Rea terkejut saat terbangun, di sisinya sangat gelap. Bahkan dia tidak bisa melihat apapun. Ingin dia berjalan. Tapi kakinya diikat, tangannya diikat ke belakang. “Halo siapapun di sana tolong!Tolonggggggg!” teriak Rea dengan kencang. Dia sangat ketakutan. Namun, dia berusaha teriak sebisa mungkin agar ada yang menolongnya.“Mama tolong Rea!” teriaknya lagi. Dia kembali mengingat. Jam sepuluh malam setelah selesai pengajian dan ingin tidur. Dia ke toilet sendirian, karena tidak tega membangunkan Alika atau teman lain di kamarnya. Saat hendak keluar dari kamar mandi ada seseorang memukulnya dari belakang. Orang itu memakai topeng.“Jangan-jangan aku diculik orang jahat?” dia membatin. “Aku harus lolos dari sini!”Tiba-tiba terdengar langkah mendekatinya. Pintu di muka, lalu menerangi ruangan yang cukup sempit itu. Laki-laki itu sudah tua. Tapi, wajahnya sangar.“Tolong lepasin saya Kek!” rengek Rea.“Heh diam kau. Kau pikir mudah buat culik kamu!” teriaknya kesal. Dia menghidupkan pon
Baca selengkapnya