Share

Bab 149 - Cukup Tahu

Author: Rahmani Rima
last update Last Updated: 2024-10-08 08:12:26

Arial dilarikan ke UGD. Keadaan tambah cheos ketika papa kembali ke rumah sakit untuk membawa berkas kerjanya yang tertinggal. Papa tidak sengaja melihat Rocky yang baru turun dari ambulance dengan wajah super khawatir.

“Ky, siapa yang kecelakaan?”

“Om? Om kok ada disini?”

“Ada yang ketinggalan. Itu—” papa menunjuk ke arah kerumunan dokter jaga yang membantu menurunkan pasien dari ambulance.

“Om, saya minta maaf.”

Papa menatap Rocky, “Itu... Arial?”

Arial yang baru pindah ke brankar terus menggumam tidak jelas, “...saya gak papa.”

Papa langsung menghampiri brankar dan menatap wajah putranya yang baik-baik saja, tapi lengan dan kakinya terluka cukup parah. Baju dan celananya robek, menunjukkan kecelakaan tunggal itu cukup serius.

Papa tidak bicara apapun. Arial yang menutup mata menahan sakit di badannya tidak tahu disana ada papa.

“Om, saya—” Rocky bingung harus membela diri seperti ap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pernikahan Kontrak Dokter Muda    Bab 150 - Memilih Mundur

    Arial sudah dipindahkan ke ruang perawatan biasa. Ia kesulitan bergerak karena ada tulang kaki yang patah. Sepertinya ia butuh istirahat sekitar lima hari ke depan. Kalau bisa sebenarnya ingin istirahat selama sepuluh hari, tapi ia tidak bisa cuti terlalu lama karena pasiennya pasti akan protes. Sarah baru masuk, ia membawa sushi dan jajanan favorit Arial yang lain. Dari malam yang menemaninya disini hanya Sarah dan Rocky. Papa dan Keyla belum datang kesini. Mana mungkin mereka belum tahu kalau ia sudah pindah kesini? “Kamu makan dulu nih sushinya.” “Aku gak laper.” “Ya udah aku simpen dulu ya.” Sarah menaruh paper bag di atas nakas, “Keadaan kamu gimana hari ini?” “Udah membaik.” Sarah manggut-manggut, “Kamu gak keberatan ‘kan kalo mami papih aku kesini buat jengukin kamu?” Arial diam sejenak, “Ehm, boleh.” “Kamu gak papa?” “Gak papa. Kapan mereka dateng?” “Beres praktek ra

    Last Updated : 2024-10-08
  • Pernikahan Kontrak Dokter Muda    Bab 151 - Rencana Selanjutnya

    Jasmine meneguk jus Jeruknya di sebuah cafe yang tak jauh dari rumah sakit. Ia menunggu seseorang untuk ia ajak kerja sama. Setelah mendengar Keyla ternyata adalah istri Arial, ia semakin semangat untuk menghancurkan Keyla. “Sori lama.” “Gak papa.” Orang yang duduk dihadapan Jasmine adalah Yoga. Ia adalah teman panti asuhannya yang dulu membawa kabur uang Keyla. “Lo serius mau ngelakuin itu?” Jasmine mengangguk. “Kenapa lo gak biarin dia bahagia aja sama suaminya?” Jasmine mencondongkan badannya, “Gue tuh suka sama suaminya. Dia senior kita di rumah sakit. Ga, dia tuh ganteng dan kaya banget. Gue yang suka kenapa si Keyla yang dapet?” Yoga tak menjawab. Ia sebenarnya datang kesini karena di iming-imingi uang oleh Jasmine. Ia terpaksa menurut agar bisa tetap bertahan hidup. “Gue gak nyangka hubungan si Keyla sama dokter Arial udah berjalan sejauh itu. Kalo dia cuma jadi adek angkatnya gue... gue masih bisa nahan kesel. Tapi kalo udah jadi istrinya—” Jasmine menggelen

    Last Updated : 2024-10-08
  • Pernikahan Kontrak Dokter Muda    Bab 152 - Syarat dari Arial

