Share

Bab 293 Mencari Identitas Rizal

Author: Misya Lively
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Kanaya…” Rizal tidak tampak terkejut melihat Kanaya berdiri di depan pintu apartemennya.

“Dari Bude untukmu. Boleh aku masuk?” Kanaya pun tidak berbasa-basi dengan Rizal. Ia langsung memberikan kotak berisi kue itu kepada Rizal.

Rizal tertawa dan menerima kotak itu.

“Kamu tidak takut masuk ke apartemenku? Bagaimana kalau aku melakukan sesuatu padamu?” tanya Rizal sambil menatap balik Kanaya.

“Apakah kamu akan melakukan sesuatu padaku?” Kanaya balik bertanya.

Rizal terkekeh. Ia membuka pintu lebih lebar dan mempersilahkan Kanaya masuk dengan melebarkan tangannya.

Kanaya melangkah masuk. Ia mengalahkan rasa takutnya. Tujuannya datang ke sana adalah untuk mengetahui lebih jauh mengenai Rizal.

Kanaya berhenti melangkah dan melihat ke penjuru apartemen itu, memperhatikan segala sesuatu yang ada di sana.

Tampaknya tidak ada yang mencurigakan. Model ruangan apartemen itu sama seperti apartemen yang ditempati ibunya. Hanya interiornya saja yang berbeda.

Apartemen ibunya terkesan leb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Lukmanul Hakim
ya apa Reno & Rizal adik & kk
goodnovel comment avatar
Yuni Lestari
apakah Rizal itu Reno? atau adik Reno?
goodnovel comment avatar
Hesty Thiya Adha
kaya nya si reno mencoba buat dekati kanaya,dan membuat kanaya jatuh cinta sama reno biar bastian patah hati,tp malah senjata makan tuan,eh kaya nya reno yg suka sama kanaya tp kanaya cinta nya sama bastian..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 294 Bisakah Aku Percaya Padamu?

    “A-apa itu… pi-sau?” Suara Kanaya bergetar saat mengatakan benda yang tampak di layar ponsel itu. Rizal menurunkan telepon genggamnya. Ia pun tampak terkejut. “Sepertinya. Tetapi untuk memastikannya, sebaiknya kita meminta sekuriti gedung untuk mendalaminya.” Kanaya sibuk dengan pikirannya. Ia masih terkejut, menyadari betapa dekatnya ia dari suatu bahaya. Jika Rizal tidak menge-zoom gambar itu, mereka berdua tidak akan melihat jelas benda apa yang dipegang pria itu. “Ini, minum dulu, Kanaya.” Rizal memberikan Kanaya segelas air putih yang sudah ia siapkan. Ia pun juga melakukan hal yang sama. Kanaya masih saja terlihat syok saat ia meletakkan gelas itu ke atas meja. Ia mengusap wajahnya dengan telapak tangan, mencoba menenangkan diri. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi pada dirinya jika Rizal tidak datang menghampirinya saat itu. Apakah orang itu benar-benar akan melukainya dna anak dalam kandungannya? Kanaya bergidik memikirkan hal itu. Refleks tangannya memegangi perutnya, s

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 295 R.A

    “Apa kamu bilang?!!” teriak Elsie dengan kesal pada orang diujung sambungan telepon. Begitu kesalnya sampai ia lupa mengecilkan suaranya. Fendi, salah satu supir di Sunnyside Estate yang mengendarai mobilnya saat itu, sampai melirik melalui kaca interior mobil. Elsie berdehem dan melotot ke arah Fendi, sehingga Fendi segera mengalihkan pandangannya ke jalanan di depannya. “Kamu tahu siapa yang membantunya?” Elsie bertanya dengan berbisik. “Saya tidak tahu, Bu. Tiba-tiba saja seorang pria datang, dengan tatapan mata mengancam. Saya tidak mau ambil resiko dan bersembunyi di lorong.” Terdengar suara seorang pria dari ujung sambungan telepon itu. Pria itu lanjut berkata, “Tetapi saat saya sedang sembunyi, dua orang laki-laki lain mendatangi saya. Untung saja saat itu saya berhasil kabur!” “Sialan!” umpat Elsie, merasa sangat kesal. Lagi-lagi orang yang ia suruh untuk mencelakai Kanaya gagal! “Seperti apa wajahnya?” Elsie penasaran ingin tahu siapa yang membantu Kanaya. Tidak mung

