Home / Pernikahan / Aku Ingin Bercerai, Pak CEO! / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Aku Ingin Bercerai, Pak CEO!: Chapter 51 - Chapter 60

267 Chapters

51. Datang Kembali

Haris tersenyum miring mendengar omongan Adhitama, hingga akhirnya memilih menjawab," Silahkan lakukan apa yang mau kamu lakukan." Haris pergi setelah mengatakan itu, sedangkan Adhitama tahu betul alasan dari sikap Haris yang sangat sinis kepadanya ini. Adhitama kembali ke ruang kerjanya, dia baru saja duduk saat Andre menyusul masuk tanpa mengetuk pintu lebih dulu. “Pak, Anda benar tidak mau melihat pemilik My Lily? Lihat dia viral lagi Pak, banyak orang yang membuat video tentang live-nya kemarin.” Adhitama membuang napas kasar lantas menatap dingin Andre. Andre yang tadi bicara sambil menunjukkan layar ponselnya ke Adhitama langsung menurunkan ponsel itu. “Keluar dari ruanganku, pulang saja kalau kamu mau pulang,” ketus Adhitama. Andre membungkuk lalu memutar tumit pergi dari ruangan Adhitama, dia menatap kembali video yang sedang dia tonton kemudian bergumam,” Apa mungkin Bu Risha punya kembaran?” Adhitama mendengar sekilas ucapan Andre dan merasa penasaran, dia mencoba me
Read more

52. Rahasia

Kala itu Kakek Roi meminta bertemu Haris di suatu tempat yang sudah disiapkan oleh pria tua itu. Haris tentu tak bisa menolak, karena kakek Roi baginya sangat baik juga seperti orang tua baginya. “Ris, katakan padaku apa Risha benar-benar sudah meninggal? Aku akan mati kalau sampai benar jika Risha bunuh diri, bagaimana aku bertanggungjawab ke orang tua dan kakeknya kelak di akhirat?” Kakek Roi bicara dan kembali meneteskan air mata. Saat itu Haris tidak tega mendengar ucapan dan melihat kondisi Kakek Roi yang sangat putus asa. Hingga dia akhirnya menjelaskan kalau Risha masih hidup dan semua yang dilakukannya atas permintaan Risha. Dia hanya tak ingin Risha juga menyesal jika tahu kalau Kakek Roi mati karena memikirkan Risha. “Aku mohon Kakek jangan mengacaukan semuanya karena ini permintaan Risha. Jika Kakek peduli dan sayang dengan Risha, seharusnya Kakek bisa menjaga rahasia ini,” ucap Haris saat itu. “Aku akan berjanji merahasiakan ini. Asal kamu berjanji untuk selalu m
Read more

53. Sangat Berbeda

Risha memandang Lily yang bingung, dia lantas menjelaskan kalau Haris akan terlambat datang menjemput karena sakit perut. "Kasihan Paman Haris," cicit Lily yang wajahnya berubah murung. Risha mengangkat dagu lalu mengusap pipi Lily yang sedang menunduk, dia menjelaskan bahwa Haris tetap akan datang menjemput Lily nanti. "Sekarang Lily ikut Bunda dulu ke acara Bunda ya, jangan sedih!" Lily mengangguk menerima bujukan Risha. Mereka lantas kembali bersiap sebelum akhirnya turun menuju ballroom, di mana acara peringatan 10 tahun terbentuknya komunitas pengusaha muda itu digelar. Tamu undangan mulai berdatangan, sedangkan Risha sudah tampak duduk di kursi, dia terlihat berbicara dengan dua orang tamu undangan lain, sesekali Risha menoleh ke belakang memastikan Lily yang tak bisa duduk diam sedang bermain. Ada keresahan di tatapan mata Risha. Hingga saat Risha sedikit lengah, Lily keluar dari ruangan tanpa pengawasannya. Lily berjalan sambil melihat-lihat benda-benda yang
Read more

