“Lepaskan aku.” Gaby menghempaskan tangan Haven dan memilih untuk pergi. Haven mengepalkan tangannya. Menatap punggung Gaby yang semakin menjauh. “Aku tidak akan melepaskanmu,” lirihnya. Sesampainya di kamar, Gaby menangis. Hubungannya dengan Haven memang tidak sehat. Setiap kali ada kebahagiaan, maka akan dibayar dengan rasa sakit yang melebihi kebahagiaan itu sendiri. Lantas apa yang harus ia lakukan selain mengakhiri saja hubungan ini. Gaby menoleh. melihat ponselnya yang berbunyi. Bukan dari Haven, melainkan orang tuanya. Gaby membiarkanny. Tapi orang tuanya terus meneleponnya. Akhirnya Gaby mengangkat panggilan video dari orang tuanya. “Kenapa wajah kamu?” tanya Aluna. “Kamu menangis ya?” Gaby terdiam. Muncul Ethan dari belakang Aluna. “Hei, itu menangis. kenapa menangis?” Gaby menggeleng. namun air matanya malah ingin mengalir dengan deras. Akhirnya Gaby malah menangis di hadapan orang tuanya. Untung saja orang tuanya diam saat ia menangis, orang tuanya memberin
Read more