Laura terdiam, benaknya ditumbuhi oleh kemelut akan penafsirannya sendiri, bahwa barangkali sejelas itulah Jake memperlakukannya di depan banyak orang. Sebuah hal yang bahkan disadari oleh Zafran hingga membuat pria bersurai hitam di hadapannya ini geram dan mengolok-olok Jake seperti orang gila. Laura sedikit memalingkan wajahnya, memandang pada buket bunga daffodil yang ada di atas meja sebelum kembali pada Zafran yang menyebut namanya saat bertanya, “Apakah malam itu kamu baik-baik saja, Laura?” Manik mata mereka bertemu, Laura melihatnya sedikit mengerutkan alis, “Jake tidak melakukan sesuatu yang buruk padamu, ‘kan?” “Tidak, Pak Zafran,” jawab Laura. “Maaf sekali lagi karena sudah membuat keributan malam itu.” Zafran menundukkan kepalanya dengan sopan, seolah itu adalah caranya mengekspresikan maaf yang tulus. “Aku justru berterima kasih pada Pak Zafran,” tanggap Laura yang membuat Zafran mengangkat wajahnya dengan cepat, teriring dengan salah satu alis lebatnya yang terang
Last Updated : 2024-06-07 Read more