Share

Golongan Darah A+

Begitu tiba di Bandung, Lira mengajak Rea ke ayah ibunya. Memang itu tujuannya ke kota tersebut. Mereka memakai baju hitam berserta hijab yang anggun menutupi kepala ibu beranak itu. Tidak lupa juga mereka buku yasin yang sengaja dibeli oleh Rea di toko buku.

Begitu tiba di sana. Rea melihat nama yang tertera di pusara kakek neneknya. Meninggal tahun 1997. Itu artinya mereka meninggal hampir sebaya dengan ibunya. Berarti ibunya memang yatim piatu sejak kecil.

Mereka yasin berbarengan.

“Ma, Pa, ini Rea anakku. Satu-satunya keluarga yang aku punya saat ini!” ujarnya dengan raut sendu terpancar dari manik matanya. “Mama Papa datanglah walau dalam mimpi kami satupun tidak mengenal wajah kalian!”

Rea menepuk pelan pundak sang ibu. Dulu saat di panti dia pernah berpikir. Jika orang tuanya sudah meninggal. Dimana makam mereka, begitulah yang timbul dalam benak Rea kecil. Namun, kata-kata ibunya Jeni membuat dia kehilangan semangat. Bahwa ibunya hanya seorang pelac*r. Kata pelac*r selalu mem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status