    Sarah masuk ke dalam ruangan Arial membawa Sushi dan jus Sunkist. Ia menatap Arial tengah duduk mengerjakan jurnalnya di sofa, “Sayang, kok kamu duduk disitu? Kamu kenapa udah kerja? Belum waktunya. Kamu harus banyak istirahat.” Arial tak melirik Sarah sama sekali. “Sayang?” “Kasih aku waktu. Kalo kamu mau makan siang, mending di ruangan kamu aja.” Sarah menyimpan paper bag di meja, “Kamu marah sama aku?” Arial menatap Sarah, “Kamu gak denger aku ngomong apa?” Sarah sedikit ciut ketika mendengar suara Arial penuh intimidasi. Ia tahu ia diminta keluar dari sini, tapi desakkan mamih dan papih yang minta ia untuk segera mengatur acara pertunangan membuatnya bermuka tembok. Biar saja Arial membencinya, yang penting tujuannya terlaksana. Sarah duduk di sebelah Arial, “Aku suapin Sushi nya ya?” Sarah membawa kemasan Sushi tapi Arial melemparnya, “Aku gak suka orang tua kamu bilang begitu sama Keyla!” “Al, keterlaluan kamu!” pekik Sarah. “Terus orang tua kamu gak keterla

    Last Updated : 2024-10-08
  • Pernikahan Kontrak Dokter Muda    Bab 153 - Meminta Restu Mama

    Pov Qairo Setelah bicara empat mata dengan Jasmine, Qairo berpikir cepat dan kini sudah mengambil keputusan. Ia akan bicara pada mama kalau ia dan Keyla sebenarnya pacaran diam-diam. Ini sudah kali keduanya mereka kembali menjadi kekasih. Begitu sampai rumah, Qairo langsung ke kamar mama. Ibunya itu sedang membaca buku kesehatan di ranjang. “Ma,” “Eh, kamu udah pulang.” mama beranjak dari ranjang, “Mama udah masak, yuk kita makan bareng.” “Aku mau ngomong dulu sama mama.” “Oh, boleh, sini, sayang.” Qairo duduk disamping mama di ranjang, “Ma, aku... mencintai Keyla.” Mama bergeming. “Aku selama ini pacaran diam-diam sama Keyla. Kita sempet putus tapi aku rasa kita udah kembali pacaran lagi. Maaf aku bohongin mama selama ini. Aku tahu mama pasti marah, mama kecewa. Tapi pada akhirnya aku bilang ke mama ‘kan?” “Mama hargai kejujuran kamu. Tapi—sampai kapanpun mama gak akan merestui hubungan kalian.” “Ma,” “Qairo, dengerin mama ya. Kamu bisa mencari perempuan lain

    Last Updated : 2024-10-08
  • Pernikahan Kontrak Dokter Muda    Bab 154 - Mendapatkan Hati Keyla Lagi

    Qairo duduk tidak tenang di kafe rumah sakit. Ia sudah menunggu Keyla selama dua jam. Ia terus menata meja agar terlihat rapi dan enak dipandang ketika Keyla datang. “Kak,” “Eh, Key, kamu udah istirahat.” “Maaf ya lama.” “Gak papa. Duduk, Key,” Qairo menarik kursi untuk Keyla. “Makasih, kak.” “Kamu mau makan apa?” “Aku minum aja, kak, aku udah makan kok.” “Oh gitu.” Setelah memesan, Qairo terus menatap Keyla dengan full senyuman. Keyla yang melihat itu keheranan sendiri. “Kakak kenapa?” “Key, aku bawa kabar baik buat kita.” “Apa, kak?” Qairo mencondongkan badannya ke meja, “Mama bilang akan mempertimbangkan untuk terima kamu.” Keyla mengernyit, “Terima aku? Sebagai.... apa?” “Menantu.” “Oyah?” tanya Keyla tak percaya. “Iya. Aku udah ngomong sama mama tadi. Katanya kita cuma perlu dapet restu om Pras dan Arial, karena mereka papa dan kakak kamu. Itu selagi kamu belum ketemu sama orang tua kandung kamu.” Wajah Keyla berubah mendung, “Aku kayaknya gak

    Last Updated : 2024-10-08
  • Pernikahan Kontrak Dokter Muda    Bab 155 - Mimpi Buruk Keyla

