Semua Bab Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO: Bab 291 - Bab 300

362 Bab

Bab 291 Kurir

“Mind over matter…I'm in tatters thinking 'bout her. Taste my disaster… It's heavy on my tongue…” Reno membasuh tangannya di wastafel sambil mengumandangkan sebuah lagu. Ia berhenti bersenandung saat telepon genggamnya bergetar di meja wastafel itu. “Ya?” “Bos, seperti yang bos perkirakan, Pak Bastian akan mengajukan gugatan cerai kepada Ibu Elsie.” “Hem,” gumam Reno sambil tersenyum. Benar dugaannya. Lalu ia bertanya, “Dan Rico?” “Dia ada di rumah sakit. Mereka mematahkan kakinya dan membuatnya tidak memiliki apa-apa.” “Tentu saja. Bastian tidak akan membiarkan seseorang menginjak-injak harga dirinya… terutama seseorang seperti Rico. Dia adalah pion kecil bagi Bastian…” Reno terkekeh pelan. “Bagaimana Bos tahu Pak Bastian akan menceraikan Ibu Elsie?” tanya Heri dengan hati-hati dari ujung sambungan telepon. “Bukankah sudah jelas. Untuk apalagi Jay ada di sana malam itu?” Reno menyugar rambutnya sambil berkaca, menatap dirinya di cermin. Heri teringat malam itu kala ia dan
Baca selengkapnya

Bab 292 Apartemen Lantai Lima

Kanaya menyapu pandangannya ke sekeliling lobi itu dengan heran bercampur bingung. Kemana dia pergi? “Kenapa? Ada apa? Kenapa wajahmu pucat sekali Kanaya? Apa kamu baik-baik saja?” Rizal bertanya dengan nada khawatir. “Tadi— sepertinya ada orang yang mengikutiku…” Kanaya masih memegang lengan Rizal dengan erat, sembari matanya beredar ke sekeliling mereka. Kemana dia pergi? Batin Kanaya hampir tidak percaya jika orang itu bisa menghilang begitu cepat. Mendengar penjelasan Kanaya, Rizal memasang badan. Ia melindungi Kanaya dibelakangnya dan matanya menatap tajam ke sekeliling mereka. “Aku tidak melihat siapapun, Kanaya.” “Tadi dia di belakangku! Aku yakin sekali!” Kanaya bersikukuh. “Kamu mengenalnya? Kamu melihat wajahnya?” tanya Rizal masih melihat dengan waspada ke segala arah. Kanaya menggeleng. Ia melepaskan pegangan tangannya saat terdengar pintu lift terbuka. “Kita bisa bertanya pada pengelola apartemen. Mereka pasti punya CCTV. Ayo…” Rizal mengajak Kanaya pergi bersa
Baca selengkapnya

Bab 293 Mencari Identitas Rizal

“Kanaya…” Rizal tidak tampak terkejut melihat Kanaya berdiri di depan pintu apartemennya. “Dari Bude untukmu. Boleh aku masuk?” Kanaya pun tidak berbasa-basi dengan Rizal. Ia langsung memberikan kotak berisi kue itu kepada Rizal. Rizal tertawa dan menerima kotak itu. “Kamu tidak takut masuk ke apartemenku? Bagaimana kalau aku melakukan sesuatu padamu?” tanya Rizal sambil menatap balik Kanaya. “Apakah kamu akan melakukan sesuatu padaku?” Kanaya balik bertanya. Rizal terkekeh. Ia membuka pintu lebih lebar dan mempersilahkan Kanaya masuk dengan melebarkan tangannya. Kanaya melangkah masuk. Ia mengalahkan rasa takutnya. Tujuannya datang ke sana adalah untuk mengetahui lebih jauh mengenai Rizal. Kanaya berhenti melangkah dan melihat ke penjuru apartemen itu, memperhatikan segala sesuatu yang ada di sana. Tampaknya tidak ada yang mencurigakan. Model ruangan apartemen itu sama seperti apartemen yang ditempati ibunya. Hanya interiornya saja yang berbeda. Apartemen ibunya terkesan leb
Baca selengkapnya

Bab 294 Bisakah Aku Percaya Padamu?

