All Chapters of Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO: Chapter 281 - Chapter 290

362 Chapters

Bab 281 Hari Yang Sial

“Ini hari terakhirmu bekerja. Kemasi barang-barangmu dan jangan kembali lagi!” Rico terkejut mendengar ucapan atasannya di tempat kerja. Ia memegang surat pemecatan dirinya dengan tidak percaya. Bagaimana mereka tahu jika ia sering pergi clubbing dan minum minuman keras, juga menjual suplemen kepada klien yang ia lakukan secara diam-diam? Siang itu, tiba-tiba saja atasannya di tempat fitness tempatnya bekerja memanggilnya dan memberinya surat pemutusan hubungan kerja. Jelas Rico sangat terkejut. Rico adalah seorang Personal Trainer sebuah fasilitas fitness ternama di Emerald City. Sebagai seorang personal trainer di tempat kebugaran itu, ia dilarang untuk mengkonsumsi minuman beralkohol. Hal ini karena sebagai seorang PT, perannya bukan hanya memberi instruksi; tetapi juga memberi inspirasi dengan memberi contoh kepada klien dan sesama rekan kerja. Alkohol diketahui tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga kejernihan mental seseorang. Itu sebabnya mereka melarang
Read more

Bab 282 Rentenir

Setelah diusir dari apartemennya, Rico pergi ke sebuah cafe tidak jauh dari gedung apartemen miliknya. Rico tidak tahu ke mana ia harus pergi. Ia menunggu hingga ia tahu apa yang sebenarnya terjadi, berharap masih bisa kembali ke apartemennya.Rico masih tidak habis pikir. Kenapa ia sial sekali hari ini? Setelah dipecat dari pekerjaannya, ia pun diusir dari apartemen yang sudah setahun ini ia tinggali. “Aaaahhh…. sial! Kenapa sial sekali hari ini? Kemana Elsie? Kenapa dia tidak mengangkat teleponku?” sungut Rico sambil menggebrak meja. Ia merasa sangat kesal. Terlebih Elsie tidak bisa dihubunginya. Jika saja ia bisa menghubungi Elsie, tentu ia tidak akan sampai mengalami ini semua!Ia masih berusaha menghubungi Elsie, namun saat ini justru nomor kekasih gelapnya itu tidak lagi bisa dihubungi.Tunggu! Apa ini semua perbuatan Elsie? Apa dia yang melakukan ini semua? Apa dia berusaha menjauhinya? Meninggalkannya sekarang? Pikir Rico, merasa jika kesialan yang dialaminya hari itu buka
Read more

Bab 283 Mengusik Orang Yang Salah

“Ba-baik Tony, jangan pukuli aku lagi. Be-berapa lagi— yang harus kubayar?” Rico mencoba untuk duduk. Mah tidak mau ia harus membayar bedebah-bedebah itu.“200 juta! Transfer 200 juta lagi, dan kau akan kubiarkan pergi!”“Du-dua ratus?” Rico tergagap mendengar jumlah uang itu. Dari mana ia mendapatkan dua ratus juta saat itu? Ditabungannya hanya ada sisa uang sejumlah 50 juta saja!Seorang anak buah Tony memberinya telepon genggam miliknya, dan menyuruhnya segera membuka aplikasi m-banking miliknya.“Cepat! Transfer sekarang juga! Atau kupatahkan tanganmu!” bentak Tony sambil melotot di depan wajah Rico.Rico sampai memejamkan wajahnya dengan ketakutan.Tony menggertakkan buku-buku jari tangannya sembari dia beranjak dan memutar tubuhnya. Ia mengambil telepon genggamnya, menunggu transferan dana dari Rico.“Cepat! Lamban sekali!” bentak Tony dengan kesal karena Rico tidak juga mentransfer dana itu. “Tunggu! Tunggu! Saya akan transfer sekarang!”Dengan tangan gemetar, Rico mentransfer
Read more

