Home / Rumah Tangga / Pernikahan Kontrak Dokter Muda / Bab 113 - Bermesraan Sambil Berjaga

Share

Bab 113 - Bermesraan Sambil Berjaga

Author: Rahmani Rima
last update Last Updated: 2024-09-27 09:48:46

Di ruangan pribadi Arial, karena telat makan siang, Keyla berhasil menghabiskan dua porsi nasi goreng Seafood yang dipesan banyak oleh Arial. Ia tahu dengan jelas, meski tengah sedih, Keyla pasti kelaparan.

“Kamu belum chek up lagi lagi sama Sarah?”

Keyla menggeleng, “Dua hari lagi.”

“Hm.”

“Kenapa? Mau ikut?”

Arial menggeleng.

“Kakak gak ngejar kak Sarah lagi?”

Arial menggeleng.

“Kenapa?”

“Ngapain di kejar?”

Keyla yang sedang mengetik di komputer kerja Arial melirik suaminya yang tengah duduk santai di sofa, “Jadi... waktu kak Sarah ke rumah itu kalian belum baikkan?”

“Gak tahu.”

“Tatapan kak Sarah waktu dirumah jadi beda loh sama kakak.”

“Hm.”

“Kok hm aja sih? Kasih respon lebih dong.”

“Di mobil dia bilang terima cinta aku, Key.”

Keyla melotot saat mengetik. Ia menggeser kursi hingga sofa dan mendekati Arial, “Bagus dong, kemajuan besar itu.”

“Aku udah bilang ‘kan sama kamu kalo aku udah gak minat sama Sarah?”

“Ah, itu mah kakakanya baperan. Kakak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pernikahan Kontrak Dokter Muda    Bab 114 - Sedang Cemburu

    Bu Fatma jadi sering tidak fokus semenjak melihat kejadian semalam. Beliau banyak melamun sehingga setiap kali Keyla bertanya, jawabannya tidak jelas. “Bu, kepalanya pusing lagi ya?” Bu Fatma menggeleng, “Enggak, kok. Ibu mungkin cuma... lagi capek aja.” “Ya udah ibu istirahat ya. Aku ke poli dulu. Sebentar lagi praktek rawat jalannya udah mau mulai.” Bu Fatma mengangguk. Keyla salim pada bu Fatma, “Bu, pamit ya. Ibu baik-baik disini.” “Iya.” Keyla mengambil tas dari sofa dan berjalan menuju pintu. “Key,” “Iya, bu?” “Kalo ada apa-apa cerita sama ibu ya?” Keyla diam sejenak lalu mengangguk, “Pasti, bu. Aku pergi ya, bu.” Pintu tertutup. Keyla yang akan pergi bertemu Sarah yang akan masuk ditemani dokter residen. “Kak?” “Eh, Key.” Sarah melirik dokter residen yang berdiri disampingnya, “Masuk duluan aja. Kamu periksa keadaan pasien ya.” “Baik, dok. Permisi.” Setelah tinggal mereka berdua, Sarah menarik Keyla ke pojok ruangan, “Key, ada sesuatu yang mau

    Last Updated : 2024-09-27
  • Pernikahan Kontrak Dokter Muda    Bab 115 - Permintaan Bu Fatma

    Setelah mendengar penjelasan dari papa mengenai Keyla yang ternyata adalah istri Arial, Bu Fatma meminta Keyla untuk menemaninya makan siang. Keyla tentunya dengan senang hati menemani. Ia sudah izin pada Arial, dan kini ia baru keluar dari pintu lift. Keyla membuka pintu. Di ranjang bu Fatma hanya sedang duduk saja, “Bu? Udah nunggu lama ya?” “Enggak kok.” “Makanannya udah dateng ‘kan?” Bu Fatma mengangguk, “Kamu udah makan?” “Belum. Nanti aja bareng sama kak Arial abis nyuapin ibu. Kebetulan kak Arial ada tindakan dulu di ruang operasi.” “Oh iya.” Keyla duduk dikursi samping ranjang. Ia menarik meja dari ujung ranjang untuk tempat menyimpan wadah makan, “Menu hari ini kesukaan ibu nih. Jadi makannya harus habis.” “Iya, ibu pasti habisin.” Keyla mulai menyiuk nasi dan pepes Ikan Mas, lalu menyuapi bu Fatma, “Enak, bu?” Bu Fatma mengangguk. Saat Keyla kembali menyiuk nasi dan pepes Ikan, kini ditambah sayur Brokoli, ibu menyentuh lengan Keyla. “Kenapa, bu?” “

