Home / Fantasi / Legenda Sang Phoenix Abadi / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Legenda Sang Phoenix Abadi: Chapter 1 - Chapter 10

296 Chapters

1. Awal Mula lahirnya dendam.

“Ckckck! Lihatlah sampah itu, setiap hari datang ke altar kebangkitan... Kurasa urat malunya telah hilang!”“Pelankan suaramu! Meski dia sampah, tapi dia adalah anak tunggal dari Kaisar Phoenix!”“Ciih! Apa gunanya menyandang gelar Pangeran tapi meridiannya telah dinyatakan cacat?!”Semua pemuda yang berada di sekitar altar kebangkitan darah keturunan membicarakan seorang pemuda tampan yang tengah mencoba peruntungannya. Meski kesal mendengar hinaan yang sama setiap hari, tapi Xiao Chen terus mencoba keberuntungannya. Namun, takdir selalu menolak keinginannya menjadi kultivator.Setiap kali dia datang ke altar kebangkitan, pasti dia gagal mengaktifkannya. Hingga saat ini, dia merasakan akan energi kuat melonjak dari dalam tubuhnya. ‘Apa aku akan berhasil?’ Xiao Chen bertanya pada dirinya sendiri. Akan tetapi tiba tiba matanya melotot, tepat dimana meridiannya berada, seakan menerima serangan tinju yang begitu kuat. Peristiwa aneh ini yang terus membuatnya gagal. Dan dari dalam mulut
last updateLast Updated : 2024-05-07
Read more

2. Menjadi guru dan murid!

Dan tanpa ia sadari, awan hitam diatas langit kota Kekaisaran Phoenix mulai berkumpul tepat dimana Xiao Chen berada. "Sial kenapa ada hukuman langit?" pria bercadar yang merasa terancam memilih mundur dari area Xiao Chen tergeletak. Saat ini, dia tengah menatap kumpulan awan hitam yang seakan tengah murka melihat tingkah mereka. Namun yang tidak diketahui oleh pria bercadar itu, dua pukulan telak yang mengenai tubuh Xiao Chen telah menghancurkan segel meridian didalam tubuhnya. Saat ini energi Qi langit dan bumi berkumpul lalu memasuki tubuh Xiao Chen secara perlahan. Namun proses ini tidak disadari oleh Xiao Chen, karena roh jiwanya telah berpindah pada alam bawah sadarnya sendiri. Ditengah gelapnya alam bawah sadar, tiba tiba seuliet cahaya emas, membentuk bintang kecil melayang di atas langit alam bawah sadarnya. Bintang itu secara perlahan mengeluarkan asap emas, lalu berubah menjadi gadis cantik yang memiliki rambut panjang terurai tengah menatap roh jiwa pemuda didepannya.
last updateLast Updated : 2024-05-07
Read more

3. Berlatih!

“Xiao Chen, maaf!” merasakan muridnya akan mengalami masalah besar. Kini roh jiwa bintang segera mengambil alih kesadaran tubuh kembali.Hingga apa yang ditakutkan roh itu benar benar terjadi, serangan ribuan pedang muncul dari kehampaan, dibarengi dengan suara menggelegar yang mampu meruntuhkan seluruh bangunan Kekaisaran Phoenix yang masih berdiri.“Dari mana kekuatanmu berasal hah!” Pria bertopeng yang baru muncul itu berkata lalu melepaskan jurus berpedangnya! “Pedang Amarah Langit!”Swuuuuuuuush! Swuuuuush!Roh jiwa bintang tersenyum tipis, dia tidak terlambat mengambil alih kesadaran hingga mulai bergerak zig zag, dan menghindari ribuan pedang yang terbentuk dari energi Qi secara cepat.Swuuuuuush! Swuuuuuush!Pria bertopeng yang baru muncul itu membelalakan matanya, dia tersadar mungkin energi bintang yang dia cari telah digunakan oleh bocah didepannya.“Seorang yang tidak bisa berkultivasi seketika menjadi setangguh aku... Aku tidak bisa tinggal diam! Bunuh!”Swuuuuuush! Swuu
last updateLast Updated : 2024-05-07
Read more

