Share

Bab 264 Date Night Part 4

Author: Misya Lively
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Hari bertambah malam dan mereka semakin asik mengobrol. Samar terdengar suara lagu-lagu berkumandang dari olat list milik Fariz.

Bastian, Kanaya, Ardyan, Fariz dan Clara. Indra tidak datang karena ia sedang bertugas.

Untungnya Alea sudah tertidur sehingga mereka bisa dengan leluasa mengobrol.

“Kalian sudah kemana saja tadi?” Clara melirik ke arah Bastian yang sedang mengobrol bersama suaminya dan Ardyan.

Ia dan Kanaya sedang mengambil makanan dan minuman di atas meja.

Kanaya menoleh sesaat mengikuti arah pandangan Clara, dan ia tersenyum.

“Nonton,” jawab Kanaya pendek. Kedua bagian pipinya tampak bersemu merah muda saat menjawab.

“Cie… kencan dong?” goda Clara sambil menyenggol bahu Kanaya.

Kanaya mengulum senyum. “Bukan, hanya nonton saja.”

“Bajunya udah couple-an masa bukan kencan? Ayolah!” ledek Clara lagi. Ia tertawa melihat wajah Kanaya yang semakin merona setiap kali ia menggodanya.

Kanaya menyentuh jaket putih yang ia kenakan. Ia sampai lupa masih mengenakan jaket itu. Tapi ya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (17)
goodnovel comment avatar
Lukmanul Hakim
ada yang panas nih hatinya wk, wk, wk, wkwk .........
goodnovel comment avatar
Ulfa Zulfah
waduh datang indra
goodnovel comment avatar
fenni281085
iihhhh begini ama digantung ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 265 Keputusan Mereka

    Atmosfir malam itu begitu syahdu. Ditambah suara musik yang mengalun merdu, membuat Bastian dan Kanaya merasakan desir-desir di tubuh mereka.“Kita pulang?” Suara berat Bastian terdengar diantara deru nafas yang mulai memburu. Tatapan matanya menghitam bulat penuh dengan hasrat terpendam.Kanaya tidak jauh berbeda. Ia merasa tubuhnya menghangat dan kedua matanya hanya fokus pada pria di hadapannya.Ia menjawab dengan anggukan.Melihat jawaban itu, Bastian menggenggam tangan Kanaya dan mengajaknya berjalan menemui Fariz dan Clara.“Sori Riz, Ra. Kami pamit pulang. Ini sudah malam.” Bastian bicara to the point.Fariz melirik jam tangannya. “Kok cepat-cepat? Belum juga jam 9.”Plok! Clara menepuk pundak suaminya. “Ngomong apa kamu Yang? Perempuan hamil itu perlu banyak istirahat!” Ia lalu memberi Kanaya yang wajahnya sedikit memerah, kedipan mata. Ia lalu berjalan menghampiri Kanaya. “Pulang dan bersenang-senanglah,” bisik Clara sambil ia cipika-cipiki dengannya. Kanaya tersipu dan ia

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 266 Not Accident

    Bastian dan Kanaya sampai di Sunset Summit. Kanaya masuk ke dalam kamar dan meletakkan tasnya di atas meja. Ia lalu berbalik badan menghadap Bastian yang baru saja menutup pintu.“Bas, aku senang sekali malam ini. Terima kasih sudah mengajakku pergi.”Bastian mengerutkan keningnya dan berjalan menghampiri. “Kenapa mengatakan hal seperti itu?”Kanaya tersenyum, mengabaikan sekelebat rasa rasa sakit yang sempat ia rasakan di hatinya.Kanaya memberi Bastian kerlingan dan berbicara sembari mengulum senyuman. “Tidak boleh kalau aku berterima kasih?”Bastian meraih pinggang Kanaya dan mendekatkan dirinya dalam jarak yang intim.“Boleh, tapi aku tidak suka caramu mengatakannya.” Suara Bastian yang rendah itu terdengar serak, dan berkesan seksi di telinga Kanaya. Kanaya merasa ujung-ujung syarafnya berdesir. Bagaimana mungkin ia bisa merasakan hal itu hanya dengan mendengar suaranya saja? Apakah ini kerja hormon estrogen yang berlebih, ataukah daya pikat Bastian yang begitu besar terhadap