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 296 Tameng

    Elsie duduk dengan tidak tenang. Ia tengah memikirkan sesuatu.Apa hubungan Kanaya dan Reno? Mengapa Reno membantu Kanaya? Apa mereka sudah kenal lama? Di mana mereka bertemu?Rasanya tidak mungkin kalau mereka sudah kenal lama, sebab Reno tinggal di luar negeri lebih dari dua tahun lamanya.Dan dua tahun yang lalu, rasanya tidak mungkin juga kalau Reno sudah mengenal Kanaya. Sebab, Kanaya baru lulus sekolah saat itu, bahkan usianya belum 19 tahun.Dan mengetahui tabiat Reno, rasa-rasanya aneh jika Reno tiba-tiba saja meminjamkan kartu membernya kepada orang yang tidak di kenal. Terlebih jika mengetahui Kanaya membelinya untuk Bastian.Sebab, Reno dan Bastian tidak bisa dikatakan akur, meski mereka adalah sepupu.Ah! Elsie semakin bingung! Di mana sebenarnya letak keberpihakan Reno?Meski bingung, tetapi satu hal yang Elsie yakini, Reno tidak akan berpihak pada Bastian!“Aha!” Wajah Elsie berseri-seri. Ia mempunyai ide, dan ide ini mungkin bisa berhasil!Elsie mengambil telepon gengg

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 297 Siapa Bersandiwara?

    Elsie melangkah keluar dari lift menuju ruangan CEO Renowed Innovation. Di depan meja sekertaris, ia berhenti. “Selamat siang, bisa saya bertemu dengan Pak Reno?” Elsie bertanya dengan sopan. Bagaimana pun ia harus menjaga imagenya di depan khalayak umum. Fika, sekertaris Reno yang tengah serius mengetik, mengangkat wajahnya. Ia tampak terkejut melihat Elsie. Tentu Fika mengenal Elsie. Siapa orang di Emerald City yang tidak mengenal istri Bastian itu? Namun sebagai sekertaris Reno, ia pun mengetahui jika hubungan Reno dan Bastian tidaklah harmonis. Walaupun masih dibilang bertalian darah, kedua pria yang sama-sama memiliki darah Dwipangga itu selalu “bersaing”. Alhasil, yang berdiri di hadapannya saat ini adalah istri saingan bosnya! Fika segera berdiri. “Se-selamat siang Bu Elsie. Silahkan duduk Bu, saya akan coba tanyakan pada Bapak,” jawab Fika sesuai standar aturan yang harus ia ikuti. Elsie tersenyum manis, tetapi pandangannya tidak lah semanis senyumannya. “Saya

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 298 I’m A Businessman

    “Bagaimana? Apa kita sepakat?” Elsie tersenyum penuh arti. Jika Reno benar menyukai Kanaya, Elsie yakin Reno akan setuju dengan penawarannya. Lagipula, bukan kali pertama Reno melakukan sesuatu yang melewati batas. Reno bukan seorang yang selalu patuh pada aturan seperti Bastian. Jadi seharusnya tidak masalah jika Reno “playing trick” dalam hal ini. Elsie yakin jika Reno setuju ikut andil, mereka berdua akan bisa memisahkan Kanaya dan Bastian. Bukankah ia dan Reno sama-sama mendapat keuntungan? Selain itu, Elsie tidak perlu turun tangan sendiri dalam menyingkirkan Kanaya. Reno yang akan melakukan all the dirty works untuknya! Reno mengurungkan niatnya untuk duduk. Ia melipat tangannya di depan dada dan berdehem. “Jadi—kamu ingin aku membujuk Kanaya agar pergi bersamaku ke tempat yang jauh, kemudian— saat kelahiran anaknya, AKU—membuat seolah-olah anaknya tidak bisa diselamatkan. Padahal, aku memberikan anak itu untukmu?” “Ya! Bukankah itu rencana yang hebat? Aku tahu kamu bisa

