aku sebagai suami kamu! Pernikahan kita memang kontrak, tapi secara hukum agama dan negara aku lebih berhak mendapatkan itu dari pada Qairo! Tapi kamu berani-beraninya ngelakuin itu sama si Qairo sialan itu!” “Kak, aku bisa jelasin semuanya.” Keyla memegangi sebelah tangan Arial. Arial terlanjur marah. Ia membuang Keyla ke atas kasur, “Kamu tahu, setiap kali kamu menangis, m
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

Bab 159 - Ribut dengan Qairo

Pintu kamar dibuka, “Keluar, ada pacar jalang kamu datang.” Keyla menatap Arial lalu keluar kamar dengan penuh amarah. Ada beberapa pelayan dan mbok Darmi yang baru pulang belanja, ada papa yang duduk di sofa depan tivi. Keyla dengan kaki telanjang berjalan cepat dan menghampiri Qairo. PLAK! “Ini untuk semua jebakan kakak.” PLAK! “Ini untuk... udah berani ngelakuin hal yang aku sendiri gak pernah bisa bayangin itu. Dasar brengsek!” Keyla memukul tubuh Qairo kuat-kuat. “Key, aku bisa jelasin semuanya. Aku sendiri gak tahu kenapa kita—” “Cukup! Aku gak akan biarin kakak ngomong apa-apa lagi. Gak perlu susah payah jelasin, karena aku gak butuh itu. Aku benci kamu, Qairo!” Qairo tampak terkejut melihat sikap Keyla. Arial dan papa berdiri berdampingan diruang keluarga. Mereka senang Keyla tidak hanya diam menerima keadaan. Mereka senang Keyla bisa melawan. “Jangan pernah nampakkin diri kakak depan aku lagi!” “Key, aku—” “Pergi!” tunjuk Keyla pada pintu utama. “Ke
last updateLast Updated : 2024-10-09
Read more

Bab 160 - Memaksa Keyla (18+)

Arial membuka pintu kamarnya. Ia melihat Keyla terduduk tak berdaya didekat pintu. “Makan dulu.” Arial memberikan nampan berisi nasi lengkap dengan lauk, buah potong dan jus Sunkist kesukaan Keyla. Keyla mendongak menatap Arial, “Kak.” “Makan.” “Aku—minta maaf.” Arial menyimpan nampan di lantai, “Soal itu gampang. Yang penting makan dulu.” Mata Keyla berbinar, “Kakak akan maafin aku?” “Hm.” “Papa—papa juga akan maafin aku ‘kan?” “Kamu minta maaf aja sendiri. Kamu makan ya. Aku beresin dulu jurnal penelitian di ruang kerja.” Arial keluar. Karena merasa nada bicara Arial tak lagi meninggi, Keyla bergerak untuk memakan semua yang dibawakan suaminya. Ia senang, ternyata hati keras Arial bisa melunak juga. Setelah makan, Keyla mandi. Ia mempercantik diri dan bersiap untuk bertemu papa. Ia akan meminta maaf pada papa. Ia juga akan bejanji untuk meninggalkan Qairo dan memulai semuanya dengan Arial. Ia akan menerima tawaran untuk hamil dan memberikan papa cucu yang b
last updateLast Updated : 2024-10-09
Read more
PREV
1
...
121314151617
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status