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 267 Apartemen Rico

    Pagi harinya, Elsie bangun dengan posisi tengkurap dan kepala berdenyut hebat. Ia meringis, merasakan pening di kepalanya akibat efek alkohol yang diminumnya tadi malam.Elsie benci hangover. Namun begitu ia tidak bisa berhenti sama sekali dari mengkonsumsi minuman beralkohol.Karena dengan meminum minuman beralkohol, ia merasa lebih lepas dan bebas.Perlahan Elsie mengangkat tubuhnya, bertumpu pada kedua siku sebelum memutar kepalanya ke arah berlawanan.“Aaarrgghh…” rintih Elsie sambil memijat kepalanya yang terasa berat, sembari menutup matanya dari sinar matahari pagi yang menembus tirai jendela.Perlahan ia mulai membuka matanya dan memperhatikan tempat di mana ia berada. Tidak hanya mengenali kamar itu sebagai apartemen Rico, ia juga mengenali pria yang tidur di sampingnya.Rico, selingkuhannya itu sedang terlelap, tidur hanya dengan menggunakan celana boxer miliknya.Tidak jauh berbeda dengan Rico, Elsie pun tidur hanya dengan menggunakan pakaian dalamnya saja.Perlahan, Elsie

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 268 Bernegosiasi

    Mobil yang ditumpangi mereka berhenti di depan sebuah rumah besar. Dan Elsie tahu benar rumah siapa itu.Dua orang pria memegang tangan Elsie, dan Elsie langsung menghempaskannya. Ia memberi mereka pelototan mata sebelum dengan sukarela berjalan masuk ke dalam rumah itu.Elsie tahu mereka tidak berani berbuat macam-macam padanya selama bos mereka tidak mengeluarkan perintah.Bagaimanapun Elsie sadar bos mereka punya kepentingan padanya. Itu sebabnya mereka membawanya ke rumah itu.“Elsie! Lihatlah dirimu!” seru Ravioli sambil tertawa lepas saat melihat penampilan seksi Elsie.Perempuan di hadapannya itu bisa berubah 180 derajat dari gaya kesehariannya sebagai Nyonya Bastian yang anggun, menjadi perempuan yang bergaya hidup bebas, sarat dengan dunia malam.Elsie berhenti di depan pria empat puluh tahunan itu, tidak menghiraukan ucapannya. “Apa maumu?”Ravioli tertawa. “Tidak perlu bersikap galak seperti itu Elsie. Bukankah kamu sudah bersenang-senang tadi malam?” Ravioli berjalan men

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 269 Ketegangan Di Pagi Hari

    Pagi harinya, Kanaya terbangun, dan hal pertama yang dilihatnya adalah Bastian. Suami sirinya itu tidur di sampingnya dengan nafas yang tenang.Kanaya menatap wajah tampan Bastian. Berapa kali pun ia menatapnya, atau dalam keadaan apa pun, bahkan saat rambutnya berantakan tak beraturan sepeerti pagi ini, ia tidak pernah bosan.Namun ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Ia merasa ada sesuatu yang aneh, sesuatu yang membuatnya cemas, namun ia tidak tahu apa.Bastian tidur di sampingnya, masih memejamkan mata. Suasana minggu pagi di rumah mereka pun masih sunyi, tentram dan damai. Jika bisa berkata jujur, pagi ini begitu sempurna. Apa yang perlu untuk ia cemaskan?Bahkan, semalam begitu luar biasa.Berhubungan suami-istri dengan Bastian terasa selalu menggairahkan bagi Kanaya. Terlepas dari sikap Bastian yang lebih berhati-hati dan lebih menahan diri sejak kandungannya memasuki trisemester ketiga.Tetapi tadi semalam, mereka berdua teramat sangat bergairah, bahkan ia merasa jika ia sa

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 270 You Are Fired!