    Qairo menunggu Keyla yang tidak jadi shift malam karena digantikan oleh temannya. Mereka akan pergi makan malam di resto hotel. Jasmine bilang Keyla mengagumi satu hotel sedari kecil, dan memiliki mimpi untuk makan di resto dan bermalam di hotelnya. “Kak, udah lama ya?” “Nggak kok.” Qairo membuka kan pintu mobil untuk Keyla, “Silakan, sayang.” Keyla duduk dengan nyaman. Sabuk pengamannya dipasangkan Qairo. Hubungan romantisnya kembali seperti dulu. “Nih dompetnya, jangan sampe ketinggalan lagi.” Qairo tertawa, “Makasih ya udah nyimpen dompet dan hati aku.” Keyla tertawa, “Kak, apaan sih.” Mobil melaju pelan. Tangan mereka terus bertaut. “Ini serius kakak gak akan kasih tahu kita mau dinner dimana?” “Rahasia, dong.” “Oke deh, rahasia. Oyah, tadi dompetnya gak sengaja kebuka, terus aku liat foto kakak sama adek kakak waktu bayi. Dia cantik banget, kak.” “Cantik ‘kan? Sama kayak kamu.” “Gombal deh.” Tak lama mobil sampai di hotel. Qairo menggandeng tangan Keyla

    Last Updated : 2024-10-08
  • Pernikahan Kontrak Dokter Muda    Bab 156 - Tidak Ada Kabar Keyla

    Keyla tak terlihat batang hidungnya selama dua hari ini. Ia menghilang bagai ditelan bumi. Arial yang sudah selesai masa perawatannya ikut sibuk mencari kemana pun. Telponnya tidak aktif sama sekali, sehingga keberadaannya sulit ditemukan. “Kamu yakin gak berantem sama Keyla, Al?” “Nggak, pa. Aku terakhir ketemu Keyla waktu ada orang tuanya Sarah.” “Hari itu dia emang agak murung, tapi masih bersikap biasa. Aduh, kemana Keyla ya?” Arial ingat, hari dimana mereka terakhir bertemu, bu Fatma pulang dari rumah sakit, “Pa, mungkin gak Keyla ke panti asuhan? Bu Fatma pulang dua hari lalu ‘kan?” “Kamu bener. Papa akan ke panti asuhan.” “Aku ikut, pa.” “Kamu istirahat aja. Papa pergi. Nanti begitu ada kabar, papa kasih tahu.” “Iya, pa.” Seperginya papa, Arial menyusuri lorong rumah sakit. Tak ada orang yang dititipi izin oleh Keyla, tidak biasanya begini. Cika sekalipun tidak tahu kemana perginya Keyla. “Al, lo kenapa panik banget?” Rocky tiba-tiba muncul di lorong poli Ke

    Last Updated : 2024-10-08
  • Pernikahan Kontrak Dokter Muda    Bab 157 - Kabar Keyla

    Keyla mencelupkan enam buah tespek berbagai merek ke dalam air seni nya di toilet sebuah apartemen yang jauh dari rumah sakit dan rumah papa. Ia menatap semua hasilnya yang negatif. Ia jelas tahu, tes hcG akan menunjukkan hasil jika ia telat haid minimal satu minggu. Tapi ia takut hamil setelah benar-benar tak ingat apa yang terjadi dengannya dan Qairo dua malam lalu di kamar hotel. “Gimana nasib aku kalo...aku hamil anak kak Qai? Papa--penyakit jantung papa pasti... kambuh. Kak Arial... juga pasti marah.” Keyla keluar dari kamar mandi, “Apa ini rencana kak Qairo biar kita direstui tante Puri? Tapi—dia mikir gak sih ini beresiko tinggi. Aku masih jadi istri kak Arial. Tapi... bukannya kak Qai gak tahu itu? Harusnya aku bilang sama dia kalo aku istrinya kak Arial.” Keyla sangat frustasi. Ia tidak bisa membayangkan banyak hal yang terus menghantui pikirannya dari dua hari kemarin. Ia enggan pulang, ia enggan bertemu siapapun. Ia terlalu malu untuk bertemu papa dan Arial. “Kak Ar

