Share

Patah Hati

Setelah Hana pergi, Karenina berteriak kencang. Ia merintih dalam kesepian, mengisahkan betapa sulitnya menerima kenyataan bahwa Kaisar, yang selama ini ia anggap miliknya, kini telah berpaling kepada wanita lain. “Aku tidak akan terima ini,” gumam Karenina dengan penuh kemarahan. “Kaisar tidak akan bisa begitu saja meninggalkanku.”

Karenina bangkit dan mengambil teleponnya dengan tangan yang bergetar. Ia mencari nama Rico di daftar kontaknya dan menekan tombol panggil. Hatinya dipenuhi oleh dorongan balas dendam, dan pikiran mengenai bagaimana cara merebut kembali Kaisar memenuhi kepalanya.

Argh! Kenapa Kaisar? Kenapa kamu milih gadis kampung itu?!” teriak Karenina sambil melempar semua barang yang dapat diraihnya.

“Aku tidak bisa menerima ini, apa kurangnya aku? Kenapa kamu malah memilih dia!”

Kemarahan Karenina menjadi-jadi karena membayangkan Almeera yang menatapnya sambil mengejek karena berhasil mendapatkan Kaisar. Aliran darah yang terasa begitu cepat dan emosi meluap, membuat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status