Share

Bab 109 : Menjadi Kekasih Bupati?

“Oh, Kamilla? Silahkan, aku tidak diberitahu kalau kau akan datang ke sini.”

Pria tinggi itu tersenyum lebar menyapaku yang sudah ada di pendoo rumah dinasnya.

Tadi aku sebenarnya hanya ingin menemui asisten atau ajudan beliau untuk mengkonfirmasikan tentang jadwal meeting yang harus dijadikan satu dengan pertemuan bupati dan pihak perusahaan Lavidia dari Jakarta, Namun tidak tahu bagaimana aku malah digiring ke rumah dinas bupati ini.

“Oh, Selamat pagi Pak Bupati. Saya hanya menyampaikan tentang permintaan Pak Rafael mengenai pertemuan nanti. Beliau menyarankan agar pertemuan itu dijadikan satu dengan meeting bersama perusahaan kami. Kami harap Bapak Bupati tidak keberatan akan hal itu,” ucapku seformal mungkin karena berbicara dengan orang nomor satu di kabupaten ini.

“Haha, tidak masalah. Aku malah senang lho, apalagi nanti ada kamu juga di meetingnya.” Bupati itu senyum-senyum padaku dan aku hanya membalasnya sambil mengangguk sopan.

“Maaf kalau sepagi ini mengganggu aktifitas Bapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status