Semua Bab JIKA CINTA INI SALAH: Bab 101 - Bab 110

167 Bab

Bab 101. Salah faham.

"Entahlah, Say.Sepertinya ada yang bertengkar dengan Galuh. , kita lihat ke sana Ayo!" Rendra segera menarik tangan Gayatri, mengajaknya keluar. Ternyata di luar Galuh memang sedang bertengkar dengan Raksa. Mukanya sampai merah menaham amarahnya"Kakak, dengar duluh Kak Raksa ngomong," Galing berusaha melerai. Dia memang sudah terlanjur senang jika kakaknya itu selamanya gandeng dengan Raksa."Ada apa ini?" Rendra yang datang segera menghampiri mereka. Sementara Gayatri segera menghapiri putrinya dan memeluknya."Ada seorang cewek yang ikut orangtuanya nyumbang nyanyi, Kak. Tapi dia maunya nyanyi sama aku. Belum juga kami kelar nyanyi, Galuh sudah pergi meninggalkan semuanya."Jadi kalian tadi ghak bareng sama Pak Supri?""Dia keluar naik ojek online, Tante," Raksa menjelaskan."lalu saya segera membuntutinya. Untungnya sudah selesai nyanyi kami.""Permasalahannya apa sih yang membuat kalian sampai bertengkar? Kamu kan sendiri tau, Galuh,.. kalau memang di panggung dia bukan milikmu
Baca selengkapnya

Bab 102. Perubahan Rendra.

Bulan Dzulhijjah atau kalau oang Jawa bilang, Ulan Besar, memang adalah bulan panennya perias atau sekarang lebih dikenal dengan WO (Wedding Organiser). Demikian juga yang terjadi di sanggar Ratna yang sekarang berganti dengan Ratna WO. Gayatri memang tidak ingin merombak nama Ratna untuk EO dan EO (Event Organiser) yang mereka kelola.Rendra masih menggantikan Pak Supri hinggah beberapa saat lamanya. Namun cibiran yang dia terima dari orang yang dijumpainya menjadi supir itu, membuat Rendra meradang. Dia sudah tak mampu lagi mengendalikan kesabarannya. Di pertigaan malam, Gayatri tidak mendapati suaminya itu di sampingnya, padahal kemarin sore dia baru mengantar tukang dekor ke lokasi. Dicarinya ke sekeliling juga tak tampak, akhirnya Gayatri mencoba menelponnya, handphone-nya juga tidak aktif. Gayatri yang kebingungan, mondar mandir. Sedangkan pak Supri yang baru operasi usus buntu juga tidak mungkin bisa dia harapkan untuk mengantar kru Gayatri pergi merias. "Bund, ada apa kok
Baca selengkapnya

Bab 103. Madu untuk Gayatri.

"Kenalkan, dia Kania. Istri aku," ucap Rendra dengan wajah tak bersalah. Gayatri mundur selangkah dengan apa yang kini didengarnya. Sakit yang sama kembali datng untuk yang kedua kalinya, setelah dia dikhianati Prayogi. Namun rasa tak percaya itu bisa dilakukan seorang Rendra, membuat Gayatri masih tak menyerah."Apa? Tidak, Mas,.. aku tidak percaya kamu melakukan ini kepadaku. Kamu bohong kan?""Aku tidak bohong, kami telah menikah." Rendra masih menenteng tas besar. Sepertinya milik gadis yang kini tengah di sampingnya. Wajahnya masih muda dan lumayan, walau tak secantik Gayatri. Tubuhnya tinggi semampai dengan balutan kerudung paris khas anak muda."Aku tidak percaya kamu bisa mencintai orang lain selain aku, Mas." Gayatri masih tidak percaya dengan apa yang kini dilihatnya di hadapannya. Perempuan yang masih muda itu hanya tertunduk di hadapan Gayatri."Maaf, Mbak," ucapnya lirih."Kamu hanya bisa jatuh cinta padaku, Mas. Hanya jatuh cinta padaku," kali ini air mata sudah tidak d
Baca selengkapnya

Bab 104. Kemarahan anak-anak Gayatri.