    Last Updated : 2024-10-08

Latest chapter

  • Pernikahan Kontrak Dokter Muda    Bab 169 - The Ending

    Keyla berjalan cepat dari dalam rumah melewati papa dan tante Puri.“Key, kamu mau kemana?” kejar papa.Keyla berlari keluar gerbang tanpa menggubris panggilan papa. Ia menghampiri Qairo, “Kak, tolong lupain masalah apapun yang lagi kakak hadepin. Anterin aku ke rumah kak Sarah sekarang!”“Sarah? Kamu mau apa kesana?”“Udah, ayo cepet.”Keyla masuk ke dalam mobil Qairo. Papa dan tante Puri menyusul. “Key, ada apa?”Keyla menangis dalam, “Jasmine bilang aku harus kesana untuk tahu sesuatu.”“Jasmine? Key, orang yang posting di web rumah sakit tentang kita udah pasti dia. Kamu ngapain percaya sama dia?”Keyla memutar suara voice note whatsapp dari Jasmine, “Key, gue tahu lo marah sama gue, lo benci sama gue atas semua yang gue lakuin ke elo. Tapi gue mohon sekarang lo ke rumah dokter Sarah untuk tahu kelakuan dokter Arial yang sebenarnya.”“Key, Jasmine paling cuma mau cari masalah baru. Dia gak bener-bener akan buktiin omongannya.”“Udah, kak, ngebut aja. Kita harus sampe k

  • Pernikahan Kontrak Dokter Muda    Bab 168 - Berita Besar

    Sudah jam sembilan malam tapi Arial tak kunjung pulang. Keyla sudah menanyakan pada kepala suster, apakah Arial ada panggilan darurat, kepala suster mengatakan tidak. Arial katanya sudah pulang setelah ujian anak ko-as selesai. Itu berarti sudah dari sore ‘kan? “Key, mungkin Arial masih di jalan. Atau dia makan dulu sama Rocky.” Papa berusaha menenangkan hati menantunya yang khawatir. “Iya, pa. Mungkin.” Mbok Darmi menghampiri Keyla dan papa yang berdiri di samping kolam renang, “Permisi, pak. Ada bu Puri dan den Qairo di depan. Katanya mau ketemu bapak.” “Qairo?” “Kak Qai? Pa, aku ikut ya?” “Jangan sayang, nanti dulu. Nanti begitu papa sudah bicara dengan Qairo dan tante Puri, mbok akan panggil kamu disini ya. Papa... ada pembicaraan khusus sama tante Puri. Satu minggu ini tante Puri terus bilang ada hal penting yang mau dikasih tahu, tapi dia gak bicara terus.” “Oh, iya, pa.” Papa masuk ke dalam rumah disusul mbok Darmi. “Pur, Qairo?” “Pras.” Papa terkejut meli

  • Pernikahan Kontrak Dokter Muda    Bab 167 - Berita Baik

    Keyla mengejar Qairo. Ia ingin menjelaskan bahwa kejadian malam itu tidak seperti dugaannya. Syukur-Syukur Qairo sudah melihat postingan klarifikasi Yoga yang menyebutkan jika ia adalah dalang dari semuanya. Ia juga menjelaskan bahwa Qairo dan Keyla tidak melakukan apapun. “Kak Qai kok malah pergi sih?” Keyla balik badan untuk mempersiapkan ujiannya. Ia tidak punya banyak waktu dan harus menunggu gilirannya berhadapan dengan dokter konsulen stase kandungan. Saat berjalan ke arah poli kandungan, Keyla mendadak terdiam. “Key?” “Kak Rocky?” “Kamu ngapain disini? Bukannya hari ini kamu ada ujian?” “Aku... mendadak mual, kak.” “Mual? Kamu masuk angin?” “Kayaknya sih.” “Ya udah ke ruangan aku dulu yuk, aku ada minuman pereda masuk angin.” Keyla mengangguk. Ia berjalan beriringan dengan Rocky. Qairo yang sembunyi di balik meja jaga UGD, mengikuti Keyla. Sepanjang jalan ia berpikir kenapa Keyla mual tiba-tiba, “Apa jangan-jangan Keyla ... hamil?” Qairo semakin frust