54. Bertemu Kenalan

Risha masih menatap Adhitama, hingga tak menyangka pria itu menoleh dan tatapan mata mereka bertemu. Risha tertegun, tanpa bisa dia tahan matanya tiba-tiba berkaca-kaca. Risha memalingkan muka, menatap MC dan melanjutkan perbincangan mereka kembali. Hingga beberapa menit berlalu, acara itu akhirnya selesai dan ditutup dengan ramah tamah, para tama undangan saling mengobrol sambil menikmati makanan yang sudah tersedia. Adhitama sendiri masih terus mengamati Risha, dia melihat Risha berbicara dengan Lily lalu menggandeng anak itu keluar dari ballroom. Adhitama berjalan mengikuti Risha, mengabaikan Andre yang memanggil namanya. Adhitama mempercepat langkah, dia hendak memanggil nama Risha tapi lebih dulu dikejutkan dengan kedatangan Haris yang langsung disambut Lily dengan pelukan. Adhitama tertegun, melihat saja Risha dan Lily pergi bersama Haris tanpa bisa melakukan apa-apa. Sementara itu, Haris memarkirkan mobilnya tepat di depan lobi lalu membukakan pintu untuk Risha. “Apa Pam
Read more

55. Mencari Jawaban

Haris tak bisa merespon lagi kalimat Risha, tak ingin ikut campur terlalu jauh terhadap perasaan adik angkatnya itu. Hingga Haris lebih memilih berjongkok untuk bicara ke Lily.“Besok Paman jemput Lily pagi-pagi, kita pergi ke kebun binatang,” kata Haris.“Hore! Asyik, makasih Paman.” Lily melingkarkan tangan ke leher Haris, setelah melepasnya gadis kecil itu bertanya,”tapi, apa Paman sudah sembuh?”Haris tak bisa menahan rasa bahagia diperhatikan oleh Lily, dia memeluk anak itu lagi dan menepuk lembut punggung Lily.“Sudah, Lily tidak perlu mencemaskan Paman,” kata Haris.Lily mengangguk lalu tersenyum, dia meraih tangan Risha untuk mengajak sang bunda masuk ke hotel.Haris masih bertahan di posisinya, berharap Risha akan mengambil keputusan untuk mengakhiri hubungan dengan Adhitama segera.**Sementara itu, setelah dari acara peringatan komunitasnya Adhitama memilih pergi ke makam yang sejak empat tahun lalu dia anggap sebagai makan Risha.Adhitama mengepalkan dua tangan di sisi bad
Read more

56. Istriku

Seperti janjinya kemarin, Haris pergi mengajak Lily dan Risha ke kebun binatang.Lily terlihat sangat antusias karena bisa melihat kanguru di kebun Binatang itu.“Apa di dalam juga ada harimau?” tanya Lily yang sangat senang. Dia menggandeng tangan Haris dan Risha bersamaan.“Ada,” jawab Haris sambil menoleh Lily yang berada di antara dirinya dan Risha.“Kalau beruang kutub?” tanya Lily lagi dengan serba keingintahuannya.Haris dan Risha tertawa mendengar pertanyaan Lily yang penuh dengan rasa ingin tahu.“Di sini tidak ada beruang kutub,” jawab Risha.Lily agak kecewa karena di sana tidak ada beruang kutub, hingga Haris yang menyadari kekecewaan Lily menggendong anak itu agar senang.“Lihat yang lain, ya. Bagaimana kalau musang? Musang lucu, kan?” Haris memberi tawaran lain.Lily mengangguk senang lalu Haris mengajak Lily dan Risha pergi ke tempat musang berada.Lily sangat senang apalagi Haris sangat perhatian kepadanya. Bahkan pengunjung yang melihat bagaimana Haris menggendong dan
Read more

57. Biarkan Aku Bicara

Risha menoleh ketika mendengar suara Adhitama. Melihat pria itu tiba-tiba di sana membuat Risha terkejut. “Jangan kurang ajar dan jaga sikapmu!” Adhitama memperingatkan Jordan sambil menatap tajam ke pria itu. Risha masih termangu karena terkejut dengan kedatangan Adhitama, hingga tiba-tiba Adhitama meraih tangannya dan mengajak Risha pergi dari sana. Adhitama membawa Risha keluar dari resto hotel. Hingga saat sudah agak jauh, Risha melepas paksa tangan Adhitama. “Kita tidak boleh bergandengan seperti ini.” Risha membuat jarak dengan Adhitama agar tidak terlalu dekat dengan pria itu. Adhitama agak terkejut dengan sikap Risha, padahal dia berusaha menolong Risha dari cecaran para pria yang berbuat tak sopan ke Risha. Adhitama diam dengan ekspresi wajah frustasi lalu berkata, “Kita belum bercerai dan kamu hutang penjelasan padaku." Risha mengerutkan dahi mendengar perkataan Adhitama. “Hutang? Aku tidak pernah merasa punya hutang ke kamu, dan tidak ada yang perlu aku jela
Read more

