Walaupun sakit bagi Rafael untuk membungkuk karena Daffa masih mencengkeram rambutnya, dia tetap melakukannya.Alis Daffa berkerut. Dia terkejut melihat Rafael melakukan itu, jadi dia melepaskan cengkeramannya dan menepuk telapak tangannya, membersihkannya.Dia lalu menunjuk ke arah papan ketik, berkata, “Mulai sekarang, aku ingin kamu selesai menyusun kesepakatan transfer sahamnya. Namun, selain kesepakatan itu, kamu juga akan menyerahkan seluruh aset, tidak termasuk uang tunai, yang berada di bawah namamu padaku.”Mata Rafael membelalak lebar sebelum dia dengan patuh duduk di kursi. Akan tetapi, dia tidak menyentuh papan ketiknya. Alih-alih, dia membentak dengan dingin, “Kamu benar-benar keterlaluan, Daffa Halim! Mungkin hari ini aku kalah, tapi tindakanmu saat ini sudah kelewatan!”Dia berbicara dengan nada yang terkendali dan tampak tenang, seolah-olah bukan dia yang berada dalam bahaya. Namun, dia banjir keringat di dalam bajunya. Dia tahu jika dia terus berkeringat selama sat
Baca selengkapnya