    Last Updated : 2024-09-28
  • Pernikahan Kontrak Dokter Muda    Bab 116 - Menjodohkan Qairo

    Sore hari selepas praktek rawat jalan Arial selesai, ia menemukan salah satu pengawal papa berdiri didepan ruangannya. “Ada apa?” “Bapak berpesan untuk mas Arial dan mbak Keyla untuk bersiap makan malam bersama bu Puri dan mas Qairo di Hotel Bintang jam tujuh malam, mas.” “Ada acara apa?” tanya Arial sambil membuka jas dokternya. “Saya kurang tahu, mas. Bapak hanya berpesan begitu.” Keyla yang baru keluar dari ruangan menatap pengawal itu lalu melirik Arial, “Ada apa?” “Kita diminta siap-siap buat dinner sama tante Puri dan anaknya.” “Kak Qairo?” “Rocky.” “Iiiih.” rajuk Keyla. Arial menatap pengawal papa, “Oke, terima kasih.” “Kalau begitu saya permisi, mbak, mas, mari.” Seperginya pengawal, Keyla mengernyit, “Ada acara apa? Kok pake acara makan malam bareng?” “Papa mau nikah lagi kali.” “Sama tante Puri?” tanya Keyla dengan wajah sangat terkejut. Arial tertawa, “Kamu tuh polos banget sih.” ia berjalan lebih dulu meninggalkan Keyla. “Ih, kak. Bohong ya?” “Tah

    Last Updated : 2024-09-28
  • Pernikahan Kontrak Dokter Muda    Bab 117 - Merasa Tidak Jelas

    “Calon Qai... masih sibuk dirumah sakit.” Keya membuang nafasnya lega. “Jadi gak bisa dikenalin ke mama segera?” Qairo menatap ponselnya, “Aku ke rumah sakit dulu, ada panggilan dari perawat PICU. Permisi.” Tanpa menatap lagi orang-orang yang sama sekali tak bicara setelah ia berpamitan, Qairo pergi meninggalkan Hotel dengan perasaan marah. Ia marah pada dirinya sendiri karena tidak bisa jujur pada sang mama kalau calon istri yang ia maksud ada disana, Keyla. Keadaan jadi canggung. Sarah yang tahu Qairo memang tidak menginginkannya, dan kini ia dipermalukan karena Qairo menolaknya terang-terangan, hanya bisa menunduk. Keyla yang melihat itu tahu sekali bagaimana perasaannya. “Kak Sarah, anterin aku ke toilet mau gak?” Sarah menatap Keyla yang duduk disebrangnya. “Aku takut jatuh lagi di toilet.” Arial bangkit dari kursi, “Aku aja yang anter, Key. Yuk.” “Masa sama cowok sih. Kak Sarah, yuk.” Sarah bangkit dan memegangi lengan Keyla yang sudah lebih dulu berdiri.

    Last Updated : 2024-09-29
  • Pernikahan Kontrak Dokter Muda    Bab 118 - Permintaan Bu Fatma

    Keyla menangis dalam pelukkan Arial diruang tunggu. Disana ada Gina yang langsung kesini begitu mendengar kabar terkini bu Fatma. Gina kesini diantar orang tua barunya. “Key, sebentar, ada telpon.” Keyla terduduk tegap. Arial merogoh ponselnya dari saku celana jaganya, “Halo? Tanda vital pasien bagaimana? Oke, saya kesana sekarang.” Ia melirik Keyla yang menangis dalam diam, “Key,” “Kakak pergi aja, ada Gina disini. Bentar lagi papa juga kesini.” Arial mengangguk, ia melirik Gina, “Gin, titip kak Key ya.” “Iya, kak.” Arial berdiri. Ia berjalan pelan beberapa langkah lalu membalikkan badan untuk merengkuh tubuh tak berdaya Keyla, “Ibu pasti baik-baik aja.” Tangis Keyla pecah lagi. Ucapan Arial tak lagi bisa menenangkannya karena Sarah menjelaskan dari hasil CT Scan terbaru, terjadi perdarahan hebat pada beberapa bagian Otak bu Fatma yang cukup parah sehingga membuatnya koma. Meski tidak boleh pesimis, entah, rasanya Keyla tidak bisa lagi berharap lebih kesehatan bu Fatma