“A-apa itu… pi-sau?” Suara Kanaya bergetar saat mengatakan benda yang tampak di layar ponsel itu. Rizal menurunkan telepon genggamnya. Ia pun tampak terkejut. “Sepertinya. Tetapi untuk memastikannya, sebaiknya kita meminta sekuriti gedung untuk mendalaminya.” Kanaya sibuk dengan pikirannya. Ia masih terkejut, menyadari betapa dekatnya ia dari suatu bahaya. Jika Rizal tidak menge-zoom gambar itu, mereka berdua tidak akan melihat jelas benda apa yang dipegang pria itu. “Ini, minum dulu, Kanaya.” Rizal memberikan Kanaya segelas air putih yang sudah ia siapkan. Ia pun juga melakukan hal yang sama. Kanaya masih saja terlihat syok saat ia meletakkan gelas itu ke atas meja. Ia mengusap wajahnya dengan telapak tangan, mencoba menenangkan diri. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi pada dirinya jika Rizal tidak datang menghampirinya saat itu. Apakah orang itu benar-benar akan melukainya dna anak dalam kandungannya? Kanaya bergidik memikirkan hal itu. Refleks tangannya memegangi perutnya, s
Baca selengkapnya

Bab 295 R.A

“Apa kamu bilang?!!” teriak Elsie dengan kesal pada orang diujung sambungan telepon. Begitu kesalnya sampai ia lupa mengecilkan suaranya. Fendi, salah satu supir di Sunnyside Estate yang mengendarai mobilnya saat itu, sampai melirik melalui kaca interior mobil. Elsie berdehem dan melotot ke arah Fendi, sehingga Fendi segera mengalihkan pandangannya ke jalanan di depannya. “Kamu tahu siapa yang membantunya?” Elsie bertanya dengan berbisik. “Saya tidak tahu, Bu. Tiba-tiba saja seorang pria datang, dengan tatapan mata mengancam. Saya tidak mau ambil resiko dan bersembunyi di lorong.” Terdengar suara seorang pria dari ujung sambungan telepon itu. Pria itu lanjut berkata, “Tetapi saat saya sedang sembunyi, dua orang laki-laki lain mendatangi saya. Untung saja saat itu saya berhasil kabur!” “Sialan!” umpat Elsie, merasa sangat kesal. Lagi-lagi orang yang ia suruh untuk mencelakai Kanaya gagal! “Seperti apa wajahnya?” Elsie penasaran ingin tahu siapa yang membantu Kanaya. Tidak mung
Baca selengkapnya

Bab 296 Tameng

Elsie duduk dengan tidak tenang. Ia tengah memikirkan sesuatu.Apa hubungan Kanaya dan Reno? Mengapa Reno membantu Kanaya? Apa mereka sudah kenal lama? Di mana mereka bertemu?Rasanya tidak mungkin kalau mereka sudah kenal lama, sebab Reno tinggal di luar negeri lebih dari dua tahun lamanya.Dan dua tahun yang lalu, rasanya tidak mungkin juga kalau Reno sudah mengenal Kanaya. Sebab, Kanaya baru lulus sekolah saat itu, bahkan usianya belum 19 tahun.Dan mengetahui tabiat Reno, rasa-rasanya aneh jika Reno tiba-tiba saja meminjamkan kartu membernya kepada orang yang tidak di kenal. Terlebih jika mengetahui Kanaya membelinya untuk Bastian.Sebab, Reno dan Bastian tidak bisa dikatakan akur, meski mereka adalah sepupu.Ah! Elsie semakin bingung! Di mana sebenarnya letak keberpihakan Reno?Meski bingung, tetapi satu hal yang Elsie yakini, Reno tidak akan berpihak pada Bastian!“Aha!” Wajah Elsie berseri-seri. Ia mempunyai ide, dan ide ini mungkin bisa berhasil!Elsie mengambil telepon gengg
Baca selengkapnya

Bab 297 Siapa Bersandiwara?

Elsie melangkah keluar dari lift menuju ruangan CEO Renowed Innovation. Di depan meja sekertaris, ia berhenti. “Selamat siang, bisa saya bertemu dengan Pak Reno?” Elsie bertanya dengan sopan. Bagaimana pun ia harus menjaga imagenya di depan khalayak umum. Fika, sekertaris Reno yang tengah serius mengetik, mengangkat wajahnya. Ia tampak terkejut melihat Elsie. Tentu Fika mengenal Elsie. Siapa orang di Emerald City yang tidak mengenal istri Bastian itu? Namun sebagai sekertaris Reno, ia pun mengetahui jika hubungan Reno dan Bastian tidaklah harmonis. Walaupun masih dibilang bertalian darah, kedua pria yang sama-sama memiliki darah Dwipangga itu selalu “bersaing”. Alhasil, yang berdiri di hadapannya saat ini adalah istri saingan bosnya! Fika segera berdiri. “Se-selamat siang Bu Elsie. Silahkan duduk Bu, saya akan coba tanyakan pada Bapak,” jawab Fika sesuai standar aturan yang harus ia ikuti. Elsie tersenyum manis, tetapi pandangannya tidak lah semanis senyumannya. “Saya
Baca selengkapnya

