Home / Urban / Sang Pewaris Konsorsium / Chapter 251 - Chapter 260

All Chapters of Sang Pewaris Konsorsium: Chapter 251 - Chapter 260

522 Chapters

Bab 251

Keputusan yang Tepat“Jangan melakukan hal-hal yang membuatku jengkel lagi kalau kamu setakut itu padaku. Kalau tidak, aku tidak bisa janji kamu masih akan bernapas saat kamu meninggalkan tempat ini hari ini,” ujar Daffa.Bilgi makin gemetar. Dia menengadah dan melihat Daffa tersenyum, tapi Daffa tampak tidak sungguh-sungguh bahagia. Itu hanya memperparah rasa takut Bilgi, membuat giginya bergemeletuk karena tubuhnya yang gemetar hebat. Dia tahu Daffa tidak bercanda.Dibunuh bukanlah hasil yang Bilgi perkirakan untuk dirinya sendiri dan dia tidak yakin apakah dia bisa menghentikan Daffa agar tidak menjadikan itu kenyataan. Oleh karena itu, lututnya bergoyang seperti jeli sekali lagi, tidak bisa menyokong berat tubuhnya. Otaknya kemudian menjadi kosong selama beberapa waktu.Saat lututnya mengenai lantai, menimbulkan sensasi yang tajam di kakinya, dia akhirnya kembali tersadar dari lamunannya.Saat itu terjadi, Bilgi mau tidak mau mengeluarkan teriakan yang membuat kulit semua oran
Read more

Bab 252

Pemimpin penjaga keamanan itu pun panik. Dia membungkuk dalam, menjelaskan, “Maafkan saya, Tuan Halim. Kami ingin mengusir dia keluar dari hotel, tapi manajer lobi hotel sebelumnya, Samantha Wibisana, menelepon kami dan memberikan perintah tegas untuk tidak melukai pria ini. Dia juga menyuruh kami untuk membebaskan dia.”Seraya dia berbicara, dia dengan berhati-hati melirik Daffa sebelum langsung menatap ke arah lantai.Daffa menyadari tindakan orang itu, tapi tidak menyuarakan keluhannya. Lagi pula, dia tahu penjaga keamanan itu tidak bisa membantah, jadi mereka tidak bersalah. Dia meletakkan kedua tangannya pada pinggangnya, menghela napas.“Jadi, sebagai ketua keamanan, kamu seharusnya bisa membuat penilaianmu sendiri.”Pemimpin mereka mau tidak mau gemetar. Dia bisa merasakan agresi di balik perkataan Daffa dan dia merasa telah melakukan keputusan yang salah sebelumnya, membahayakan posisinya saat ini.Tidak ada lagi yang bisa dia lakukan selain meredakan amarah Daffa supaya d
Read more

Bab 253

KetakutanAlicia sekarang terlihat seperti wanita karier yang kuat.Daffa bertatapan dengannya dan baru hendak berbicara, tapi Alicia tiba-tiba berlari ke arahnya. Hal itu membuat seringai terbentuk di wajah Daffa karena dia tahu bahwa Alicia masih sama, gadis polos di hati. Seraya Daffa berdiri di sana dan menatapnya, rahangnya yang terkatup mengendur.Sepanjang waktu, Erin berdiri di samping Daffa. Dia memperhatikan ekspresinya yang berubah, kekecewaan getir terbentuk dalam hatinya. Akan tetapi, Erin tidak menyampaikan perasaannya ataupun menunjukkannya di wajahnya.Dia tahu hal-hal seperti itu akan sering terjadi di masa depan, terutama jika dia ingin terus berada di samping Daffa sebagai lebih dari sekretarisnya. Dia harus terbiasa dengan popularitas Daffa di antara para wanita.Meski begitu, Daffa tidak tahu sedikit pun apa yang sedang Erin pikirkan, juga Alicia.Pada saat itu, Alicia telah sampai di hadapan Daffa dan membungkuk secara formal untuk menyapanya dan Erin. “Teri
Read more