58. Teman Bunda?

Risha tergelak ironi mendengar pertanyaan Adhitama. Dia memilih tak menjawab dan kembali meminta pria itu untuk pergi dari sana.“Lebih baik kamu pergi!”“Kenapa kamu seperti ini?” tanya Adhitama. “Aku bisa dengan mudah menuntutmu karena memalsukan kematian, memisahkan anak dari ayahnya, dan …. ““Dan apa?” potong Risha cepat. “Aku juga bisa menuntutmu karena berselingkuh, kamu bahkan menyakiti mentalku selama menjadi istrimu, kamu mengabaikanku dan pergi bersama wanita lain,” kata Risha.Adhitama diam, merasa Risha banyak berubah bahkan kini berani membalas ucapannya.“Kita sudah selesai sejak empat tahun lalu saat kamu lebih memilih wanita itu ketimbang aku dan anakmu,” ucap Risha sambil mengepalkan tangan di sisi badan. Dia tak menyangka dengan sendirinya mengonfirmasi bahwa Lily anak Adhitama.“Kalau kamu masih punya hati nurani, jangan ganggu hidupku dan Lily.”Risha masuk ke dalam dan langsung menutup pintu. Dia bersandar di baliknya sambil merapatkan mata.Risha hampir menangis
Read more

59. Satu Pesawat

Risha bingung harus menjawab apa pertanyaan Lily yang satu ini, dia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya secara langsung apalagi di momen yang Risha rasa kurang tepat. Beruntung Risha diselamatkan oleh pengumuman dari pihak maskapai yang terdengar dari pengeras suara. "Ayo kita pergi, pesawat kita sudah boarding," ucap Risha ke Lily. Lily mengangguk patuh, berjalan di depan Risha yang membawa dua koper milik mereka. Saat mengantri Risha tampak melebarkan mata karena kaget, dia melihat Sevia juga masuk ke dalam antrian penerbangan yang sama dengannya. Risha tak ambil pusing, tak masalah baginya satu pesawat dengan Sevia asal wanita itu tidak mengganggunya dan Lily lagi. Namun, Risha keliru lagi-lagi Sevia membuat masalah. Risha yang terlelap sejenak di kursinya setelah pesawat lepas landas tiba-tiba dikejutkan dengan suara wanita marah-marah, dia menoleh ke tempat duduk Lily di sebelahnya. Risha terperanjat menyadari Lily tak ada di sana, dia bangun lantas mencar
Read more

60. Tak Baik-baik Saja

"Lily apa boleh buyut main ke Jogja?" "Boleh donk, nanti kita main ya Uyut. Kita nanti ke pantai cari umang-umang ya Uyut." Kakek Roi tertawa mendengar suara ceria Lily. Beberapa jam yang lalu, saat Risha menghubungi Kakek Roi selepas mendarat di Jogja, ternyata tanpa Pria tua itu duga seseorang menelinga pembicaraan mereka. Orang itu menunggu Kakek Roi selesai bicara lantas menerobos masuk ke ruang kerja Kakek Roi yang pintunya tak tertutup rapat. Kakek Roi sangat kaget, tak menyangka Adhitama datang ke rumahnya tanpa dia undang seperti biasa. "Kakek, jadi selama ini Kakek tahu kalau Risha masih hidup, apa kakek juga tahu kalau Lily juga anakku?" tanya Adhitama tanpa basa-basi. Kakek Roi awalnya terkejut, tapi langsung bersikap biasa karena dari cara bicara Adhitama, dia tahu cucu kesayangannya itu sedang tidak baik-baik saja. "Apa yang akan kamu lakukan kalau aku bilang sudah mengetahuinya sejak awal? Apa kamu mau marah padaku?" Kakek Roi berjalan pelan menuju kursi
Read more
PREV
1
...
45678
...
27
DMCA.com Protection Status