    Last Updated : 2024-09-29
  • Pernikahan Kontrak Dokter Muda    Bab 119 - Meminta Tolong Arial

    Sore hari selepas semua kegiatan hari ini selesai, Keyla menunggu Arial di samping mobilnya. Ia sudah minta tolong pada suaminya itu untuk mengantarnya mengambil kalung yang tadi siang sudah dikirimkan oleh pengawal papa ke toko perhiasan untuk membetulkan rantai kalungnya agar tidak terbuka lagi pengaitnya. “Key, yuk.” Keyla bergerak memeluk Arial. “Kenapa?” “Aku capek.” Arial tak bertanya. Padahal hari ini di poli tidak terlalu sibuk. Panggilan di ponek pun hanya beberapa saja. Tidak ada pasien persalinan pervaginam maupun caesar, sehingga ia bingung kenapa Keyla mengeluh lelah. Apa karena kondisi bu Fatma masih belum stabil? Arial balik memeluk Keyla dengan erat, “Nanti mau ke salon dulu buat di massage?” Keyla menggeleng, “Aku cuma mau begini.” “Kalo begini terus sampe pagi, kalungnya gak akan bisa keambil sekarang.” Keyla melepaskan pelukannya, “Ya udah ayo.” Arial membuka ‘kan pintu mobil untuk Keyla, juga memakaikan sabuk pengamannya. Hal itu membuat Qairo yang senga

    Last Updated : 2024-09-30
  • Pernikahan Kontrak Dokter Muda    Bab 120 - Rencana Mencuri Kalung Keyla

    Jasmine menguap lebar-lebar saat duduk di meja jaga poli anak saat jam shiftnya akan berakhir. Setelah ini ia akan mandi, makan dan mengunjungi bu Fatma di ICU. “Wah, kalo emang bener orang tua kandung Keyla orang kaya, dia beruntung banget ya. Orang tua angkatnya ‘kan kaya banget, bonus jadi adiknya dokter Arial lagi.” kata teman kelompok ko-as Jasmine yang duduk disebelahnya. “Heem, meskipun dia pasti menderita selama di panti asuhan, seenggaknya masa depan dia terjamin, mau PPDS ya tinggal masuk, gak usah mikirin biaya dari mana kayak kita.” balas teman kelompoknya yang lain. Jasmine melirik mereka, “Kalian ngomongin Keyla?” “Iya, Min. Nasib Keyla mujur banget ya. Tadi aku denger Keyla lagi cerita sama Cika di kantin, katanya dia diminta ibu pantinya untuk pake kalung dan minta bantuan papa angkatnya buat cari orang tua aslinya. Terus ibu panti bilang orang tuanya pasti orang ada, soalnya kalung Mutiara yang Keyla pake udah ada dari dia bayi. Dulu waktu naro Keyla di panti juga

    Last Updated : 2024-09-30
  • Pernikahan Kontrak Dokter Muda    Bab 121 - Diserang Preman

    Jasmine dan Keyla baru saja turun dari bis. Mereka harus berjalan kaki melewati perumahan menuju panti. Jalanan sedikit sepi karena ini sudah jam sembilan malam. Hanya ada beberapa warga dan ojek online yang sedang mangkal. “Key, lo udah makan belum?” “Udah. Kamu belum ya?” “Iya nih, gue laper banget. Gue mau beli Pecel Lele dulu, lo mau gak?” “Boleh deh.” “Ya udah, yuk.” Jasmine merangkul Keyla dan berjalan menuju jalan penjual Pecel Lele langganan mereka. Keyla berusaha protes ketika Jasmine membawanya ke belokkan lain, “Min, pedagang Pecel ‘kan di sana, kok kita kesini?” “Lo sih udah lama gak disini, pecel Lele disitu berkasus, katanya pake pesugihan, jadi kita ke pedangang pecel lain, ada disini deket.” “Oh gitu. Tapi kan kesini jalannya sepi? Itu juga gelap banget.” “Udah tenang aja, gue tahu lo pasti masih takut gelap, tapi ‘kan ada gue disini.” Keyla diam. Jasmine benar juga. Ia tak masalah berada ditempat gelap jika ada orang lain disana. “Min, mana yang