    Indra keluar dari dalam kamar Kanaya dengan langkah cepat. Tanpa sepatah kata, ia langsung menghampiri Bastian di teras belakang rumah.Bastian beranjak dari duduknya melihat berjalan ke arahnya. Ia telah menunggu Indra sejak tadi, ingin mennayakan keadaan Kanaya dan bayi mereka. Namun sebelum Bastian sempat membuka mulut untuk bertanya, Indra mengayunkan tinjunya dan sebuah kepalan menghantam wajah Bastian!“Uughh!”Bastian terjengkang ke belakang, terhuyung, dan ia hampir terjatuh. Namun Bastian berhasil menyeimbangkan tubuhnya, sehingga ia tidak benar-benar roboh. Masih terkejut, ia menatap Indra dengan bingung.Jika dalam keadaan berbeda, Bastian sudah pasti akan membalasnya. Namun ada yang lebih dikhawtirkannya saat it“Apa yang—”Indra menghardiknya dengan nada penuh amarah. “Berengsek kamu, Bas! Egois! Kamu sadar nggak kalau kamu membahayakan nyawanya dan anak yang dikandungnya? Dia hampir keguguran karena ulahmu!”Bastian mengusap pipinya yang memerah. Ia mencerna ucapan Ind

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 271 Tamu Tak Diundang

    “Apa maksudmu sulit? Yang harus kalian lakukan adalah menyenggolnya! Apa sesulit itu?” Elsie marah-marah pada orang yang ada di ujung sambungan telepon.“Begini Nona, perempuan itu, dia selalu dalam penjagaan. Dia tidak pernah sendiri. Dan lagi m, dia sedang berada di kamar VIP, jauh dari ruangan pasien lainnya. Sangat sulit bagi kami mendekatinya!”“Haaahh! Tidak becus!” Elsie mengakhiri pembicaraan itu dengan kesal, dan melemparkan telepon genggam itu kepada Rico yang duduk di sebelahnya.“Sabar Babe, beri waktu mereka untuk bekerja,” Rico menenangkan Elsie.Dia memegang bahu Elsie, dan kembali berkata. “Mungkin nanti setelah Kanaya pulang dari rumah sakit, kita akan lebih banyak punya kesempatan. Kamu tahu sendiri kan kalau dia ditempatkan di ruangan yang terpisah dan sulit dijangkau.”“Aaaarrrggghh!” Bukannya tambah tenang, Elsie justru semakin geram mendengarnya. Ia melempar bantalan sofa karena begitu kesal.Bastian memberitahunya jika Kanaya mengalami pendarahan, sehingga harus

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 272 Datang Untuk Membantumu

    Kanaya menatap Rizal yang tersenyum sembari berjalan menghampirinya. Kanaya tahu Rizal bukanlah seorang dokter. Lalu mengapa dia datang degan berpenampilan sebagai seorang dokter?Tidak salah lagi! Dia pasti sedang menyamar. Tetapi untuk apa? Menemui dirinya?“Mau apa kamu di sini?” Kanaya bertanya dengan tatapan curiga. Ia melirik ke arah pintu, berharap ada orang lain di sana. Sifa atau mungkin juga perawat yang datang untuk mengecek keadaannya.Namun sayangnya, ia tidak melihat siapa pun, artinya ia hanya berdua saja dengan Rizal di ruangan itu.“Aku hanya ingin melihat keadaanmu.” Rizal berhenti melangkah dalam jarak yang cukup wajar. Ia tersenyum dan lanjut berkata, “Aku dengar kamu sedang dirawat di sini. Itu sebabnya aku datang untuk melihat keadaanmu. Apa anakmu baik-baik saja?”Rizal menunjuk perut Kanaya dengan matanya.Kanaya menatap Rizal tidak berkedip, memperhatikannya dengan seksama.“Tidak perlu berbasa-basi. Katakan saja untuk apa kamu datang kesini,” ucap Kanaya. Ia