  • Pernikahan Kontrak Dokter Muda    Bab 166 - Kehidupan yang Berbeda

    Bu Fatma menggeleng. Tante Puri diam sejenak, “Sebentar. Sewaktu menyimpan Karenina, saya pakaikan dia kalung Mutiara. Jadi...” beliau menutup mulutnya tak percaya, “Karenina itu... Keyla, bu?” Bu Fatma mengangguk. Tante Puri menangis bahagia begitu mengetahui bahwa Karenina Adriana, anaknya, adik Qairo adalah Keyla, anak panti asuhan yang dulu dibencinya dan sempat diancam akan di akhiri hidupnya. Dunia ternyata begitu sempit untuk berjarak dengan darah dagingnya sendiri. “Saya baru tahu semalam begitu mendapati foto ini di laci. Dibelakang foto itu ada coretan nama Karenina Adriani dan diganti Keyla Natania. Itu adalah tulisan ibu panti sebelumnya.” Tante Puri membalikkan fotonya, beliau mendapati apa yang dimaksud bu Fatma, “Bu, anak saya... Keyla? Ya ampun, saya senang sekali mendengarnya.” Bu Fatma ikut menangis, “Keyla pasti senang sekali jika tahu ibu kandungnya adalah ibu.” Mereka berpelukkan, “Tolong temani saya mengatakan hal ini pada Keyla, bu.” Bu Fatma

  • Pernikahan Kontrak Dokter Muda    Bab 165 - Karenina Adalah...

    Tante Puri mengedarkan lagi matanya ke arah taman yang tak jauh dari panti asuhan Kasih Ibu berada. Waktu kecil Qairo sering kesini untuk main. Barangkali ia datang kesini. “Qai, kamu kemana sih?” Bu Fatma yang masih merasakan kakinya kaku setelah terkena stroke kemarin, selalu rutin jalan-jalan ke arah sini. Beliau tidak sengaja melihat tante Puri yang ditemani supirnya berdiri di salah satu spot taman. “Kenapa ya bu Puri ada disini? Aku samperin aja ah.” Bu Fatma berjalan bersusah payah menaiki tangga taman, “Bu Puri.” “Bu Fatma?” tante Puri membantu bu Fatma untuk naik tangga, “Saya bantu. Kita duduk di kursi ya, bu, ayo.” Mereka duduk di kursi besi taman. Begitu mereka duduk, supir bu Puri pergi menjauhi untuk memberikan pri “Bu Puri lagi apa disini?” “Saya lagi cari Qairo, bu.” “Loh, memang nak Qairo kemana?” Bu Puri membuang nafas pelan. Bu Fatma tentu tidak akan tahu kasus Keyla dan Qairo yang tersebar luas di web rumah sakit, “Itu... ada foto dan video Qai

  • Pernikahan Kontrak Dokter Muda    Bab 164 - Ingkar Janji

    “Aku ada panggilan darurat dari rumah sakit. Kamu sama papa makan duluan aja. Kalo sempet aku pasti pulang.” “Ya udah. Nanti pulangnya hati-hati ya, mas.” “I-iya.” “Kok tegang gitu?” “Aku cuma belum biasa. Ya udah aku tutup ya.” “Oke, mas Arial. Love you.” Arial melirik Sarah, “Love you too.” Sarah menunduk begitu Arial membalas ucapan cinta dari Keyla. Ia tak seharusnya ada disini. Ia seharusnya menolak ajakan Arial tadi dan pergi saja ke rumah sakit. Ia akan mengunci diri di ruang pribadinya. “Sar, maaf.” “Buat?” “Aku gak bilang kalo Keyla istri aku.” Sarah tersenyum. “Kok senyum?” “Gak papa.” “Aku bener-bener brengsek.” Sarah tak menjawab. Arial menggeser posisi duduknya jadi menghadap Sarah, “Awalnya pernikahan aku sama Keyla cuma kontrak. Kita gak bener-bener mau menikah. Tapi papa—maksa.” “Om Pras sayang banget sama Keyla. Beliau selalu muji Keyla dibanyak kesempatan. Aku ngerti sekarang, kenapa om Pras ngelakuin itu. Karena Keyla bukan cuma a