    Last Updated : 2024-10-01

Latest chapter

  • Pernikahan Kontrak Dokter Muda    Bab 169 - The Ending

    Keyla berjalan cepat dari dalam rumah melewati papa dan tante Puri.“Key, kamu mau kemana?” kejar papa.Keyla berlari keluar gerbang tanpa menggubris panggilan papa. Ia menghampiri Qairo, “Kak, tolong lupain masalah apapun yang lagi kakak hadepin. Anterin aku ke rumah kak Sarah sekarang!”“Sarah? Kamu mau apa kesana?”“Udah, ayo cepet.”Keyla masuk ke dalam mobil Qairo. Papa dan tante Puri menyusul. “Key, ada apa?”Keyla menangis dalam, “Jasmine bilang aku harus kesana untuk tahu sesuatu.”“Jasmine? Key, orang yang posting di web rumah sakit tentang kita udah pasti dia. Kamu ngapain percaya sama dia?”Keyla memutar suara voice note whatsapp dari Jasmine, “Key, gue tahu lo marah sama gue, lo benci sama gue atas semua yang gue lakuin ke elo. Tapi gue mohon sekarang lo ke rumah dokter Sarah untuk tahu kelakuan dokter Arial yang sebenarnya.”“Key, Jasmine paling cuma mau cari masalah baru. Dia gak bener-bener akan buktiin omongannya.”“Udah, kak, ngebut aja. Kita harus sampe k

  • Pernikahan Kontrak Dokter Muda    Bab 168 - Berita Besar

    Sudah jam sembilan malam tapi Arial tak kunjung pulang. Keyla sudah menanyakan pada kepala suster, apakah Arial ada panggilan darurat, kepala suster mengatakan tidak. Arial katanya sudah pulang setelah ujian anak ko-as selesai. Itu berarti sudah dari sore ‘kan? “Key, mungkin Arial masih di jalan. Atau dia makan dulu sama Rocky.” Papa berusaha menenangkan hati menantunya yang khawatir. “Iya, pa. Mungkin.” Mbok Darmi menghampiri Keyla dan papa yang berdiri di samping kolam renang, “Permisi, pak. Ada bu Puri dan den Qairo di depan. Katanya mau ketemu bapak.” “Qairo?” “Kak Qai? Pa, aku ikut ya?” “Jangan sayang, nanti dulu. Nanti begitu papa sudah bicara dengan Qairo dan tante Puri, mbok akan panggil kamu disini ya. Papa... ada pembicaraan khusus sama tante Puri. Satu minggu ini tante Puri terus bilang ada hal penting yang mau dikasih tahu, tapi dia gak bicara terus.” “Oh, iya, pa.” Papa masuk ke dalam rumah disusul mbok Darmi. “Pur, Qairo?” “Pras.” Papa terkejut meli

  • Pernikahan Kontrak Dokter Muda    Bab 167 - Berita Baik

    Keyla mengejar Qairo. Ia ingin menjelaskan bahwa kejadian malam itu tidak seperti dugaannya. Syukur-Syukur Qairo sudah melihat postingan klarifikasi Yoga yang menyebutkan jika ia adalah dalang dari semuanya. Ia juga menjelaskan bahwa Qairo dan Keyla tidak melakukan apapun. “Kak Qai kok malah pergi sih?” Keyla balik badan untuk mempersiapkan ujiannya. Ia tidak punya banyak waktu dan harus menunggu gilirannya berhadapan dengan dokter konsulen stase kandungan. Saat berjalan ke arah poli kandungan, Keyla mendadak terdiam. “Key?” “Kak Rocky?” “Kamu ngapain disini? Bukannya hari ini kamu ada ujian?” “Aku... mendadak mual, kak.” “Mual? Kamu masuk angin?” “Kayaknya sih.” “Ya udah ke ruangan aku dulu yuk, aku ada minuman pereda masuk angin.” Keyla mengangguk. Ia berjalan beriringan dengan Rocky. Qairo yang sembunyi di balik meja jaga UGD, mengikuti Keyla. Sepanjang jalan ia berpikir kenapa Keyla mual tiba-tiba, “Apa jangan-jangan Keyla ... hamil?” Qairo semakin frust

