"Maksudnya apa ya, Sus?" tanya Galing."Maaf, kami tidak boleh menginformasikan tentang pasien ini kepada siapapun. Karena menurut keluarga beliau ada seseorang yang dicurigai mengincar kematiannya.""Apa?" ucap Galuh dan Galing hampir bersamaan, tak percaya. "Yakin dengan semua itu, Mbak? Kalau toh ada yang mengincarnya, bukannya dari di kamar ICU sendirian itu sudah ada yang mendatanginya? Kenapa telat sekali informasinya? Lagian beliau hanya tabrak biasa, la orang yang nabrak saja orangnya baik, meninggalkan kartu identitas di saya." "Kalau itu saya kurang tau. Saya hanya diinstruksikan pihak keluarga begitu saja.""Ini pasti ulah si ular itu, Kak," sungut Galing."Sudah pasti, Ling.""Tapi dia baik-baik saja kan, Mbak?""Itu juga saya tidak berani mengatakannya.""Saya anaknya, Mbak. Saya bukanlah orang yang akan mencelakainya. Tolong bilang sama saya.""Maaf, sekali lagi, .. maaf!""Ih,..!" Galing mengacak rambutnya frustasi."Sudahlah, Ling, kita pulang saja. Kakak yakin, wani
Baca selengkapnya