"Tanti! Kamu tidak perlu mengatakan semua itu kepadaku. Semuanya bisa berubah. Mau ghak mau, beginilah aku sekarang. Termasuk aku mencintai siapa, itu urusanku. Bukan urusanmu. Keperluanmu yang sekarang hanya memindahkan barang di almari itu ke rumah sebelah."Dengan melototkan matanya Tanti mendengus. Dia tidak yakin dengan apa yang dilihatnya sekarang. tIdak sebentar dia bekerja di Bu Ratna dan Rendra hinggah dia bisa peraya dengan yang dilihatnya saat ini.Tanti segera mengeluarkan pakaian Gayatri dan Raditya dari almari Rendra yang penjangnya tiga meter. Butuh waktu lama untuk menuntaskan semuanya. Hinggah Rendra dan Kania turut membantunya mengeluarkannya di depan pintu. Setelah semuanya keluar, dengan cepat Rendra menutup kamarnya. "Dasar!" dengus Tanti dengan segera memebawa pakaian itu ke kamrar Bu Ratna dengan mmebawa alat pengngkut yang biasa dia pakai tukang setelah dia memberi alas yang cukup bersih. Galuh yang kebetulan pulang, melihat pemandangan itu dengan heran."I
Baca selengkapnya

Bab 105. Pertemuan tak terduga.

"Bener kamu istri Kak Rendra?" tanya Galing begitu dia sudah mendekati gadis itu.Gadis itu mengangguk sambil menyodorkan uang ke penjual nasi goreng yang lewat. Galing dapat melihat dia membeli dua bungkus nasi goreng. "Masih muda, sayang sudah jadi pelakor. Kayak ghak ada orang lagi, Mbak, di dunia ini." kata Galing sambil menatap sinis gadis yang tertunduk di depanya."Ayo, Ling, ngapain kamu ke sana?" teriak Galuh."Kamu udah merusak rumah tangga orang, ingat kataku baik-baik, hidup kamu ghak akan bahagia," cercah Galing sambil berlalu, pergi bersama Galuh dan Raditya."Melihat ekspresinya ingin aku menamparnya," ucap Galing di sela derunya kendaraan yang lewat."Percuma kita ngomongin dia, ghak merubah keadaan," sahut Galuh. "Ghak kurang orang yang suka sama Bunda, kita mending fokus menghibur Bunda agar tak merasa terpuruk dengan semua ini,'" Benar juga, Kak. Sekarang aja kita tak harus sedih. Apa yang kita dapat saat ini sudah lebih baik dari saat Bunda ditinggal Ayah. Waktu
Baca selengkapnya

Bab 106. Senyum Galuh.

"Lho, kok masih belum selesai ngambeknya. Terus aku gimana dong Luh?""Lain kali pasti kamu ulangi lagi. Kamu seneng kan dipeluk sama dia?""Enakan juga kamu peluk, Luh.""Ih!""Canda kali, Luh. Kita kan belum muhrim. Apa harus dimuhrimin duluh ya?" Raksa mulai berani menggoda. Walau Galuh terlihat sewot, dia yakin, hatinya sudah lunak."Heem, bener tuh Raksa.""Enggak sudi!""Jangan gitu dong, Luh. Ntar kalau kamu jadi ikutan SBMPTN, siapa juga yang nganter, kalau bukan saya.""Ih, pedenya! Kan aku punya Kak,.." sejenak Galuh kemudian terdiam dengan hati yang perih. Selama ini dia kalau ada apa-apa, selalu ada Rendra yang mendampingi dan support dia. Sekarang, mau siapa yang akan diandalkan?"Tau, tau,.. kamu pasti ngomong ada Kaka Rendra kan?"Sejenak Galing dan Galuh bersitatap. "Kalian? kenapa?""Badai yang sama menimpa Bunda lagi, Sa.""Maksudanya apa, Ling?""Kak Rendra bahkan terang-terangan membawa istri barunya ke rumahnya. Lebih parah dari Ayah duluh yang hanya di belakang
Baca selengkapnya

Bab 107. Hati yang terluka.

Gayatri kaget dengan suara yang tiba-tiba saja datang di belakangnya. Pandangannya yang tadi sedikit heran melihat ke tempat tidur, buyar seketika. "Selama kamu belum menjatuhkan cerai ke aku, Mas. Aku masih bisa leluasa kemari atau bahkan,.." Gayatri mendekatkan tubuhnya ke dekat Rendra. Bau harum tubuh yang sering menggodanya membuat Rendra menahan nafasnya. "aku masih bisa mendekatimu."Rendra mengerjapkan matanya, menghalau rasa yang tiba-tiba saja muncul. Tergoda dengan bau khas parfum Gayatri.Gayatri segera membuka laci yang selama ini kuncinya ditaruh di vas bunga meja riasnya. Sekotak perhiasan kemudian dikeluarkan Gayatri dari laci sana. Sekilas kemudian dia memandang Rendra, menatapnya dengan pandangan menggoda. Aku akan membuatmu meradang,Mas. Kamu takkan bisa menggantikan pesonaku dengan siapapun, bathinnya. Dan memang benar, Rendra seolah terbius dengan tatapan Gayatri dengan menahan hasrat di dirinya.Gayatri meninggalkan kamar itu dengan segudang pertanyaan di hati
Baca selengkapnya

Bab 108. Bisa jalan.