Bab 284 Gelombang Tak Terlihat

Jay melirik memperhatikan Bastian yang sedang memimpin rapat. Ia datang ke ruangan itu untuk menemui Bastian. Namun ia harus menunggu Bosnya itu selesai memimpin rapat.Jay bergidik melihat raut wajah pria yang sudah lama mempekerjakannya itu. Kedua belah bibir Bastian mengatup dengan rapat, dan rahangnya menegang. Tatapan matanya mengkritisi semua yang hadir di sana.Keadaan ruangan rapat itu pun tidak jauh berbeda. Begitu mencekam.Raut wajah semua yang hadir tampak tegang. Tidak ada yang berani berbicara atau mengutarakan sesuatu tanpa ditanya.Ezra mengatakan, sejak datang ke kantor siang ini, mood bos mereka itu sangatlah buruk. Tidak ada satu orang pun di kantor yang tidak terkena perlakuan dingin bosnya itu. Jay tahu apa yang menyebabkan Bastian seperti itu. Kegeraman dan kekecewaan yang begitu besar pada istri yang begitu ia ratukan selama ini membuatnya marah dan murka.Bahkan saat mengetahui istrinya itu tidak bisa memberinya keturunan, Bastian tetap mempertahankannya. Be
Read more

Bab 285 Bastian Juga Manusia

“Semua sudah dibereskan Non. Bibi taruh di sini dulu ya. Bibi mau temui perawat.” Sifa menaruh koper kecil yang berisi baju dan perlengkapan sehari-hati Kanaya selama ia tinggal di rumah sakit. Kanaya yang sedang berdiri di depan jendela, menoleh dan mengangguk. “Terima kasih, Bi.” “Anak bibi jadi berobat di sini?” ia lanjut bertanya. “Iya Non. Kalau semua lancar, dalam waktu dekat anak bibi bisa transplantasi sumsum tulang dari kakaknya. Kalau boleh, bibi mau ijin beberapa hari ke depan.” “Biar nanti Naya ngomong sama Bapak, Bi. Sepertinya Bapak nggak akan keberatan. Kebetulan Naya pas di tempat ibu.” Hari ini, Kanaya diperbolehkan untuk pulang. Ia tidak lagi harus bed rest meskipun tetap harus berhati-hati. Dan seperti yang sudah mereka rencanakan, ia akan tinggal bersama ibunya dan Laila untuk beberapa waktu ke depan. Sehingga tanpa kehadiran Sifa, Kanaya tidak akan kesepian. “Iya, Non. Semoga aja.” Sifa begitu berharap. “Bibi pergi keluar sebentar Non, mumpung Bapak belum
Read more

Bab 286 Menginap

Bastian dan Kanaya menghabiskan waktu petang dan malam itu di apartemen Ayunda. Tidak banyak yang mereka lakukan, hanya duduk dan mengobrol sampai tiba waktu Ayunda harus beristirahat. “Bastian kamu ikut menginap kan?” tanya Ayunda dengan penuh harap. Anak mantunya itu belum pernah menginap di tempatnya. Sehingga sangat wajar jika ia mengharapkan Bastian untuk tinggal malam itu. Kanaya menoleh kearah Bastian yang saat itu sedang menatap Ayunda. Kanaya merasa Bastian akan merasa tidak enak untuk menolaknya. Maka dari itu, ia pun menjawab untuk Bastian. “Ibu, Bastian harus bekerja besok jadi—” “Tentu, Bu.” Bastian menimpali. Ia lalu menoleh dan merangkul Kanaya yang duduk disebelahnya. “Aku bisa berangkat pagi-pagi sekali dari sini, Naya. Tidak masalah.” Kanaya masih menatap Bastian, terkejut karena Bastian memilih untuk menginap di apartemen ibunya bersamanya. Bastian belum pernah menginap di rumah ibunya, dan ini kali pertama mereka akan tidur bersama dengan sepengetahuan
Read more

Bab 287 Di Ujung Lidah

Kanaya baru saja selesai membantu budenya menyiapkan meja makan untuk mereka sarapan pagi itu. Ia masuk ke dalam kamar, hendak memanggil Bastian untuk sarapan bersama. Bastian menoleh saat pintu kamar itu dibuka. Dan ia tersenyum lebar ketika melihat Kanaya datang menghampirinya. “Sarapan yuk. Bude sudah masak untuk kita.” Kanaya membantu membenahi pakaian Bastian dan merapikan dasi yang Bastian kenakan. “Sepertinya aku tidak akan sempat sarapan. Aku harus ke luar kota pagi ini.” Kanaya mengangkat pandangannya dan menatap Bastian. “Keluar kota?” Bastian mengangguk. “Ada kericuhan yang terjadi di daerah penambangan batubara, aku harus terbang ke sana dan melihat apa yang terjadi.” “Ke-ricuhan?” Kekhawatiran menelusup di hati Kanaya. Bastian mengangguk. “Kejadiannya baru tadi malam.” “Apa kamu harus pergi ke sana? Apa tidak bisa diwakilkan?” Tidak disadarinya ia memegang kemeja Bastian sedikit lebih erat. Melihat perubahan raut wajah Kanaya, Bastian tersenyum dan berkata, “Jan
Read more

