Semua Bab Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner: Bab 171 - Bab 180

260 Bab

Bab 171

Karina buru-buru menjawab telepon tersebut. Dia melirik ke arah Rafael. Tanpa sadar, Karina langsung menutup pengeras suara ponselnya dan berjalan ke samping. "Halo?"Rafael merasa kesal saat melihatnya.Wanita sialan ini menganggapnya sebagai pencuri, 'kan?"Aku akan segera pulang, Bu.""Hmm ... sekitar jam satu sampai jam dua. Eh, keretanya telat. Ya, ya, aku tahu. Aku akan berhati-hati di jalan.""Tunggu sebentar. Itu, aku akan membawa dua teman sekelas ...." Karina langsung berhenti di tengah-tengah kalimat saat merasakan tatapan tajam yang tertuju pada dirinya, hingga membuat punggungnya merinding."Eh ... maksudku aku akan membawa dua teman laki-laki ... pulang. Tolong kalian siapkan dua set peralatan makan tambahan." Di bawah tatapan dingin Rafael, Karina terpaksa dengan canggung mengubah kata "teman sekelas" menjadi "teman laki-laki"."Bukan, bukan. Bukan pacarku .... Eh, sinyalnya buruk di sini. Aku tutup dulu teleponnya sekarang. Nanti aku jelaskan lebih rinci pada kalian saa
Baca selengkapnya

Bab 172

"Paman Darsa, tolong bantu bukakan pintunya," kata Karina kepada pria tua yang mendengkur di dalam tidurnya tersebut.Setelah berteriak beberapa kali, barulah pria tua itu terbangun dari mimpinya. Melihat Karina, wajahnya langsung menjadi berseri-seri karena gembira. "Nak Karina sudah pulang.""Ya, aku sudah lama nggak pulang. Itu, bisakah Paman membukakan pintunya untukku?" Karina menunjuk pintu gerbang.Baru setelah itu Paman Darsa tersadar jika ada mobil yang diparkir di belakang pintu gerbang kompleks.Paman Darsa biasanya suka bermain kartu dan berkeliaran ke mana-mana. Dia tidak tahu banyak mengenai merek mobil. Itu sebabnya, dia hanya diam saja saat melihat mobil mewah yang dikendarai oleh Rafael.Namun, ketika melihat orang yang ada di dalam mobil, dia langsung menyunggingkan senyuman di wajahnya. "Ah benar. Kali ini nak Karina juga membawa pacar, ya? Kapan kalian akan menikah?""Nggak ada yang seperti itu. Jangan berpikir yang nggak-nggak, Paman Darsa." Karina merasa gugup kar
Baca selengkapnya

Bab 173

"Karina, kamu melakukan pekerjaan dengan baik kali ini. Akhirnya, kamu membawa pacarmu pulang," kata kakak Karina."Kenapa kalian semua berkerumun di depan pintu? Cepat biarkan mereka masuk!" Istri kakak Karina, yaitu Mila Leandra, mengingatkan mereka. Baru kemudian mereka tersadar dan langsung mundur ke belakang.Mila begitu cantik. Hari ini Karina kembali dan dia sengaja berdandan. Ketika melihat Rafael, tampak kilatan rasa terkejut di matanya. Akan tetapi, Mila buru-buru menyembunyikannya.Setelah semua orang saling memperkenalkan diri, mereka akhirnya berjalan menuju ruang tamu."Karina, akhirnya kamu pulang juga."Setelah semua orang saling menyapa, Lukas baru datang dan menyapa mereka dengan sedikit terlambat."Hmm, aku pulang, Ayah.""Halo, Paman. Aku Rafael Stalin." Rafael menyapa Lukas dengan penuh sopan santun. Reaksi Lukas sama seperti reaksi Elena sebelumnya.Mereka sama-sama terpaku di tempat."Pak Tua, kenapa kamu nggak membalas sapaan orang? Lihat, Rafael juga membawakan
Baca selengkapnya