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 299 Heri Dan Rosa

    Sementara itu, Heri turun ke bawah untuk membeli segelas kopi di salah satu kedai kopi yang ada di lobi gedung itu. Ia mengantuk karena kurang tidur akibat menyelidiki berbagai macam hal untuk Bosnya. “Latte machiato satu.” Ia memesan salah satu menu es kopi di gerai itu dan menunggu hingga minuman itu selesai disiapkan. Akan tetapi, baru saja matanya menatap ke layar telepon genggam yang ada ditangannya, seseorang menegurnya. “Kamu— Heri kan?” Heri menoleh, ia tertegun melihat perempuan yang berdiri di sampingnya. Ah, tentu saja! Batinnya teringat Elsie yang sedang menemui Reno di ruangan CEO. Dalam hati ia mengumpat kenapa tidak memikirkan Rosa! Tentu saja Elsie datang bersama Rosa! “Maaf, anda salah orang.” Heri merendahkan suaranya agar terdengar lebih berat, berharap Rosa tidak mengenalinya. Rosa mengernyitkan keningnya. Matanaya memicing memperhatikan Heri yang bersikap acuh tidak acuh padanya. Pria di depannya ini memang berkaca mata dan berpenampilan lebih

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 300 Ebony Estate

    “Ros, di mana?”Elsie berjalan keluar dari lift di parkiran basemen sembari menghubungi Rosa.“Aku di cafe. Apa kamu sudah selesai?”Elsie berdecak pelan. “Ya! Cepat turun, aku tunggu di depan lift!” Setelah itu Elsie menutup percakapan teleponnya.Tidak lama Rosa datang dan mereka masuk ke dalam mobil.“Kamu bertemu Reno?” tanya Rosa sambil ia menyalakan mesin mobil.“Heem,” jawab Elsie sambil memberi gestur dengan matanya.“Kenapa kamu pergi menemui Reno? Bagaimana kalau Bastian sampai tahu? Bukankah itu hanya membuat Bastian semakin marah dan curiga?” Rosa mencoba menasehati.Apalagi rumah tangga temannya itu sedang tidak baik-baik saja. Dan tampaknya Bastian serius akan mengajukan gugatan cerai. “Bastian sedang pergi ke kota Anabath. Dia tidak akan tahu selama kamu menemani aku Ros.”Rosa memutar bola matanya diam-diam. dalam hatinya dongkol karena Elsie selalu menjadikannya tameng untuk menutupi apa yang ia lakukan. Dulu, ia memang membiarkan saja. Saat Elsie selalu beralasan p

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 301 Wani Piro?

    Saat Elsi masuk ke dalam rumah Ravioli, mafia itu sedang berbicara dengan seseorang melalui sambungan telepon. Jono, salah satu anak buah Ravioli menahan Elsie di depan pintu ruang kerjanya. Namun saat Ravioli melihat Elsie, ia memberi kode dengan tangannya agar Jono membiarkan Elsie masuk. Jono bagaikan peliharaan yang patuh, bergeser memberi jalan untuk Elsie. Elsie memanfaatkan kesempatan itu untukberjalan masuk menemui Ravioli. Suara heels pendek sepatu Elsie terdengar berdentang saat ia berjalan di ruangan itu. Ravioli melihat Elsie dan ia memberi kode dengan jari telunjuknya agar berjalan mendekat. “Tentu, jangan kuatir, tidak akan ada masalah dalam pengiriman!” Ravioli menanggapi lawan bicaranya. “Aku jamin itu! Kamu siapkan saja sisa uang pembayarannya!” ucap Ravioli kembali sebelum ia mengakhiri pembicaraan telepon itu dan berbalik badan. “Bagus kamu ke sini, Els! Aku baru saja hendak menghubungimu!” Ravioli mengantongi telepon genggamnya dan ia beranjak dari k