4. Monster?

"Ka-kamu siapa?" Xiao Chen mundur dari tempatnya berpijak. "Murid bodoh... Apa kamu melupakan suara lembut dari gurumu ini?" Xiao Chen tercengang! Dia segera bersujud dan berkata, "guru maaf telah mencurigai anda... Karena guru..." ucapannya terhenti disaat melihat keanggunan, serta kecantikan wujud roh gurunya saat ini. "Ehem... Kamu sudah berlatih cukup keras, tapi masih banyak yang perlu kamu jalani untuk menjadi kultivator tak terkalahkan kedepannya..." "Lalu bagaimana guru?" Sepasang mata roh jiwa bintang menyelidik kearah tubuh Luo Xiang. Sejenak dia mengamati fisik yang begitu lemah itu dengan anggukan kepala. "Sebelum menjadi kultivator sejati, kamu harus mengetahui apa itu yang namanya energi Qi... Energi Qi sendiri adalah eksistensi kekuatan alami yang dimiliki oleh alam. Energi ini tidak bisa dilihat oleh mata biasa, namun terasa hangat, dan juga lembut... Sekarang duduk, dan fokuslah, coba kamu rasakan peredaran energi Qi yang tersebar di sekitar tubuhmu!" Xiao Chen
last updateLast Updated : 2024-05-07
Read more

5. Siapa sampah?

Roh jiwa bintang terus mengamati pelatihan yang dilakukan oleh Xiao Chen hingga waktu satu jam berlalu. Hingga tiba tiba matanya harus terbelalak, karena Xiao Chen mulai memahami teknik langkah seribu petir. Saat ini, tepat ketika Xiao Chen berlari, atau melompat, kecepatannya terlihat seakan seperti bayangan. Tak hanya itu, percikan petir yang dihasilkan oleh gesekan energi Qi diarea kakinya mulai terlihat. Hal ini diartikan, setengah langkah lagi, Xiao Chen akan menguasai salah satu teknik miliknya.‘Bahkan jika itu aku, pasti membutuhkan waktu berminggu minggu untuk melatih ke teknik dasar sepertinya... Xiao Chen, kelak di masa depan kamu pasti dapat membalaskan dendam yang ada dihatimu itu. Apalagi, untuk memiliki kultivasi tertinggi. Pasti kamu dapat meraihnya, hanya waktu yang akan berbicara nanti!’ dia cukup bangga, sekaligus mengagumi sosok bocah yang dianggapnya malas itu.Hingga melihat muridnya berlatih tanpa istirahat, akhirnya roh jiwa bintang segera menghentikan pelati
last updateLast Updated : 2024-05-07
Read more

6. Pemburu atau diburu?

Puas mematahkan kedua lengan dari rekan Han Fei, Xiao Chen mendorong tubuh keduanya hingga jatuh berlutut. Sesaat Han Fei menyadari akan sesuatu hal, bagaimana cara Xiao Chen dapat bergerak begitu cepat? "Xiao Chen, sampah tetaplah sampah! Aku akan memberi hadiah padamu!" Bergerak menggunakan ilmu meringankan tubuh, Han Fei melompat lalu memberikan tendangan telak ke arah kepala Xiao Chen. Namun dia dengan mudah menghindari tendangan itu hanya dengan sedikit menggeser tubuhnya. Tidak berhenti begitu saja, kini Xiao Chen telah menangkap kaki yang melayang itu dengan kedua tangannya. Sesaat mata Han Fei melotot, karena dia merasakan firasat buruk akan menimpanya. Kraaaaaack! "Akkhhhhh!" benar saja, Han Fei berteriak gila setelah Xiao Chen mengangkat kakinya menjadi seratus delapan puluh derajat. "Han Fei, ini pelajaran terakhir untukmu karena terus mengangguku!" Plooooooook! Tendangan dahsyat dilancarkan Xiao Chen tepat dimana alat kelamin Han Fei berada. Suara tend
last updateLast Updated : 2024-05-15
Read more

7. Kitab Phoenix Abadi.

Melihat serigala itu ingin membebaskan cakarnya yang menancap. Xiao Chen tidak tinggal diam, dia dengan cepat segera membalikan tubuh, lalu kembali melesat. Dan memberikan serangan telak tepat di kepala serigala itu dengan tangan kosongnya. Boooooooooooom! Tidak hanya sekali, Xiao Chen melakukan tindakan yang sama berulang ulang. Hingga kepala dari serigala taring darah telah hancur menjadi bubur yang menjijikan. Sedikit mual, tapi gurunya mengingatkan kepada Xiao Chen. Kekejaman adalah hal biasa yang terjadi pada semua kultivator, selagi kita diam. Maka bisa saja Xiao Chen menjadi seekor serigala yang telah ia bunuh. Ungkapan ini membuat nyali Xiao Chen tumbuh lebih kuat. Dia mulai mencari mutiara jiwa hewan itu yang terbenam di genangan darah yang menetes. Hingga beberapa saat menemukan mutiara jiwa, Xiao Chen kembali memburu hewan iblis lainnya. Melihat muridnya mulai terbiasa membunuh, dan dirasa di sekitar hutan tidak ada hewan iblis kuat yang dapat membahayakan ny
last updateLast Updated : 2024-05-15
Read more

8.