  • Pernikahan Kontrak Dokter Muda    Bab 166 - Kehidupan yang Berbeda

    Bu Fatma menggeleng. Tante Puri diam sejenak, “Sebentar. Sewaktu menyimpan Karenina, saya pakaikan dia kalung Mutiara. Jadi...” beliau menutup mulutnya tak percaya, “Karenina itu... Keyla, bu?” Bu Fatma mengangguk. Tante Puri menangis bahagia begitu mengetahui bahwa Karenina Adriana, anaknya, adik Qairo adalah Keyla, anak panti asuhan yang dulu dibencinya dan sempat diancam akan di akhiri hidupnya. Dunia ternyata begitu sempit untuk berjarak dengan darah dagingnya sendiri. “Saya baru tahu semalam begitu mendapati foto ini di laci. Dibelakang foto itu ada coretan nama Karenina Adriani dan diganti Keyla Natania. Itu adalah tulisan ibu panti sebelumnya.” Tante Puri membalikkan fotonya, beliau mendapati apa yang dimaksud bu Fatma, “Bu, anak saya... Keyla? Ya ampun, saya senang sekali mendengarnya.” Bu Fatma ikut menangis, “Keyla pasti senang sekali jika tahu ibu kandungnya adalah ibu.” Mereka berpelukkan, “Tolong temani saya mengatakan hal ini pada Keyla, bu.” Bu Fatma

  • Pernikahan Kontrak Dokter Muda    Bab 165 - Karenina Adalah...

    Tante Puri mengedarkan lagi matanya ke arah taman yang tak jauh dari panti asuhan Kasih Ibu berada. Waktu kecil Qairo sering kesini untuk main. Barangkali ia datang kesini. “Qai, kamu kemana sih?” Bu Fatma yang masih merasakan kakinya kaku setelah terkena stroke kemarin, selalu rutin jalan-jalan ke arah sini. Beliau tidak sengaja melihat tante Puri yang ditemani supirnya berdiri di salah satu spot taman. “Kenapa ya bu Puri ada disini? Aku samperin aja ah.” Bu Fatma berjalan bersusah payah menaiki tangga taman, “Bu Puri.” “Bu Fatma?” tante Puri membantu bu Fatma untuk naik tangga, “Saya bantu. Kita duduk di kursi ya, bu, ayo.” Mereka duduk di kursi besi taman. Begitu mereka duduk, supir bu Puri pergi menjauhi untuk memberikan pri “Bu Puri lagi apa disini?” “Saya lagi cari Qairo, bu.” “Loh, memang nak Qairo kemana?” Bu Puri membuang nafas pelan. Bu Fatma tentu tidak akan tahu kasus Keyla dan Qairo yang tersebar luas di web rumah sakit, “Itu... ada foto dan video Qai

  • Pernikahan Kontrak Dokter Muda    Bab 164 - Ingkar Janji

    “Aku ada panggilan darurat dari rumah sakit. Kamu sama papa makan duluan aja. Kalo sempet aku pasti pulang.” “Ya udah. Nanti pulangnya hati-hati ya, mas.” “I-iya.” “Kok tegang gitu?” “Aku cuma belum biasa. Ya udah aku tutup ya.” “Oke, mas Arial. Love you.” Arial melirik Sarah, “Love you too.” Sarah menunduk begitu Arial membalas ucapan cinta dari Keyla. Ia tak seharusnya ada disini. Ia seharusnya menolak ajakan Arial tadi dan pergi saja ke rumah sakit. Ia akan mengunci diri di ruang pribadinya. “Sar, maaf.” “Buat?” “Aku gak bilang kalo Keyla istri aku.” Sarah tersenyum. “Kok senyum?” “Gak papa.” “Aku bener-bener brengsek.” Sarah tak menjawab. Arial menggeser posisi duduknya jadi menghadap Sarah, “Awalnya pernikahan aku sama Keyla cuma kontrak. Kita gak bener-bener mau menikah. Tapi papa—maksa.” “Om Pras sayang banget sama Keyla. Beliau selalu muji Keyla dibanyak kesempatan. Aku ngerti sekarang, kenapa om Pras ngelakuin itu. Karena Keyla bukan cuma a

