All Chapters of JIKA CINTA INI SALAH: Chapter 121 - Chapter 130

167 Chapters

Bab 121. Mencari cela.

Prayogi memperhatikan Gayatri dari spion. Tampak mata Gayatri telah buram sambil menunduk. Prayogi tak habis pikir dengan apa yang terjadi. Kenapa tadi bilang udah ghak mau ikut tapi tiba-tiba saja ikut. Bukankah itu tadi mobil Rendra? Kenapa Rendra datang justru Gayatri pergi? Apa yang terjadi?Galuh yang mengerti kenapa bundanya kemudian ikut, sekilas memandang bundanya dan menggenggam tangannya. Raditya yang kemudian sedikit rewel membuat Gayatri kewalahan. "Adik, diem bisa ghak?" tiba-tiba saja suara Gayatri meninggi. Prayogi yang kaget memelankan mobilnya. Dia hafal tau Gayatri tidak sedang jernih pikirannya hinggah dia sampai membentak anaknya. Raditya malah menangis."Paling karena tidak kamu bawakan mainan, Tri, makanya rewel," kata Prayogi yang kemudian membelokkan mobilnya ke pertokoan di depan perumahan yang menjual mainan balita."Kita turun di sini sebentar, cari mainan untuk adik," kata Prayogi yang segera membuka pintu mobil untuk Gayatri dan segera mengajak Raditya.
Read more

Bab 122. Seandainya.

Gayatri hanya menatap Prayogi tanpa mengeluarkan kata-kata. Kesunyiannya, kecemburuannya pada Rendra dengan wanita yang tadi dilihatnya datang, telah membuat Gayatri lemah dan butuh tempat bersandar."Apa yang bisa kita harapkan dengan bersama?""Bahagia. Aku bisa bahagia hanya dengan melihatmu dari dekat seperti ini. Apa kamu tidak bahagia?"Gayatri masih tak menjawab."Aku tak dapat percaya padamu jika bukan sentuh an yang membuatmu bahagia.""Itu semua ternyata hanya bumbu di usiaku yang kini lebih paham apa arti cinta sesungguhnya.""Sudahlah, kamu hanya ingin merayuku kan?"Prayogi terkekeh."Apa gunanya merayumu. Aku hanya ingin membujukmu agar kita lebih dekat kembali tanpa mengingat kenangan buruk kita." Prayogi mendekat. "Kita pacaran, yuk?"Gayatri ngakak dengan kata-kata pertama yang dulu membuat mereka jadian. Kala itu Gayatri hanya menunduk dan membiarkan Prayogi yang bukan apa-apanya mencium pipinya dengan begitu saja. Naif sekali, pikir Gayatri mengingat masa lalunya it
Read more

Bab 123. Jalan Tuhan.

"Bisa-bisanya suami tidak di rumah, kamu dolan dengan pria lain," Gayatri sudah dikejutkan dengan datangnya Rendra di ambang pintu kamarnya, Bahkan dia kemudian masuk dengan begitu saja di saat Gayatri selesai memandikan Raditya dan menidurkannya setelah menyusuinya.Gayatri hanya diam tak menanggapi ocehan Rendra. Hinggah lelaki itu duduk di dekatnya pun Gaytri masih diam dengan jengkel di hatinya."Kamu dengar aku ngomong ghak?""Apa menurutmu hanya kamu yang boleh seenaknya bersama perempuan lain sementara aku hanya kamu suruh menunggumu datang dan pergi sesuka hatimu?""Aku masih suamimu, Dyah Ayu." Rendra sekarang bahkan tak lagi memanggil Gayatri dengan sayang lagi.Gayatri menatap tajam ke arah pria yang kini membuatnya jijik itu."Suami? Suami yang bagaimana menurutmu? Apa yang kini kauberikan padaku? Ketenangan? Kebahagiaan? Lalu suami yang bagaimana kamu bisa menyebut dirimu dengan kata-kata itu?""Aku hanya berusaha untuk mempersiapkan semuanya demi anak kita.""Persiapan a
Read more

Bab 124. Aku pasti datang.

