Semua Bab Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO: Bab 261 - Bab 270

362 Bab

Bab 261 Date Night Part 1

“Kita ke mana Bas?” Kanaya dan Bastian berada di dalam mobil SUV yang dikendarai sendiri oleh Bastian.Mereka hanya pergi berdua saja kali ini setelah sebelumnya Bastian meminta ijin pada Ayunda untuk mengajak Kanaya pergi bersamanya, seakan-akan ia baru pertama kali mengajak Kanaya pergi berkencan.Ayunda saat itu tertawa dan mengatakan jika Bastian sangat lucu. Tentu ia akan mengijinkan, toh Bastian adalah suami Kanaya.“Bukankah kamu pernah bilang ingin menghabiskan waktu berdua?” Bastian balik bertanya sambil melirik Kanayayang duduk di sebelahnya sambil mengerling jenaka.Kanaya ingat mengatakan hal itu saat mereka berada dalam tenda beberapa hari yang lalu. Saat itu, ia pikir Bastian tidak setuju dengan permintaannya. Tetapi ternyata…“Ta-tapi ini bukan jalan ke arah rumah. Kita mau ke mana?” Kanaya menjadi gugup sekaligus antusias. Apa yang Bastian rencanakan untuk mereka malam ini? “Tidak sabar?” ledek Bastian sambil sekali lagi melirik Kanaya dan mengulum senyum.Kanaya me
Baca selengkapnya

Bab 262 Date Night Part 2

“Kamu suka film-nya?” Sembari berjalan keluar dari bioskop, Bastian bertanya.Dua jam sudah mereka menikmati film bergenre comedy romance.Film berjudul Other Than You yang dibintangi oleh aktor dan aktris papan atas itu bercerita mengenai dua orang yang awalnya tidak mengenal, lalu secara tidak sengaja bertemu di sebuah cafe melalui kesalahpahaman yang membuat keduanya beradu argumentasi, dan berakhir dengan rasa saling antipati diantara keduanya.Siapa sangka nasib berkata lain. Mereka bertemu kembali dalam sebuah acara pernikahan kerabat mereka. Dan yang membuat keadaan menjadi bertambah buruk, kedua mantan pacar mereka juga ikut menghadirinya. Alhasil keduanya berpura-pura menjadi sepasang kekasih, berusaha meyakinkan semua yang ada di sana bahwa mereka adalah pasangan kekasih, hingga akhirnya hubungan yang saling membenci berubah menjadi cinta.“Suka, lumayan menghibur,” jawab Kanaya sambil tertawa. Sisa-sisa ekspresi tawa saat menonton film itu masih terlihat. Ia terlihat senan
Baca selengkapnya

Bab 263 Date Night Part 3

Ardyan menyodorkan amplop putih panjang kepada Bastian, lalu menyandarkan punggungnya ke dinding.Mereka berdua telah bergeser ke pinggir, mencari tempat lebih sepi untuk bicara.Bastian membuka amplop itu dan membaca isinya.“Itu rambutmu bukan Bas?” tanya Ardyan sambil memperhatikan raut wajah temannya itu saat melihat hasil positif pada laporan lab yang dibacanya.Bastian tidak menjawab. Ia menarik nafas dalam sembari melipat kembali kertas itu dan memasukkannya ke dalam amplop.Walaupun Bastian tidak menjawabnya, Ardyan tahu pasti jika rambut itu milik Bastian. Sebab ia memiliki database DNA Bastian. Dan DNA pada rambut itu cocok dengan milik Bastian.“Dari kadar obat yang terdeteksi, kelihatannya sudah beberapa kali kamu mengkonsumsi obat itu. Apa kamu tahu siapa yang meng-spike minumanmu?”Ardyan langsung menembak. Ia yakin Bastian tidak dengan sengaja meminum obat itu. Pasti ada seseorang yang dengan sengaja mencampur obat tidur itu dalam minuman sahabatnya.“Aku yakin kamu sud
Baca selengkapnya