"Lho, Bund, Sabtu besuk EO kita ada job ya?" tanya Galuh begitu dia ditelpon Raksa untuk latihan.Gayatri yang lagi bongkar-bongkar barangnya bersama dengan Sandra dan Tanti setelah semalam ada job di gedung, menoleh. "Iya, memangnya kenapa?"Galuh mendengus, "Kenapa ghak bilang sama Galuh? Galuh pingin beli baju baru duluh buat manggung.""Takut kamu ghak ikut, kamu kan lagi ngambek sama Raksa." Gayatri masih sibuk sambil mengamati anaknya yang sebentar-sebentar berdiri lalu terduduk kembali."Kata siapa juga yang ngambek? Kita udah baikan kok," kata Galuh malu-malu."Beneran? Cepet amat. Sebentar bertengkar, sebentar baikan.""He,he,he,.." tawa galuh. "jadi, nanti malam aku boleh keluar latihan kan, Bund?""Iya. Masih di rumahnya Raksa kan?""Heem."Setelah keluar dari SMP mereka memang sekarang latihannya di di rumahnya Raksa. Bukan di camp sekolah SMP lagi. Kebetulan di sana sepi. Hanya ada orangtua Raksa. Kakaknya sekarang ikut suaminya dinas dan tinggal di luar kota karena suamin
Baca selengkapnya

Bab 109. Maafkan Galuh!

"Mbak, lain kali kalau nyabrang, lihat-lihat dong, Mbak. La ini aku bagaimana?" ujar pengendara itu kebingungan. "Ayo, Mbak, bantuin. Kita bawa ke rumah sakit,""Maaf, Pak." Dalam bingung, Galuh segera mendekat. Lelaki yang tergeletak itu pingsan. Darah mengalir di bawahnya. Galuh yang biasanya tak bisa melihat darah makin panik. "Cari bantuan, Pak," ucap Galuh dalam paniknya."Gimana carinya, Mbak, saya bukan orang sini. Ini tadi habis kerja."Galuh segera menelpon mamanya."Ma,.." tanpa salam Galuh sudah menangis."Galuh, ada apa? kenapa menangis?""Mana Galing, Ma. Tolong bawa mobil ke dekat toko kue yang Galuh beli. Ini ada orang tertabrak karena nolongin Galuh yang mau kesrempet.""Apa?" Dalam panik pun , Gayatri kemudian teriak memanggil anaknya."Galing, Galing!""Ada apa, Ma? Kenapa Mama teriak-teriak?""Tolong bawa mobil ke toko roti dekatnya bu Ratih yang biasa kamu beli sama Kakak itu. Ada orang kecelakaan akibat nolong Kakak."Galing segera mengambil kunci mobil di tempat
Baca selengkapnya

Bab 110. Tekad Gayatri.

"Senang bertemu kembali denganmu mbak Ayu," Seorang wanita tersenyum menatap Gayatri yang masih berjongkok mengimbangi putranya. Senyum sinisnya tak mungkin pernah dilupakan Gayatri. Karena hanya senyum itulah yang selalu ditampakkan wanita itu untuknya.Gayatri hanya menatap wanita di depannya dengan tatapan datar. Jauh sebelumnya dia sudah bersiap jika sewaktu-waktu bertemu dengannya. Hal yang tidak mungkin dihindarinya jika di dekat Prayogi. "Jadi orang kok memilih repot," celetuknya. "Kawin ghak ada yang betah saja, harus ninggalin anak. Jangan-jangan kalau Mbak Ayu kawin lagi, juga akan ditinggali anak lagi. Ribet amat."Gayatri segera berdiri dengan mengangkat Raditya. "Apa maksudmu?""Bener kan ghak ada pria manapun yang betah dengan Mbak Gayatri?" Wanita itu masih berdiri dengan sombongnya. "mau aku rinci? Jangan kira aku tidak tau kabar terbaru tentang Rendra dan Mbak Ayu."Gayatri masih sibuk dengan anaknya. Didiamkan saja wanita itu melunjak dengan kata-kata pedasnya, di
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
17
DMCA.com Protection Status