“Aku tidak mau sekolah!”Bocah lelaki kecil itu tidak bisa berhenti berlarian saat kukejar karena sudah sesiang ini belum mau mandi.“Mama harus berangkat kerja, Gala. Lihat Meida sudah siap berangkat sama nenek!” tukasku sedikit kesal karena bocah itu selalu berdrama kalau waktunya sekolah. Padahal sekolahnya pun hanya tiga hari saja.“Bial Meida yang sekolah, aku di lumah saja, Mama!” lelaki kecilku masih menawar dengan logat bicaranya yang masih cadel, tidak bisa mengatakan hurur ‘r’ dengan benar.“Ya sudah, nanti kalau Mama ada jalan-jalan di kantor, Gala tidak usah ikut, ya?”Kesal belum juga berhasil membujuk anak itu, aku seperti biasa pura-pura tidak lagi mengejarnya.Lalu, si bocah kecil yang tampan itu malah berlari memeluk kakiku. “Ikut, Mama. Jangan tinggalin Gala.”Aku tersenyum dan mengangkat tubuh bocah 4 tahun itu.Kuelus rambut tebalnya yang halus itu dan kucium pipinya.Anak lelakiku tampan sekali, jadi suka lupa waktu kalau sudah dekat-dekat dengannya.“Gala sayang m
Read more