Bab 254

Helaan napas keluar dari bibir Daffa saat dia melihat Erin bersikap seperti itu.Dia mengulurkan tangannya untuk menekan tombol kemudi otonom sebelum angkat bicara. “Kamu perlu menenangkan dirimu dan memarkirkan mobilnya di sisi jalan. Kita akan melanjutkan pembicaraan ini setelah itu.”Erin mulai menarik napas dalam berkali-kali.Setelah dia memarkirkan mobilnya, Daffa melanjutkan, “Kesalahan yang telah kamu buat hari ini bukan karena kamu mengacau, tapi karena mentalitasmu telah berubah. Kamu telah menjadi lebih arogan, berpikir bahwa kita bisa menggunakan uang untuk melakukan banyak hal karena kita kaya sekarang.”Dalam satu detik, mata Erin tampak seperti akan segera copot. Matanya yang membulat segera bertemu dengan mata Daffa yang kosong.Dia tidak bisa mengelak bahwa Daffa benar dan mentalitas ini adalah sebuah kesalahan yang tidak dia sadari sebelumnya. Sebelum dia bisa menjawab, suara dentuman yang keras terdengar.Mobil mereka tersentak dengan keras ke depan dan mulai m
Read more

Bab 255

“Maksudmu, aku tidak kaya? Apakah kamu tidak melihat pakaian yang kukenakan? Ini dibuat oleh desainer kecil dari Ioblia, bernilai 45 miliar rupiah. Umurku 28 tahun di tahun ini dan ini adalah pertama kalinya aku disebut miskin. Sejujurnya, tuduhanmu lucu sekali. Semua orang di Kota Almiron tahu aku karena aku adalah anggota Keluarga Ganendra!”Sambil berbicara, pria itu dengan angkuh mengangkat dagunya ke arah Erin. Dia sudah bisa membayangkan Erin berlutut di kakinya memohon ampun. Jika itu terjadi, dia sudah sangat siap untuk menerimanya sebagai salah satu wanitanya.Namun, sayangnya itu tidak terjadi.Erin hanya berdiri di sana dengan mata yang membulat.“Keluarga Ganendra?” ujarnya sebelum tertawa dingin. “Oh, aku tahu banyak tentang keluarga itu. Mereka luar biasa kaya.”Seringai terbentuk di wajah pria itu.Namun, itu langsung memudar saat Erin meletakkan tangannya di pinggangnya. Dia berteriak, “Aku telah mendengar banyak hal mengenai keluarga itu, seperti bagaimana mereka
Read more

Bab 256

“Daffa!” teriakan Erin yang lantang mengisi udara. Kemudian, dia mendengar Daffa menggumamkan umpatan, membuat kulitnya bergidik. Dia tidak berani berdiri dan melihat apa yang telah terjadi pada Daffa. Alih-alih, dia tetap membeku di tanah.“Maafkan saya, Tuan Halim. Saya terlambat tiba,” ujar suara yang familier tiba-tiba.“Briana!” pikir Erin, bangkit berdiri dalam kecepatan yang tidak manusiawi. Dia lalu menoleh ke arah mobil yang baru saja datang di sampingnya dan seorang wanita turun dari sisi lainnya. Menekan dadanya yang sakit, Erin terhuyung ke tanah lagi.Kakinya sudah tidak bertenaga dan pikirannya kosong. Yang bisa tubuhnya lakukan hanyalah bernapas pada saat itu.Di sisi lain, Briana melihat Erin dari kejauhan dan ingin berbicara dengannya. Sebelum dia bisa melakukannya, dia melihat Erin terjatuh ke tanah. Briana menduga Erin telah terluka, jadi dia berlari ke arah Daffa, berhenti di hadapannya dengan singkat untuk membungkuk. “Tuan Halim.”Meskipun dia belum bangkit s
Read more

Bab 257

Mengikuti arahan dari sistem navigasi, Daffa mengendarai mobilnya bersama Briana dan Erin ke lokasi pesta.Beberapa saat kemudian, Erin selesai memperbaiki riasan wajahnya di kursi belakang. Dia merasa buruk karena membiarkan Daffa, bosnya, mengantar mereka ke acaranya, jadi dia berdeham dua kali sebelum berbicara.“Tuan Halim, berdasarkan penyelidikan saya, pestanya akan diadakan di lokasi yang familier bagi Keluarga Ganendra, yaitu Remnard Estate, rumah keluarga mereka. Berdasarkan tradisi, keluarga mereka berkumpul di tempat itu untuk acara-acara penting sepanjang tahun. Sebelumnya, saat kita bertemu Thomas Ganendra, saya mencari foto-foto acara Keluarga Ganendra di internet dan tidak melihat dia di acara mana pun. Maka, saya yakin pria itu memiliki motif tersembunyi. Terlebih, itu adalah kebetulan yang aneh bahwa dia muncul sekarang. Keluarga Ganendra selalu bersikap arogan. Keluarga itu tidak berfokus pada uang. Alih-alih, mereka lebih khawatir dengan siapa yang akan menjadi anc
Read more

