Semua Bab Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!: Bab 61 - Bab 70

268 Bab

61. Surat Cerai

Adhitama meminta Andre untuk tidak memberitahu orang lain jika dirinya akan pergi ke Jogja. Seperti biasa Andre hanya bisa patuh meski di dalam hati dia geram. Andre berpikir Adhitama akan menemui Sevia.Malam itu juga Adhitama berangkat ke Jogja. Berbekal informasi dari Kakek Roi tentang alamat Risha tinggal, Adhitama datang esok paginya ke kantor My Lily.Adhitama datang sekitar jam sembilan pagi dan disambut oleh staff Risha. Dia langsung menanyakan keberadaan Risha. “Oh, Bu Risha. Beliau belum datang, mungkin sebentar lagi,” kata staff yang menemui Adhitama. Adhitama mengangguk mendengar ucapan staff lalu memilih untuk menunggu. “Maaf, kalau boleh saya tahu, Anda siapa?” tanya staff karena tak bisa menerima orang sembarangan di kantor My Lily. “Aku suaminya,” jawab Adhitama. Staff itu sangat terkejut mendengar jawaban Adhitama, hingga mengangguk saja sambil tersenyum canggung. Adhitama dipersilahkan menunggu di ruang tamu kantor. Hingga beberapa saat kemudian Risha datang
Baca selengkapnya

62. Bisa Berubah

Risha tergelak ironi mendengar Adhitama mengakui Lily sebagai anaknya. Dia tak peduli dan tetap berjalan menuju mobilnya. Adhitama masih mengikuti, hingga Risha menoleh lalu meluapkan rasa kesal. “Kamu tidak perlu ikut! Lebih baik kamu pergi dari sini! Semakin kamu menahanku seperti ini, maka semakin lama aku pergi menjemput Lily. Anak itu menunggu kedatanganku, dia membutuhkanku!” Risha bicara sambil memicing tajam ke Adhitama. Adhitama akhirnya membiarkan Risha masuk ke mobil dan pergi. Namun, meski Risha pergi sendiri, nyatanya Adhitama diam-diam membuntuti Risha yang pergi ke sekolah Lily. Risha melihat mobil Adhitama mengikutinya, tapi dia memilih tak peduli karena pikirannya tertuju ke Lily yang sakit. Sesampainya di sekolah, Lily sudah dirawat di ruang kesehatan ditemani Miss yang biasa mengajar anak itu di kelas. “Bunda.” Lily langsung mengulurkan tangan ke Risha saat melihat ibunya datang. Risha langsung memeluk tubuh Lily, memang sangat panas hingga membuatnya keherana
Baca selengkapnya

63. Sisi Lain Adhitama

Risha masih tak habis pikir dengan apa yang Adhitama lakukan. Dia dan pria itu masih saling berhadapan hingga Mbok Surti datang menghampiri Risha dengan muka panik.“Bu, Non Lily bangun dan nyariin Bu Risha,” kata Mbok Surti.Risha menoleh ke Mbok Surti sekilas, lalu memandang Adhitama yang benar-benar membuatnya kesal. Dia memilih mengabaikan Adhitama lalu pergi ke kamar untuk menemui Lily.Adhitama memandang Risha pergi, tapi tak mungkin mengejar Risha ke kamar hingga tatapannya tertuju ke Mbok Surti yang ternyata sudah memandangnya.“Maaf, Bapak ini siapa ya?” tanya Mbok Surti.“Perkenalkan, aku suaminya Risha,” jawab Adhitama.Mbok Surti melongo karena terkejut mendengar jawaban Adhitama sampai wanita paruh baya itu tak bisa berkata-kata.Sementara itu, Risha pergi ke kamar. Di sana melihat Lily yang bangun tapi masih dalam posisi berbaring.“Bunda.” Lily memanggil sambil menangis karena mencari Risha.Risha mendekat lalu memeluk Lily. Dia merasakan tubuh Lily yang masih panas.“B
Baca selengkapnya