Meski mengagumi apa yang telah dicapai oleh muridnya. Akan tetapi teriakan yang terus dilakukan Xiao Chen cukup membuatnya kesal. Pasalnya, dia melakukannya secara terus menerus hingga tenggorokannya mengering. "Chen'er hentikan! Jika tidak pita suaramu akan rusak!" "Ta-tapi guru?!" "Kamu sudah tahu teknik dasarnya, seperti sebelumnya kesempurnaan akan terjadi setelah beberapa percobaan kedepan. Dan ku ingat, bahwa teriakan amarah Phoenix juga mengandung serangan mental, dan kesadaran, kenapa aku tidak merasakannya ya?" Xiao Chen membelalakan matanya, pasalnya dia melupakan beberapa kata petunjuk dari jurus ini. Hingga dia mulai menahan nafasnya, secara perlahan dia membuka mulutnya lalu memekik layaknya seekor Phoenix yang tengah terbang tinggi. Kyaaaaaaaaat! Kyaaaaaaaaat! Teriakan Xiao Chen cukup menimbulkan dampak yang signifikan bagi alam disekitarnya. Angin berhembus kencang, bahkan roh jiwa bintang dapat merasakan mental kesadarannya mulai goyah. "Se-selamat na
last updateLast Updated : 2024-05-16
Read more

9. Hua Ling, jodoh yang ditetapkan oleh ayahnya.

"Hua Ling, kamu mencariku?" Hua Ling tersenyum tipis, dia kemudian berkata, "ya setelah membeli pakaian yang cocok, kamu ikut aku bertemu dengan keluargaku..." "Tuan putri, jika kamu masih bersikap arogan ditempat toko pakaian milik keluargaku, lebih baik pergi... Apalagi mengintimidasi orang lain menggunakan kekuasaan ayahmu?" Hua Ling kembali berkata. Gadis yang tersungkur itu, mengeraskan rahangnya. Meski dia terkejut mendengar identitas pria kumuh didepannya, namun dia juga tahu bahwa Kekaisaran Phoenix telah hancur. Jadi seharusnya Hua Ling ini tidak perlu menyambut sosok pangeran sampah yang tidak bisa berkultivasi itu dengan baik. "Baik aku akan pergi... Tapi kuharap Hua Ling masih bisa tetap arogan seperti saat ini jika ayah ku kelak akan bertindak!" Hua Ling hanya membalas dengan anggukan kepala, dia tidak perduli, lalu segera membawa Xiao Chen kedalam toko pakaian milik keluarganya. Di sisi lain, Xiao Chen mendapatkan peringatan dari gurunya. Pasalnya roh jiwa
last updateLast Updated : 2024-05-16
Read more

10. Perjodohan dibatalkan.

"Kamu yang telah membunuh bibiku?!" "Yaa itu aku... Hari ini, adalah giliranmu wanita jalangku?! Tapi apa kamu tahu, tidak hanya membunuh bibimu, aku juga menidurinya selama satu minggu berturut turut?!" Menahan pedang biru dengan tangan kosong, tiba tiba serangan telak berasal dari kaki kanan Hua Ling menendang perut Gu Yan secara telak. Hal ini membuat pria itu terpental lalu menyatukan kedua rahangnya secara kuat. "Gu Yan... Hari ini, bukan aku yang mati?! Tapi kamu... Kematian bibiku, akan terbalas hari ini... Aku akan membunuhmu!" Mendengar apa yang diungkapkan Gu Yan, sontak menyulut kemarahan besar didalam hatinya. "Tubuh menjadi pedang?!" Memutarkan pedangnya, seketika tubuh Hua Ling ikut berputar searah jarum jam. Putarannya begitu cepat, hingga mampu menimbulkan gelombang angin yang sangat mengerikan. Gu Yan sangat tercengang, pasalnya apa yang dilakukan oleh Hua Ling adalah teknik andalan milik sekte Pedang Awan. Menguasai teknik ini, bisa diartikan Hua Ling
last updateLast Updated : 2024-05-17
Read more
PREV
123456
...
30
DMCA.com Protection Status