Latest chapter

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 362 Pengalaman Pertama

    Perlahan Bastian memindahkan Baby K ke tangan Kanaya, memastikan Kanaya memegangnya dengan benar. Kanaya sudah pernah menggendong Alea, sehingga ia tahu bagaimana memggendong seorang bayi yang masih sangat kecil. Akan tetapi, menggendong buah hatinya untuk pertama kali tidak akan pernah bisa disamakan dengan apa pun juga. Awalnya tangan Kanaya bergetar saat ia menggendong Baby K. Untungnya, Bastian menggenggam tangannnya itu dan memberinya anggukan penuh keyakinan. Berangsur-angsur gemetar di tangannya menghilang, dan ia bisa menimang buah hatinya itu. Kanaya menatap tidak putus pada Baby K, sementara airmata bahagia terus mengalir di pipinya. “Ini Mama, Nak…” ucapnya dengan lirih sebelum mendaratkan kecupan yang lama, penuh rasa sayang di kening bayi mungil itu. Kecupan demi kecupan ia daratkan di wajah Baby K, sementara ia menggendongnya, memeluknya dalam dekapannya. “Mama sayang kamu Nak… mama rindu kamu…” Akhirnya ia bisa bisa memeluk, menggendong dan mencium buah hatin

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 361 Buah Hati

    Kanaya ingat hari itu kala dokter memvonis ibunya tidak dapat lagi tertolong kecuali dengan transplantasi jantung. Ia begitu putus asa hari itu, tidak tahu darimana ia bisa mendapatkan uang 20 miliar, jumlah yang sangat fantastis untuk seseorang biasa seperti dirinya. Sebuah kebetulan ia mendengar tawaran menjadi ibu pengganti siang itu di taman rumah sakit. Yang ternyata, tidak hanya menjadi jalan keluar kesembuhan ibunya, namun juga pertemuannya dengan Bastian, laki-laki cinta pertamanya. Jika saat itu ia tidak sedang membutuhkan uang, ia mungkin tidak akan pernah berpikir untuk menjadi seorang ibu pengganti. Apalagi dengan pembuahan alami yang dijalaninya saat ini. Apakah itu takdir? Kanaya tidak tahu. Akan tetapi hatinya berdebar dengan penuh kehangatan mendengar kalimat itu keluar dari bibir Bastian. Seakan Bastian ingin menegaskan jika jalan apa pun yang akan mereka tempuh, pada akhirnya pertemuan mereka tidak akan bisa dihindari. Dan saat ini, Kanaya ingin takdir itu

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 360 Takdir

    Kanaya menunggu dengan gelisah di dalam apartemen 1011 Thrillville. Ia menunggu kepulangan Bastian. Pria itu sudah pergi sejak satu jam yang lalu dan sampai saat ini belum kembali. Di mana dia? Kenapa lama sekali? Saat sesang menatap keluar jendela, pintu apartemen itu terbuka, dan Bastian melangkah masuk. Melihat kedatangan Bastian, wajah Kanaya langsung berseri-seri. Ia pun bergegas menghampirinya. “Bas, kamu kembali!” Kanaya begitu senang sehingga senyum merekah di bibirnya. Ia memegang kedua lengan Bastian dengan antusian, lalu melihat ke belakang Bastian. Namun tidak ada seorang pun yang berada bersamanya. “Bas… di mana—?” Kanaya bingung, heran dan kecewa karena tidak melihat Baby K. Bukankah Bastian sudah berjanji akan membawa Baby K padanya pagi ini? Lalu, di mana dia? Kenapa dia kembali hanya seorang diri? “Ayo sayang, dia sudah menunggumu.” Bastian menarik tangan Kanaya bersamanya ke arah pintu. “Bas, dia— dia di bawah? Kenapa tidak dibawa naik?” Kanaya bertambah h

