Semua Bab JIKA CINTA INI SALAH: Bab 91 - Bab 100

167 Bab

Bab 91. Kesedihan yang berlipat.

Exel yang mengendarai sepeda motor KLX, segara menghentikan sepedanya manakala dilihatnya orang yang tidak asing baginya ada di sana. Dia kemudian melajukan sepedanya ke arah Rendra. Memarkir sepedanya untuk mendekati Randra."Kamu dari mana Rend, pagi-pagi begini kok di sini?" tanya Exel menyelidik. Apalagi dilihatnya Rendra yang kemudian nampak menyembunyikan raut mukanya yang kusut. Mungkin karena semalaman tidak tidur."Kamu sendiri dari mana, kenapa kamu seperti mengintrogasi seseorang?" dengan nada sedikit tersinggung, Rendra balik bertanya ke Exel. Orang yang biasanya kalau bertemu dengannya selalu bercanda itu kini seolah menjadi musuh dengan pertanyaannya."Kamu lupa apa pekerjaan saya? Saya bekerja tanpa kenal waktu, Rend. Ini tadi menyelidiki kasus sampai memburu seseorang hinggah malam baru bisa pulang. Ini pun seharusnya belum pulang. Hanya karena keadaan darurat aku pulang.""Iya, aku lupa kalau kamu seorang intel," ucap Rendra lalu segera masuk ke mobilnya untuk menghi
Baca selengkapnya

Bab 92. Kesedian keluarga Ratna.

Garnis bahkan memindai pria di depannya dari atas sampai bawah. Prayogi sampai kikuk dibuatnya. Namun kepercayaan diri yang menopangnya kini telah mengalahkan rasa kikuknya yang hanya sebentar.Prayogi yang sekarang memang jauh berbeda dengan beberapa saat yang lalu saat Garnis pernah melihatnya, walau tidak sering. Kulitnya yang sawo matang tampak bersih. Tubuhnya pun terlihat lebih padat dengan tinggi badan 185 cm dia tampak gagah. Terlebih dengan pakaian yang membungkus badannya, yang semuanya bukan pakaian biasa."Kamu kok pagi sekali datang kemari?" tanya Gayatri untuk menjernihkan suasana. Sementara Garnis masih memandang sikap putrinya dengan mantan suaminya itu yang menurutnya sekarang lebih terbuka. Tidak bermusuhan lagi. Setidaknya jika hidup tanpa musuh, membuat hidup lebih indah, pikirnya."Beberapa hari ini aku sering di sini. Tadi pagi saat aku makan soto, aku mendengar orang membicarakan tentang meninggalnya Bu Ratna, jadi aku mampir ke sini." Prayogi mengerti pertanyaan
Baca selengkapnya

Bab 93. Selamat Jalan!

Lelaki itu mendekat ke arah jenazah yang wajahnya masih terbuka dan hanya ditutup dengan kain panjang. "Maafkan, Rendra, Bude!" ucapnya tergugu sambil mencium kening mayat di depannya.Semua orang memandanginya, tak terkecuali dengan Gayatri yang memandangnya dengan rasa kecewa. Lalu membuntutinya saat pria itu ke rumahnya dan masuk ke kamarnya.Sandra yang tengah di dalam menjaga Raditya segera keluar begitu pasangan suami istri itu masuk. "Kamu sudah membuatku tak punya muka, Mas," ucap Gayatri dengan tangis tertahan setelah dia menutup pintu kamarnya."Maafkan aku, Say, maafkan!" ucap Rendra dengan memeluk Gayatri erat. Kedua orang itu kemudian salin bertangisan."Apa yang kamu lakukan di luar sana sampai kamu harus melakukan ini kepadaku?""Ada yang aku urus. Maaf, aku belum bisa mengatakannya kepadamu.""Bicaralah, Mas. Setidaknya buatlah aku mengerti dan tidak mencurigaimu yang bukan-bukan.""Jangan pernah meragukan aku, Say. Percaya aku. Aku tidak akan berbuat yang tidak-tid
Baca selengkapnya

Bab 94. Selingkuh.

