Malam itu, Adhitama tidak bisa tidur dengan nyenyak, dan itu membuatnya terbangun pagi-pagi sekali. Setelah membersihkan diri, Adhitama menatap kasurnya. Biasanya di sana ada kemeja yang sudah disiapkan Risha, namun hari ini kasur itu kosong. Adhitama tidak sadar di bawah matanya berair. Pria itu mulai berpakaian dan pergi ke ruang makan untuk sarapan. Saat sedang sarapan, salah satu pelayan rumah Adhitama terlihat menampilkan wajah sedih. Pelayan rumah itu mendekat, lalu dengan perlahan bicara. “Maaf sebelumnya, Tuan. Maaf kalau saya lancang menanyakan hal ini, tapi apa benar kalau Nyonya sudah meninggal?” Adhitama diam mendengar pertanyaan salah satu pelayan rumahnya. Dia hanya menatap hingga membuat pelayan rumah itu langsung menundukkan kepala. “Maaf, Tuan.” “Risha masih hidup. Selama aku belum melihat makamnya, maka bagiku Risha masih hidup,” balas Adhitama dingin. Adhitama berdiri setelah mengatakan itu. Dia meninggalkan meja makan dengan wajah menggelap. Namun, baru sa
Baca selengkapnya