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 359 Masalah Berdatangan

    “Hana, siapkan perlengkapan Baby K, dia akan pergi pagi ini!” perintah Bastian tanpa menghiraukan keinginan Elsie sembari fokus memperhatikan Baby K. Saat itu, raut wajah Baby K sudah tidak semerah tadi, dan tatapan matanya sudah tidak lagi bersedih. Dan ia sudah hampir menghabiskan susunya, bahkan menggapaikan tangannya memegangi jari telunjuk Bastian. Ia begitu senang bermain dengan jati itu. Ujung bibir Bastian melengkung ke atas melihat respon putranya itu. “B-bas… Bastian, apa maksudmu dia akan pergi? Apa— apa kita akan pergi ke suatu tempat?” Elsie begitu terkejut dengan ucapan Bastian. Bastian tidak pernah memberitahu jika mereka akan pergi. Pergi kemana, dan mengapa tiba-tiba? “Aku akan membawa Baby K bersamaku,” jawab Bastian sambil menatap putranya itu. “Lagipula bukankah kamu sedang lelah? Aku memberimu waktu untuk beristirahat agar dia tidak lagi mengganggu istirahatmu,” tambah Bastian sambil diam-diam tersenyum sinis. Apa? Elsie seperti tidak percaya dengan pendeng

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 358 Tertangkap Basah

    “Ah, merepotkan saja!” geramnya. Akan tetapi ia tidak bergerak dari tempatnya berdiri dan sibuk menscroll berita kejadian tadi malam. Ia membaca lagi dengan lebih detil mengenai kasus Ravioli, berharap bisa menemukan celah yang bisa menyelamatkannya jika Ravioli menyeretnya. Sementara itu, tangis Baby K semakin keras terdengar, sehingga membuatnya bertambah geram. “Hana!!” teriak Elsie dengan kesal memanggil baby sitter anak itu. Kemana baby sitter sialan itu? Batinnya dengan kesal. Karena tangisan Baby K tak kunjung reda, dengan menghentakkan kakinya ia berjalan menuju kamar Baby K. Sampai di sana, Hana tampak sedang mengganti popok bayi mungil yang sedang menangis itu. “Kenapa lagi dia? Berisik sekali!” bentak Elsie dengan kesal. “Baby K poop Bu, dan sepertinya dia juga haus,” jawab Hana yang masih merapikan baju Baby K. Ia baru sempat mengganti popoknya dan belum sempat membuatkan susu untuk bayi mungil itu. Elsie kembali berdecak dan berjalan menghampiri mereka. Ketika ma

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 357 Berita Mengejutkan

    Di kamar mandi, Elsie mencoba menghubungi Bastian, namun dua kali menghubungi, Bastian tidak mengangkat panggilan teleponnya. Semalam setelah selesai acara di Hotel Royal, Bastian pergi bersama ketiga sahabatnya. Mereka mengatakan jika sudah lama mereka tidak berkumpul dan ingin mengadakan Boy’s night, menghabiskan malam bersama sekaligus merayakan sehatnya kembali Bastian. Dan sebagai istri yang baik, ia tidak bisa melarang Bastian. Apa kata orang jika ia terlihat mengekang dan tidak percaya pada suaminya sendiri? “Kemana Bastian? Apa dia belum bangun?” gumam Elsie sambil melirik penunjuk waktu di telepon genggamnya. Jika mereka bangun sampai larut malam dan bahkan begadang sampai pagi, mungkin saja Bastian belum bangun pagi itu. Tapi tidak apa. Selama Bastian tidak ingat perempuan itu, tidak masalah jika ia pergi hangout semalaman bersama teman-temannya, batin Elsie sambil menatap wajahnya di cermin di depan wastafel. Ia tersenyum mengingat kejadian tadi malam saat Bastian b