64. Kini Berani

Melihat pemandangan di depannya Risha sampai termenung.Adhitama yang dingin terlihat hangat ke Lily.Risha masih diam hingga Lily memanggil namanya.“Bunda, aku mau pegang tangan Bunda,” kata Lily.Risha tersenyum mendengar permintaan manis putri kecilnya, dia memegang tangan Lily saat perawat mulai menusukkan jarum untuk mengambil sampel darah anak itu.Risha mengusap rambut Lily, setelah itu menatap Adhitama dan Lily yang tampak saling melempar senyuman.Risha benar-benar merasa dilema. Di satu sisi dia tidak ingin Lily dekat dengan Adhitama, tapi di sisi lain Risha merasa berdosa jika melarang anak bertemu dengan ayah kandungnya.“Bagaimana? Tidak sakit ‘kan?” Adhitama bertanya ke Lily dan gadis kecil itu mengangguk-angguk menjawab pertanyaan Adhitama.“Beneran Cuma kayak digigit semut.” Lily tersenyum kecil sambil memandang Adhitama.Hingga Adhitama tiba-tiba saja meminta izin ke anak itu. Adhitama berkata,”Boleh Om belai rambut Lily?”Risha merasa ada yang aneh di dadanya, dia ha
Baca selengkapnya

65. Dua Syarat

Dada Risha serasa hampir meledak mendengar Adhitama melontarkan kalimat itu.Syarat?Risha sedang tidak melakukan negosiasi. Risha menginginkan kepastian akan statusnya.Bukankah lebih baik menjadi janda? Dari pada memiliki suami yang tak pengertian dan hanya memberi luka batin."Aku tidak akan menerima syarat apapun darimu, kita tidak sedang melakukan bisnis jadi tidak perlu negosiasi," tegas Risha. Dia memandang pergelangan tangannya yang masih ada dalam genggaman Adhitama."Lepas!" Risha menggerakkan tangannya agar Adhitama mau melepas."Bukankah kamu ingin berpisah? Aku jamin akan lebih mudah bagimu jika menerima syarat dariku."Risha meneguk saliva, merasa bodoh mencintai pria keras kepala dan arogan seperti Adhitama."Biarkan Lily tahu kalau aku ayahnya, kembalilah ke rumah dan mari menjadi keluarga utuh selama 30 hari saja," kata Adhitama.Risha tergelak ironi, dia menarik tangannya saat merasa pegangan tangan Adhitama padanya melonggar."Jangan harap! Kembali ke rumah sama saj
Baca selengkapnya

66. Kamar Rawat

Risha tentunya kaget mendengar Lily menanyakan keberadaan Tama. Mungkinkah ini yang orang bilang darah lebih kental dari air? Lily bahkan baru mengenal Adhitama dalam hitungan jam, tapi seperti sudah sangat dekat. Risha mengusap kening Lily, dia lantas menjelaskan keberadaan Adhitama. “Lily harus dirawat di sini jadi …. “ Risha menjeda lisannya sejenak. Risha ragu. “Lily harus dirawat Jadi Om Tama membantu mengurus pendaftarannya,” kata Risha. “Oh … begitu, aku kira Om Tama sudah pulang,” balas Lily. “Bunda, apa Bunda mau denger cerita? Aku tadi mimpi lho,”imbuh Lily seraya menampilkan wajah antusias. Namun, jantung Risha malah berdetak tak karuan mendengar omongan Lily. Mimpi apa Lily saat sedang sakit begini? Risha berharap bukan mimpi bertemu dengan kakek nenek atau buyutnya yang sudah tiada. “Lily mimpi apa?” tanya Risha dengan sedikit takut. “Aku mimpi Paman Haris datang,” ucap Lily. Risha teresenyum lega mendengar apa yang Lily mimpikan ternyata tida
Baca selengkapnya

67. Mengambil Peran

Lily mengedipkan matanya seperti bingung menjawab pertanyaan Adhitama. Bulu mata lentik anak itu semakin membuat elok parasnya, hingga Adhitama tersenyum.Lily mengingatkan Adhitama bagaimana imutnya Risha saat kecil. Lily memandang ke arah Risha seolah memastikan sang bunda tidak sedang memerhatikan dia dan Adhitama.Risha yang sadar langsung membuang muka dan berpura-pura sibuk dengan ponsel di tangan.Lily kembali menatap Adhitama dan berkata pelan," Aku bingung, Bunda bilang Papa ada di tempat jauh, aku ga bisa ketemu Papa. Mungkin Bunda ga punya uang buat beli tiket pesawatnya."Risha masih bisa mendengar jelas ucapan Lily meskipun anak itu berbicara lirih. Dia memilih keluar dari kamar perawatan dan tak sadar Adhitama menoleh padanya.Adhitama hanya menatap punggung Risha sampai hilang di balik pintu.Apa yang ada dipikiran wanita itu?Adhitama memilih kembali fokus ke Lily, omongan anak itu membuat Adhitama sangat penasaran tentang bagaimana selama ini Risha menjalani hidup da
Baca selengkapnya