Bab 174

Setelah seharian berinteraksi dengan Keluarga Valerio, Rafael merasa jauh lebih lelah dibanding saat dia bekerja seharian.Malam harinya.Kamar Karina dikosongkan untuk ditempati Rafael. Sementara, Karina sendiri tidur berdesakan dengan Hera.Yang lain sedang menonton televisi di ruang tamu. Karina sibuk membereskan tempat tidur Rafael dan merapikan kamarnya. Sementara, Rafael bersandar di samping dan memperhatikan Karina yang sedang sibuk sendiri di depannya.Setelah beberapa saat, Rafael berkata sambil lalu."Kamu pasti bukan anak kandung mereka, 'kan?"Karina langsung menghentikan pekerjaannya. Dia menegakkan tubuhnya dan berbalik, lalu menatap Rafael sambil pura-pura tersenyum. "Kamu sendiri yang bukan anak kandung! Apa-apaan kamu bicara seperti itu?"Rafael bersandar di meja Karina. Dia sedikit memiringkan kepalanya dan menatap wajah Karina. Kemudian, bibir tipisnya menyunggingkan senyuman samar saat dia berkata, "Hanya saja, aku merasa kalau kamu berbeda dengan keluargamu."Sebel
Baca selengkapnya

Bab 175

Wanita ini setiap kali tidur, jelas terlihat begitu bahagia."Ini berbeda. Nggak peduli betapa di luar sangat menyenangkan, tetap saja nggak bisa dibandingkan dengan di rumah sendiri," balas Karina dengan jujur. Tiba-tiba saja, sesuatu terlintas di benak Karina. Dia pun menghela napas dengan penuh penyesalan. "Oh ... kenapa kamu datang kemari? Kalau kamu nggak ada di sini, aku pasti bisa menempati tempat tidur ini untuk diriku sendiri.""Kalau begitu, kenapa kamu nggak tidur saja denganku?" Rafael mendekat dan menindih tubuh Karina dengan ekspresi "mesum" di wajahnya.Karina langsung merasa gugup.Mata Karina terbelalak dan mulutnya menganga karena terkejut. Sebelum Karina bisa melawan, bibir tipis Rafael sudah terlebih dahulu mendekat dan menempel di bibir Karina, kemudian menjilati dan menggigitnya berulang kali.Karina benar-benar tercengang.Orang ini.Bisakah orang ini berhenti merasakan gairah kapan saja dan di mana saja?Tepat pada titik ini, tiba-tiba saja ada yang mengetuk pin
Baca selengkapnya

Bab 176

Selama beberapa saat, ruang tamu tersebut menjadi begitu sunyi, hingga suara jarum yang jatuh sekalipun bisa terdengar oleh telinga.Karina terlihat bingung.Setelah beberapa saat, Elena menatap kosong pada Rafael dan tergagap-gagap. "Kamu, kamu barusan mengatakan ingin menikah ... menikah dengan Karina?"Rafael menganggukkan kepalanya dengan sungguh-sungguh. "Benar, Bibi Elena. Tolong serahkan Karina padaku. Aku akan menjaganya dengan baik."Karina menggelengkan kepalanya ke arah Elena dengan ekspresi yang tenang.Dia meminta Elena untuk menolaknya.Namun, detik berikutnya Elena malah bertepuk tangan. Wajahnya langsung berubah dari terkejut menjadi gembira. "Bagus sekali! Akhirnya ada yang mengurus Karina."Karina mengira dirinya sedang berhalusinasi. Karina mengerjapkan matanya beberapa kali, sebelum akhirnya menyadari jika dirinya tidak salah dengar."Bu, Ibu terlalu cepat menjual putri Ibu!""Tunggu sebentar, Bu. Bukankah seharusnya Ibu memikirkan kembali masalah ini masak-masak?"
Baca selengkapnya

Bab 177

"Aku belum berpikir untuk menikah." Karina menahan tatapan tajam dari Rafael. Dia menarik napas dalam-dalam dan berkata kepada keluarganya, "Aku memang berpacaran dengan Rafael sekarang. Tapi, pernikahan masih sangat jauh bagi kami. Untuk saat ini, aku belum punya rencana untuk itu."Elena langsung menjadi cemas. "Tapi, bukankah Rafael baru saja bilang kalau dia akan ....""Bu, aku sudah dewasa. Aku tahu apa yang kulakukan." Karina memotong perkataan Elena dan berkata dengan sangat serius.Ini pertama kalinya Elena melihat seorang wanita yang begitu serius. Bahkan, dia juga langsung menjadi mengkerut karenanya. Elena pun hanya bisa bergumam dengan suara pelan, "Kenapa gadis sialan ini begitu keras kepala?"Perlu diketahui. Pria sehebat itu, pasti banyak wanita yang mengincarnya. Jika tidak mengambil kesempatan ini, orang lain nanti yang akan mengambilnya.Apa anak ini terlalu banyak belajar hingga akhirnya menjadi bodoh?Hal seperti ini saja tidak bisa dipahami?"Kak, apa Kakak terlalu
Baca selengkapnya