  • Pernikahan Kontrak Dokter Muda    Bab 163 - Memutuskan Sarah

    Malam ini juga, Arial datang ke rumah Sarah untuk memutuskan hubungan mereka. Ia yakin pacarnya itu tahu kalau ia dan Keyla sebenarnya sudah menikah. Ia sudah menyiapkan mental dan jawaban ketika Sarah marah. Ia juga siap minta maaf pada Sarah dan kedua orang tuanya, karena itu memang murni kesalahannya. Sarah hari ini tidak datang ke rumah sakit. Ia cuti dadakan entah dengan keperluan apa. Arial yang tidak ada jadwal jaga malam memanfaatkan waktu ini untuk memenuhi janjinya pada Keyla. Arial baru sampai depan rumah Sarah yang besar. Ketika sampai teras, terdengar suara teriakan. “Itu suara apa?” “Kamu gak perlu repot-repot mikirin Arial yang udah nikah sama si anak panti asuhan itu. Ini bukan urusan kamu.” suara papih menggema sampai keluar. “Papimu bener. Kamu pura-pura gak tahu aja. Kamu lebih berhak menjadi istrinya dari pada si Keyla itu.” suara mami tak kalah menggema. “Tapi mi, pi, aku gak mungkin rebut Arial.” “Kalo perlu, rebut! Papi dan mami gak mau tahu, kamu

  • Pernikahan Kontrak Dokter Muda    Bab 162 - Pengumuman Pernikahan

    Arial dan Keyla baru saja memposting pernyataan bahwa mereka adalah suami istri yang disebarkan luas ke semua grup chat poli. Semua staf rumah sakit harus tahu agar tidak ada lagi berita aneh yang akan menyudutkan Keyla. Kini mereka baru sampai rumah sakit. Rocky yang menunggu di depan lift hanya menampilkan wajah cemberut. “Ky, lo kok gak masuk? Bentar lagi jam praktek lo ‘kan?” Rocky menatap tangan Arial dan Keyla yang bertaut. Kenapa selama ini ia tidak peka ya, bahwa mereka adalah suami istri? “Udah jangan cemberut terus. Perempuan masih banyak.” Rocky menatap Arial kesal, “Diem lo.” “Biar lo gak cemburu, gue sama Keyla duluan ya. Gue tunggu hadiah pernikahan dari lo.” Arial berjalan melewati Rocky. “Kak, duluan ya.” Rocky hanya mengangguk pelan. Patah hatinya cukup parah setelah tahu kalau perempuan yang ia impikan jadi istrinya adalah istri sahabatnya, “Al, gue mau ngomong sama lo nanti. Harus pokoknya.” “Gampang.” Arial dan Keyla melewati banyak orang di lo

  • Pernikahan Kontrak Dokter Muda    Bab 161 - Berbaikan dengan Papa

    Arial tak mendapati papa ada di meja makan. Di cari di kamarnya pun tidak ada. “Den Arial cari bapak?” tanya mbok Darmi. “Iya, mbok. Papa mana ya?” “Bapak di depan, den. Bapak katanya mau menginap di rumah ibu Mira di Bogor.” “Kenapa tiba-tiba?” “Semalaman bapak gak tidur dan menangis dipinggir kolam, den, ditemani pak Udin. Menurut mbok memang lebih baik bapak menenangkan diri dulu di rumah bu Mira.” “Papa masih di depan ‘kan, mbok?” “Masih, den.” Arial berjalan cepat menuju depan rumah. Papa sedang memantau pak Udin yang sedang memasukkan beberapa koper ke dalam bagasi. “Pa,” “Rial?” “Pa, aku mau bicara sebentar.” Papa melirik ke dalam rumah, “Keyla mana?” Arial berusaha menahan senyumnya, “Masih tidur.” “Papa mau pergi sebelum Keyla bangun. Papa—butuh waktu untuk menerima semua ini.” “Keyla bangunnya pasti akan telat, pa. Jadi aku mohon kita bicara dulu.” Papa menatap bagasi mobil yang sudah ditutup dan pak Udin yang masuk ke dalam mobil. “Pak Udin

DMCA.com Protection Status