68. Bertemu Sahabat Lama

Risha masih memandang pesan itu dengan ekspresi bingung, hingga tiba-tiba ada panggilan masuk dari nomor yang mengiriminya pesan.Risha bimbang dan takut untuk menjawab nomor tak dikenal itu, hingga akhirnya memilih mematikan panggilan.Risha masih memandangi nomor yang menghubunginya, hingga beberapa saat kemudian nomor itu kembali mengirim pesan.[Risha, ini aku Niki.]Risha sangat terkejut karena ternyata itu nomor Niki. Dia akhirnya segera menghubungi balik nomor itu.“Syukurlah kamu menghubungiku. Aku pikir kamu tidak percaya kalau ini aku,” ucap Niki dari seberang panggilan.Risha tersenyum canggung meski Niki tidak akan mungkin melihatnya kemudian membalas, “Maaf, aku hanya terkejut karena ada nomor tak dikenal menghubungiku.”“Iya, aku paham. Kamu ke mana saja selama ini? Sekarang kamu di mana?” tanya Niki dari seberang panggilan.“Aku ada di rumah sakit,” jawab Risha.“Rumah sakit mana? Aku akan segera ke sana.”Risha memberitahukan rumah sakit tempat Lily dirawat. Setelah it
Baca selengkapnya

69. KDRT

Sementara itu setelah pergi dari rumah sakit, Adhitama menuju rumah Risha untuk mengambil mobilnya lalu dia kembali ke hotel tempatnya menginap selama di Jogja. Saat baru saja masuk lobi, Adhitama terkejut melihat Sevia yang sedang duduk di sofa depan meja resepsionis. Adhitama memilih membiarkan saja Sevia. Dia berpura-pura tak melihat, lantas berjalan cepat menuju lift untuk menghindari wanita itu. Namun, siapa sangka Sevia melihat lalu memanggil. “Mas Adhitama!” Adhitama mendengkus kasar, mau tak mau akhirnya menoleh. Dia melihat Sevia yang berjalan semringah menghampiri dirinya. “Kenapa kamu di sini? Kamu tahu kalau kita tidak boleh terlihat terlalu dekat karena bisa saja ada gosip yang tidak enak,” ucap Adhitama takut ada paparazi yang memergoki Sevia di sana bersamanya. “Bukankah sudah banyak gosip yang beredar tentang kita, kenapa Mas Adhitama takut?” Sevia membalas dengan enteng. Adhitama malas menanggapi Sevia. Dia akhirnya memilih meninggalkan Sevia begitu saja
Baca selengkapnya

70. Kebenaran

Mendengar tawaran Adhitama sontak saja Lily membuka mulutnya lebar. Risha yang khawatir hanya bisa memandang apa yang Adhitama lakukan. Risha berpikir mungkinkah Adhitama akan memberitahu Lily sekarang?Risha belum siap dengan reaksi Lily saat tahu Adhitama adalah papanya. Risha takut akan muncul pertanyaan-pertanyan kritis dari bibir putrinya yang cerdas itu.Untuk saat ini Risha menyadari tidak bisa melakukan apa-apa. Dia mencoba mengambil sisi positif atas tindakan Adhitama.Lily menghabiskan makanannya, tapi baru saja Adhitama menyerahkan piring kosong ke Risha, Lily sudah bicara."Makanku sudah habis, sekarang Om harus nepatin janji." Lily menagih ucapan Adhitama."Mana Papa aku Om?" imbuh anak itu lagi.Jantung Risha berdebar-debar menunggu reaksi Adhitama. Dia terus memandang pria itu yang tampak merogoh saku celana.Adhitama mengeluarkan ponsel. Risha masih diam mengamati, penasaran apa yang akan dilakukan oleh Adhitama.Adhitama menunjukkan foto ke Lily sambil berkata," in
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
27
DMCA.com Protection Status