Bab 264 Date Night Part 4

Hari bertambah malam dan mereka semakin asik mengobrol. Samar terdengar suara lagu-lagu berkumandang dari olat list milik Fariz.Bastian, Kanaya, Ardyan, Fariz dan Clara. Indra tidak datang karena ia sedang bertugas.Untungnya Alea sudah tertidur sehingga mereka bisa dengan leluasa mengobrol.“Kalian sudah kemana saja tadi?” Clara melirik ke arah Bastian yang sedang mengobrol bersama suaminya dan Ardyan.Ia dan Kanaya sedang mengambil makanan dan minuman di atas meja.Kanaya menoleh sesaat mengikuti arah pandangan Clara, dan ia tersenyum.“Nonton,” jawab Kanaya pendek. Kedua bagian pipinya tampak bersemu merah muda saat menjawab.“Cie… kencan dong?” goda Clara sambil menyenggol bahu Kanaya.Kanaya mengulum senyum. “Bukan, hanya nonton saja.” “Bajunya udah couple-an masa bukan kencan? Ayolah!” ledek Clara lagi. Ia tertawa melihat wajah Kanaya yang semakin merona setiap kali ia menggodanya.Kanaya menyentuh jaket putih yang ia kenakan. Ia sampai lupa masih mengenakan jaket itu. Tapi ya
Baca selengkapnya

Bab 265 Keputusan Mereka

Atmosfir malam itu begitu syahdu. Ditambah suara musik yang mengalun merdu, membuat Bastian dan Kanaya merasakan desir-desir di tubuh mereka.“Kita pulang?” Suara berat Bastian terdengar diantara deru nafas yang mulai memburu. Tatapan matanya menghitam bulat penuh dengan hasrat terpendam.Kanaya tidak jauh berbeda. Ia merasa tubuhnya menghangat dan kedua matanya hanya fokus pada pria di hadapannya.Ia menjawab dengan anggukan.Melihat jawaban itu, Bastian menggenggam tangan Kanaya dan mengajaknya berjalan menemui Fariz dan Clara.“Sori Riz, Ra. Kami pamit pulang. Ini sudah malam.” Bastian bicara to the point.Fariz melirik jam tangannya. “Kok cepat-cepat? Belum juga jam 9.”Plok! Clara menepuk pundak suaminya. “Ngomong apa kamu Yang? Perempuan hamil itu perlu banyak istirahat!” Ia lalu memberi Kanaya yang wajahnya sedikit memerah, kedipan mata. Ia lalu berjalan menghampiri Kanaya. “Pulang dan bersenang-senanglah,” bisik Clara sambil ia cipika-cipiki dengannya. Kanaya tersipu dan ia
Baca selengkapnya

Bab 266 Not Accident

Bastian dan Kanaya sampai di Sunset Summit. Kanaya masuk ke dalam kamar dan meletakkan tasnya di atas meja. Ia lalu berbalik badan menghadap Bastian yang baru saja menutup pintu.“Bas, aku senang sekali malam ini. Terima kasih sudah mengajakku pergi.”Bastian mengerutkan keningnya dan berjalan menghampiri. “Kenapa mengatakan hal seperti itu?”Kanaya tersenyum, mengabaikan sekelebat rasa rasa sakit yang sempat ia rasakan di hatinya.Kanaya memberi Bastian kerlingan dan berbicara sembari mengulum senyuman. “Tidak boleh kalau aku berterima kasih?”Bastian meraih pinggang Kanaya dan mendekatkan dirinya dalam jarak yang intim.“Boleh, tapi aku tidak suka caramu mengatakannya.” Suara Bastian yang rendah itu terdengar serak, dan berkesan seksi di telinga Kanaya. Kanaya merasa ujung-ujung syarafnya berdesir. Bagaimana mungkin ia bisa merasakan hal itu hanya dengan mendengar suaranya saja? Apakah ini kerja hormon estrogen yang berlebih, ataukah daya pikat Bastian yang begitu besar terhadap
Baca selengkapnya

Bab 267 Apartemen Rico

Pagi harinya, Elsie bangun dengan posisi tengkurap dan kepala berdenyut hebat. Ia meringis, merasakan pening di kepalanya akibat efek alkohol yang diminumnya tadi malam.Elsie benci hangover. Namun begitu ia tidak bisa berhenti sama sekali dari mengkonsumsi minuman beralkohol.Karena dengan meminum minuman beralkohol, ia merasa lebih lepas dan bebas.Perlahan Elsie mengangkat tubuhnya, bertumpu pada kedua siku sebelum memutar kepalanya ke arah berlawanan.“Aaarrgghh…” rintih Elsie sambil memijat kepalanya yang terasa berat, sembari menutup matanya dari sinar matahari pagi yang menembus tirai jendela.Perlahan ia mulai membuka matanya dan memperhatikan tempat di mana ia berada. Tidak hanya mengenali kamar itu sebagai apartemen Rico, ia juga mengenali pria yang tidur di sampingnya.Rico, selingkuhannya itu sedang terlelap, tidur hanya dengan menggunakan celana boxer miliknya.Tidak jauh berbeda dengan Rico, Elsie pun tidur hanya dengan menggunakan pakaian dalamnya saja.Perlahan, Elsie
Baca selengkapnya