Latest chapter

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 362 Pengalaman Pertama

    Perlahan Bastian memindahkan Baby K ke tangan Kanaya, memastikan Kanaya memegangnya dengan benar. Kanaya sudah pernah menggendong Alea, sehingga ia tahu bagaimana memggendong seorang bayi yang masih sangat kecil. Akan tetapi, menggendong buah hatinya untuk pertama kali tidak akan pernah bisa disamakan dengan apa pun juga. Awalnya tangan Kanaya bergetar saat ia menggendong Baby K. Untungnya, Bastian menggenggam tangannnya itu dan memberinya anggukan penuh keyakinan. Berangsur-angsur gemetar di tangannya menghilang, dan ia bisa menimang buah hatinya itu. Kanaya menatap tidak putus pada Baby K, sementara airmata bahagia terus mengalir di pipinya. “Ini Mama, Nak…” ucapnya dengan lirih sebelum mendaratkan kecupan yang lama, penuh rasa sayang di kening bayi mungil itu. Kecupan demi kecupan ia daratkan di wajah Baby K, sementara ia menggendongnya, memeluknya dalam dekapannya. “Mama sayang kamu Nak… mama rindu kamu…” Akhirnya ia bisa bisa memeluk, menggendong dan mencium buah hatin

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 361 Buah Hati

    Kanaya ingat hari itu kala dokter memvonis ibunya tidak dapat lagi tertolong kecuali dengan transplantasi jantung. Ia begitu putus asa hari itu, tidak tahu darimana ia bisa mendapatkan uang 20 miliar, jumlah yang sangat fantastis untuk seseorang biasa seperti dirinya. Sebuah kebetulan ia mendengar tawaran menjadi ibu pengganti siang itu di taman rumah sakit. Yang ternyata, tidak hanya menjadi jalan keluar kesembuhan ibunya, namun juga pertemuannya dengan Bastian, laki-laki cinta pertamanya. Jika saat itu ia tidak sedang membutuhkan uang, ia mungkin tidak akan pernah berpikir untuk menjadi seorang ibu pengganti. Apalagi dengan pembuahan alami yang dijalaninya saat ini. Apakah itu takdir? Kanaya tidak tahu. Akan tetapi hatinya berdebar dengan penuh kehangatan mendengar kalimat itu keluar dari bibir Bastian. Seakan Bastian ingin menegaskan jika jalan apa pun yang akan mereka tempuh, pada akhirnya pertemuan mereka tidak akan bisa dihindari. Dan saat ini, Kanaya ingin takdir itu

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 360 Takdir

    Kanaya menunggu dengan gelisah di dalam apartemen 1011 Thrillville. Ia menunggu kepulangan Bastian. Pria itu sudah pergi sejak satu jam yang lalu dan sampai saat ini belum kembali. Di mana dia? Kenapa lama sekali? Saat sesang menatap keluar jendela, pintu apartemen itu terbuka, dan Bastian melangkah masuk. Melihat kedatangan Bastian, wajah Kanaya langsung berseri-seri. Ia pun bergegas menghampirinya. “Bas, kamu kembali!” Kanaya begitu senang sehingga senyum merekah di bibirnya. Ia memegang kedua lengan Bastian dengan antusian, lalu melihat ke belakang Bastian. Namun tidak ada seorang pun yang berada bersamanya. “Bas… di mana—?” Kanaya bingung, heran dan kecewa karena tidak melihat Baby K. Bukankah Bastian sudah berjanji akan membawa Baby K padanya pagi ini? Lalu, di mana dia? Kenapa dia kembali hanya seorang diri? “Ayo sayang, dia sudah menunggumu.” Bastian menarik tangan Kanaya bersamanya ke arah pintu. “Bas, dia— dia di bawah? Kenapa tidak dibawa naik?” Kanaya bertambah h