  • Pernikahan Kontrak Dokter Muda    Bab 163 - Memutuskan Sarah

    Malam ini juga, Arial datang ke rumah Sarah untuk memutuskan hubungan mereka. Ia yakin pacarnya itu tahu kalau ia dan Keyla sebenarnya sudah menikah. Ia sudah menyiapkan mental dan jawaban ketika Sarah marah. Ia juga siap minta maaf pada Sarah dan kedua orang tuanya, karena itu memang murni kesalahannya. Sarah hari ini tidak datang ke rumah sakit. Ia cuti dadakan entah dengan keperluan apa. Arial yang tidak ada jadwal jaga malam memanfaatkan waktu ini untuk memenuhi janjinya pada Keyla. Arial baru sampai depan rumah Sarah yang besar. Ketika sampai teras, terdengar suara teriakan. “Itu suara apa?” “Kamu gak perlu repot-repot mikirin Arial yang udah nikah sama si anak panti asuhan itu. Ini bukan urusan kamu.” suara papih menggema sampai keluar. “Papimu bener. Kamu pura-pura gak tahu aja. Kamu lebih berhak menjadi istrinya dari pada si Keyla itu.” suara mami tak kalah menggema. “Tapi mi, pi, aku gak mungkin rebut Arial.” “Kalo perlu, rebut! Papi dan mami gak mau tahu, kamu

  • Pernikahan Kontrak Dokter Muda    Bab 162 - Pengumuman Pernikahan

    Arial dan Keyla baru saja memposting pernyataan bahwa mereka adalah suami istri yang disebarkan luas ke semua grup chat poli. Semua staf rumah sakit harus tahu agar tidak ada lagi berita aneh yang akan menyudutkan Keyla. Kini mereka baru sampai rumah sakit. Rocky yang menunggu di depan lift hanya menampilkan wajah cemberut. “Ky, lo kok gak masuk? Bentar lagi jam praktek lo ‘kan?” Rocky menatap tangan Arial dan Keyla yang bertaut. Kenapa selama ini ia tidak peka ya, bahwa mereka adalah suami istri? “Udah jangan cemberut terus. Perempuan masih banyak.” Rocky menatap Arial kesal, “Diem lo.” “Biar lo gak cemburu, gue sama Keyla duluan ya. Gue tunggu hadiah pernikahan dari lo.” Arial berjalan melewati Rocky. “Kak, duluan ya.” Rocky hanya mengangguk pelan. Patah hatinya cukup parah setelah tahu kalau perempuan yang ia impikan jadi istrinya adalah istri sahabatnya, “Al, gue mau ngomong sama lo nanti. Harus pokoknya.” “Gampang.” Arial dan Keyla melewati banyak orang di lo

  • Pernikahan Kontrak Dokter Muda    Bab 161 - Berbaikan dengan Papa

    Arial tak mendapati papa ada di meja makan. Di cari di kamarnya pun tidak ada. “Den Arial cari bapak?” tanya mbok Darmi. “Iya, mbok. Papa mana ya?” “Bapak di depan, den. Bapak katanya mau menginap di rumah ibu Mira di Bogor.” “Kenapa tiba-tiba?” “Semalaman bapak gak tidur dan menangis dipinggir kolam, den, ditemani pak Udin. Menurut mbok memang lebih baik bapak menenangkan diri dulu di rumah bu Mira.” “Papa masih di depan ‘kan, mbok?” “Masih, den.” Arial berjalan cepat menuju depan rumah. Papa sedang memantau pak Udin yang sedang memasukkan beberapa koper ke dalam bagasi. “Pa,” “Rial?” “Pa, aku mau bicara sebentar.” Papa melirik ke dalam rumah, “Keyla mana?” Arial berusaha menahan senyumnya, “Masih tidur.” “Papa mau pergi sebelum Keyla bangun. Papa—butuh waktu untuk menerima semua ini.” “Keyla bangunnya pasti akan telat, pa. Jadi aku mohon kita bicara dulu.” Papa menatap bagasi mobil yang sudah ditutup dan pak Udin yang masuk ke dalam mobil. “Pak Udin

DMCA.com Protection Status