Bab 268 Bernegosiasi

Mobil yang ditumpangi mereka berhenti di depan sebuah rumah besar. Dan Elsie tahu benar rumah siapa itu.Dua orang pria memegang tangan Elsie, dan Elsie langsung menghempaskannya. Ia memberi mereka pelototan mata sebelum dengan sukarela berjalan masuk ke dalam rumah itu.Elsie tahu mereka tidak berani berbuat macam-macam padanya selama bos mereka tidak mengeluarkan perintah.Bagaimanapun Elsie sadar bos mereka punya kepentingan padanya. Itu sebabnya mereka membawanya ke rumah itu.“Elsie! Lihatlah dirimu!” seru Ravioli sambil tertawa lepas saat melihat penampilan seksi Elsie.Perempuan di hadapannya itu bisa berubah 180 derajat dari gaya kesehariannya sebagai Nyonya Bastian yang anggun, menjadi perempuan yang bergaya hidup bebas, sarat dengan dunia malam.Elsie berhenti di depan pria empat puluh tahunan itu, tidak menghiraukan ucapannya. “Apa maumu?”Ravioli tertawa. “Tidak perlu bersikap galak seperti itu Elsie. Bukankah kamu sudah bersenang-senang tadi malam?” Ravioli berjalan men
Baca selengkapnya

Bab 269 Ketegangan Di Pagi Hari

Pagi harinya, Kanaya terbangun, dan hal pertama yang dilihatnya adalah Bastian. Suami sirinya itu tidur di sampingnya dengan nafas yang tenang.Kanaya menatap wajah tampan Bastian. Berapa kali pun ia menatapnya, atau dalam keadaan apa pun, bahkan saat rambutnya berantakan tak beraturan sepeerti pagi ini, ia tidak pernah bosan.Namun ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Ia merasa ada sesuatu yang aneh, sesuatu yang membuatnya cemas, namun ia tidak tahu apa.Bastian tidur di sampingnya, masih memejamkan mata. Suasana minggu pagi di rumah mereka pun masih sunyi, tentram dan damai. Jika bisa berkata jujur, pagi ini begitu sempurna. Apa yang perlu untuk ia cemaskan?Bahkan, semalam begitu luar biasa.Berhubungan suami-istri dengan Bastian terasa selalu menggairahkan bagi Kanaya. Terlepas dari sikap Bastian yang lebih berhati-hati dan lebih menahan diri sejak kandungannya memasuki trisemester ketiga.Tetapi tadi semalam, mereka berdua teramat sangat bergairah, bahkan ia merasa jika ia sa
Baca selengkapnya

Bab 270 You Are Fired!

Indra keluar dari dalam kamar Kanaya dengan langkah cepat. Tanpa sepatah kata, ia langsung menghampiri Bastian di teras belakang rumah.Bastian beranjak dari duduknya melihat berjalan ke arahnya. Ia telah menunggu Indra sejak tadi, ingin mennayakan keadaan Kanaya dan bayi mereka. Namun sebelum Bastian sempat membuka mulut untuk bertanya, Indra mengayunkan tinjunya dan sebuah kepalan menghantam wajah Bastian!“Uughh!”Bastian terjengkang ke belakang, terhuyung, dan ia hampir terjatuh. Namun Bastian berhasil menyeimbangkan tubuhnya, sehingga ia tidak benar-benar roboh. Masih terkejut, ia menatap Indra dengan bingung.Jika dalam keadaan berbeda, Bastian sudah pasti akan membalasnya. Namun ada yang lebih dikhawtirkannya saat it“Apa yang—”Indra menghardiknya dengan nada penuh amarah. “Berengsek kamu, Bas! Egois! Kamu sadar nggak kalau kamu membahayakan nyawanya dan anak yang dikandungnya? Dia hampir keguguran karena ulahmu!”Bastian mengusap pipinya yang memerah. Ia mencerna ucapan Ind
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2526272829
...
37
DMCA.com Protection Status