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 359 Masalah Berdatangan

    “Hana, siapkan perlengkapan Baby K, dia akan pergi pagi ini!” perintah Bastian tanpa menghiraukan keinginan Elsie sembari fokus memperhatikan Baby K. Saat itu, raut wajah Baby K sudah tidak semerah tadi, dan tatapan matanya sudah tidak lagi bersedih. Dan ia sudah hampir menghabiskan susunya, bahkan menggapaikan tangannya memegangi jari telunjuk Bastian. Ia begitu senang bermain dengan jati itu. Ujung bibir Bastian melengkung ke atas melihat respon putranya itu. “B-bas… Bastian, apa maksudmu dia akan pergi? Apa— apa kita akan pergi ke suatu tempat?” Elsie begitu terkejut dengan ucapan Bastian. Bastian tidak pernah memberitahu jika mereka akan pergi. Pergi kemana, dan mengapa tiba-tiba? “Aku akan membawa Baby K bersamaku,” jawab Bastian sambil menatap putranya itu. “Lagipula bukankah kamu sedang lelah? Aku memberimu waktu untuk beristirahat agar dia tidak lagi mengganggu istirahatmu,” tambah Bastian sambil diam-diam tersenyum sinis. Apa? Elsie seperti tidak percaya dengan pendeng

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 358 Tertangkap Basah

    “Ah, merepotkan saja!” geramnya. Akan tetapi ia tidak bergerak dari tempatnya berdiri dan sibuk menscroll berita kejadian tadi malam. Ia membaca lagi dengan lebih detil mengenai kasus Ravioli, berharap bisa menemukan celah yang bisa menyelamatkannya jika Ravioli menyeretnya. Sementara itu, tangis Baby K semakin keras terdengar, sehingga membuatnya bertambah geram. “Hana!!” teriak Elsie dengan kesal memanggil baby sitter anak itu. Kemana baby sitter sialan itu? Batinnya dengan kesal. Karena tangisan Baby K tak kunjung reda, dengan menghentakkan kakinya ia berjalan menuju kamar Baby K. Sampai di sana, Hana tampak sedang mengganti popok bayi mungil yang sedang menangis itu. “Kenapa lagi dia? Berisik sekali!” bentak Elsie dengan kesal. “Baby K poop Bu, dan sepertinya dia juga haus,” jawab Hana yang masih merapikan baju Baby K. Ia baru sempat mengganti popoknya dan belum sempat membuatkan susu untuk bayi mungil itu. Elsie kembali berdecak dan berjalan menghampiri mereka. Ketika ma

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 357 Berita Mengejutkan

    Di kamar mandi, Elsie mencoba menghubungi Bastian, namun dua kali menghubungi, Bastian tidak mengangkat panggilan teleponnya. Semalam setelah selesai acara di Hotel Royal, Bastian pergi bersama ketiga sahabatnya. Mereka mengatakan jika sudah lama mereka tidak berkumpul dan ingin mengadakan Boy’s night, menghabiskan malam bersama sekaligus merayakan sehatnya kembali Bastian. Dan sebagai istri yang baik, ia tidak bisa melarang Bastian. Apa kata orang jika ia terlihat mengekang dan tidak percaya pada suaminya sendiri? “Kemana Bastian? Apa dia belum bangun?” gumam Elsie sambil melirik penunjuk waktu di telepon genggamnya. Jika mereka bangun sampai larut malam dan bahkan begadang sampai pagi, mungkin saja Bastian belum bangun pagi itu. Tapi tidak apa. Selama Bastian tidak ingat perempuan itu, tidak masalah jika ia pergi hangout semalaman bersama teman-temannya, batin Elsie sambil menatap wajahnya di cermin di depan wastafel. Ia tersenyum mengingat kejadian tadi malam saat Bastian b