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 356 Kembali Bersama

    Bastian mengusap airmata itu. “Besok pagi, Sayang. Besok pagi aku akan membawanya padamu.” Kanaya masih menatapnya dengan penuh harap, sementara Bastian menatapnya dengan lembut sembari mengelus pipinya perlahan. “Malam ini biarkan dia beristirahat, Naya. Biarkan dia beristirahat agar bisa menemui ibunya besok pagi.” Kanaya akhirnya mengangguk menyetujui. Ia tahu Bastian benar. Bukan ide yang tepat untuk membawa Baby K larut malam seperti ini. Ia hanya perlu bersabar sampai besok pagi. Bastian menghembusakan nafas lega. Ia lalu menarik Kanaya duduk di ranjang bersamanya, kemudian menyodorkan telepon genggamnya. “Kalau kamu ingin melihatnya.” Kanaya tentu ingin melihatnya. Ia menerima telepon genggam itu dan melihat sosok bayi mungil di layar telepon genggam Bastian. Kanaya menoleh, menatap Bastian seperti tengah memastikan kembali jika sosok itu adalah anak mereka. “Ya, itu Baby K. Lihatlah. Ada banyak foto dia di sana.” Bastian membantu Kanaya men-scroll ke samping galeri

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 355 Rindu Buah Hati

    Bastian memutar bola matanya. Tentu ia tahu Reno masih saudaranya. Jika yang menyembunyikan Kanaya orang lain, Bastian tidak akan hanya mengecohnya saja! Ia pasti akan membuat perhitungan serius dengannya! Bastian mendesah kasar. Reno, dia itu memang selalu saja mencari masalah dan membuatnya kesal. Namun, kapan ia pernah benar-benar keras menghukumnya? “Berhenti mengkhawatirkannya. Lagipula, aku tidak melakukan apa pun padanya. Aku hanya mengambil kembali apa yang menjadi milikku. Itu saja,” ujar Bastian sambil menarik pinggang Kanaya merapat padanya. Walaupun ia tidak bisa bisa benar-benar keras menindak Reno, tetapi ia tidak ingin menampakkannya. Akan tetapi ia pun tidak ingin Kanaya menjadi khawatir. Senyum Kanaya melebar mengetahui apa yang Bastian maksud dengan “miliknya”. “Aku bukan barang, Pak Bastian. Dan aku bukan milik siapa-siapa…” Kanaya mengerling, meledek istilah yang Bastian gunakan untuknya, meskipun ia tahu apa yang Bastian maksudkan. “Kamu memang bukan ba

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 354 Rencana Berhasil

    Kenapa Bos menghubunginya? Ada apa? Bukankah dia sedang bersama pujaan hatinya, melepas rindu saat ini? Dengan harap-harap cemas Ezra mengangkat panggilan itu, dan setengah berbisik menjawab, “Halo, Bos?” Di apartemen Thrillville, Bastian merasa khawatir karena ASI Kanaya terus merembes keluar pakaian yang dikenakannya. Dan Istrinya itu meringis kesakitan setiap kali buah dadanya tersenggol, walaupun hanya sedikit saja. Bagaimana Bastian bisa tenang membiarkan Kanaya tidur kesakitan malam itu? “Zra, aku mau kamu carikan pompa ASI sekarang juga!” perintah Bastian dari ujung sambungan telepon itu. Wajah Ezra memerah mendengar perintah bosnya itu. Pompa apa? “Pom—pa ASI, Bos?” tanyanya dengan suara setengah berbisik. Masa malam-malam begini harus cari pompa—ASI? Yang benar saja! “Apa aku harus mengulangnya? Dan kenapa kamu bicara berbisik-bisik? “ tanya Bastian yang kesal dengan respon Ezra. Ezra berdehem. “Saya sedang berada di apartemen A, Bos. Saya akan kirim orang un

DMCA.com Protection Status