Karena pulangnya bersama ibu, jadinya aku ikut mobil yang mengantar ibu sementara Ed pulang sendiri dengan mobil pick upnya.Kebetulan sekali tidak bersama Ed, aku bisa menanyai sopir mobil mewah itu.“Mas temannya Ed?” tanyaku di tengah perjalanan pada pria yang menyupiri kami.“Oh, bukan, Nyonya.” Jawab pria itu dengan sopan.“Ah, jangan panggil nyonya. Aku bukan seorang nyonya,” kataku karena dipanggil nyonya oleh seseorang yang profesinya sama dengan suamiku, rasanya kurang nyaman. Apalagi pria ini tentu lebih tinggi stratanya karena menjadi sopir mobil mewah, bukan mobil truk atau pick up seperti Ed.“Baik, maaf, Bu.” Sopir itu merubah panggilan.“Duh, jangan panggil bu juga, panggil mbak sajalah.” Aku memberi ide.“Mila... terserah dia mau panggil kamu apa. Jangan bawel begitu.” Ibu yang di sampingku mengingatkan. “Iya, Bu,” sahutku lalu kembali pada sopir itu. “Jadi Ed menyewa mobil ini?”Pria y
Read more