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 356 Kembali Bersama

    Bastian mengusap airmata itu. “Besok pagi, Sayang. Besok pagi aku akan membawanya padamu.” Kanaya masih menatapnya dengan penuh harap, sementara Bastian menatapnya dengan lembut sembari mengelus pipinya perlahan. “Malam ini biarkan dia beristirahat, Naya. Biarkan dia beristirahat agar bisa menemui ibunya besok pagi.” Kanaya akhirnya mengangguk menyetujui. Ia tahu Bastian benar. Bukan ide yang tepat untuk membawa Baby K larut malam seperti ini. Ia hanya perlu bersabar sampai besok pagi. Bastian menghembusakan nafas lega. Ia lalu menarik Kanaya duduk di ranjang bersamanya, kemudian menyodorkan telepon genggamnya. “Kalau kamu ingin melihatnya.” Kanaya tentu ingin melihatnya. Ia menerima telepon genggam itu dan melihat sosok bayi mungil di layar telepon genggam Bastian. Kanaya menoleh, menatap Bastian seperti tengah memastikan kembali jika sosok itu adalah anak mereka. “Ya, itu Baby K. Lihatlah. Ada banyak foto dia di sana.” Bastian membantu Kanaya men-scroll ke samping galeri

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 355 Rindu Buah Hati

    Bastian memutar bola matanya. Tentu ia tahu Reno masih saudaranya. Jika yang menyembunyikan Kanaya orang lain, Bastian tidak akan hanya mengecohnya saja! Ia pasti akan membuat perhitungan serius dengannya! Bastian mendesah kasar. Reno, dia itu memang selalu saja mencari masalah dan membuatnya kesal. Namun, kapan ia pernah benar-benar keras menghukumnya? “Berhenti mengkhawatirkannya. Lagipula, aku tidak melakukan apa pun padanya. Aku hanya mengambil kembali apa yang menjadi milikku. Itu saja,” ujar Bastian sambil menarik pinggang Kanaya merapat padanya. Walaupun ia tidak bisa bisa benar-benar keras menindak Reno, tetapi ia tidak ingin menampakkannya. Akan tetapi ia pun tidak ingin Kanaya menjadi khawatir. Senyum Kanaya melebar mengetahui apa yang Bastian maksud dengan “miliknya”. “Aku bukan barang, Pak Bastian. Dan aku bukan milik siapa-siapa…” Kanaya mengerling, meledek istilah yang Bastian gunakan untuknya, meskipun ia tahu apa yang Bastian maksudkan. “Kamu memang bukan ba

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 354 Rencana Berhasil

    Kenapa Bos menghubunginya? Ada apa? Bukankah dia sedang bersama pujaan hatinya, melepas rindu saat ini? Dengan harap-harap cemas Ezra mengangkat panggilan itu, dan setengah berbisik menjawab, “Halo, Bos?” Di apartemen Thrillville, Bastian merasa khawatir karena ASI Kanaya terus merembes keluar pakaian yang dikenakannya. Dan Istrinya itu meringis kesakitan setiap kali buah dadanya tersenggol, walaupun hanya sedikit saja. Bagaimana Bastian bisa tenang membiarkan Kanaya tidur kesakitan malam itu? “Zra, aku mau kamu carikan pompa ASI sekarang juga!” perintah Bastian dari ujung sambungan telepon itu. Wajah Ezra memerah mendengar perintah bosnya itu. Pompa apa? “Pom—pa ASI, Bos?” tanyanya dengan suara setengah berbisik. Masa malam-malam begini harus cari pompa—ASI? Yang benar saja! “Apa aku harus mengulangnya? Dan kenapa kamu bicara berbisik-bisik? “ tanya Bastian yang kesal dengan respon Ezra. Ezra berdehem. “Saya sedang berada di apartemen A, Bos. Saya akan kirim orang un

DMCA.com Protection Status