Bab 258

Daffa tahu Erin masih merasa gugup. Walaupun begitu, dia tidak lagi mengkritik pendapatnya maupun berbicara lagi. Yang dia lakukan hanyalah mengemudi dalam diam.Merasa sesak karena ketegangan yang tiba-tiba, Briana menyesal duduk di kursinya saat itu. Dia mengomel dalam hatinya, “Pantas saja Edward menolak untuk bergabung dengan kami!”Keheningan mengisi mobil itu. Kekosongan itu bukanlah sesuatu yang pernah dialami Briana sebelumnya, jadi itu membuatnya sesak. Dia membuka mulutnya tapi tetap diam karena takut, menyerah setelah gagal berbicara beberapa kali.Tidak ingin fokus pada kecanggungan itu lagi, Briana memutuskan lebih baik melihat peta di ponselnya. Dengan begitu, dia bisa berkonsentrasi untuk memastikan keamanan Daffa.Saat dia mengamati setiap rincian peta itu, dia merasa mobilnya melambat.Beberapa mobil mahal telah terparkir di depan mereka. Namun, tidak ada mobil yang semahal mobil yang Daffa kendarai. Maka, saat dia tiba di jalan di depan Remnard Estate, semua oran
Read more

Bab 259

Daffa tahu itu berarti pelayan wanita itu ingin melakukan sesuatu yang jahat atau berencana menghancurkan reputasinya dan mempermalukannya. Meskipun begitu, rasa penasaran memenuhi benak Daffa dan dia menantikan trik apa yang sudah direncanakan oleh pelayan wanita itu. Maka, dia berdiri di sana dalam diam dengan tangannya di belakang punggungnya.Reaksi itu bukanlah reaksi yang diharapkan oleh pelayan wanita itu.Mulutnya terbuka sedikit karena terkejut, tapi hanya bertahan sebentar karena dia segera tersadarkan kembali dari lamunannya. Lalu, dia mengeluarkan sebuah dokumen dari sakunya dan menunjukkannya pada semua orang.“Kami mengundang 120 tamu untuk pesta malam ini dan ‘Daffa Halim’ bukanlah salah satunya. Ditambah, kami telah menugaskan pelayan untuk setiap tamu yang akan menuntun mereka ke kursinya—tapi kamu bahkan tidak memiliki seorang pelayan. Terlebih lagi, kamu tampaknya tidak tahu tradisi kami, jadi aku tidak yakin kamu pernah terdaftar dalam daftar tamu pesta Keluarga
Read more

Bab 260

Daffa yakin dia telah melihat semua orang yang ada di sana, tapi dia tidak bisa menentukan sumber suara itu. Itu karena dia tidak melihat siapa pun membuka mulutnya saat orang itu berbicara.Itu membuat Daffa heran. Namun, dia tetap memasang ekspresi datar dengan kedua tangan di dalam sakunya.“Jika ada dari kalian yang merasa perkataan itu masuk akal,” kata Daffa dengan tenang, “seharusnya kalian membantu pelayan wanita ini bukannya membiarkannya terus berada di sini dan membuat masalah.”Dia tampak begitu tidak peduli sampai tidak ada yang berani menatap matanya. Sebenarnya, dia merasa konyol bagaimana ucapan seseorang itu membuat semua orang, termasuk penjaga keamanan sebelumnya, menatapnya tidak suka.Karena itu, dia menoleh pada Erin, memberi perintah, “Wanita itu tidak terlihat sebagai seorang pelayan. Gaun, sepatu, kalung, anting, dan setiap aksesori yang dia kenakan terlihat mahal. Selain itu, tangannya halus, tidak ada luka atau kerutan yang disebabkan oleh kerja keras. Ak
Read more
PREV
1
...
2425262728
...
53
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status