"Lho, aku hampir lupa, San," ucap Gayatri pada Sandra yang sedang berbenah dan dari tadi ditemani Gayatri karena Raditya sedang tidur. Lagipula karena dia meninggalkan Rendra yang masih bersama Raditya di kamarnya."Ada apa, Mbak?""Itu, tempat untuk prosesi Jawa kita kan sudah jelek, mau aku ganti dengan yang baru." "O, iya, Mbak. Kita kok lupa terus untuk mengganti," kata Sandra kemudian sambil melihat ke Gatari yang tampak bingung. "Tapi kenapa mbak Gayatri jadi bingung begitu?"Gayatri menghela nafas panjang. Bgaaimana mencarinya sementara tadi dia habis bertengkar dengan Rendra. Sedangkan untuk menyuruh Tanti atau Sandra tidak mungkin. Mereka tidak tau di mana letaknya. Amat sulit mengatakan kalau cawan itu dipakai Gayatri untuk hiasan di rumah Rendra, sebagai vas bunga."Tempat itu di rumah sebelah," ucap Gayatri lemas."Biar aku yang ambilkan, Mbak," kata Sandra."Kamu ghak mungkin tau dimana letaknya.""Terus gimana dong, Mbak?" "Ya, gimana lagi kalau aku ghak yang ngambil
Read more

Bab 125. Drama Rendra.

Gayatri masih berjalan, sambil berfikir. Dia tak dapat mengerti dengan apa yang tadi dilihatnya dan dikatakan Rendra. Apa maksud dari kata-katanya? Jika aku kembali ke sana? Apa maksudnya?Hah, sudahlah. Itu bukankah urusannya sendiri dengan istri mudanya itu. Walau kadang Gayatri sendiri juga heran dengan hubungan mereka yang terlihat kaku Tak ada romantisnya sama sekali sebagai pasangan baru menikah. Kania juga entah kenapa masih berjilbab padahal hanya berdua dengan Rendra di rumah itu.Dalam diam Gayatri kemudian beranjak ke Sandra dengan membawa cawan. Gayatri masih terdiam mencerna apa yang baru saja dilihatnya."Mbak Gayatri kenapa?" tanya Sandra"Tidak. Tidak apa-apa," jawab Gayatri.Baru juga Gayatri membantu Sandra mengepak yang masih sisa, dia dikejutkan dengan kedatangan Rendra."Ayu, tolong, aku ada masalah. Bisa ke sini?" panggilnya agar Gayatri mau mengikutinya. Gayatri mendengus sebal. Namun dia beranjak juga mendekati Rendra. Rendra membimbingnya ke kamar."Di sini s
Read more

Bab 126. Kedatangan mertua.

"Maaf, saya harus menengok Raditya," Gayatri mohon izin."Lho, memangnya di mana dia?"Sejenak Gayatri dan Rendra salin panndang, "Di kamar rumah sebelah, Ma.""Lho, keapa tidak tidur di kamar sini saja, kan pas Rendra pulang bisa dia jagain, sekalian biar Rendra tidak selalu mandangi foto anaknya saja di sana, katanya kangen.""E, itu,.. saya kan kalau siang banyak di sana, Ma, jadi saya tidurkan di sana tadi. Kebetulan pas di sana."Mertuanya itu membulatkan mulutnya. Sementara Gayatri segera meninggalkannya sebelum berkata lain lagi. Saat dia sampai, ternyata di kamar Raditya sudah terjaga dengan Sandra di sampingnya."Untung ghak jatuh, Mbak. Tadi sejenak aku lupa kalau Raditya tidur di kamar."Anak itu sudah mendekati Gayatri minta mimik. Segera saja Gayatri menyusuinya. Namun saat dia mendongak, dilihatnya mertuanya sudah di depannya. Dengan pandangan yang menelisik."Lho, segala punya Raditya kok pindah di sini, Ayu?" tanyanya."E,..Iya, Ma. Sejak Mas Rendra pergi, saya banyak
Read more

Bab 127. Perasaan ini.

"Sebentar, Ma," kata Gayatri kemudian mengangkat putranya. "biar dia mandi duluh." Gayatri kemudian membawa putranya ke kamar bu Ratna, dan dimandikan di sana. Rendra yang mengikutinya menungguinya dan mengambilkan pakaian ganti."Kamu bisa pergi aku akan urus dia sendiri," kata Gayatri kemudian."Aku mau menunggunya. Apa aku salah di sini?""Untuk apa? Apa istrimu masih belum memberimu anak? Katamu kalian akan memiliki banyak anak.""Bukankah istriku ada di sini ? Dia hanya bisa punya satu anak untukku.""Aku tidak selera bercanda. Ghak perlu basa basi denganku. Pergilah, aku mau mengajak Raditya tidur. Aku ngantuk," ucap Gayatri dengan sengol. Kata-kata Rendra dengan menyebutnya hanya bisa punya anak satu malah membuatnya tersinggung. Dia sadar diri tidak bisa memiliki anak lagi setelah tiga kali operasi secar karena melahirkan.Rendra malah menata bantal untuk mereka bertiga. Lalu berbaring di sana mendahului Gayatri."Siapa yang menyuruhmu dengan meletakkan bantal dan tubuhmu di
Read more

Bab 128. Pura-pura biasa.

