Mobil melaju meninggalkan tempat Almeera diculik Kasman. Sepanjang jalan, tangan Almeera tidak dibiarkan lepas dari genggaman Kaisar. Bahkan duduk saja, Almeera disuruh mendekat. Sesekali, Kaisar melirik ke arah Almeera yang tampak masih shock akibat kejadian tadi. Namun, saat matanya tertuju pada wajah Almeera, ia menyadari sesuatu yang berbeda.“Almeera, tompel di pipimu ... Kenapa tidak ada?” Kaisar bertanya dengan nada lembut, tangannya mengelus pipi Almeera yang kini bersih tanpa tanda hitam itu. “Apakah selama ini tompel itu palsu?”Almeera terkejut mendengar pertanyaan Kaisar, air matanya mulai menggenang. Dengan ragu, ia mengangguk. “Iya, Tuan. Maafkan saya,” katanya pelan, suaranya bergetar. “Selama ini, saya terpaksa berbohong. Tompel itu palsu. Mata saya juga sebenarnya juga normal, saya tidak butuh kacamata. Saya terpaksa melakukannya demi keselamatanku.”Kaisar mulai memahami Almeera, setelah melihat apa yang terjadi pada wanita itu. Jika Almeera bicara sebelum kejadian i
Last Updated : 2024-08-06 Read more