"Sejak kapan orang itu datang kemari, Say?" tanya Rendra berbisik pada Gayatri. Dengan pandangan yang mengarah ke Prayogi yang tengah berada diantara orang-orang yang duluh mengenalnya di komplek ini. Bagaiamanapun Prayogi dikenal supel dari duluh. Dia selalu menyempatkan berbaur dengan lingkungannya jika libur kerja dengan hanya sekedar cangkruan di warung kopi dekat tempatnya tinggal duluh. Hanya setelah kasus perselingkuhannya yang mencuat, dia kemudian dikucilkan oleh masyarakat sekelilingnya. Terlebih oleh ibu-ibu di dekatnya yang menghargai penderitaan Gayatri sebagai sesama wanita."Sejak kamu belum pulang. Memangnya kenapa? Dia hanya kebetulan di komplek ini dan mendengar Bu Ratna meninggal. Itu saja. Kamu jangan terlalu curiga yang bukan-bukan apa," bisik Gayatri pula. Dia memang tak mengatakan kalau Prayogi sedang membangun rumahnya seperti kata-katanya. Bisa makin runyam pikiran suaminya jika dia tau Prayogi akan makin sering di komplek ini.Namun sikap Rendra yang masih m
Baca selengkapnya

Bab 95. Indahnya selingkuh.

"Menurutmu?" tanya Sasmita manja. Membuat Lion gemas dengan segera merengkuhnya. Mengcium keningnya dengan mesra."Kamu bisa meninggalkannya dan kembali bersamaku." Lion menjawab dengan mantap."Kita beda agama, Lion." "Apa bedanya bagimu. La kamu sendiri saja tidak pernah melakukan ibadah kamu. Masih mending aku, masih mau ke gereja tiap minggu."Sasmita terkekeh dengan ucapan Lion yang ada benarnya. Apa artinya ktp Islam baginya jika apa yang dia lakukan tak pernah sesuai dengan agama yang dia anut. Jangankan sholat, bahkan sekarang apa yang kini tengah dilakukannya, sama sekali tak sesuai dengan agamanya."Apakah akan selalu indah begini jika kita bersama?" tanya Sasmita kemudian, " apa kamu tidak lantas menyakitiku jika kita selalu bersama setiap saat?" tanya Sasmita dengan menatap Lion lekat."Kenapa kamu bertanya itu?""Karena aku mengerti karaktermu yang sepertinya hanya menginginkan sesuatu yang sesaat.""Tetapi yang sesaat itu kamu bisa menikmatinya, bukan?""Justru itu yan
Baca selengkapnya

Bab 96. Bukan Kamarku.

"Kamu mau jawaban apa dariku, Mas?" tanya Gayatri nanar. Dia tak habis pikir dengan apa yang dilakukan Rendra. Rasa cemburunya yang berlebihan seolah membuatnya tidak bisa mengendalikan diri lagi. "Kamu masih memikirkannya. Benar kan?""Pertanyaan apa yang kamu ajukan? Setelah apa yang kita lalui bersama kamu masih saja percaya kalau aku masih memikirkan pria itu.""Dia kin berbeda. Kamu dapat membandingkannya denganku sekarang. Aku sekarang hanya seorang pengangguran yang dikucilkan oleh lingkuangannya. Sedangkan dia? Apa kamu tidak bisa melihatnya tadi, bagaimana orang-orang begitu tertawa memujanya.""Kamu pikir aku wanita yang gampang terbujuk dengan kemewahan, Mas? Picik sekali kamu menilaiku.Dengan cepat Gayatri membawa anaknya yang menangis keluar. Belum juga dia membuka pintu, seseorang sudah mengetuk pintu mereka. Gayatri membuka pintu. Dilihatnya Tanti telah di depannya."Katanya tadi mas Rendra cari saya, Mbak."Gayatri yang sudah jengkel kepada Rendra tak hendak berbic
Baca selengkapnya

97. Wasiat Bu Ratna.

"Ayu, kami pamit duluh," ucap Garnis dan rombongannya. "Ini Geisha belum lama sampai sini, Ma. Kok sudah pulang aja," kata Gayatri yang kemudian mendekat ke Nadin. Dan mengelus perut wanita di depannya."Bakal jadi teman Raditya nanti Mbak," ucap Nadin dengan tersenyum ke Geisha."Iya, apalagi sama cowoknya. Bakal seru nanti," tambah Geisha."Mudah-mudahan semuanya ghak ngeselin kayak kamu, Sha. Dari kecil udah aktif, ghak ada diemnya. Mama sampai capek.""Itu sih sama kayak Rendra," tambah Artika sambil memandang anaknya yang dirasa sedari tadi bawaannya buram.Rendra hanya memandang mamanya sekilas hingga dia keluar, berusaha menghalau sumpeknya.Gayatri melihat kegelisahan Rendra. Sekeras apapun perlakuan yang tadi ditampakkan Rendra malah membuat Gayatri kasihan padanya. Dia tahu suaminya sedang mengalami hal yang tidak baik dalam hidupnya."Kira-kira bagaimana nasib rumah ini sepeninggal bu Ratna. Apa setelah ini Galing dan Galuh akan tinggal di rumah sebelah?" tanya Garnis"Sek
Baca selengkapnya

Bab 98. Balasan untuk kebaikan.