Bab 178

"Apakah yang kulakukan itu salah?" Rafael menahan amarahnya yang meluap-luap dan menatap Karina dengan tajam.Dia ingin menikahi Karina dan memberikan status yang sah pada Karina. Rafael ingin Karina tidak diejek. Apakah ada yang salah dengan semua itu?"Rafael, aku belum siap untuk menikah sekarang. Jangan paksa aku."Karina memijat keningnya dan berkata sambil merasakan sakit kepala.Sebenarnya, Rafael juga sama sekali tidak bersalah. Karina memahami semua itu dengan baik di dalam hatinya. Namun, makin Rafael bersikap seperti ini, kata-kata Yasmin makin menghantui pikirannya.Karina tidak akan pernah diizinkan untuk menikah dengan Keluarga Stalin.Kebencian dan penolakan seperti apa yang dirasakan oleh Yasmin hingga wanita terhormat yang selalu anggun dan berwibawa tersebut mengucapkan kata-kata yang begitu tegas tanpa belas kasihan sedikit pun?Terjebak di antara ibu kandung dan gadis yang baru dikenalnya beberapa bulan, Karina tidak yakin jika Rafael akan memilihnya.Makin baik Raf
Baca selengkapnya

Bab 179

"Masih berani kamu bicara seperti itu?" Elena berpura-pura hendak memukul. Hera buru-buru bersembunyi ke dalam kamar dan menutup pintunya."Bu, Rafael nggak bermaksud seperti itu. Jangan terlalu dipikirkan." Karina tersenyum dan bersiap kembali ke kamarnya untuk beristirahat. Namun, Elena menariknya kembali. "Karina, apa Rafael masih akan datang kemari besok?"Karina tertegun.Apakah Rafael akan datang? Karina merasa Rafael tidak akan muncul lagi besok."Dia sangat sibuk dengan pekerjaannya. Mungkin, dia nggak akan datang lagi besok."Elena jelas terlihat sangat kecewa. Dia menarik Karina ke samping dan berkata dengan sungguh-sungguh, "Karina, Rafael itu anak orang kaya. Di sekelilingnya pasti banyak wanita cantik. Kamu harus bisa mempertahankannya sekuat tenaga."Karina tidak tahu apakah harus menangis atau tertawa. "Bu, kalau dia benar-benar menyukai orang lain, nggak peduli seberapa kuat aku mempertahankannya, hatinya tetap nggak akan bisa kumiliki.""Itu sebabnya, kamu harus segera
Baca selengkapnya

Bab 180

Karina menunjukkan wajah yang dingin dan menatap Mila dengan tajam."Kak Mila, aku nggak pernah melakukan hal yang nggak pantas.""Hehehe, tentu saja Kak Mila percaya kalau Karina adalah orang yang paling jujur di keluarga kita. Tapi, Rafael itu berbeda. Dia pemuda yang kaya dan berkuasa. Bagaimana dia bisa serius denganmu?"Mila menutupi mulutnya sambil tertawa.Karina merasa kurang nyaman saat mendengar hal tersebut. Namun, karena Mila adalah kakak iparnya, Karina tidak bisa berbuat apa-apa padanya. Dia hanya bisa menahan amarahnya dan bertanya, "Memangnya kenapa dengan Rafael, Kak Mila?""Kamu ini masih mahasiswa dan belum punya banyak pengalaman hidup di dunia ini. Kamu nggak tahu kebiasaan anak-anak orang kaya ini. Mereka punya kekuasaan dan pengaruh. Wanita seperti apa yang nggak dimiliki oleh mereka. Bagaimana mungkin Rafael bisa serius denganmu?"Mila diam-diam melirik Karina. Melihat ekspresi Karina tidak banyak berubah, dia pun melanjutkan kata-katanya setelah sempat terdiam
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1617181920
...
26
DMCA.com Protection Status