Bab 298 I’m A Businessman

“Bagaimana? Apa kita sepakat?” Elsie tersenyum penuh arti. Jika Reno benar menyukai Kanaya, Elsie yakin Reno akan setuju dengan penawarannya. Lagipula, bukan kali pertama Reno melakukan sesuatu yang melewati batas. Reno bukan seorang yang selalu patuh pada aturan seperti Bastian. Jadi seharusnya tidak masalah jika Reno “playing trick” dalam hal ini. Elsie yakin jika Reno setuju ikut andil, mereka berdua akan bisa memisahkan Kanaya dan Bastian. Bukankah ia dan Reno sama-sama mendapat keuntungan? Selain itu, Elsie tidak perlu turun tangan sendiri dalam menyingkirkan Kanaya. Reno yang akan melakukan all the dirty works untuknya! Reno mengurungkan niatnya untuk duduk. Ia melipat tangannya di depan dada dan berdehem. “Jadi—kamu ingin aku membujuk Kanaya agar pergi bersamaku ke tempat yang jauh, kemudian— saat kelahiran anaknya, AKU—membuat seolah-olah anaknya tidak bisa diselamatkan. Padahal, aku memberikan anak itu untukmu?” “Ya! Bukankah itu rencana yang hebat? Aku tahu kamu bisa
Baca selengkapnya

Bab 299 Heri Dan Rosa

Sementara itu, Heri turun ke bawah untuk membeli segelas kopi di salah satu kedai kopi yang ada di lobi gedung itu. Ia mengantuk karena kurang tidur akibat menyelidiki berbagai macam hal untuk Bosnya. “Latte machiato satu.” Ia memesan salah satu menu es kopi di gerai itu dan menunggu hingga minuman itu selesai disiapkan. Akan tetapi, baru saja matanya menatap ke layar telepon genggam yang ada ditangannya, seseorang menegurnya. “Kamu— Heri kan?” Heri menoleh, ia tertegun melihat perempuan yang berdiri di sampingnya. Ah, tentu saja! Batinnya teringat Elsie yang sedang menemui Reno di ruangan CEO. Dalam hati ia mengumpat kenapa tidak memikirkan Rosa! Tentu saja Elsie datang bersama Rosa! “Maaf, anda salah orang.” Heri merendahkan suaranya agar terdengar lebih berat, berharap Rosa tidak mengenalinya. Rosa mengernyitkan keningnya. Matanaya memicing memperhatikan Heri yang bersikap acuh tidak acuh padanya. Pria di depannya ini memang berkaca mata dan berpenampilan lebih
Baca selengkapnya

Bab 300 Ebony Estate

“Ros, di mana?”Elsie berjalan keluar dari lift di parkiran basemen sembari menghubungi Rosa.“Aku di cafe. Apa kamu sudah selesai?”Elsie berdecak pelan. “Ya! Cepat turun, aku tunggu di depan lift!” Setelah itu Elsie menutup percakapan teleponnya.Tidak lama Rosa datang dan mereka masuk ke dalam mobil.“Kamu bertemu Reno?” tanya Rosa sambil ia menyalakan mesin mobil.“Heem,” jawab Elsie sambil memberi gestur dengan matanya.“Kenapa kamu pergi menemui Reno? Bagaimana kalau Bastian sampai tahu? Bukankah itu hanya membuat Bastian semakin marah dan curiga?” Rosa mencoba menasehati.Apalagi rumah tangga temannya itu sedang tidak baik-baik saja. Dan tampaknya Bastian serius akan mengajukan gugatan cerai. “Bastian sedang pergi ke kota Anabath. Dia tidak akan tahu selama kamu menemani aku Ros.”Rosa memutar bola matanya diam-diam. dalam hatinya dongkol karena Elsie selalu menjadikannya tameng untuk menutupi apa yang ia lakukan. Dulu, ia memang membiarkan saja. Saat Elsie selalu beralasan p
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2829303132
...
37
DMCA.com Protection Status