"Begini saja, Mas," ucap Gayatri, "aku dengar-dengar soal harga rumah ini, aku akan membayarnya saja. Bagaimanapun rumah ini adalah kenangan terbaik saya sekaligus bisa saya pakai usaha. Galing sama Galuh juga sudah nyaman tinggal di sini."Ketiga bersaudara itu salin tatap. Demikian juga dengan istri-istri mereka, selain istri Exel yang memang sering sibuk dengan anaknya yang berlari ke sana ke sini, tak mau diam. Melihatnya Gayatri suka membayangkan masa kecil Galing yang juga seperti itu. Mudah-mudahan Raditya tidak seaktif itu melihat kesibukanku. Bagaimanapun juga setelah ini aku makin sibuk, guman Gayatri. Jadwal dia sampai lima bulan ke depan sudah begitu banyak, dari WO sampai EO."Begini, Mbak,.." ucap Edgar dengan menatap kembali saudara-saidaranya. "kami sudah memiliki semua. Kehidupan kami pun bisa dibilang mapan. Mama bahkan sudah meninggalkan untuk kami tanah dan uang yang tidak sedikit. Tolong rumah ini diterima. Itu sudah keputusan dari wasiat Mama." "Bagaimanapun ka
Baca selengkapnya

Bab 99. Kecilnya dunia.

"Assalamualaikum. Salam sejahtera. Selamat malam semuanya!". sapa seorang lelaki di atas panggung kehormatan.Gemuruh orang menjawab . Sebelumnya saya mengucapkan terimaksaih yang sebesar-besarnya untuk EO Ratna, yang telah menyusun acara malam ini dengan begitu mengesankan. Tepuk tangan untuk EO Ratna." Lelaki tinggi besar itu membuka pidatonya. Tepuk tangan pun meriah menggema di seluruh penjuru dengan sorot lampu yang mengarah ke Gayatri yang tengah berdiri di tepi bersama dengan Rendra.Rendra yang kemudian merasa tak nyaman setelah mengetahui siapa orang yang kini di atas panggung, hendak beranjak keluar, hinggah Gayatri menahan tangannya. Bagaimanapun di sini banyak pengusaha yang datang, hinggah tak ingin Gayatri dipermalukan lagi dengan perginya Rendra. Entah hanya untuk sandiwara atau bagaimana, Gayatri ingin Rendra masih tetap di sampingnya sampai lampu sorot itu tak lagi menyorot mereka."Ini adalah malam di mana saya akan membuka perusahaan saya yang baru yang bergerak
Baca selengkapnya

Bab 100. Mencintaimu.

"Ayo pulang, Mas. Kasihan Radit sudah mengantuk ghak bisa tidur," ucap Gayatri kemudian setelah memandang kedua lelaki yang pernah singgah di hidupnya itu.Rendra yang masih kesal kepada Prayogi segera berlalu dari hadapan pria yang kini tengah menyunggingkan senyumnya itu."Urusan kita belum berakhir. Aku akan buktikan apa yang aku katakan kepadamu adalah benar," teriak Rendra sebelum masuk mobilnya."Mas, apaan sih kamu? Kayak anak kecil saja terpancing emosi."Rendra menatap Gayatri sekilas. Lalu kembali fokus menyupir. Perempuan yang kini tengah menyusui anaknya yang sedang berusaha tidur itu, hanya membuang pandangannya ke luar jendela. Apa yang dilihatnya sudah bukan Rendra yang dikenalnya lagi. Diam-diam Gayatri dapat merasakan keperihan hati Rendra yang kini sedang di ambang kebingungan. Terlebih dengan hadirnya Prayogi yang selalu saja di sekitar mereka. Gayatri sendiri bingung dengan keberadaan mantan suaminya itu yang seolah-olah membayangi kehidupan mereka. Apakah dia ti
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
17
DMCA.com Protection Status