Share

Cinta Manis

Selesai memadu kasih, Kaisar dengan lembut menggendong Almeera yang duduk di tepi kasur sambil memainkan jari menuju kamar mandi. Awalnya Almeera memberontak.

“Tuan, kita mau ke mana?” tanya Almeera.

“Mandi, kamu pasti sudah gerah, kan?”

Almeera merasa wajahnya memerah karena malu dan berbisik, “Aku bisa mandi sendiri, Tuan.”

“Kamu takut?” tanya Kaisar yang paham apa yang dipikirkan Almeera.

“Bukan begitu, hanya—“

Kaisar menggelengkan kepalanya dengan senyuman lembut. “Aku janji tidak akan berbuat macam-macam lagi. Aku hanya ingin membantu membersihkan diri,” katanya sambil menempatkan Almeera di bathtub yang sudah dipenuhi air hangat.

“Iya,” cicit Almeera yang tak bisa menolak.

Saat mereka berendam bersama, Kaisar memanggil Almeera dengan kata yang membuatnya merasa sangat malu, “Sayang.”

Almeera menundukkan kepala, pipinya merona merah. “Tuan …” bisiknya ragu.

Kaisar mengusap lembut pipi Almeera dan berkata, “Mulai sekarang, jangan panggil aku ‘Tuan’ lagi. Kita sekarang benar-benar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status