Bab 288 Dalam Masalah

Prang! “Perawat! Bangsat!” Rico berteriak dari tempatnya berbaring. Ia sedang kesal karena sejak tadi ia memanggil perawat, namun tidak ada yang datang. Begitu kesalnya hingga ia melempar barang-barang yang ada di dekatnya. Sudah hampir empat hari ia dirawat di rumah sakit itu. Ia tidak bisa berjalan. Kakinya di gips, patah tulang, dan kemungkinan ia tidak akan bisa berjalan lagi dengan sempurna. Rico depresi dan stres! Sebab ia tidak punya apa-apa lagi. Dan mengetahui ia tidak bisa berjalan dengan sempurna, bagaimana ia akan bisa bekerja sebagai PT? Padahal itulah pekerjaannya sehati-hari. Ditambah lagi, Elsie tidak bisa dihubungi! Ia tidak tahu mengapa. Bahkan Rosa pun tidak tahu. Saat ditemukan di bekas pabrik itu beberapa hari yang lalu, ia dalam keadaan tidak sadarkan diri. Ia dibawa ke rumah sakit umum daerah. Naasnya lagi, saat dibawa ke sana, asuransi kesehatan yang ia miliki mendadak tidak bisa di gunakan! Ada saja alasannya! Kesialan datang bertubi-tubi, dan Rico tid
Read more

Bab 289 Dua Sisi Perceraian

Bukan hanya Rico yang kesal. Elsie pun juga kesal.Ia melempar bantal ke lantai dengan geram. “Aaarggghhh!” Elsie tidak tahu bagaimana Bastian bisa mengetahui perselingkuhannya dengan Rico. Padahal ia sudah sangat berhati-hati dan selalu menyamar saat keluar menemui Rico ataupun saat ia tengah menikmati dunia malam. Ia tidak pernah langsung pergi ke tempat Rico untuk mengecoh siapa saja yang mungkin mengikutinya. Tetapi sial, akhirnya suaminya itu bisa juga mengetahuinya! Ia tahu betapa marahnya Bastian. Ia tidak hanya telah mengkhianatinya, namun juga telah menginjak ego dan harga diri Bastian dengan apa yang ia lakukan. Terbukti dengan apa yang suaminya itu lakukan pada Rico, perusahaan papanya, dan juga rencana Bastian untuk menceraikannya. Akan tetapi, Elsie berasumsi Bastian hanya mengetahui perselingkuhannya dengan Rico, dan tidak mengetahui hal lain yang ia lakukan. Itu sebabnya, Elsie merasa masih memiliki harapan. Walaupun harapan itu tipis, tetapi ia harus bisa membuat
Read more

Bab 290 This Is Killing Me

Di ujung sambungan, Kanaya semakin tersipu dengan cara Bastian menatapnya. “Bas… jangan menatapku seperti itu,” ucap Kanaya dengan salah tingkah. Tangannya sibuk bermain dengan rambutnya dan ia menggigit bibirnya. Bastian tertawa. “Aku tidak bisa menahannya, Naya. Sebaiknya kamu harus mulai terbiasa dengan itu. Karena ini adalah caraku menatapmu mulai saat ini…” Bastian mengerling dan salah satu alisnya terangkat, menggoda Kanaya. Kanaya menundukkan wajahnya dan menutupinya dengan lengannya. Ia merasa saat itu wajahnya sudah memerah seperti tomat rebus. Dadanya membuncah. Meskipun ia tidak begitu mengerti arti ucapan Bastian dan mengapa Bastian mengatakan hal itu, tetapi rasa hangat yang menjalar dari lubuk hatinya yang bahagia begitu mendominasi tubuh dan pikirannya saat itu. Rasanya terlalu indah, sehingga ia tidak ingin memikirkan hal lainnya. Jika ini momen yang akan ia rasakan sekali seumur hidupnya, maka biarlah ia menikmatinya. “Naya, biarkan aku melihatmu, jangan tutu
Read more
PREV
1
...
2728293031
...
37
DMCA.com Protection Status