"Assalamualaikum, Pa." Gayatri sudah menelpon papanya begitu dia keluar dari kantor polisi yang memenjarakan Prayogi."Waalaikumussalam, Ayu. Ada apa?""Tolong beri Ayu nomer pak Syarma, Pa?""Siapa yang terlibat dengan urusan hukum, Yu?""Temen Ayu, Pa,' ucap Gayatri berbohong. "Aku kirim lewat WA, Yu.""Iya, Pa. Makasih.""O, ya,.. Yu. Apa Rendra pulang?""Iya, Pa? kenapa?""Kamu yang sabar ya, Yu, usaha Rendra belum menemukan hasilnya. Pabrik yang dikelolanya masih terseok-seok. Kalau kamu butuh apa-apa kamu bisa hubungi Papa.""Iya, Pa. Makasih. Assalamualaikum!" Gayatri segera mengakhiri telponnya. Kini bahkan orangtuanya tau kalau Rendra memulai usaha. Lalu kenapa justru dia yang tidak tau apa-apa. Kenapa Rendra justru tidak mau cerita kepadanya? Dia memang sudah tidak lagi membutuhkanku, pikir Gayatri dengan sesak di dadanya, merasa tak lagi dianggap Rendra.Tiba di rumah dia tak lagi mendapati anaknya di rumahnya. Rupanya mertuanya membawanya ke rumah sebelah, kata Sandra. An
Read more

Bab 129. Mencari cela.

Rendra menatapnya dengan penuh harap. "Bukankah aku masih suamimu, Say?""Aku tidak bisa berbagi suami dengan orang lain. Maaf. Sebaiknya kamu kembali ke sana," ucap Gayatri dengan emosi. Namun Rendra yang telah lama merindukan bisa bersama dengan Gayatri tak menyerah begitu saja. Direngkuhnya tubuh Gayatri dan dihujaninya Gayatri dengan ciuman. Gayatri yang meronta tidak dihiraukannya lagi. "Diamlah, Say, aku akan membuatmu merasakan kembali kehangatan kita. Aku sangat mencintaimu. Dan hanya mencintaimu," kata -kata Rendra terucap dengan tatap matanya yang selalu merindukan Gayatri.Belum juga Subuh, Gayatri telah mengguyur tubuhnya dengan air hangat di kamar mandi. Bisa-bisanya aku menikmati sentuhannya lagi, bathinnya merasa sebal dengan dirinya sendiri. Tatap mata itu, kenapa aku selalu terlena dengan tatap mata yang sepertinya masih menyimpan tatap yang sama yang selalu hanya mencintaiku. Padahal kenyataannya kini dia telah mendua. Gayatri bahkan menangis karena merasa dirinya
Read more

Bab 130. Sesak.

"jadi kalian telah berhubungan baik dengan mantanmu itu?"tanya Rendra ketika Gayatri telah memasuki kamar mereka."Apa maksudmu?" Gayatri tak mengerti dengan apa yang dibicarakan Rendra, walau dia mengakui dengan apa yang dikatakannya itu adalah benar."Memangnya kenapa? Bukankah dia ayah dari anakku? Apakah salah mereka kembali kepada ayahnya, terlebih orang yang telah dianggap ayahnya sudah tidak menghiiraukannya lagi?" kata Gayatri tentang Rendra yang kini tak lagi bercakap akrab dengan putra putrinya seperti duluh, terlebh setelah dia datang dengan membawa Kania ke dalam kehidupan mereka. Dia telah menjadi orang asing bagi Galing, terlebih Galuh yang teramat membenci orang yang menyakiti hati bundanya."Terserah kalau itu Galuh dan Galing. Dari duluh aku juga tak menolak kehadiran Prayogi untuk mereka. Tapi Raditya,.. dia bahkan kamu panggilkan Papa padanya?"Gayatri terkejut dengan apa yang dikatakan Rendra. "Kamu memataiku, Mas? Kamu menguntit kepergianku?""Apakah aku tidak be
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
17
DMCA.com Protection Status